Anda di halaman 1dari 4

Maria Gadis yang Istimewa

Cerita ini bukanlah merupakan kejadian yang persis dengan peristiwa yang sebenarnya, melainkan
hanyalah hasil perenungan dari cerita yang ada di Alkitab, tepatnya yang tertulis dalam Lukas pasal 1:26-
38.Pada jaman dahulu kala…..hiduplah seorang Nabi yang diurapi Tuhan, ia biasa dipanggil dengan nama
Yesaya. Jauh sebelum Tuhan Yesus lahir, Yesaya menyerukan suara Tuhan “Sesungguhnya , seorang
gadis akan mengandung, dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia
Imanuel.” (Yes 7:14, revisi kata ‘perempuan muda’ menjadi kata ‘gadis’ disesuaikan dengan terjemahan
New King James Version yang menggunakan kata ‘virgin’, oleh Grace, redaksi, karna perbedaan yang
sangat mencolok antara perempuan muda, dengan ‘gadis’, sedangkan penggunaan kata ‘perawan’ agak
asing bagi telinga anak-anak)Suara nabi Yesaya itu menggema…..dari hari ke hari , dari minggu ke
minggu……bulan ke bulan …dari tahun ke tahun……“Sesungguhnya , seorang gadis akan mengandung,
dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.”Setiap ibu yang
melahirkan bayi perempuan nan cantik dan lucu, menimang-nimang dengan penuh kasih sayang, sambil
berbisik pada bayi mungilnya ‘Mungkinkah engkau gadis yang terpilih itu, sayang?’Sang ayah tersenyum
simpul dan bertanya-tanya dalam hati, ‘mungkinkah anak perempuanku yang akan terpilih, menjadi ibu-
Nya Imanuel itu?’Ketika bayi mungil itu semakin lama semakin besar…..Semua Ayah dan Ibu
mengajarkan pada anak-anak mereka tentang apa yang Tuhan Firmankan…Dan ketika sampai pada
cerita tetang Nabi Yesaya……

Sang Ayah dan Bunda mulai berkata kepada putri-putrinya‘ seorang gadis akan mengandung dan akan
melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel’
“Oh yah?” kata anak gadis mereka itu dengan wajah terkejut, matanya berbinar-binar, pipinya
memerah, ia bertanya-tanya dalam hatinya ‘mungkinkah aku yang dipilih Tuhan menjadi ibu-Nya
Imanuel itu….waaaau….seandainya…..’
Seperti biasa,para gadis senang bertemu dan berkumpul dengan teman-teman seusianya. Seorang gadis
berkata kepada teman-temannya “Kemarin Ayah-ku berkata bahwa suatu saat nanti akan ada seorang
gadis yang akan mengandung seorang anak laki-laki yang disebut ….”
“Immanuel kan?” sahut temannya “Aku sudah tahu, kira-kira sebulan yang lalu Ibuku juga menceritakan
hal itu…..itu semua adalah Firman Tuhan yang disampaikan lewat seorang Nabi yang….”
“aaaah,” kata gadis lainnya lagi memotong pembicaraan “aku juga udah tahu, maksudmu Nabi Yesaya
kan? Itu kan cerita yang udah lama banget…kalian ini nggak gaul deh!”
“coba bayangin kalau ternyata kamu yang terpilih….apa kamu mau?” tantang seorang gadis pada
temannya
“kalau aku sih, senang sih senang, siapa yang nggak seneng sih terpilih jadi ibu-Nya Imanuel itu, tapi,
terus terang, aku takut…!” katanya sambil mengangkat bahunya tinggi-tinggi
“Apa yang kau takutkan?” Tanya gadis tadi sambil mengernyitkan dahinya.
