Anda di halaman 1dari 15

Volume 1 (3) Maret 2015 PUBLIKA BUDAYA Halaman 20-34

PENDIDIKAN PADA MASA PEMERINTAHAN KOLONIAL BELANDA DI


SURABAYA TAHUN 1901-1942
EDUCATION ON DUTCH GOVERNMENT IN SURABAYA AT 1901-1942

Gusti Muhammad Prayudi dan Dewi Salindri


Program Studi Ilmu Sejarah, Fakultas Sastra, Universitas Jember
Jln. Kalimantan 37, Jember 68121
E-mail: gustimp@gmail.com

ABSTRAK
Artikel ini membahas tentang pendidikan kolonial di Surabaya pada tahun 1901-1942. Jenjang
Pendidikan di Surabaya berawal dari pendidikan tradisional yang bersifat non formal (tidak ada jenjang
pendidikan). Setelah Pemerintah Kolonial Belanda (PKB) datang ke Hindia Belanda memperkenalkan
sistem pendidikan formal (terdapat jenjang pendidikan). Penelitian dalam artikel ini menggunakan
metode sejarah, yaitu proses menguji dan menganalisis peristiwa di masa lampau. Berdirinya sekolah-
sekolah Belanda di Surabaya dilatarbelakangi adanya perkembangan peraturan bahwa pendirian
sekolah-sekolah Belanda di Hindia Belanda berada di daerah yang terdapat pelabuhan-pelabuhan besar
dan perkebunan yang luas. Selain itu juga, anak-anak Belanda yang berada di Surabaya untuk pergi
sekolah ke Batavia dibutuhkan dana yang cukup mahal. Pada awalnya pendidikan hanya untuk anak-
anak Belanda dan anak-anak priyayi, setelah adanya Politik Etis anak-anak pribumi bisa masuk ke
sekolah Belanda dengan persyaratan yaitu keturunan, penghasilan orang tua, dan pendidikan orang tua.

Kata Kunci: pendidikan, pemerintah kolonial Belanda, politik etis, elit modern

ABSTRACT
This article discusses the colonial education in Surabaya in 1901-1942. Education in Surabaya
originated from traditional non formal education. After the Dutch Colonial Government (DCG) came
to the Dutch East Indies, it introduced formal education system (there were levels of education). The
research in this article uses the historical method, including the process of testing and analyzing events
in the past. The establishment of Dutch schools in Surabaya had the regulatory developments as its
background that the establishment of schools in the Dutch East Indies located in areas that are large
ports and vast estates. In addition, Dutch children in Surabaya willing to study for Batavia needed
quite large funds. Initially the education was only for children of the Dutch aristocracy, after the
Ethical Policy indigenous children could go to school with the requirements of the descendants of the
Dutch, parental income, and parental education.

Key words : education, Dutch Colonial Government, ethical politic, modern nobles

1. Pendahuluan
Sebelum kedatangan bangsa barat ke keluarga maupun lingkungan sekitarnya. Selain
Hindia Belanda, masyarakat desa sudah itu juga kedatangan Brahmana ke Hindia Belanda
mengenal pendidikan baik itu dari keluarga untuk memimpin acara keagamaan. Setelah
maupun dari lingkungan. Pendidikan yang kedatangan agama Hindu dan Budha, kedatangan
diperoleh dalam keluarga orang tua sangat agama Islam juga memberikan pengaruh terhadap
berperan aktif dalam mendidik anaknya agar pendidikan di Hindia Belanda. Pendidikan yang
menjadi anak yang bermanfaat bagi diri sendiri, diajarkan agama Islam dialkukan di langgar dan
pondok pesantren (S. Kutoyo dan Sri
Fakultas Sastra Universitas Jember 20
Volume 1 (3) Maret 2015 PUBLIKA BUDAYA Halaman 20-34

Soetjiatingsih, 1981: 39). Tujuan dari pendidikan Berdasarkan latar belakang di atas, maka
Islam yaitu untuk bisa membaca lengkap Al- dapat diambil beberapa pokok permasalahan
Qur'an dengan irama yang tepat (S. Kutoyo dan yaitu: 1) apa yang melatarbelakangi kebijakan
Sri Soetjiatingsih, 1981: 66). pendidikan pada masa Pemerintahan Kolonial
Pendidikan dimulai dari kedatangan Belanda di Surabaya? 2) bagaimana pelaksanaan
bangsa barat ke Hindia Belanda. Pendidikan yang pendidikan pada masa Pemerintahan Kolonial
diberikan oleh PKB membentuk masyarakat Belanda di Surabaya? 3) apa dampak dari
feodal dan elite baru untuk taat kepada PKB pendidikan pada masa Pemerintahan Kolonial
(Moestoko Soemarsono, 1985: 47). Kedatangan Belanda di Surabaya?.
Daendels ke Hindia Belanda pada tahun 1808 Menurut A. R. Radcliffe-Brown penulisan
membawa pembaharuan dalam bidang dalam karya ilmiah ini menggunakan pendidikan
pendidikan, seperti menugaskan para bupati ilmu-ilmu sosial yang dititikberatkan pada
untuk mendirikan sekolah-sekolah. Namun struktural fungsional. Struktural Fungsional
pendidikan yang dicita-citakan tidak tercapai, merupakan struktur sosial yang dapat dilihat
karena membutuhkan biaya yang banyak. Pada dalam kenyataan kongkrit dan dapat diamati
tanggal 19 Agustus 1816 dibentuk Komisaris secara langsung. Struktur sosial terdiri dari: a)
Jenderal oleh PKB yang datang ke Hindia semua hubungan sosial yang terjadi antara
Belanda bertujuan untuk memperlancar roda individu yang satu dengan individu yang lainnya,
pemerintahan. Pada saat inilah PKB mulai dan b) perbedaan antara individu yang satu
memperhatikan pendidikan di Hindia Belanda, dengan yang lainnyaserta kelas sosial yang yang
namun pendidikan ini hanya merujuk pada anak- berada diantara mereka (Nasrullah Nazsir, 2008:
anak Belanda. 51).
Sekolah pertama didirikan pada tanggal Dalam menulis karya ilmiah, perlu adanya
24 Februari 1817 di Batavia ELS (Europeesche metode untuk memperoleh suatu tulisan yang
Lagere School), selain itu juga didirikan di diinginkan. Menurut Louis Gottschalk metode
daerah-daerah lainnya yang lokasinya terdapat sejarah yaitu proses menguji dan menganalisis
orang-orang Belanda seperti daerah yang terdapat secara kritis atas peristiwa di masa lampau (Louis
pelabuhan-pelabuhan dan perkebunan (Moestoko Gottschalk, 1975: 32). Metode ini terdiri dari
Soemarsono, 1985: 50). Pada tahun 1820 pengumpulan sumber (heuristik), kritik sumber,
didirikan ELS (Europeesche Lagere School) di penafsiran sumber (interpretasi), dan penulisan
Batavia, sekolah ini merupakan pendidikan dasar. sejarah (historiografi).
Tahun 1860 juga didirikan Sekolah Gymanasium
III di Batavia, yang setara dengan SMA pada saat 1. Heuristik adalah suatu usaha untuk mencoba
ini. Sekolah ini juga mengalami perluasan sampai menemukan dan mengumpulkan data dari
ke Surabaya dengan nama HBS (Hoogere Burger sumber-sumber sejarah dan sumber tersebut
School) yang bertempat di dekat Alun-Alun dapat berupa sumber primer dan sumber
Cottong yang sekarang ditempati oleh ITS sekunder. Adapun sumber primer mengenai
(Institut Teknologi Sepuluh Nopember) pendidikan di Surabaya pada masa PKB yaitu
(Surabaya Post, 1975: 8). memori serah jabatan (Memorie van
Pendidikan yang diselenggarakan oleh Overgave) yang berisi laporan umum, antara
PKB berdasarkan garis warna dan diskriminasi. lain mengenai geografis, kependudukan,
Prinsip ini dibedakan pada jenis dan tingkatan pemerintahan, kesehatan, agama, termasuk
berdasarkan pembagian golongan masyarakat laporan tentang pendidikan. Sumber lainnya
kolonial yaitu, golongan Eropa, golongan Timur berupa manuskrip surat gubernur jenderal
Asing (Cina dan Arab), dan golongan pribumi. (besluit), lembaran negara (staatsblad), laporan
Selain itu juga terdapat perbedaan menurut status (verslag) dan lampiran (bijblad). Sumber
sosial, yaitu priyayi dan pribumi pada umumnya. sekunder dapat diperoleh dari berbagai buku-
Pemisahan menurut golongan masayarakat dan buku dan artikel karya peneliti terdahulu,
status sosial dipertegas dengan penggunaan seperti skripsi, tesis, dan disertasi doktor yang
bahasa pengantar yaitu Bahasa Belanda untuk terkait dengan pembahasan yang ditulisnya.
golongan Eropa dan elite pribumi, sedangkan Sumber ini terdapat dikoleksi Perpustakaan
Bahasa Melayu untuk golongan pribumi. dan Arsip Jawa Timur, Yayasan Perpustakaan
Medayu Agung Surabaya.
Fakultas Sastra Universitas Jember 21
Volume 1 (3) Maret 2015 PUBLIKA BUDAYA Halaman 20-34

