Konsep Dasar Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Terpadu
Konsep Dasar Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Terpadu
f. Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan di dunia, termasuk Indonesia.
Ditinjau dari asal atau didapatnya infeksi dapat berasal dari komunitas atau berasal dari
lingkungan rumah sakit yang lebih dikenal dengan infeksi nosokomial.
berdasarkanTindakan medis yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang bertujuan untuk
perawatan atau penyembuhan pasien bila dilakukan sesuai dengan prosedur tentu tidak akan
menularkan penyakit infeksi, baik bagi pasien atau bahkan pada petuga kesehatan itu sendiri.
2. Definisi penyakit infeksi
a. Kolonisasi
meruakan suatu keadaan ditemukan adanya agen infeksi, dimana organisme tersebut
hidup, tumbuh dan berkembang biak, tetapi tanpa disertai adanya respon imun atau
gejala klinik. Pasien atau petugas kesehatan bisa mengalami kolonisasi dengan kuman
patogen tanpa menderita sakit, tetapi dapat menularkan kuman tersebut ke orang lain.
b. Infeksi
adalah suatu keadaan dimana ditemukannya agen infeksi (organisme), dimana terdapat
respon imun, tetapi tidak disertai gejala klinik.
c. Penyakit Infeksi
Merupakan suatu keadaan dimana ditemukannya agen infeksi (orfanisme) yang disertai
adanya respon imun dan gejala klinik.
d. Penyakit menular atau infeksius
adalah penyakit (infeksi) tertentu yang dapat berpindah dari satu orang ke orang lain,
baik secara langsung maupun tidak langsung.
e. Inflamasi (radang atau peradangan lokal)
adalah bentuk respon tubuh terhadap suatu agen (tidak hanya infeksi, dapat berupa
trauma, pembedahan atau luka bakar), yang ditandai dengan adanya dolor, color, rubor,
tumor dan gangguan fungsi.
f. Systemic Infammatory Response Syndrome (SIRS) : sekumpulan gejala klinik atau
kelainan laboratorium yang merupakan respon tubuh (inflamasi) yang bersifat sistemik.
Kriteria SIRS bila ditemukan 2 atau lebih dari keadaan berikut:
1) hipertemi,
2) takikardi,
3) takipnoe, dan
3. Rantai Penularan:
a. Agen infeksi (infectious agent) : adalah mikroorganisme yang dapat menyebabkan
infeksi. Ada tiga faktor pada agen penyebab yang mempengaruhi terjadinya infeksi
yaitu : patogenitas, virulensi dan jumlah.
b. Reservior atau tempat dimana agen infeksi dapat hidup, tumbuh, kembang biak dan
siap ditularkan kepada orang.
c. Pintu keluar (portal of exit) adalah jalan darimana agen infeksi meninggalkan reservior.
Pintu keluar meliputi saluran pernapasan, pencernaan, saluran kemih dan kelamin, kulit
dan membran mukosa, transplasenta dan darah serta cairan tubuh lain.
d. Transmisi (cara penularan) adalah mekanisme bagaimana transporagen infeksidari
reservior ke penderita seperti penularan secara kontak langsung dan tidak langsung,
droplet, airborn, melalui vehikulum (makanan, air/minuman, darah), dan vektor
e. Pintu masuk (portal of entry) adalah tempat dimana agen infeksi masuk ke pejamu
seperti saruan pernapasan, pencernaan, kemih dan kelamin, selaput lendir, dan kulit
terluka.
f. Penjamu (host) yang suseptibel adalah orang yang memiliki daya tahan tahan tubuh
yang tidak cukup untuk melawan agen infeksi sehingga dapat menimbulkan penyakit.
NAMA : yurni
KELAS : KAMBOJA
NIM : 2014.135
AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN BUTON
2015