Tentu saja akan ada ketakutan jika terpilih menjadi Ibu-Nya Imanuel, atau Juruslamat itu, …
Pada jaman itu, jika ada seorang gadis yang mengandung, padahal ia belum mempunyai suami, pastilah
ia akan dianggap sebagai gadis yang tidak baik, dan dia akan dilontari batu sampai mati. (Ul 22:23-24)
Seorang gadis bernama Maria yang ada di tengah-tengah gadis-gadis itu, dari tadi terdiam, ia hanya
mendengarkan perkataan dan ocehan teman-temannya. ‘Dilontari batu sampai mati? Ihhhh ngeri…’pikir
Maria . Sesekali ia memikirkan Yusuf, pemuda tampan pujaan hatinya. Yusuf yang ia sayangi, kini telah
menjadi tunangannya, tidak lama lagi mereka akan menikah. ‘jangan sampai ada sesuatu apapun yang
memisahkanku dari Yusuf…’ bisiknya dalam hati ‘aku sangat menyayangi dia’ tambahnya pula.
“Maria…!” panggil temannya
“ eh….iya?” (ekspresi kaget campur gugup) jawab Maria kaget
“Jangan ngelamun aja donk!” pinta temannya, Maria pun hanya tersenyum malu. Ia tidak ingin teman-
temannya tahu, bahwa ia sedang memikirkan Yusuf, tunangannya.
Waktu terus berlalu, semua orang menunggu-nunggu, kapankah saatnya Imanuel itu lahir, kapankah
kiranya Juruslamat atau Mesias itu lahir?
…..telah lama berselang sejak Nabi Yesaya yang terkenal itu menyerukan suara Tuhan
Hari ke hari, semua orang menunggu-nunggu
Minggu ke minggu, semua orang berharap harap cemas
Bulan ke bulan, setiap gadis berdebar-debar
Tahun ke tahun, orang –orang mulai bertanya “jangan-jangan Nabi Yesaya itu salah?”
Waktu terus melaju, berpacu dengan putaran bumi
Tidak ada berita apa-apa
Tidak ada sesuatu yang istimewa
Sampai suatu waktu tiba………..
Dalam bulan yang keenam…..
Suara Tuhan memenuhi surga…..
“Gabriel….., Gabriel…..”
Malaikat Gabriel segera menghadap Tuhan
“Ya…Tuhan.”
“Pergilah ke Galilea….ke sebuah kota bernama Nasaret”
“Siapa yang harus aku jumpai kali ini Tuhan?”
“Waktunya telah tiba”
“Apakah Tuhan sudah memilih seorang gadis…..untuk ikut dalam rencana huuuebat itu? Apakah saat
kelahiran Imanuel, Juruslamat, Yesus Kristus itu sudah tiba sekarang, siapakah gadis yang beruntung
itu?”
Tanya Malaikat Gabriel penuh dengan rasa ingin tahu.
“Ya…Aku sudah memilih seorang gadis….”
Jawab Tuhan tenang
“ Siapakah gadis yang beruntung itu, Tuhan?”
Tanya Malaikat Gabriel lagi dengan penuh penasaran
“Nama gadis yang telah Kupilih itu adalah ‘Maria’ “
jawab Tuhan dengan penuh keyakinan
“Maria? Maria yang mana Tuhan..? Banyak sekali gadis yang bernama Maria…..!”
“Tapi hanya satu saja gadis bernama Maria, yang bertunangan dengan seorang pemuda bernama Yusuf”
“Yusuf….? Pemuda bernama Yusuf juga banyak Tuhan! Yusuf yang mana yang Tuhan maksudkan?”
Tanya malaikat Gabriel kebingungan
“Yusuf yang berasal dari keluarga Daud, dia adalah keturunan Daud” jelas Tuhan
“Ooooh, Yusuf yang tukang kayu itu? Yusuf yang tulus hati itu? Oh ya..aku tahu, dia telah bertunangan
dengan seorang gadis yang baik, gadis itu bernama Maria”
“Ya…betul, merekalah yang Kumaksudkan.”
Mendengar jawaban Tuhan, Malaikat Gabriel sangat senang.
“Baik Tuhan, aku akan memberitakan berita bahagia ini pada Maria yang telah Tuhan pilih”
Betapa senangnya menyampaikan berita bahagia ini pada Maria….
Maria adalah seorang gadis yang telah dipilih Tuhan, “Waaaau, bagaimana ya nanti, maukah Maria ikut
dalam rencana huuuebatNya Tuhan itu?” kata Malaikat Gabriel dalam hati, sambil ia segera meluncur
terbang ke bumi.