2. Kritik sumber yaitu setelah semua sumber dan memenuhi kepentingan masyarakat pribumi
terkumpul, maka dilakukanlah penilaian (A. Daliman, 2012: 56).
terhadap sumber-sumber tersebut, baik secara Pada tahun 1885 perusahaan-perusahaan
ekstern maupun intern. Hal ini dilakukan asing mulai bergabung, hal ini menghapus
untuk mencari sumber-sumber yang otentik harapan untuk meningkatkan kesejahteraan
dan kredibel, serta untuk memilah-milah rakyat. Selain itu juga adanya upah rendah yang
sumber yang asli dan sumber yang diperlukan diberikan kepada buruh. Hal ini melakukan
dalam penelitian ini. Kritik ekstern dilakukan kritikan-kritikan terhadap PKB yang ditulis
terhadap berbagai bahan material dokumen, dalam buku Max Havellar (1860), karya
seperti pada kertas dan tinta yang digunakan Multatuli (Douwes Dekker). Dalam buku ini
untuk memperoleh kepastian bahwa bahan diceritakan kondisi masyarakat petani yang
tersebut benar-benar berasal dari jamannya. menderita akibat penekanan yang dilakukan oleh
Kritik eksteren terhadap sumber-sumber arsip PKB. Selain itu juga gagasan yang ditulis oleh C.
sangatlah sulit dilakukan, karena sumber arsip Th. Van Deventer yang dimuat dalam majalah De
pada umumnya telah melalui proses Gids pada tahun 1899 yang berjudul Een
penggandaan. Kritik intern yaitu dengan Eereschuld yang berarti hutang budi (Sartono
melihat apakah ada kata-kata yang salah pada Kartodirjo, dkk, 1976: 14). Dalam tulisan ini
isi setiap halaman, termasuk mengenai berisi tentang kemakmuran Negeri Belanda
penggunaan ejaan dan gaya bahasanya. diperoleh dari kerja keras dan jasa masyarakat
3. Interpretasi yaitu guna memperoleh sejumlah pribumi. Bangsa Belanda sebagai bangsa yang
fakta yang terkandung dalam berbagai maju dan bermoral harus membayar hutang itu
dokumen. Fakta-fakta tersebut kemudian dengan menyelenggarakan trilogi atau trias, yaitu
dirangkaikan dalam satu kesatuan yang serasi irigasi, emigrasi (transmigrasi) dan edukasi.
dan analogis, sehingga menghasilkan cerita PKB menanggapi tulisan C. Th. Van
sejarah sebagai tahapan terakhir dari kerja Deventer dengan menyampaikan gagasan
sejarawan. pembaharuan dalam pidato Ratu Wilhelmina
4. Historiografi merupakan langkah terakhir yang berjudul Ethische Richting (Haluan Etis)
dalam penulisan sejarah. Histiografi diartikan atau Nieuw Keurs (Haluan Baru). Pidato ini
sebagai penyusunan dan penulisan kembali dikemukakan oleh Ratu Wilhelmina pada tahun
hasil interpretasi dengan cara merangkaikan 1901 antara lain ditegaskannya usaha-usaha
fakta-fakta yang diperoleh dalam sintesis untuk menanggulangi kemunduran kesejahteraan
sejarah, sehingga menjadi karya ilmiah sejarah masyarakat pribumi, dengan menyelidikinya.
yang deskriptif analitis sesuai dengan Dihidupkannya kembali usaha-usaha dibidang
metodologi penulisan sejarah yang disusun agraris maupun industrial. Diadakannya aturan
secara kronologis. untuk mencegah kemunduran rakyat yang lebih
jauh, dengan memberi pinjaman tidak berbunga
1. Latarbelakang kebijakan pendidikan sebesar f 30 juta dengan jangka waktu 5 atau 6
kolonial di Surabaya tahun, serta pemberian hadiah sebesar f 40 juta.
Kebijakan Politik Etis oleh PKB Menerima usulan-usulan sebagai mana yang telah
(Pemerintah Kolonial Belanda) berawal dari dikemukakan oleh van Deventer, Kielstra, dan D.
diterapkannya Sistem Tanam Paksa (1830-1870) Fock untuk dapat memperbaiki tingkat kehidupan
dan Politik Liberal (1870-1900) yang masyarakat pribumi (A. Daliman, 2012: 64-65).
menyebabkan kemiskinan di Hindia Belanda. Pelaksanaan Politik Etis tidak terlepas
Diberlakukannya Sistem Tanam Paksa pada tahun dari kepentingan PKB sendiri. PKB melakukan
1830-1870 mendapat kritik dari kelompok hal ini karena takut adanya kritikan dan kalau
pembela pribumi, yaitu tiga tokoh yang terdiri tetap membiarkan penderitaan masyarakat
dari, Inspektur Pertanian (L. Vitalis), Kepala pribumi terus menerus akan memicu timbulnya
Dinas kesehatan (dr. W. Bosch), dan seorang perlawanan rakyat secara meluas. Oleh karena itu
pendeta untuk Hindia Belanda yang kemudian dilaksanakannya kebijakan Politik Etis yang
menjadi anggota parlemen (W. R. Baron van terdiri dari irigasi, emigrasi dan edukasi.
Hoevell) yang membela Hindia Belanda dan Perbaikan sarana irigasi, sejak tahun 1885 telah
memandang bahwa PKB harus memperhatikan dibangun di Brantas dan Demak seluas 96.000
bahu, dan pada tahun 1902 mengalami perluasan
Fakultas Sastra Universitas Jember 22
Volume 1 (3) Maret 2015 PUBLIKA BUDAYA Halaman 20-34

