Anda di halaman 1dari 13

YUSRIANI SYAM

A021181033

STATISTIKA EKONOMI A

ANGKA INDEKS

Angka Indeks adalah sebuah angka yang menggambarkan perubahan relatif terhadap
harga, kuantitas atau nilai yang dibandingkan dengan tahun dasar.

Banyak indikator ekonomi menggunakan angka indeks seperti IH Konsumen, IH


Perdagangan Besar, IH Saham Gabungan, Indeks Nilai Tukar Petani, dan lain-lain.

Tahun dasar adalah tahun pembanding yang dipilih secara bebas.

Pemilihan Tahun Dasar:

 Tahun yang dipilih sebagai tahun dasar menunjukkan kondisi perekonomian yang
stabil
 Tahun dasar diusahakan tidak terlalu jauh dengan tahun yang dibandingkan, sehingga
perbandingannya masih bermakna

Definisi

Dikenal juga dengan unweighted index yaitu indeks yang tanpamemperhitungkan bobot
setiap barang dan jasa.

1. Angka Indeks Harga Relatif Sederhana

Menunjukkan perkembangan harga relatif suatu barang dan jasa pada tahun berjalan
dengan tahun dasar, tanpa memberikan bobot terhadap kepentingan barang dan jasa.

Rumus:

Ht
IH = x 100
Ho

Ket :

IH :Indeks harga

Ht: Harga pada tahun t

Ho: Harga pada tahun dasar


CONTOH

Berikut adalah harga beras per kg di Jakarta, Hitunglah indeks harga relatif sederhana dengan
tahun dasar 2000.

Tahun Harga per kg


2000 1.014
2001 1.112
2002 2.461
2003 2.058
2004 2.240
2005 2.524
2006 2.777

Penyelesaian:

a. Tahun dasar 2000, Indeks harga relatif sederhana adalah :

Ho = 1.014

b. Indeks harga relatif sederhana untuk tahun 2000 adalah:

Ht = 1.014

Ht
IH = x 100
Ho

1.014
IH = x 100
1.014

IH2000 = 100

c. Dengan cara yang sama pada no (b), maka indeks harga relatif sederhana adalah sebagai
berikut:

Tahun Harga Indeks Perhitungan

2000 1.014 100 (1.014/1.014) x 100

2001 1.112 110 (1.112/1.014) x 100

2002 2.461 243 (2.461/1.014) x 100

2003 2.058 203 (2:058/1.014) x 100

2004 2.240 221 (2.240/1.014) x 100


2005 2.524 249 (2.524/1.014) x 100

2006. 2.777 274 (2.777/1.014) x 100

Dari indeks harga sejak 2000 sampai 2006 harga telah naik 174% (274 100) atau setiap
tahunnya 24,86%.

2. Angka Indeks Kuantitas Relatif Sederhana

Menunjukkan perkembangan kuantitas barang dan jasa dibandingkan dengan tahun


atau periode dasarnya. Indeks kuantitas sederhana dihitung tanpa memberikan bobot pada
setiap komoditas, karena dianggap masih mempunyai kepentingan yang sama.

Rumus:

Kt
IK = x 100
Ko

Ket :

IK = Indeks kuantitas

Kt = Kuantitas pada tahun t

Ko = Kuantitas pada tahun dasar

CONTOH

Berikut adalah produksi beras di indonesia. Hitunglah indeks kuantitas relatif sederhana
dengan tahun dasar 2000.

Tahun Produksi (jüta ton)

2000 34

2001 30

2003 32

2003 33

2005 32

2005 30
2006 31

Penyelesaian:

a.Tahun dasar 2000, maka angka indeks adalah 100.

b.Indeks kuantitas relatif sederhana untuk tahun 2001 adalah:

IK = Kt x 100 = 30 x 100 = 97

Ko 31

c.Dengan cara perhitungan yang sama pada bagian b, maka indeks kuantitas relatif sederhana
adalah sebagai berikut:

