Anda di halaman 1dari 3

KETRAMPILAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

STANDARD OPERATING PROCEDURE


Teknik Instrumentasi Lumbotomi

Jurusan TEKNIK INSTRUMENTASI LUMBOTOMI


Keperawatan No Dokumen....... No Revisi.......... Halaman............
Poltekkes
Malang
Prosedur Tetap Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
Direktur

25 Agustus 2008 (Isnaeni DTN, SKM, M.Kes)


NIP. 140 091 764
Pengertian Lumbotomi adalah teknik pengambilan batu saluran kemih mulai dari
ureter sampai dengan ginjal
Teknik Instrumentasi Lumbotomi adalah pengelolaan alat-alat
yang diperlukan untuk melakukan tindakan pembedahan pada penderita
batu ureter dan batu ginjal.

Indikasi Penderita batu ureter dan ginjal

Kontraindikasi Tidak ada kontraindikasi

Tujuan 1. Mengatur alat secara sisternatis di meja instrumen


2. Memperlancar handling instrumen
3. Mempertahankan kesterilan alat-alat instrumen selama operasi.

Petugas 1. Perawat instrumen kamar operasi


2. Mahasiswa D IV Perioperatif

Pengkajian 1. Identitas pasien


2. Kondisi lokasi operasi
3. Kondisi fisik dan psikis
4. Kelengkapan dari instrumen

Persiapan 1. Persetujuan operasi.


pasien dan 2. Alat-alat dan obat-obatan.
lingkungan 3. Puasa
4. Lavement
5. Skiren

Setelah penderita dilakukan anaesthesi.


1. Mengatur posisi terlentang untuk batu ginjal dan jack knife untuk
batu ureter.
2. Memasang plat diatermi di bawah paha penderita

Persiapan Alat a. AlatSteril:


1. Set dasar yang disiapkan (Basic Instrument Set)
 Desinfeksi Klem (Sponge Holding Forceps). 1
 Doek Klem (Towel Forceps) 5
 Pincet Chirurgie 2
 PincetAriatomie 2

1
 Hand vat mesh (Knife handle) 1
 Arteri klem van pean lurus 2
 Arteri klem van pean bengkok (chrorn klem) 4
 Arteri klem van Kocher 4
 Gunting Benang (Ligature Scissors) 1
 Gunting Metzembaum 1
 Nald Voerder 2
 Langenbeck 2
 Retraktor / haakototmatis 1
 forcep batu bengkok (Ring Forcep) 1
 forcep Turner-Warwick lurus 1
2. Set dan bahan penunjang operasi
 Linen Set
 Handschooe bermacam-macam ukuran
 Desinfektan betadin dan Alkohol 70 %, PZ 0.9 %
 Senur Diathermi + Kabel.
 Canule + Selang Suction.
 Mes no. 10.
 Kasa, deppers, cucing, mangkok, bengkok, korentang pada
tempatnya.
 Jarum 1/2 bulat (round), tajam (cutting).
 Benang chromic catgut 3-0, absorbable sintesis 5-0, chromic 4-0,
sintetis 5-0, absorbable sintesis 0-0, monofilament 3-0
 Staples

b. . Alat tidak steril:


 Plester lebar.
 Gunting Verban/ Bandage scissors.
 Flat Diatermi.
 Mesin Diatermi.
 Mesin Suction.
 Lampu Operasi.
 Meja Operasi.
 Meja Mayo.
 Meja Instrumen.
 Standar Infus.
 Tempat Sarnpah.
 Handuk kecil
 Kaus kaki

Prosedur 1. Cuci kedua tangan


2. Kenakan pakaian operasi steril dan sarung tangan steril
3. Atur instrumen di meja mayo sesuai kebutuhan
4. Atur posisi pasien telentang untuk batu ginjal dan posisi jack knife
dengan meja fleksi untuk batu ureter
5. Berikan desinfeksi klem dan depper untuk mendesinfeksi area
operasi
6. Berikan doek besar 4 dan doek kecil 4 untuk mempersempit area
operasi dan doek klem 5 untuk draping
7. Pasang dan atur selang suction, kabel diatermi, kanul suction, doek
klem
8. beritahu operator bahwa instrumen siap dipergunakan

2
Untuk batu ginjal :
9. Berikan pinset chirrurgie, hand vat mesh, mesh no. 20/23 pada
operator untuk incisi, arteri klem van pean, kassa, dan diatermi
untuk merawat perdarahan
10. Berikan wound haak langen beck untuk memperlebar daerah incisi
11. Berikan mesh no. 20/23 untuk membuka fasia 1 cm dan berikan
gunting metzembaum untuk memperlebar fasia
12. Berikan depper basah untuk memisahkan peritoneum / berikan
Wound haak Timan
13. Berikan jarum untuk mengetahui posisi batu
14. Berikan mesh No. 11 untuk membuka ginjal
15. Berikan stent tang untuk mengangkat batu
16. Berikan Nald voeder, jarum penampang bulat dengan benang
absorbable 3-0 untuk menutup ginjal. Berikan gunting pada asisten
untuk memotong benang
Lanjutkan no. 17

Untuk Batu Ureter :


9. Berikan pisau no. 15 untuk incisi dari sebelah atas ketiga distal dari
tulang rusuk ke 12, 6 – 8 cm anterior ke arah umbilikus
10. Berikan arus diatermi untuk memootong fasia internal dan eksterna
serta transfersal dengan jari-jari menekan peritoneum.
11. Identifikasi ureter dan diseksi serosa dan lemak periurreteral.
12. Rasakan batu diantara jari-jari dan lihat benjolan di ureter. Jika ragu,
gunakan spuit 5 cc dengan jarum ukuran 22 untuk aspirasi
13. immobilisasi batu dengan simpul vaskuler 2 di atas dan bawah batu
14. Berikan pisau no. 15 untuk memotong di atas batu secara vertikal
15. Berikan van pean berujung kecil untuk mengambil batu
16. Berikan Nald voeder, jarum penampang bulat dengan benang
absorbable 3-0 untuk menutup tempat ureterolitotomi dengan jahitan
terputus absorbable 4.0

17. Berikan depper untuk mengecek perdarahan


18. Berikan maag slang untuk drainase
19. Berikan nald voeder dengan jarum penampang tajam dan benang
silk 2.0 untuk fiksasi drain
20. Inventarisasi instrumen
21. Berikan Nald voeder, jarum penampang bulat, benang absorbable no
1 untuk menutup fasia, benang catgut plain no. 0 untuk menjahit
lemak, jarum penampang tajam, benang silk no 2.0 untuk menjahit
kulit.
22. Berikan kassa dengan obat antiseptik untuk menutup luka operasi
23. Fiksasi dengan plester lebar
24. Bereskan alat-alat

Evaluasi 1. Kelengkapan instrumen


2. Proses operasi
3. Bahan pemeriksaan

Sumber 1. Donohoe, Jeffrey M, (2006), Ureterolithotomy, eMedicine


Rujukan 2. Goldman, Maxine A. (2008), Pocket Guide to The Operating Room
Third Edition, F. A. Davis Company 1915, Arch Street,
Philadelphia, PA 19103

Written by Arief Bachtiar, S.Kep., Ns, Suharyono, AMK, Agus Setyo Utomo, APP

Anda mungkin juga menyukai