Sementara itu Maria sedang ada di rumah….
Baru saja ia memikirkan perkataan-perkataan Ayah Ibunya dulu…..bahwa suatu ketika akan ada seorang
gadis yang akan mengandung, dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia
Imanuel…..Mengapa ya akhir-akhir ini, perkataan-perkataan ayah ibunya itu terngiang-ngiang lagi di
telinganya, …..mengapa pula ya perkataan nabi Yesaya itu seperti terdengar lagi di telinganya…..Hati
Maria berdebar-debar tak menentu.
“Salam,” terdengar suara menggema di ruangan kecil itu “Tuhan telah memilih kamu, Tuhan sendiri
besertamu…”kata Malaikat Gabriel pertama kali, saat ia masuk ke rumah Maria
“Hah?” Maria menoleh dengan terkejut, di pintu rumahnya tiba-tiba ada seorang berdiri, menghalangi
masuknya sinar matahari. Ia mengangkat kepala mencoba mengenali wajah orang asing itu. Namun
sinar yang menyilaukan itu menghalanginya. Hatinya semakin berdebar. ‘di-pi-lih? Tu-han be-ser-ta-ku?,
apa artinya?’ kata-kata malaikat itu membuat Maria bertanya-tanya dalam hati. Jangan-jangan….jangan-
jangan….akulah gadis yang terpilih itu….Ketakutan mulai merayapi Maria….ia gemetar, ia tidak tahu
harus berbicara apa. Ia juga tidak mengerti apa yang dikatakan Malaikat itu. Belum selesai Maria
menjawab pertanyaan hatinya sendiri, Malaikat itu berbicara lagi “Jangan takut hai Maria…sebab
engkau diberkati oleh Tuhan.”
‘Dari mana ia tahu bahwa aku takut?’ Tanya Maria dalam hati
“Diberkati?” Tanya Maria lagi dalam hati, ia sungguh-sungguh terheran-heran. “Sesungguhnya engkau
akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia
Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah yang Mahatinggi, Dan Tuhan akan
mengaruniakan kepada-Nya tahta Daud, bapa leluhur-Nya dan Ia akan menjadi raja atas keturunan
Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan” Perkataan malaikat itu
membuat Maria mengerti…..semua yang diceritakan Ayah Ibunya sejak ia kecil itu , kini ada di
hadapannya, ialah gadis yang terpilih itu…..
’Aku? benarkah itu? Benarkah aku akan mengandung dan melahirkan Juruslamat?’
Maria menggosok-gosok matanya dengan jari-jari tangannya, jangan-jangan aku sedang bermimpi.
‘Tidak, aku tidak sedang bermimpi!’ Pikirannya melayang-layang, banyak pertanyaan melintas di
pikirannya….’Bagaimana nanti kalau aku dianggap sebagai gadis yang tidak baik? Bagaimana nanti kalau
Yusuf tahu bahwa aku mengandung, bagaimana menjelaskannya? Apakah dia percaya kalau aku telah
dipilih Tuhan untuk menjadi Ibu bagi Juruslamat? Padahal….sebentar lagi pernikahan itu akan
berlangsung, bisa-bisa aku di-lon-ta-ri ba-tu sam-pai ma-ti oleh orang-orang seNasaret ini…., dan
Yusuf…?
Wajah Yusuf tergambar di pelupuk matanya, bagaimana kalau Yusuf sampai menceraikan dia?
“Mana mungkin?” kata Maria sambil menatap lugu Sang Malaikat itu. “Aku kan seorang gadis? Aku kan
belum menikah dengan Yusuf?”
“Maria,” tegas malaikat itu, “Roh Kudus akan turun atasmu, dan kuasa Tuhan akan menaungi kamu,
Maria, itulah sebabnya, anak yang lahir itu disebut Anak Allah….”