Tahun Kuantitas Indeks Perhitungan

2000 31 100 (31/31)x 100

2001 30 97 (30/31)x100

2002 32 103 (32/31)x 100

2003 33 106 (33/31)x 100

2004 32 103 (32/31)x 100

2005 30 97 (30/31)x100

2006 31 100 (31/31)x 100

Dari indeks kuantitas terihat bahwa produksi yang lebih kecil dari 2000 adalah tahun 2001
dan 2005. Produksi selama 2000- 2006 mengalami pernurunan sebesar 3% (97% -100%} dan
kenaikan tertinggi sebesar 6%{106% - 100%}

3. Angka Indeks Nilai Relatif Sederhana


Menunjukkan perkembangan nilai (harga dikalikan dengan kuantitas) suatu barang
dan jasa pada suatu periode dengan periode atau tahun dasarnya.

Rumus:

Vt Ht . Kt
IN = x 100 = x 100
Vo Ho . Ko
Ket :

IN : Indeks Nilai Relatif Sederhana

Vt : Volume/ nilai pada periode atau tahun t

Vo : Volume/ nilai pada periode atau tahun dasar

Ht : Harga komoditas pada periode atau tahun t

Ho : Harga komoditas pada periode atau tahun dasar

Kt : Kuantitas komoditas pada periode atau tahun t

Ko : Kuantitas komoditas pada periode atau tahun dasar

CONTOH

Berikut adalah harga beras dan produksi beras di indonesia tahun 2000-2006, Hitunglah
indeks nilai dengan tahun dasar 2000.

Tahun Harga Kg Produksi juta ton

2000 1.014 31

2001 1. 112 30

2002 2.461 32

2003 2.058 33

2014 2.240 32

2005 2.524 30

2006 2.777 31

Penyelesaian:

a. Menghitung nilai yaitu perkalian harga dengan kuantitas

Contoh 2000 = 1.014 (Rp/Kg) x 31.000.000.000 Kg

= 31.434.000.000.000

Untuk menyederharakan ditulis Rp 31434 miliar,

b. Membagi nilai masing-masing tahun dengan nilai tahun dasar.

Hasil selengkapnya adalah sebagai berikut:


Tahun Harga Kuantitas Nilai Indeks Keterangan

2000 1.014 31 31.434 100 (31.434/31.434) x 100

2001 1.112 30 33.360 106 (33.360/31.434) x 100

2002 2.461 32 78.752 251 (78.752/31.434) x 100

2003 2.058 33 67.914 216 (67.914/31.434) x 100

2004 2.240 32 71.650 228 (71.680/31.434) x 100

2005 2.524 30 75.720 241 (75.720/31.434) x 100

2006 2.777 31 86.087 274 (86.087/31.434) x 100

Dari indeks nilai dapat diketahui bahwa penerimaan dari padi meningkat 6% untuk tahun
2000-2001, sedang selama periode 2000-2006, penerimaan meningkat 174% atau meningkat
24, 86% per tahunnya

TAHUN EKSPOR IMPOR


2002 12,11 45,05
2003 13,65 47,41
2004 15,65 55,94
2005 19,23 66,43
2006 21,21 79,59
2007 22,09 92,01
2008 29,13 107,89
2009 19,02 97,49
2010 28,04 129,74
2011 41,48 162,02
2012 36,98 153,05

a. Hitunglah indeks nilai berdasarkan indeks nilai berdasarkan tahun dasar 2002 untuk
ekspor migas dan non migas

b. Hitunglah tren atau kecenderungan ekspor migas d an non migas, mana yang lebih
besar, dan mengapa?
Penyelesaian:

a. Menghitung indeks nilai dengan menggunakan rumus:

Vt
IN = x 100
Vo
Indeks nilai ekspor migas
2002 = 12,11 x100 2007 = 22,09 x100
12,11 12,11
= 100 = 182,41
2003 = 13,69 x100 2008 = 29,13 x100
12,11 12,11
= 112,71 = 240,54
2004 = 15,65 x100 2009 = 19,02 x100
12,11 12,11
= 129,23 = 157,09
2005 = 19,23 x100 2010 = 28,04 x100
12,11 12,11
= 158,79 = 231,54
2006 = 21,21 x100 2011 = 41,48 x100
12,11 12,11
= 175,14 = 342,52
2012 = 36,98 x100
12,11
= 305,36

