PENDAHULUAN
itu berupa benda atau suatu keadaan dimana manusia ada didalam nya lengkap
dengan berbagai perilakunya dan diantara kesemuanya akan terjadi hubungan timbal
balik dan saling mempengaruhi. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan
semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya,
1
cukup dilakukan melalui satu aspek hukum saja,melainkan dengan multi diplinner.
dukung untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Dalam
positif untuk menunjang kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya dalam
dimanapun dan kapan pun, pasti akan menimbulkan dampak. Dampak ini dapat
bernilai positif yang berarti memberi manfaat bagi kehidupan manusia, dan dampak
negatif yaitu timbulnya risiko yang merugikan masyarakat. (Djatmiko, Margono, &
Wahyono, 2000:1)
penduduk yang besar, peningkatan pemanfaatan sumber daya alam dan peningkatan
ada,sehingga Hukum Lingkungan tidak dapat dimasukkan kedalam salah satu bidang
hukum berdasarkan padapembagian hukum klasik yang ada. Sebagai Hukum yang
2
multidisipliner, maka ada 3 aspek di dalam Hukum Lingkungan, yaitu : Aspek
.Didalamnya juga akan dibhas juga adanya kaitan erat atau adanya hubungan yang
1.3. Tujuan
Tujuan penulisan dan pembahasan dalam makalah ini agar kita dapat
3
negara kita¸dan bagai mana kita menyikapinya.
1.4 Manfaat
Manfaat dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam bidang ilmu hukum, merupakan salah satu bidang ilmuhukum yang
paling strategis karena hukum lingkungan mempunyai banyak segi yaitu segihukum
administrasi, segi hukum pidana, dan segi hukum perdata. Dengan demikian,
tentusaja hukum lingkungan memiliki aspek yang lebih kompleks. Sehingga untuk
karena kaitannya yangsangat erat dengan segi hukum yang lain yang mencakup pula
dan tingkah perbuatannya yang terdapatdalam ruang di mana manusia berada dan
hidup lainnya.
Law.
daya lingkungandengan berbagai akal dan kepandaian manusia guna mencapai hasil
5
Kusumaatmadja mengemukakan, bahwa sistem pendekatan terpadu atauutuh harus
secaratepat dan baik, sistem pendekatan ini telah melandasi perkembangan Hukum
berorientasi pada lingkungan, sehingga sifat danwaktunya juga mengikuti sifat dan
watak dari lingkungan itu sendiri dan dengan demikianlebih banyak berguru kepada
ekologi. Dengan orientasi kepada lingkungan ini, maka Hukum Lingkungan Modern
hukumpemerintahan.
6
2.2 Sejarah Perkembangan Hukum Lingkungan Indonesia.
atautidak sebenarnya telah hadir di masa abad sebelum Masehi, misalnya di dalam
Code of Hammurabi yang ada di dalamnya terdapat salah satu klausul yang
dengan lingkungan hidup sudahdikenal lebih dari sepuluh abad yang lalu. Dari
prasasti Juruna tahun 876 Masehi diketahui ada jabatan ”Tuhalas” yakni pejabat yang
mengawasi hutan atau alas, yang kira-kira identik dengan jabatan petugas
pada tahun 877 Masehi menyebutkan adanya jabatan ”Tuhaburu” yakni pejabat yang
abad ke-18 di Inggris dengan kemunculan kerajaan mesin, dimana pekerjaan tangan
dicaplok olehmekanisasi yang ditandai dengan penemuan mesin uap oleh James
7
dikeluarkannya asap yangberlebihan baik dalam perundang-undangan maupun
Namun, hukum lingkungan pada waktu itu hanya besifat pemakaian terhadap
dalam rangaka menyikapi lahirnya Deklarasi Stockholm pada tahun 1972 ( The
sangat pesat. Dari hukum yang berorientasi hanya pada pemakaian, menjadi hukum
lingkungan hidup dimasukan pada GBHN 1973-1978. Pada BAB III Pola Umum
dalam melaksanakan pembangunan. Pada waktu inilah konsep awal RUU tentanag
lingkungan hidup mulai dirumuskan oleh panitia yang dibentuk oleh pemerintah pada
waktu itu yang diberi nama Panitia Nasioanal Perumus Kebjakan di Bidang
Lingkungan Hidup
8
Lingkungan Hidup ini disahkan menkajdi Undang-Undang, pada tanggal 25 Februari
1982. Dengan disahkannya RUU Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup ini, maka
Hidup.
dalam UUKPPLH ini, maka atas dasar itulah pemerintah kemudian mengundangkan
UUPLH ini dalam pejalanannya ternyata juga menemukan kendala, terutama dalam
hal pemberian sanksi pidana terhadap pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.
