Anda di halaman 1dari 9

FRAUD TREE DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN

FRAUD

Oleh:

Dewa Ayu Putri Lestari (1702622010003)

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI
DENPASAR
2020
Om Swastyastu
FRAUD DALAM PERUNDANGAN KITA

Pengumpulan dan pelaporan statistik tentang kejahatan di


suatu negara dapat dilakukan sesuai dengan klasifikasi
kejahatan dan pelanggaran (atau tindak pidana) menurut
ketentuan perundang-undangan negara tersebut. Atau, kalau
pengumpulan dan pelaporan statistik ini dilakukan oleh
lembaga internasional seperti PBB, Interpol, CIA, dan lain-
lain, mereka membuat template berisi definisi dari bermacam-
macam jenis kejahatan (types of crime) dan meminta negara
peserta mengolah ulang datanya dengan template tersebut
atau lembaga internasional itu sendiri yang mengolahnya.
Dalam membaca dan menggunakan statistik kejahatan di
Indonesia, perlu diingat rendahnya kesadaran untuk
melaporkan kejahatan. Banyak faktor yang menyebabkan
masyarakat enggan melaporkan kejahatan. Diantaranya,
tercermin dari ungkapan sehari-hari “melapor kehilangan
kambing, berakhir dengan kehilangan kerbau”. Oleh karena
itu, beberapa kajian luar negeri tentang data kejahatan di
Indonesia memberi peringatan “crimes may be unreported”.
Gejala ini dilaporkan BPS dalam Statistik Politik dan
Keamanan 2002.
Tabel
Persentase Pelaporan Kejahatan 2002
Klasifikasi Jenis Kejahatan (Type of Crime)

Dasar Hukum (Law Art)


No Jenis Tindak Pidana Kejahatan (type of crime)
Pasal (Kode Article)
1 Politik (politic) KUHP 104-129
2 Terhadap Kepala Negara (against head of the country) KUHP 130-139
3 Terhadap Ketertiban Umum (agaist public order) KUHP 154-181
4 Membahayakan keamanan umum termasuk pembakaran dan KUHP 184-2016
kebakaran (agaist public safety, including arson and fire) Jenis Kejahatan Melapor Tidak Tidak Total
5 Terhadap kekuasaan umum, termasuk memberi suap KUHP 207-241
(against public authority, including bribery). Melapor Menjawab
6 Memalsukan mata uang, termasuk memberi uang kertas
negara dan bank (money counterfeiting, including currency
KUHP 244-252 (1) (2) (3) (4) (5)
and bank note countterfeiting). Pembunuhan 33,3 66,7 0,0 100,0
7 Memalsukan materai, merek, surat (seals, trade, marks, and KUHP 253-276
documents counterfeiting). Penganiayaan 22,2 55,6 22,2 100,0
8 Terhadap kesusilaan, termasuk perzinaan, perkosaan, dan
perjudian ( against decency, including adultery, rape and
KUHP 281-305 Perampokan 40,6 56,3 3,1 100,0
gambling). Pencurian 44,1 46,8 9,0 100,0
9 Terhadap kemerdekaan seseorang, termasuk penculikan KUHP 324-337
(against personal freedom, including kidnapping) Penipuan 10,5 73,7 15,8 100,0
10 Terhadap jiwa orang, termasuk pembunuhan (against soul,
including murder)
KUHP 338-350 (penggelapan)
11 Penganiayaan, termasuk penganiayaan berat (assault, KUHP 351-358 Penghinaan 0,0 60,0 40,0 100,0
including aggravated assault)
12 Pencurian, termasuk pencurian dengan pemberatan dan KUHP 362-367 (pelecehan)
kekerasan (thief, incluading burglary and robbery) Narkoba 0,0 100,0 0,0 100,0
13 Pemerasan dan ancaman (blackmail and intimidation) KUHP 368-371
14 Penggelapan (embezzlement) KUHP 372-377 Lainnya 23,5 64,7 11,8 100,0
15 Penipuan (awindle) KUHP 378-395
16 Menghancurkan atau merusak barang (destruction) KUHP 406-412 Total 36,0 53,8 10,2 100,0
17 Dalam jabatan, termasuk menerima suap (in official, KUHP 413-437
including receiving bribery)
18 Pertolongan jahat, termasuk penadahan (wickedly help, KUPH 480-485
including fence)
19 Ekonomi ( economy) UU No.7 Tahun 1955
20 Korupsi (corruption) UU No.3 Tahun 1971
21 Narkotika (narcotic) UU No.9 Tahun 1976
22 Imigrasi (immigration) UU No.45 Tahun 1954
23 Lain-lain (others) UU No.45 Tahun 1954
Bagan Fraud Tree
KEGIATAN 1.Conflicts of Interest (Konflik Kepentingan)
Konflik kepentingan muncul ketika seorang pegawai bertindak
atas nama kepentingan pihak ketiga selama melakukan
pekerjaannya atau atas nama kepentingan diri sendiri dalam
kegiatan yang dilakukannya.

2.Bribery (penyuapan)
Penyuapan melibatkan pemberian, penawaran, permohonan, atau
penerimaan sesuatu yang berharga untuk mempengaruhi seorang
petugas dalam melakukan pekerjaannya menurut hukum. Para petugas
tersebut mungkin dipekerjakan oleh pemerintah (atau pihak yang
berwenang) atau oleh organisasi swasta.

3.Illegal Gratuities (persenan ilegal)


Merupakan pemberian atau hadiah yang merupakan bentuk terselubung
dari penyuapan. Hal ini melibatkan pemberian, penerimaan, penawaran,
atau permohonan sesuatu yang berharga karena tindakan resmi yang
telah dilakukan. Ini mirip dengan suatu penyuapan, tetapi transaksinya
terjadi setelah fakta pekerjaan tersebut dilakukan.