menjadi 173.000 bahu. Namun kenyataannya Salah satu hal yang melatar belakangi
bangunan-bangunan irigasi ini bukan untuk kebijakan pendidikan di Surabaya, yaitu adanya
mengairi daerah-daerah persawahan rakyat, aturan bahwa PKB mendirikan sekolah-sekolah
melainkan untuk mengairi daerah-daerah yang lokasinya terdapat orang-orang Belanda
perkebunan seperti tebu. Pembangunan sarana seperti di kota-kota yang terdapat pelabuhan dan
irigasi ini bukan untuk mensejahterakan rakyat, perkebunan-perkebunan. Hal ini mengakibatkan
namun lebih diarahkan kepada kepentingan meningkatnya kebutuhan tenaga kerja sebagai
ekonomi PKB. akibat dari aktivitas pelabuhan khususnya ekspor
Emigrasi merupakan perpindahan dari impor yang tinggi. Aktivitas perekonomian
negara asal ke negara lain, namun dalam khususnya ekspor di Pelabuhan Tanjung Perak
penjelasan di dalam Sistem Politik Etis hanya Surabaya pada tahun 1911 sebesar f. 83.933.000
perpindahan antar pulau. seperti di daerah-daerah sampai tahun 1920 mencapai f. 477.558.000 dan
yang subur tanahnya menjadi padat yang paling utama yaitu gula (Nasution,
penduduknya, dan pada umumnya tidak ada lagi 2006:82). Hal ini terbukti dalam hal ekspor
tanah kosong bahkan tanah persawahan juga telah mengalami peningkatan yang tinggi yaitu 6.6%
digunakan untuk penanaman tanaman ekspor dari aktivitas sebelumnya. Semakin tingginya
seperti tebu dan tembakau. Untuk mengatasi aktivitas perekonomian di Surabaya, maka
permasalahan ini PKB melakukan program semakin banyak juga masyarakat yang
emigrasi, namun dalam pelaksanaannya bukan melakukan urbanisasi. Hal ini juga didukung
dimaksud untuk membuka lahan pertanian bagi dengan perkembangan sarana untuk aktivitas
masyarakat pribumi melainkan untuk memenuhi perekonomian, salah satunya yaitu kereta api.
permintaan tenaga kerja di daerah-daerah Kereta api ini berfungsi untuk mengangkut hasil
perkebunan. Pada abad XIX telah terjadi emigrasi pertanian dan perkebunan, selain itu juga bisa
dari Jawa Tengah ke Jawa Timur untuk digunakan sarana transportasi bagi murid-murid
memenuhi kebutuhan tenaga kerja di perkebunan ke sekolah.
tebu. Emigrasi (transmigrasi) perpindahan dari Adanya aktivitas perekonomian yang
Pulau Jawa juga dimaksudkan untuk memenuhi semakin tinggi, maka semakin meningkat pula
tenaga kerja di daerah Sumatra Utara, khususnya jumlah penduduk di Surabaya. Meningkatnya
di daerah Deli. Sampai tahun 1903 jumlah aktivitas perdagangan di Surabaya menyebabkan
pekerja yang dikirimkan ke luar Jawa sebanyak banyak orang yang datang dan menetap
300.000 jiwa. diantaranya orang Eropa, Cina, Timur Asing dan
Pelaksanaan edukasi pada dasarnya Arab. Adapun pertumbuhan penduduk di
bersifat diskriminatif, karena terdapat dua macam Surabaya sebagai berikut.
sekolahan, yaitu Sekolah Ongko Loro dan
Sekolah Ongko Siji. Sekolah Ongko Siji Tabel 2
diperuntukkan bagi pribumi khususnya, dan Pertumbuhan Penduduk Surabaya dari tahun
orang-orang yang memiliki kedudukan atau 1906-1930
berharta. Sekolah Ongko Loro diperuntukkan Timur
bagi anak-anak pribumi. Pendidikan yang Tahun Eropa Pribumi Cina Arab Jumlah
Asing
dilaksanakan adalah pendidikan tingkat rendah
1906 8.063 124.473 14.843 2.482 327 150.188
dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan
pegawai rendahan seperti mandor, atau pelayan 1930 26.376 260.537 38.928 5.732 5.608 337.181
yang bisa membaca, menulis, dan berhitung. Sumber: G. H. Von Vaber, Neuw Soerabaia,
Upah yang diberikan juga sangat murah (Soerabaia: Gemeente Soerabaia, 1933), hlm. 2.
dibandingkan dengan orang Eropa. Anggaran
yang diberikan oleh PKB untuk membiayai Dari tabel di atas dijelaskan bahwa dalam
pendidikan anak-anak pribumi sangatlah kecil. kurun waktu 24 tahun pertumbuhan penduduk
Anggaran yang diberikan oleh PKB pada tahun semakin meningkat, terutama orang Eropa yang
1905 termasuk dalam tunjangan subsidi sekolah mengalami peningkatan tiga kali lipat. Hal ini
swasta sebesar f 2 juta, sehingga apabila dibagi karena banyaknya aktivitas perekonomian dalam
40 juta penduduk, maka hanyalah 5 sen per orang bidang perindustrian, dan ekspor impor yang
(A. Daliman, 2012: 72-76). dilakukan di Surabaya. Selain itu juga penduduk
asing lainnya yang datang ke Surabaya yaitu Cina
Fakultas Sastra Universitas Jember 23
Volume 1 (3) Maret 2015 PUBLIKA BUDAYA Halaman 20-34

juga mengalami peningkatan sebanyak dua kali Timur Asing, dan anak-anak tokoh terkemuka.
lipat, dan aktivitas mereka adalah berdagang. Pada awalnya lama belajar di ELS adalah 3
Pertumbuhan penduduk yang sangat tahun, tahun 1907 masa tempuh studi ELS
tinggi akan mempengaruhi perkembangan fisik berubah menjadi 7 tahun. Pelajaran yang
Surabaya yaitu adanya peningkatan tempat diajarkan yaitu menulis, membaca, berhitung,
tinggal, pekerjaan, dan transportasi yang Bahasa Belanda, dan ilmu bumi. Sekolah ELS
mengalami perluasan ke arah Selatan, bisa dibuka, apabila jumlah siswa mencapai 20
diantaranya daerah Darmo, Ketabang, Jembatan orang di Pulau Jawa dan 15 orang untuk di luar
Merah, Gemblongan, Pasar Besar, dan daerah Pulau Jawa (Nasution, 1983: 97).
Baliwerti (Handinoto, 1996:107-115). Di Surabaya terdapat enam ELS, pertama
Dibangunnya area Industri di daerah Ngagel pada didirikan pada tahun 1831 di derah Sawahan
tahun 1916 yang dilakukan oleh PKB, maka terdiri dari 42 murid dan tiga guru laki-laki.
daerah ini dijadikan sebagai daerah industri Kedua pada tahun 1849 didirikan ELS di
diantaranya industri logam, pabrik mesin, las, Peneleh, yang terdiri dari empat guru. Ketiga
pabrik asam belerang, dan galangan kapal. Di didirikan pada tahun 1856 terdiri dari 198 murid,
daerah Wonokromo dijadikan sebagai stasiun dan tahun 1859 didirikan sekolah keempat di
kereta api, untuk mengangkut hasil perindustrian kompleks Marine Establischement (sekarang
(Handinoto, 1996:119-120). Perkembangan menjadi PT. PAL) terdiri dari 20 murid dengan 2
industri ini membuka banyak lapangan pekerjaan guru laki-laki. ELS kelima didirikan pada tahun
yang disediakan oleh PKB, sehingga semakin 1864 yang menempati Gedung Jongen Weezent
banyak tenaga kerja yang berpendidikan sangat Inrichting di Weezenstraat (sekarang Jl. Kebalen)
dibutuhkan. Selain itu perkembangan dalam terdiri dari 197 murid dengan 4 guru (G. H. Von
bidang sosial tampak dari cara hidup orang Eropa Faber, 1931: 250). Pada tahun 1912 berdiri
dalam hal berpakaian, dan cara makan. Hal ini sekolah keenam yang terletak di daerah Sawahan
membuat masyarakat pribumi meniru gaya hidup (sekarang Jl. Weezen). Sekolah ini masa
orang Eropa, karena masyarakat pribumi sangat belajarnya 7 tahun dengan 176 murid dan 4 guru
terbuka terhadap kebudayaan asing. Orang Eropa yang terdiri dari 2 guru laki-laki, dan 2 guru
juga memiliki status sosial yang lebih tinggi perempuan (G. H. Von Faber, 1931: 251).
dibandingkan pribumi. Meningkatnya Terdapat juga sekolah bersubsidi yang
pertumbuhan penduduk khususnya orang Eropa, didirikan oleh organisasi Vereeniging
ini menyebabkan PKB mendirikan sekolah- “Broedersschool te Soerabaia”. Sekolah ini
sekolah untuk anak-anak Eropa yang ada di didirikan pada tahun 1923 yaitu ELS
Surabaya, karena untuk bersekolah ke Batavia Broedersshool Santo Aloysius dan ELS
sangat jauh dan membutuhkan dana yang besar. Broedersschool Santo Yosef. Jumlah murid ELS
Broedersschool Santo Aloysius 120 murid dan 6
3. Jenjang Pendidikan Kolonial di Surabaya guru, sedangkan ELS Broedersschool Santo
A. Pendidikan Rendah dengan Bahasa Yosef terdiri dari 201 siswa dan 8 guru. Kedua
Pengantar Bahasa Belanda (Westersch Lager sekolah ini didirikan di Coen Boulevaard Laan
Onderwijs) (sekarang Jl. Polisi Istimewa) (Staattsblad, 1913:
Pendidikan Rendah dengan Bahasa 18). Sekolah swasta ELS pada saat ini dijadikan
Pengantar Bahasa Belanda (Westersch Lager sebagai SMAK St. Louis 1 Surabaya.
Onderwijs) di Surabaya terdiri dari, Sekolah
Rendah Eropa atau ELS (Europeesche Lagere 2. HCS (Hollandsch Chineesche School)
School), Sekolah Cina-Belanda atau HCS Sekolah untuk anak-anak Cina pertama
(Hollandsch Chineesche School), Sekolah kali di Surabaya tanggal 5 November 1903
Bumiputra-Belanda atau HIS (Hollandsch dibuka oleh perkumpulan Ho Tjiong Hak Kwan
Inlandsche School), Sekolah Peralihan yang mendirikan sekolah dasar di daerah
(Schakelschool) dan Sekolah Taman Kanak- Keputran (pemukiman Etnis Tionghoa).
Kanak (Frobelschool). Perkumpulan ini bernama Ho Tjiong Hak Kwan,
sekolah dasar ini terdiri dari 142 murid dan 6
1. ELS (Europeesche Lagere School) guru (Ong Hing Aan , 1903: 12). Bahasa yang
ELS (Europeesche Lagere School) ini diajarkan yaitu Bahasa Kuo Yu (bahasa nasional
diperuntukkan bagi anak-anak keturunan Eropa, Tiongkok ) yang dijadikan sebagai bahasa
Fakultas Sastra Universitas Jember 24
Volume 1 (3) Maret 2015 PUBLIKA BUDAYA Halaman 20-34