Lingkungan Hidup.
yang disusun oleh PanitiaPerumus dan rencana kerja bagi pemerintah di bidang
9
dapatlah dikemukakan, bahwa pertama kalidiatur adalah mengenai Perikanan,
Indenburg pada tanggal 29 Januari 1916, dimana ordonansi penegakan hukum yang
1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan tercatat dalam Lembaran Negara
Hidup (Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor 12 dan TLN Nomor 3215.Pada
pemerintah memandang perlu untuk mengeluarkan instrumen hukum yang baru guna
32 Tahun 2009 adalah adanya penguatan pada UU terbaru ini tentang prinsip-prinsip
perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup yang didasarkan pada tata kelola
pemerintahan yang baik karena dalam setiap proses perumusan dan penerapan
10
transparansi,partisipasi, akuntabilitas dan keadilan.
koordinasi dengan instansi lain. Hal ini tidak ditemukan pada UU No 23 Tahun
1997,sehingga jira kita cermati unsur pemerintahan daerah disini termasuk meliputi
kekayaan alam yang dimiliki dan berada pada statu daerah tertentu di Indonesia (Rina
undang ini juga memberikan kewenangan yang Sangay luas lepada pemerintah
11
Penerapan ancaman pidana minimum disamping ancaman hukuman
tentang Ketentuan Pidana yang terdiri dari 8 pasal,dimulai dari pasal 41 – 48. Pada
hukuman oleh hakim dan bisa menghindari berbagai bentuk putusan bebas ataupun
dilakukan dengan berbagai cara dan tindakan yang selalu berubah-ubah guna
mengelabui proses penyidikan.Alat bukti yang diatur pada pasal 184 KUHAP belum
mewadahi mengenai berbagai pendukung alat bukti semisal contoh melalui data
elektronik.Dalam berbagai contoh kasus,bentuk data elektronik seperti print out dan
call data record ,tidak bisa dikategorikan sebagai salah satu alat bukti.Sehingga UU
No 32 Tahun 2009 pada pasal 96 huruf (f) mengatur mengenai alat bukti lain yang
elektronik,magnetik, optik,dan/atau yang serupa dengan itu; dan/atau alat bukti data,
dikeluarkan dengan dan/atau tanpa bantuan statu sarana,baik yang tertuang diatas
12
sejenisnya,huruf,tanda,angka,simbol atau perporasi yang memiliki makna atau yang
lingkungan hidup tidak efektif dan/atau tingkat kesalahan pelaku relatif berat
rintangan guna mencapai kepada penegakan hukum secara pidana,akan tetapi hal ini
lingkungan hidup;
13
2. Komisi penilai AMDAL pusat,Provinsi,maupun Kab/Kota wajib memiliki
lisensi AMDAL;
3. AMDAL dan UKL/UPL merupakan persyaratan untuk penertiban izin
lingkungan;
4. Izin lingkungan diterbitkan oleh Menteri,Gubenur,Bupati/Walokota sesuai
kewenangannya.
Selain hal-hal yang disebutkan diatas,ada pengaturan yang tegas dan
tercantum dalam UU No 32 Tahun 2009 ini ,yaitu dikenakannya sanksi pidana dan
14
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Hukum Lingkungan di Indonesia merupakan Hukum Lingkungan Modern
dalamdinamika dengan sifat dan wataknya yang luwes, memperhatikan hak asasi
manusiadan peran serta mayarakat termasuk lingkungan hidup itu sendiri, yang
Hukum lingkungan dalam bidang ilmu hukum, merupakan salah satu bidang
ilmu hukum yang paling strategis karena hukum lingkungan mempunyai banyak segi
yaitusegi hukum administrasi, segi hukum pidana, dan segi hukum perdata, yang
Dengan telah diberikan dasar hukum yang kuat atas peran serta masyarakat
dan hak asasi manusia, sebagai warga negara Indonesia diharapkan masyarakat
terwujud.
15
DAFTAR PUSTAKA
Djatmiko, Margono, & Wahyono. (2000). Pendayaan Waste Management (Kajian
Lingkungan Indonesia). Bandung: PT Citra Aditya Bakti.
Daliyo, J.B. (2001). Pengantar Hukum Indonesia Buku Panduan Mahasiswa.
Jakarta : PT.Prenhallindo
Undang-undang No 8 tahun 1981 tentang KUHAP
Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan danPengelolaan
Lingkungan Hidup.
16