4.Economic Extortion (pemerasan ekonomi)


Merupakan penggunaan (atau ancaman) kekuatan (termasuk sanksi ekonomi)
oleh individual atau organisasi untuk mendapatkan sesuatu yang berharga.
Item yang berharga itu dapat berupa aktiva keuangan atau ekonomi,
Sumber: Association of Certified Fraud Examiners, 2008 Report informasi, atau kerjasama untuk mendapatkan suatu keputusan yang
to the Nation on Occupational Fraud and Abuse. menguntungkan atas pekerjaan atau hal tertentu yang sedang ditangani.
DAN FAKTOR-FAKTOR YANG
MENYEBABKAN FRAUD
Menurut Crowe, fraud timbul karena ada lima faktor, yaitu Pressure
(tekanan), Opportunity (kesempatan), Rationalization (rasionalisasi),
Competence (kompetensi), dan Arrogance (arogansi). Untuk faktor
pressure, oppurtunity dan rasionalization sama dengan teori triangle
yaitu masing masing karena seseorang mempunyai tekanan sehingga
terdapat dorongan untuk melakukan fraud, seseorang mempunyai
kesempatan untuk melakukan fraud karena lemahnya pengawasan,
dan seseorang mencari pembenaran atas tindakan fraud tersebut.
Selanjutnya dua faktor yang lain yaitu Competence (kompetensi), dan
Arrogance (arogansi). Competence (kompetensi) serupa dengan
kemampuan atau kapabilitas (capability) yang dijelaskan dalam teori
diamond. Competence (kompetensi) merupakan kemampuan Kelima faktor tersebut lebih dikenal
karyawan untuk mengabaikan pengawasan internal, mengembangkan dengan Crowe’s fraud pentagon theory.
strategi penyembunyian, dan mengontrol situsi sosial untuk Teori ini dipandang lebih lengkap untuk
keuntungan pribadinya (Crowe, 2011). Sedangkan untuk faktor mengetahui faktor penyebab fraud
arrogance (arogansi) yaitu sikap superioritas atas hak yang dimiliki dibanding teori-teori yang lainnya.
dan merasa bahwa pengawasan internal atau kebijakan perusahaan
tidak berlaku untuk dirinya.
FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN FRAUD

· Pressure
Pressure (tekanan) memiliki berbagai arti, di antaranya keadaan di mana kita merasa ditekan, kondisi yang berat
saat kita menghadapi kesulitan, sesuatu yang dapat membuat kita meningkatkan perhatian dalam melakukan
tindakan, meningkatkan ingatan dan kemampuan untuk mengingat. Dengan kata lain,pressureDapat meningkatkan
kinerja. Akan tetapi, di lain pihakdapat menjadi salah satu sumber dari munculnya fraud dan akhirnya menjadi salah
satu elemen darifraudtriangle. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan pressure adalah sebuah dorongan yang
menyebabkan seseorang melakukan tindakan fraud, contohnya hutang atau tagihan yang menumpuk, gaya hidup
mewah, ketergantungan narkoba, dll. Pada umumnya yang mendorong terjadinya fraud adalah kebutuhan atau
masalah finansial. Tapi banyak juga yang hanya terdorong oleh keserakahan.
· Opportunity
Opportunity adalah peluang / kesempatan yang dapat kita pahami sebagai situasi dan kondisi yang ada pada setiap
orang atau individu. Situasi dan kondisi tersebut memungkinkan seseorang bisa berbuat atau melakukan kegiatan
yang memungkinkan fraud terjadi. Biasanya disebabkan karena internal control suatu organisasi yang lemah,
kurangnya pengawasan, dan/atau penyalahgunaan wewenang. Di antara 3 elemen fraud triangle, opportunity
merupakan elemen yang paling mendasari terjadinya kecurangan. Peluang ini dapat muncul kapan saja, sehingga
pengawasan dan kontrol internal perusahaan sangat diperlukan untuk mengantasipasi kemungkinan adanya peluang
seseorang melakukan kecurangan. Seseorang yang tanpa tekanan sekalipun dapat melakukan kecurangan dengan
adanya peluang ini, meskipun pada awalnya tidak ada peluang untuk melakukan ini.
· Rationalization
Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) menyebutkan bahwa faktorketiga terjadinya sebuah fraud adalah
rasionalisasi. Secara garis besar rasionalisasi dapat diartikan sebagai tindakan yang mencari alasan pembenaran
oleh orang-orangyang merasa dirinya terjebak dalam suatu keadaan yang buruk. Pelaku akan mencarialasan
untuk membenarkan kejahatan untuk dirinya agar tindakan yang sudahdilakukannya dapat diterima oleh
masyarakat.Menurut Spillane (2003), rasionalisasi adalah sebuah gaya hidup dalam masyarakat yang tidak sesuai
dengan prinsip yang menyatukan, secara tidak langsung rasionalisasi menyediakan cara untuk membenarkan
tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan keadaan yang ada. Cara berasionalisasi yang sering terjadi adalah
memindahkan kebenaran dasar sejajar dengan prestasi yang tidak tepat, namun sebaliknya rasionalisasi ini hanya
akan menghasilkan penghargaan diri yang palsu.Para pakar sosiolog merujuk pada proses di mana peningkatan
jumlah tindakan sosialmenjadi berdasarkan pertimbangan efisiensi perhitungan bukan pada motivasi yang berasal
dari moralitas, emosi, kebiasaan atau tradisi.
Om Shanti,Shanti,Shanti Om

Anda mungkin juga menyukai