‘Roh Kudus?’ Tanya Maria dalam hati……Rasa damai memenuhi hatinya saat Malaikat itu mengatakan
‘kuasa Tuhan akan menaungi engkau’ Malaikat Gabriel kemudian berbalik, dan berjalan ke pintu. Ia
berhenti sejenak dan berkata “Elisabet, saudaramu, yang sudah tua itupun , sekarang ini sedang
mengandung.” Mendengar itu, Maria pun terheran-heran, bagaimana mungkin Elisabet yang sudah tua
itu bisa mengandung….
“iyah…bagi Allah tidak ada yang mustahil” kata Malaikat itu meyakinkan Maria, bahwa berita itu benar.
‘Bagi Allah tidak ada yang mustahil?’ renung Maria dalam hati ‘iya ya….benar juga…bagi Allah tidak ada
yang mustahil!’ Maria mulai mengerti maksud Tuhan dalam hidupnya. Ia segera tertunduk, semua
bayangan buruk itu kembali melintas di pikirannya, …anggapan buruk….Yusuf….lontaran
batu….pernikahan…..kata-kata itu seperti menari-nari di pikirannya
‘Tapi Tuhan sudah memilih aku, dan aku ini adalah Hamba Tuhan’ bantahnya sendiri….Hati Maria
bergejolak. Seolah-olah ada kasih Tuhan yang melingkupi hatinya. Hati Maria bergejolak, ia mengasihi
Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa dan juga dengan segenap kekuatannya. Sambil menitikkan air
mata pergumulan , Maria mengambil suatu keputusan yang sebenarnya tidak mudah
“ Aku ini adalah hamba Tuhan…..” katanya sungguh-sungguh kepada Malaikat itu, air mata bahagia
memenuhi pelupuk matanya. “ Terjadilah padaku seperti yang engkau katakan tadi!” tambahnya dengan
yakin. Seketika kedamaian itu membanjiri hatinya. Janji Tuhan bahwa kuasa Tuhan akan
menaunginya…yah….janji itu terasa amat melegakan. Malaikat itu tersenyum puas, saat Maria
mengangkat kepalanya lagi, malaikat itu telah lenyap. Hati Maria masih berdebar, rasanya di rumah
mungilnya itu, peristiwa itu belum juga berlalu. Semua peristiwa itu masih terasa di hatinya, dan semua
perkataan malaikat ini, kata demi kata masih terngiang-ngiang di telinganya….hatinya dipenuhi rasa
syukur pada Tuhan, wajahnya pun berseri-seri. Maria pun sujud menyembah Tuhan dan membisikkan
doanya “Ya, Tuhan, jadilah kehendak-Mu, apapun yang terjadi, aku mau taat, karna aku ini hamba-Mu”
Malaikat Gabriel pun kembali ke surga….Sambil tersenyum simpul ia sangat bersemangat untuk
melaporkan hasil perjalannya pada Tuhan
“Dia mau Tuhan! dia mau Tuhan!” kata Gabriel dengan penuh bersemangat saat berjumpa kembali
dengan Tuhan
“ Ya…Aku melihat dari sini, engkau melakukan tugasmu dengan baik, Gabriel…!” kata Tuhan puas
” Ya….dan Maria itu orangnya….orangnya…..”
“ Aku memilih siapa yang akan kupilih. Maria seorang gadis yang baik, dia taat kepadaKu, dia seorang
yang rendah hati, dan dia mengasihi Aku” kata Tuhan menimpali
“Berbahagialah Maria itu ya Tuhan, karena Engkau memilih dia. Ia adalah seorang gadis yang sangat
beruntung dibandingkan dengan milyartan gadis lainnya….”
(Mat 12:50) “Tidak juga….” Kata Tuhan, “Siapa pun bisa jadi Maria-Maria!”
“Maksud Tuhan?” Tanya Gabriel
“Siapapun yang melakukan kehendak Tuhan, mau menurut pada Tuhan, mau taat pada Tuhan, bagiku
dia adalah juga Maria-Ku….”
“ Ooooh, begitu rupanya Tuhan.Jadi kalau adik-adik mau jadi anak yang taat pada Tuhan, dia juga
istimewa bagi , seperti Maria?”
“Hemmmm, betul sekali Gabriel!”

Anda mungkin juga menyukai