pengantar. Pada tanggal 3 Pebruari 1904 pada tahun 1916 di daerah Krembangan, sekolah
didirikan pula sekolah dasar di Tepekong Straat ini terdiri dari 70 murid dan dipimpin oleh
di daerah Pecinan terdiri dari 144 siswa dan 5 seorang kepala sekolah juga dibantu oleh 5 guru.
guru. Pada tahun 1917 sekolah ini mengalami
Selain itu juga terdapat sekolah rendah peningkatan yaitu 287 murid dan 6 guru. Pada
kelas satu HCS (Hollandsch Chineesche School) tahun 1918 juga didirikan sekolah HIS di daerah
terbuka untuk anak-anak keturunan timur asing, Jl. Bibis mempunyai 97 murid dan 4 guru. Selain
yaitu bangsa Cina. Sekolah ini didirikan pada Selain itu juga HIS bersubsidi yang didirikan
tahun 1908 dengan lama belajar 7 tahun dengan oleh perkumpulan di Surabaya. Sekolah
bahasa pengantar bahasa Belanda. Di Surabaya bersubsidi yaitu Soerabaia Inlandsche School
didirikan pada tanggal 1 Juli 1908 di Jalan didirikan di Jl. Regenstraat (sekarang Jl. Kebon
Genteng. Sekolah ini hanya menampung 200 Rejo) terdiri dari 208 murid dan 9 guru. Terdapat
anak Tionghoa, pelajaran yang diajarkan yaitu perkumpulan Volksonderwijs Soerabaia yang
pelajaran membaca, menulis, berbicara dalam mendirikan dua sekolah, pertama Soerabaia
bahasa Belanda, berhitung, ilmu bumi, ilmu Onderwijs I yang didirikan di Jl. Societstraat
hewan dan tumbuhan, sejarah Negeri Belanda (sekarang Jl. Veteran) terdiri 289 murid dan 10
dan Hindia Belanda, menyanyi dan menggambar guru. Kedua Soerabaia Onderwijs II di Jl.
(Ong Hing Aan , 1903: 89). Pada tahun 1913 Regenstraat (sekarang Jl. Kebon Rejo), sekolah
PKB mendirikan dua HCS yaitu di ini terdiri dari 217 murid dan 10 guru terdiri dari
Grisseescheweg (sekarang Jl. Gresik) terdiri dari 5 guru laki-laki dan 5 guru perempuan (G. H. Von
200 murid dan 5 guru, dan HCS di Pasar Turi Vaber, 1931: 254).
mempunyai 209 siswa yang terdiri dari 8 guru Ada empat dasar penilaian untuk masuk
(Ong Hing Aan , 1903: 108). ke HIS, yaitu keturunan (memiliki keturunan dari
Selain itu juga terdapat HCS bersubsidi, golongan priyayi atau ningrat), jabatan (orang tua
didirikan pada tahun 1924 dengan nama yang menjadi pegawai pemerintahan), kekayaan
Christelijk Hollands Chineesche School di Niuwe (orang tua yang memiliki kekayaan), dan
Kerkstraat (sekarang Bubutan Koblen) terdiri 119 pendidikan (orang tua yang pernah bersekolah di
murid dan 5 guru. Pada tahun 1926 membuka sekolah Belanda). Selain itu PKB juga
sekolah khusus untuk anak perempuan Tionghoa berpedoman pada penghasilan seseorang per
dengan nama Hollandsch Chineesche Meisje tahunnya yang penilaian dari empat dasar untuk
School di Cannalaan (sekarang Jl. Kanal) masuk HIS dibagi menjadi tiga kategori. Pertama
mempunyai 121 murid dan 5 guru. Kurikulum kategori A, kaum bangsawan, pejabat tinggi, dan
yang diajarkan sama dengan kurikulum ELS pekerja swasta kaya yang berpenghasilan bersih
yaitu menulis, membaca, berhitung, Bahasa lebih dari 75 gulden tiap bulannya. Kedua
Belanda, sejarah, dan ilmu bumi, namun kategori B, orang tua yang tamatan sekolahnya
ditambah pelajaran ketrampilan untuk murid- MULO dan Kweekschool, dan yang ketiga
murid perempuan yaitu Bijbel dan sejarah Inggris kategori C adalah pegawai, pengusaha kecil,
(Het Onderwijs aan de Chineesche Bevolking militer, petani, nelayan dan orang tua yang
dalam De Chineesche Onderwijs, 1928, nomor pernah mendapatkan pendidikan HIS. Orang tua
2). yang termasuk dalam golongan C dianggap
sebagai kelas menengah ke bawah, sedangkan
3. HIS (Hollandsch Inlandsche School) kategori A dan B dianggap sebagai kelas atas dan
HIS (Hollandsch Inlandsche School), di mendapatkan prioritas pertama untuk masuk ke
Surabaya terdapat HIS Negeri dan HIS HIS.
bersubsidi. HIS negeri didirikan pada tahun 1914
dengan masa belajarnya 7 tahun dengan 4. Sekolah Peralihan (Schakelschool)
pengantar Bahasa Belanda. Bagi orang pribumi Di Surabaya juga terdapat sekolah
HIS merupakan jalan utama untuk meningkatkan peralihan (Schakelschool) yang didirikan pada
derajad sosial, karena sekolah ini pada awalnya tahun 1930 di Jl. Van Riebeecklaan (sekarang Jl.
diperuntukkan bagi orang-orang elite saja. WR Supratman). Sekolah ini merupakan sekolah
Setelah adanya Politik Etis sekolah ini bisa peralihan dari sekolah desa 3 tahun (Volksschool)
dimasuki oleh anak-anak golongan rendah dengan bahasa pengantar bahasa daerah. Jumlah
(Nasution, 1983:115). Di Surabaya HIS didirikan murid di sekolah desa ini 221 murid dan 5 guru,
Fakultas Sastra Universitas Jember 25
Volume 1 (3) Maret 2015 PUBLIKA BUDAYA Halaman 20-34

dan sekolah ini didirikan apabila di bernama sekolah Van Emde, yang didirikan di Jl.
lingkungannya banyak sekolah desa. Di bawah Emde (sekarang Jl. Krembangan) sekolah ini
ini adalah tabel uang bulanan Schakelschool didirikan pada tahun 1850, terdiri dari 128 murid
dipungut berdasarkan penghasilan orang tua dan 2 guru laki-laki (G. H. Von Vaber, 1931:
murid. 252).

