Karena
1. Kehilangan cuplikan karena tumpah saat
penimbangan, pemindahan larutan, buret bocor,
salah pipet.
2. Kontaminasi atau larutan jadi encer karena
kurang baik membilas buret, pipet atau labu.
3. Salah mencampurkan larutan setelah diencerkan.
4. Pengotoran pada standar primer
5. Kesalahan menimbang
6. Salah baca buret
7. Salah pemakaian indikator
8. Peralatan ( pipet atau buret) kurang bersih
1. Reaksi harus stoikiometri (tidak ada reaksi
samping)
2. Pada saat mendekati TE reaksi harus
sempurna (K >>)
3. Ada cara untuk menentukan bahwa TE /TA
sudah tercapai.
4. Reaksi berlangsung cepat , sempurna
dalam beberapa menit.
1. Kemurnian tinggi (>99%) atau bila tidak
ada maka impuritas harus diketahui dan
inert.
2. Stabil terhadap udara
3. Tidak mengandung air hidrat (komposisi
tertentu)
4. Mudah dikeringkan, tidak higroskopis
(tidak menyerap air dan CO2)pada waktu
penimbangan
5. Harga murah.
6. Dapat larut dalam medium titrasi
7. Berat rumus besar supaya kesalahan
penimbangan kecil.
Contoh : Na2CO3 , Na2B4O7, KHP, HCl.
Satuan konsentrasi (analisa volumetri):
Molaritas (M) mol zat terlarut dalam 1
liter larutan.
Normalitas (N) jumlah ekivalen (gram-
ekivalen) zat terlarut dalam 1 liter larutan.
Titer (T) jumlah g/L suatu zat yang tepat
bereaksi dengan sekian titer suatu larutan.
Perhitungan analisa Volumetri dengan
konsentrasi Molar, Normal, ppm, %.
Kurva titrasi dalam analisa titrimetri : kurva
sigmoidal (volumetric) atau kurva linier-
segment (Coulometri).
Cara menyatakan dalam titrasi volumetri
Cara Molar.
larutan satu Molar mengandung 1 mol zat terlarut dalam 1 liter
larutan.
Pada analisa sering digunakan milimol, karena pada titrasi
biasanya digunakan larutan dalam jumlah sedikit.
Cara ekivalen:
kenormalan suatu larutan yang dinyatakan sebagai jumlah
ekivalen per liter larutan.
Normalitas= ekiv zat terlarut = mekiv zat terlarut
L larutan mL larutan
Reaksi asam-basa :
Satu ekiv jumlah gram zat yang menghasilkan/ bereaksi
dengan satu mol ion H+.
Reaksi redoks:
Satu ekiv jumlah gram zat yang menghasilkan / bereaksi
dengan 1 mol elektron.
Reaksi pengendapan & pembentukan kompleks:
Satu ekivjumlah gram zat yang menghasilkan satu
mol ion +1 atau ½ mol ion +2
T = mg / mL dan N = mg / (mLxBE)
jadi T = N x BE