- Indeks nilai ekspor non migas

2002 = 45,05 x100 2007 = 92,01 x100


45,05 45,05
= 100 = 204,05
2003 = 47,41 x100 2008 = 107,89 x100
45,05 45,05
= 105,23 = 237,51
2004 = 55,94 x100 2009 = 97,49 x100
45,05 45,05
= 124,17 = 216,40
2005 = 66,43 x100 2010 = 129,74 x100
45,05 45,05
= 147,45 = 287,99
2006 = 79,59 x100 2011 = 162,02 x100
45,05 45,05
= 176,67 = 359,64
2012 = 153,05 x100
45,05
= 339,73
b. Nilai tren/kecenderungan menggunakan rumus sama dengan pertumbuhan dan inflasi

Kecenderungan t = [ (IHt – IHo)/IHo] x 100


Kecenderungan ekspor migas 2003 = [ (13,65 -12,11)/12,11] x100
= -86,35
Kecenderungan ekspor migas 2004 = [ (15,65 -12,11)/12,11] x100
= -84,35
Kecenderungan ekspor migas 2005 = [ (19,23 -12,11)/12,11] x100
= -80,77
Kecenderungan ekspor migas 2006 = [ (21,21 -12,11)/12,11] x100
= -78,89

Kecenderungan ekspor migas 2007 = [ (22,09 -12,11)/12,11] x100

= -77,91

Kecenderungan ekspor migas 2008 = [ (29,13 -12,11)/12,11] x100

= 70,87

Kecenderungan ekspor migas 2009 = [ (19,02 -12,11)/12,11] x100

= -80,98

Kecenderungan ekspor migas 2010 = [ (28,04 -12,11)/12,11] x100

= -71,96

Kecenderungan ekspor migas 2011 = [ (41,48 -12,11)/12,11] x100

= -58,52

Kecenderungan ekspor migas 2012 = [ (36,98 -12,11)/12,11] x100

= -63.02

Selanjutnya ekspor non migas:

Kecenderungan ekspor Non migas 2003 = [ (47,41- 45,05)/12,11] x100

= -52,59

Kecenderungan ekspor Non migas 2004 = [ (55,94- 45,05)/12,11] x100

= -44,06
Kecenderungan ekspor Non migas 2005 = [ (66,43- 45,05)/12,11] x100

= -33,57

Kecenderungan ekspor Non migas 2006 = [ (79,59- 45,05)/12,11] x100

= -20,41

Kecenderungan ekspor Non migas 2007 = [ (92,01- 45,05)/12,11] x100

= -7,99

Kecenderungan ekspor Non migas 2008 = [ (107,89- 45,05)/12,11] x100

= 7,89

Kecenderungan ekspor Non migas 2009 = [ (97,49- 45,05)/12,11] x100

= -2,51

Kecenderungan ekspor Non migas 2010 = [ (129,74- 45,05)/12,11] x100

= 29,74

Kecenderungan ekspor Non migas 2011 = [ (162,02- 45,05)/12,11] x100

= 62,02

Kecenderungan ekspor Non migas 2012 = [ (153,05- 45,05)/12,11] x100

= 53,05

Nilai kecenderungan selengkapnya:

Ekpor Ekspor Non


Tahun Migas Migas
2002 - -
2003 -86,35 -52,59
2004 -84,35 -44,06
2005 -80,77 -33,57
2006 -78,89 -20,41
2007 -77,91 -7,99
2008 -70,87 -7,89
2009 -80,98 -2,91
2010 71,96 29,74
2011 -58,52 62,02
2012 -63,02 53,05

A. Berikut adalah perkembangan ekspor migas dan non migas Indonesia (dalam miliar AS$)
tahun 2002-2012

Ekspor Non-
Tahun Ekspor Migas Migas
2002 60,55 225,25
2003 68,25 237,05
2004 78,25 279,7
2005 96,15 332,15
2006 106,05 397,95
2007 110,45 460,1
2008 145,65 539,45
2009 95,1 487,45
2010 140,2 648,7
2011 201,4 810,1
2012 184,9 765,25

a. Hitunglah indeks nilai berdasarkan indeks nilai berdasarkan tahun dasar 2002 untuk
ekspor migas dan non migas

b. Hitunglah tren atau kecenderungan ekspor migas d an non migas, mana yang lebih
besar, dan mengapa?