Tabel 3 B. Pendidikan Rendah dengan Bahasa


Uang Bulanan Sekolah Peralihan (Schakelschool) Pengantar Bahasa Melayu
Penghasilan Anak Pendidikan Rendah dengan Bahasa
Anak Anak Pengantar Bahasa Melayu terdiri dari: 1) Sekolah
Orang Tua Ketiga dan
Pertama Kedua Ongko Loro (De scholen der tweede Klasse); 2)
Murid seterusnya
Sekolah Desa (Volksschool); dan 3) Sekolah
f. 600 ke atas f. 8 f. 5,5 f. 3
Desa (Volkschool).
f. 400-600 f. 6 f. 4 f. 2,50
f. 250-400 f. 4 f. 2,50 f. 2 1. Sekolah Ongko Loro (De scholen der tweede
f. 175-250 f. 3 f. 2 f. 1,50 Klasse)
Pendidikan rendah di Surabaya yaitu
f. 125-175 f. 2 f. 1,50 f. 1
Sekolah Ongko Loro (Tweede Klasse School),
Sumber: Besluit, 25 Desember 1923, No. 10. sekolah ini banyak didirikan di daerah distrik-
dalam tesis Eko Crys Endrayadi, “Perkembangan distrik, dan lama belajar sekolah ini 3 tahun
Pendidikan Kolonial di Bandung 1900-1942”, dengan menggunakan bahasa Melayu. Sekolah
Tesis pada Program Studi Sejarah Jurusan Ilmu- rendah kelas dua disediakan untuk anak-anak
Ilmu Humaniora Program Pascasarjana bumiputra golongan menengah. Kurikulum
Universitas Gajah Mada, 2004, hlm. 86-87. sekolah rendah kelas dua sangat sederhana yaitu,
membaca, menulis dan berhitung. Sekolah ini
Dari tabel di atas dijelaskan bahwa bila berfungsi untuk mempersiapkan berbagai macam
penghasilan orang tua tinggi, maka uang bulanan pegawai rendah untuk kantor pemerintahan dan
Sekolah Peralihan yang harus dibayarkan juga perusahaan-perusahaan swasta (G. H. Von Vaber,
akan lebih tinggi untuk anak pertama. Namun 1931: 62). Sekolah kelas dua ini mengalami
apabila penghasilan orang tua rendah, maka uang perkembangan setelah tahun 1901, diantaranya
bulanan Sekolah Peralihan yang dibayarkan akan penambahan masa studi yang awalnya 3 tahun
rendah untuk anak pertama. Selain itu biaya berubah menjadi 5 tahun. Selain itu juga
bulanan sekolah untuk anak pertama lebih tinggi penambahan mata pelajaran pendidikan jasmani
dari pada anak kedua dan juga biaya bulanan dan perubahan yang awalnya menggunakan
anak ketiga dan seterusnya lebih murah daripada bahasa daerah kemudian berganti menjadi Bahasa
anak kedua. Melayu. Sekolah Ongko Loro di Surabaya
didirikan pada tahun 1895, sekolah ini terdiri dari
5. Sekolah Taman Kanak-Kanak 3 guru laki-laki dengan 168 murid (S Kutoyo,
(Frobelschool) dan Sri Soetjiatingsih, 1981: 101).
Selain itu juga terdapat Sekolah Taman
Kanak-Kanak (Frobelschool), sekolah TK ini di 2. Sekolah Desa (Volksschool)
Surabaya didirikan oleh perkumpulan Umat Sekolah Desa (Volkschool), pada tahun
Kristiani yang mendapatkan subsidi dari PKB. 1907 berdiri lembaga yang bernama Inlandsch
Ada dua macam Taman Kanak-kanak ini di Volksonderwijs, lembaga ini bertujuan untuk
Surabaya, pertama sekolah yang didirikan oleh mengusahakan pendidikan yang sederhana bagi
Nyonya Asian van Timor yang sering dipanggil penduduk desa. Lama belajar sekolah desa yaitu
dengan Tante Asia di Jl. Werfstraat (sekarang Jl. 3 tahun dengan menggunakan bahasa pengantar
Penjara). Sekolah ini didirikan pada tahun 1848, bahasa Melayu. Pengetahuan yang diajarkan
sekolah ini terkenal dengan sekolah Kristen yaitu kepandaian membaca, manulis, bahasa
karena setiap awal dan akhir pelajaran selalu melayu, menggambar dan berhitung (Sutedjo
melantunkan lagu-lagu agama Kristen, terdiri dari Bradjanagara, 1956: 60). Sekolah ini bertujuan
177 murid dengan 3 guru. Sekolah yang kedua untuk memberantas buta huruf, selain itu menjadi
yaitu sekolah yang didirikan oleh J. W. Van Emde penyebar buah pikiran dan pengetahuan bangsa
Fakultas Sastra Universitas Jember 26
Volume 1 (3) Maret 2015 PUBLIKA BUDAYA Halaman 20-34

Belanda, serta mendorong masyarakat agar murid dan 3 guru. Pada tahun 1928 didirikan
menjadi lebih sadar akan pentingnya pendidikan. MULO Ketabang (sekarang dipakai SPG I Jl.
Di Surabaya sekolah desa didirikan pada tahun Teratai) terdiri dari 201 murid dan 6 guru, juga
1914 di daerah Krembangan dengan 208 murid terdapat MULO Praban tahun 1932 yang
dan 6 guru (G. H. Von Vaber, 1931: 301). didirikan di daerah Praban terdiri dari 125 murid
dan 4 guru (Warsono, 2005: 53).
3. Sekolah Lanjutan (Vervolgschool) Sedangkan MULO yang didirikan oleh
Sekolah Lanjutan (Vervolgschool), suatu organisasi seperti MULO Aloysius,
sekolah lanjutan ini yang dimaksud adalah Katholik MULO dan MULO Buys. MULO
sekolah lanjutan dari sekolah desa yang dibuka Aloysius merupakan sekolah swasta yang
pada tahun 1916. Lama belajar sekolah ini 2 didirikan oleh komunitas Katholik pada tahun
tahun dan disediakan untuk murid-murid yang 186 terdiri dari 204 murid dan 4 guru. Katholik
berprestasi baik dari sekolah desa (I Djumhur dan MULO didirikan di daerah Ketabang pada tahun
H Danasuparta, 1974:136). Sekolah ini 1936 terdiri dari 211 murid dan 7 guru. MULO
merupakan sekolah sambungan dari Sekolah Buys didirikan di Jl. Praban No. 3 yang terdiri
Desa (Wasty Soemanto, F. X. Soeyarno, 1983: dari 189 murid dan 5 guru (Algemeen Verslag,
41). Sekolah lanjutan ini setara dengan kelas 4 1936-1937: 88-89). Adapun mata pelajaran
dan kelas 5 di Sekolah Rendah Kelas Dua, MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs).
sehingga sekolah ini didirikan di tengah-tengah
lingkungan sekolah desa. Sekolah ini sangat
jarang peminatnya, sebagian dari sekolah ini
khusus disediakan bagi perempuan yang
mendapat tambahan pelajaran membuat kerajinan Tabel 5
rumah tangga. Sekolah ini didirikan di Genuaweg Mata Pelajaran MULO (Meer Uitgebreid Lager
(sekarang Jl. Nilam Timur), memiliki 179 murid Onderwijs)
dan 4 guru (G. H. Von Vaber, 1931: 319). Kelas
No Mata Pelajaran
I II III
C. Pendidikan Lanjutan (Middelbare
Onderwijs) 1 Membaca 3 3 2
a. Pendidikan Umum 2 Bahasa Belanda 5 4 4
Pendidikan lanjutan mengalami 3 Berhitung dan Matematika 8 9 7
perkembangan yang sangat pesat dan terbuka
4 Sejarah (Belanda dan jajahan) 1 1 2
bagi siapa saja yang bisa masuk sekolah, baik
dari golongan Eropa maupun Pribumi. 5 Sejarah Dunia 1 1 1
Pendidikan lanjutan terdiri dari, MULO (Meer 6 Geografi 3 3 3
Uitgebreid Lager Onderwijs), AMS (Algemeene 7 Ilmu Alam 3 3 4
Middelbare School), dan HBS (Hoogere Buger
School). 8 Bahasa Perancis 2 4 4
9 Bahasa Inggris 4 4 3
1. MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) 10 Bahasa Jerman 4 3 4
Berdasarkan sistem sekolahan PKB,
11 Menggambar 2 2 2
MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs)
termasuk dalam kategori sekolah dasar yang Jumlah 36 36 36
diperluas. Sekolah ini merupakan kelanjutan dari Sumber: S. Nasution, op, cit., hlm. 124
sekolah dasar yang berbahasa pengantar Bahasa
Belanda, sehingga MULO dapat dimasukkan Jumlah matapelajaran MULO dari kelas I sampai
dalam jenjang pendidikan lanjutan. MULO kelas III sama yaitu 36 jam pelajaran, namun
pertama kali didirikan di Surabaya pada tahun terdapat perbedaan jumlah jam untuk kelas I,
1916, sekolah ini sekarang menjadi SMP 3 dan 4 kelas II maupun kelas III. Dalam mata pelajaran
Praban terdiri dari 198 murid dan 4 guru MULO lebih ditekankan Berhitung dan
(Algemeen Verslag Van Het Onderwijs in Matematika yang memiliki jumlah jam paling
Nederlandsh-Indie, 1916, hlm. 20-23). MULO banyak diantara pelajaran yang lainnya. Selain itu
Reinierzs didirikan pada tahun 1918 dengan 201
Fakultas Sastra Universitas Jember 27
Volume 1 (3) Maret 2015 PUBLIKA BUDAYA Halaman 20-34