Penyelesaian

a. Menghitung indeks nilai dengan menggunakan rumus:

IN = Vt x 100
Vo

- Indeks nilai ekspor migas

2002 = 60,55 x100 2007 = 110,45 x100


60,55 60,55
= 100 = 181,66
2003 = 68,25 x100 2008 = 145,65 x100
60,55 60,55
= 112,71 = 240,54
2004 = 78,25 x100 2009 = 95,1 x100
60,55 60,55
= 129,23 = 157,06
2005 = 96,15 x100 2010 = 140,2 x100
60,55 60,55
= 158,79 = 231,54
2006 = 106,05 x100 2011 = 207,4 x100
60,55 60,55
= 175,14 = 341,86
2012 = 184,9x100
60,55
= 305,36

- Indeks nilai ekspor non migas

2002 = 225,25 x100 2007 = 460,1 x100


225,25 225,25
= 100 = 204,26
2003 = 237,05 x100 2008 = 539,45 x100
225,25 225,25
= 105,23 = 239,48
2004 = 279,7 x100 2009 = 487,45 x100
225,25 225,25
= 124,17 = 216,40
2005 = 332,15 x100 2010 = 648,7 x100
225,25 225,25
= 147,45 = 287,99
2006 = 397,95 x100 2011 = 810,1 x100
225,25 225,25
= 176,67 = 359,64
2012 = 765,25 x100
225,25
= 339,73

b. Kecenderungan ekspor migas 2003 = [ (68,25- 60,55/60,55] x100

= -31,75
Kecenderungan ekspor migas 2004 = [ (78,25- 60,55/60,55] x100
= -21,75
Kecenderungan ekspor migas 2005 = [ (96,15- 60,55/60,55] x100
= -3,85
Kecenderungan ekspor migas 2006 = [ (106,05- 60,55/60,55] x100
= 6,05
Kecenderungan ekspor migas 2007 = [ (110,45- 60,55/60,55] x100

= -10,45
Kecenderungan ekspor migas 2008 = [ (145,65- 60,55/60,55] x100
= 45,65
Kecenderungan ekspor migas 2009 = [ (95,1- 60,55/60,55] x100

= -4,9

Kecenderungan ekspor migas 2010 = [ (140,2- 60,55/60,55] x100

= 40,2

Kecenderungan ekspor migas 2011 = [ (207,4- 60,55/60,55] x100

= 107,4

Kecenderungan ekspor migas 2012 = [ (184,9- 60,55/60,55] x100

= 84,9

Kecenderungan ekspor non migas

Kecenderungan ekspor non migas 2003 = [ (237,05-225,25/225,25] x100

= 137,05
Kecenderungan ekspor non migas 2004 = [ (279,7-225,25/225,25] x100
= 179,7
Kecenderungan ekspor non migas 2005 = [ (332,15-225,25/225,25] x100
= 232,15
Kecenderungan ekspor non migas 2006 = [ (397,95-225,25/225,25] x100
= 297,95
Kecenderungan ekspor non migas 2007 = [ (460,1-225,25/225,25] x100

= 360,1

Kecenderungan ekspor non migas 2008 = [ (539,45-225,25/225,25] x100


= 439,45
Kecenderungan ekspor non migas 2009 = [ (487,45-225,25/225,25] x100

= 387,45

Kecenderungan ekspor non migas 2010 = [ (648,7-225,25/225,25] x100

= 548,7

Kecenderungan ekspor non migas 2011 = [ (810,1-225,25/225,25] x100


= 710,1

Kecenderungan ekspor non migas 2012 = [ (765,25-225,25/225,25] x100

= 665,25

Anda mungkin juga menyukai