juga pelajaran Bahasa Inggris dan Bahasa 16 Menggambar Mistar - 2 (1)


Belanda yang memiliki jumlah jam lebih banyak.
17 Olahraga 3 3 2
2. AMS (Algemeene Middelbare School) 34/3
Jumlah 35 36
AMS (Algemeene Middelbare School) 5
didirikan sebagai sekolah lanjutan MULO dan Sumber : S. Kutoyo dan Sri Soetjiatingsih,
sekaligus sebagai persiapan untuk memasuki Sejarah Pendidikan Daerah Jawa Timur. (Jakarta:
perguruan tinggi dengan lama belajar 3 tahun Balai Pustaka,1981), hlm. 133-134.
yang sekarang ini setara dengan SMA (S. Kutoyo
dan Sri Soetjiatingsih, 1981: 130). Di Surabaya Kurikulum Afdelling B ini labih ditekankan pada
didirikan pada tahun 1938 Afdelling B Bidang pelajaran Ilmu Pasti yang memiliki jumlah jam
Ilmu Pasti Alam (Natuurwetenchap) di Viaduct paling banyak dibandingkan dengan pelajaran
Straat (sekarang JL. Dharmahusa, ditempati SMA yang lainnya. Juga terdapat mata pelajaran
IV dan SMP 29). Adapun kurikulum Afdelling B Bahasa Belanda relatif stabil jumlah jamnya,
bidang ilmu Pasti Alam (Natuurwetenchap) selain itu juga Ilmu Alam dan Ilmu Kimia yang
sebagai berikut: memiliki jumlah jam lebih banyak dari yang
lainnya. Maka dari itu mata pelajaran untuk
Afdelling B lebih ditekankan pada Ilmu Pasti.

3. HBS (Hoogere Buger School)


HBS (Hoogere Buger School) merupakan
sekolah yang setara dengan SMA sekarang, di
Surabaya didirikan pada tahun 1875. HBS ini
pertama kali berada di Institut Buys yang terletak
Tabel 6 di sudut Jalan Baliwerti dan alun-alun Cottong,
Kurikulum Afdelling B Bidang Ilmu Pasti Alam sekarang gedung ini ditempati oleh ITS Surabaya
(Natuurwetenchap) yaitu jalan Cokroaminoto (G. H. Von Vaber,
Jumlah Jam 1931: 270). Pada tahun 1880 Sekolah ini terdiri
Perminggu dari 278 murid dan 5 guru, pendidikan HBS ini
No Mata Pelajaran disesuaikan dengan HBS di Negeri Belanda baik
Kela
Kelas Kela kurikulum maupun ketentuannya.
s
II s III Pada tahun 1912 sekolah HBS berada di
I
Jl. Regenstraat atau Jl. Kebon Rejo terdiri dari
1 Ilmu Pasti 6 5 4 209 murid terdiri 3 guru (Staatsblad, No. 7893:
2 Ilmu Pesawat - 2 2 189). Pada tahun 1923 HBS berada di Jl.
3 Ilmu Alam 3 4 4 Ketabang dengan lama belajar 5 tahun terdiri dari
308 murid dan 8 guru. Adapun kurikulum yang
4 Ilmu Kimia 3 3 5 diajarkan oleh HBS yaitu:
5 Ilmu Tumbuh-Tumbuhan 2 1 2
dan Binatang Tabel 7
6 Cosmografie - - 1 Kurikulum HBS (Hoogere Buger School)
7 Tata Negara 1 1 - Jam Pelajaran Tiap
No Mata Pelajaran Minggu
8 Ilmu Negara - 1 1
I II III IV V
9 Tata Buku - 1 (2)
1 Berhitung dan Aljabar 5 5 3 2 1
10 Sejarah 3 2 2
2 Matematika 4 4 4 4 4
11 Ilmu Bumi 2 2 1
3 Mekanika - - - 3 3
12 Bahasa Belanda 4 4 4
4 Fisika - - 4 4 2
13 Bahasa Inggris 2 2 2
5 Kimia - - 2 4 5
14 Bahasa Perancis 4 2 2
6 Botani 1 1 1 1 1
15 Menggambar Tangan 2 1 (2)
7 Biologi 1 1 1 1 1
Fakultas Sastra Universitas Jember 28
Volume 1 (3) Maret 2015 PUBLIKA BUDAYA Halaman 20-34

8 Kosmografi - - - 1 1 2 f 1500-f 1200 f 28 f 17,5 f 15 f 13


9 Undang-undang - - 1 1 1 3 f 1200-f 900 f 24 f 15 f 13 f 10,5
Negara 4 f 900-f 600 f 21 f 13,5 f 11 f 9
10 Ekonomi - - 1 1 1 5 f 600-f 400 f 18 f 12 f 9,5 f 7
11 Tata Buku 1 - 1 1 1 f 400-f 75 atau
6 f 15 f 9,5 f 8 f 6,5
12 Sejarah 3 3 3 3 3 < f 75
13 Geografi 3 3 2 2 1 Sumber: Bale Poestaka dan Bijblad op het
14 Bahasa Belanda 5 4 4 3 3 Statsblad van Nederlandsch-Indie, (Batavia:
Landsdrukkerij, 1928) Deel LXV No. 11213.
15 Bahasa Perancis 4 4 4 3 3 dalam Journal Verladeen, vol 1, No. 1, hlm. 19.
16 Bahasa Jerman 4 4 4 3 3
17 Bahasa Inggirs 4 4 4 3 3 Dari tabel di atas dijelaskan bahwa
apabila penghasilan orang tua tinggi, maka biaya
18 Menggambar Tangan 4 3 2 2 2
bulanan bagi anak pertama juga akan lebih tinggi.
19 Menggambar Garis 2 - 2 2 1 Namun apabila penghasilan orang tua rendah,
Jumlah 36 36 43 43 40 maka biaya bulanan sekolah HBS yang
Sumber: S. Nasution, Sejarah Pendidikan dibayarkan akan rendah untuk anak pertama.
Indonesia, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hlm. Selain itu biaya bulanan bagi anak pertama akan
133. lebih tinggi, dari pada anak kedua dan juga biaya
bulanan anak ketiga dan seterusnya lebih murah
Kurikulum HBS lebih ditekankan pada mata daripada anak kedua.
pelajaran bahasa Belanda yang memiliki jumlah
b. Pendidikan Kejuruan
jam paling banyak, supaya anak-anak Eropa tidak
mengalami kesulitan untuk melanjutkan Sekolah Teknik Pertukangan
pendidikan ke Belanda. Selain itu juga bahasa (Ambachtsschool) di Surabaya didirikan pada
tahun 1905, sekolah ini menyediakan tenaga
Perancis, bahasa Jerman, dan bahasa Inggris yang
memiliki jumlah jam lebih banyak. Mata pertukangan dan pengrajin yang sangat
pelajaran Berhitung dan Aljabar dibutuhkan oleh PKB. Sekolah ini didirikan di Jl.
juga
mendapatkan jumlah jam lebih banyak, namun Kalisosok, yang diprakarsai oleh A. Van
hanya ditekankan pada kelas I dan kelas II. Lakerveld dan juga menjabat sebagai ketua
Seperti halnya Soekarno yang dahulu Lama belajar sekolah teknik pertukangan di
bersekolah di HBS Surabaya pada tahun 1917 Surabaya yaitu tiga tahun dengan menggunakan
sampai 1922, diwajibkan membayar f 15,00 bahasa pengantar Bahasa Belanda (G. H. Von
sebulan untuk uang sekolah, dan juga f 75,00 Vaber, 1931: 266). Sekolah ini menerima lulusan
setiap tahun untuk uang buku. Biaya pendidikandari HIS, HCS, dan sekolah Peralihan
ini sangat berat bagi pribumi, sedangkan (Schakelschool). Sekolah teknik pertukangan
pada awalnya diperuntukkan bagi anak-anak
penghasilan ayahnya sebesar f 25 per bulan pada
tahun 1905. Eropa, setelah itu baru anak pribumi
Pada tahun 1928 HBS memberikan diperkenankan untuk masuk yaitu pada tahun
informasi mengenai sistem pembiayaan yang 1856 terdiri dari 176 murid dan 5 guru (Verslag
diwajibkan di sekolah kepada muridnya. Adapun Soerabaiasche Ambachtsschool, 1905:5).
informasi sistem pembiayaan yang Pada tanggal 2 Juli 1912 juga didirikan
dipublikasikan oleh HBS, sebagai berikut: sekolah kejuruan di daerah Sawahan, Jl. Tentara
Genie Pelajar. Sekolah ini bernama KES
Tabel 8 (Koningin Emma School), dengan lama masa
Sistem Pembayaran di HBS tahun 1928-1942 studinya 5 tahun. Terdapat dua jurusan, yaitu
Anak ke- jurusan bangunan gedung, dan jurusan bangunan
Penghasilan
Anak Anak Anak 4 dan air, sekolah ini menerima lulusan dari HIS, dan
No orang tua dalam
ke-1 ke-2 ke-3 sterusny HCS. Dari jurusan bangunan gedung berjumlah
satu bulan 273 dan 7 guru, sedangkan jurusan bangunan air
a
berjumlah 288 murid dan 7 guru. Sampai
1 f 1500 keatas f 32 f 20 f 17,5 f 15
Fakultas Sastra Universitas Jember 29
Volume 1 (3) Maret 2015 PUBLIKA BUDAYA Halaman 20-34

sekarang sekolah kejuruan digunakan sebagai yang saat itu menjabat sebagai Kepala
SMK 1 Surabaya G. H. Von Vaber, 1933:302). Departemen Kesehatan Masyarakat di Hindia
Belanda. Dr. Lonkhuizen mempunyai gagasan
D. Pendidikan Tinggi untuk membuka Sekolah Dokter Gigi pada tahun
Di Surabaya terdapat dua Sekolah Dokter 1928 di Surabaya dan meminta Dr. R.J.F. Van
yaitu: 1) NIAS (Nederlandsch Indische Artsen Zaben (pemimpin NIAS Sekolah Kedokteran)
School); dan 2) STOVIT (School tot Opleiding untuk memimpin STOVIT. Sekolah ini satu
voor Indische Tandartsen) di Surabaya. komplek dengan sekolah NIAS yaitu di Viaduct
Straat No. 47 (sekarang Jl. Kedungdoro No. 38
1. NIAS (Nederlandsch Indische Artsen School) Surabaya). Pada Juli 1928 sekolah ini secara
NIAS (Nederlandsch Indische Artsen resmi menerima pendaftaran siswa dan jumlah
School) atau Sekolah Dokter Hindia Belanda di siswa yang diterima pada angkatan pertama yaitu
Surabaya didirikan pada tanggal 1 Juli 1914. 21 orang. Syarat utama untuk bisa diterima di
Tujuan didirikannya sekolah NIAS ini untuk sekolah ini yaitu lulusan MULO dengan lama
mendidik dokter-dokter yang langsung bekerja pendidikan 5 tahun, termasuk latihan klinik 3
untuk melayani kesehatan masyarakat sesuai tahun. Setiap tahun STOVIT rata-rata siswanya
dengan Staatsblad, 1914, No. 291 (Algemeen hanya 20 orang saja, karena kurangnya tempat
Verslag Van Het Onderwjs in Nederlandsch Indie, untuk menampung siswa (Algemeen Verslag Van
1916:112). NIAS pertama didirikan di Viaduct Het Onderwjs in Nederlandsch Indie, 1916:118).
Straat No. 47 (sekarang Jl. Kedungdoro No. 38
Surabaya), pada tanggal 2 Juli 1923 NIAS pindah 4. Dampak Pendidikan Kolonial di Surabaya
ke gedung Fakultas Kedokteran Universitas Perkembangan di bidang pendidikan
Airlangga Jl. Prof. Dr. Moestopo No. 47 kolonial tidak lepas dari peran PKB pada masa
Surabaya. Kurikulum NIAS disesuaikan dengan Politik Etis atau Politik Balas Budi. Pendidikan
kurikulum STOVIA (School tot Opleiding voor kolonial ini diarahkan kepada usaha untuk
Indische Artsen) di Batavia dengan masa mencetak tenaga administrasi dengan upah yang
pendidikan 10 tahun yaitu 3 tahun bagian murah, seperti pegawai kantor. Di sisi lain
persiapan (pendidikan dasar tentang kedokteran) lembaga pendidikan kolonial untuk menetralisasi
dan 7 tahun bagian kedokteran (pelajaran yang kekuatan politik yang dikhawatirkan muncul dari
diajarkan khusus kedokteran).Siswa yang golongan masyarakat pribumi yang muslim. Pada
diterima yaitu lulusan MULO pemerintah, baik masa PKB pesantren tidak dimasukkan ke dalam
dari kalangan pribumi, keturunan Cina dan perencanaan pendidikan kolonial, karena sistem
Arab.Direktur pertama kali yaitu Dr. R.J.F. Van pendidikan pesantren dinilai terlalu tradisional.
Zaben yang merupakan seorang dokter dan Ditinjau dari segi tujuan, metode, maupun bahasa
tenaga pengajar, dengan jumlah murid 12 orang. yang digunakan sistem pendidikan pesantren
Pada tahun 1928 lama masa studi NIAS tidak sesuai dengan sistem pendidikan kolonial.
berubah, yang pada awalnya 10 tahun menjadi Dampak dari adanya pendidikan kolonial ini
8,5 tahun dengan menghapus pendidikan menimbulkan berbagai reaksi dikalangan ulama
persiapan dan menerima tamatan MULO. seperti pertama, mereka mengisolasi diri dari
Lulusan NIAS secara resmi disebut dengan gelar pengaruh sistem pendidikan kolonial karena
"Dokter Djawa", para pengajarnya sebagian besar dinilai akan merugikan pendidikan Islam. Kedua
adalah dokter-dokter militer Belanda.Meskipun usaha untuk memodernisasi lembaga pendidikan
dinamakan sekolah kedokteran, namun fokus Islam yang ada sebagai tindakan saingan bagi
pendidikannya saat itu masih pada pengetahuan sistem pendidikan kolonial (Machmud Yusuf,
kesehatan dasar dan aplikasinya yang praktis 1979:106).
yang diantaranya adalah pengetahuan dalam Gerakan modernisasi dalam bidang
pelaksanaan vaksinasi. pendidikan mulai tampak dengan munculnya
sejumlah perguruan dan organisasi yang telah
2. STOVIT (School Tot Opleiding van Indische mendirikan sekolah-sekolah non pemerintah
Tandartsen) seperti Muhammadiyah. Hal yang membuat
Sekolah Dokter Gigi STOVIT (School ketidakpuasan masyarakat yaitu di sekolah PKB
Tot Opleiding van Indische Tandartsen) di tidak diberikan mata pelajaran agama khususnya
Surabaya yang diprakarsai oleh Dr. Lonkhuizen agama Islam, karena agama merupakan sebuah
Fakultas Sastra Universitas Jember 30
Volume 1 (3) Maret 2015 PUBLIKA BUDAYA Halaman 20-34

keyakinan dari setiap umat manusia. Seperti di priyayi ini kemudian menjadi cita-cita paling
Negeri Belanda telah timbul pertentangan tentang utama bagi orang pribumi, walaupun status
mata pelajaran agama di sekolah-sekolah, karena priyayi didapatkan atas dasar pendidikan bukan
terdapat undang-undang tahun 1857 yang berisi dari faktor keturunan. Akibat dari adanya
tentang penghapusan semua pelajaran agama di pendidikan kolonial yang dibuat oleh PKB, dan
sekolah-sekolah, termasuk sekolah-sekolah yang pada umumnya mereka memegang peran dalam
berada di Hindia Belanda (Eko Crys Endrayadi, berbagai lapangan pekerjaan salah satunya guru,
2004:121). dan pegawai administrasi (R.Z Leirissa,
Metode pendidikan tradisional yang 1985:62). Setelah status priyayi dikuasai oleh
awalnya murid diajari satu persatu oleh gurunya golongan berpendidikan, maka kriteria untuk
kini berubah, karena seorang guru kini harus pengangkatan dari berbagai dinas, baik itu dari
mengajar dihadapan banyak murid dalam satu lembaga pemerintahan maupun pada perusahaan-
kelas. Selain itu juga diadakannya evaluasi perusahaan swasta dilihat dari status
terhadap murid-murid dalam hal prestasinya, pendidikannya. Selain untuk meningkatkan status
sehingga diperkenalkan sistem ujian untuk sosialnya sebagai priyayi, kelompok terpelajar
menentukan naik kelas atau tidak (Mastoko juga bisa memperoleh keuntungan ekonomi
Soemarsono, 1985:234). Pendidikan Islam dengan taraf hidupnya yang lebih baik.
modern ini dapat dilihat dari usaha Kyai Haji Selain itu pelaksanaan Politik Etis yang
Ahmad Dahlan yang merupakan pelopor dari dilaksanakan oleh PKB juga mengakibatkan
pembaharuan pengajaran agam Islam di tumbuhnya kesadaran akan harga diri sebagai
Indonesia melalui perkumpulan Muhammadiyah. bangsa. Melalui pendidikan kolonial paham-
Di Surabaya pada tanggal 21 Nopember 1912 paham seperti demokrasi, nasionalisme,
berdirilah Muhammadiyah di Jl. Sawahan Gg. I kemanusiaan dan hak-hak menentukan nasib
(sekarang Kalimas Gg. III), dipimpin oleh K. H. sendiri mulai masuk ke dalam masyarakat
Mas Mansoer. Tujuan dari didirikannya sekolah Indonesia. Isu nasionalisme tampak juga ke
Muhammadiyah ini untuk memperluas dan seluruh wilayah Indonesia berkat adanya Boedi
mempertinggi pendidikan agama Islam secara Oetomo (BU) pada tahun 1908. Organisai BU
modern, serta memperteguh keyakinan agama telah menyadarkan bangsa Indonesia, bahwa
Islam serta terwujud masyarakat Islam yang perjuangan mereka akan sia-sia apabila
sebenarnya. mengandalkan kekuatan dan sifat kedaerahan
Selain itu juga terdapat NU (Nahdatul masing-masing tanpa memperhatikan persatuan
Ulama) yang merupakan perkumpulan dari nasional (Eko Crys Endrayadi, 2004:135).
berbagai alim ulama pondok pesantren di Jawa Selain itu juga di Surabaya terdapat
Timur. Sekolah NU ini didirikan di Surabaya Sarekat Islam yang didirikan pada tanggal 10
pada tanggal 31 Januari 1926, yang bertujuan September 1912 yang dipimpin oleh
memegang teguh salah satu dari empat mahzab Tjokroaminoto, dan anggotanya Soekarno dan K.
imam yaitu, Imam Syafi’i (ahli fiqi), Imam H. Mas Mansoer. Gerakan sosial di Surabaya
Maliki (ahli hadist), Imam Hanafi (ahli fiqi) dan yaitu keberanian anggotanya yang disatukan
Imam Hambali (ahli hadist) dan mengerjakan hal- dengan menggunakan Islam sebagai dasarnya,
hal yang menjadi tuntunan agama Islam. selain itu juga mereka berani melakukan
Perkembangan pendidikan di Surabaya juga perlawanan dalam wujud gerakan sosial seperti
mengakibatkan munculnya elit modern di sosialisasi tentang perjuangan bangsa Indonesia.
Surabaya, sebagai akibat dari dibukanya Hal ini terbukti ketika terjadi peristiwa di
kesempatan belajar bagi pribumi, yaitu Soekarno Surabaya tahun 1915-1916 yaitu perlawanan dari
merupakan murid dari HBS Surabaya (1917- penghuni tanah partikelir terhadap tuan tanah,
1922). Selain itu juga Sutomo atau Bung Tomo ribuan masa dikerahkan oleh SI untuk
merupakan alumni dari MULO (1932) dan HBS mendukung perubahan yang ingin dicapai.
(1939), Roeslan Abdulgani merupakan alumni
HIS (1920-1928), MULO (1928-1932), dan HBS 5. Kesimpulan
(1932-1934). Kebijakan Politik Etis diterapkan di
Pendidikan kolonial telah menghasilkan Hindia Belanda berawal dari dua kebijakan
golongan terpelajar yang dipandang oleh sebelumnya yaitu Sistem Tanam Paksa (1830-
masyarakat sebagai golongan priyayi. Status 1870) dan Politik Liberal (1870-1900) yang
Fakultas Sastra Universitas Jember 31
Volume 1 (3) Maret 2015 PUBLIKA BUDAYA Halaman 20-34

membuat kesejahteraan masyarakat pribumi sebesar dua kali lipat, karena semakin meningkat
menurun. Hal ini mengakibatkan kritikan yang kegiatan mereka dalam bidang perdagangan.
ditulis oleh C. Th. Van Deventer yang dimuat Terdapat perkembangan dalam bidang
dalam majalah De Gids pada tahun 1899 yang pendidikan kolonial di Surabaya seperti ELS
berjudul Een Eereschuld berarti Hutang Budi. (Europeesche Lagere School). Pada tahun masa
Dalam tulisan ini memberi gambaran bahwa studi ELS mengalami peningkatan menjadi 7
kemakmuran Negeri Belanda diperoleh dari kerja tahun yang pada awalnya hanya 3 tahun. Selain
keras dan jasa masyarakat pribumi. Bangsa itu dalam kurikulum ELS ditambah Bahasa
Belanda sebagai bangsa yang maju dan bermoral Belanda, karena mata pelajaran ini dianggap
harus membayar hutang itu dengan penting. Terdapat sekolah bersubsidi yang
menyelenggarakan trilogi atau trias, yaitu irigasi, didirikan oleh organisasi Vereeniging
emigrasi (transmigrasi) dan edukasi. “Broedersschool te Soerabaia” pada tahun 1923
Setelah adanya kritikan ini, kemudian yaitu Broedersshool Santo Aloysius dan ELS
melalui pidato Ratu Wilhelmina pada tahun 1901 Broedersschool Santo Yosef. Pendidikan untuk
menghimbau penyebab kemunduran orang Cina pertama kali didirikan oleh
kesejahteraan masyarakat pribumi dan usaha- perkumpulan Ho Tjiong Hak Kwan, yang
usaha untuk menanggulanginya. Kebijakan mendirikan sekolah bernama THHK (Tiong Hwa
Politik Etis tersebut di atas hanya difokuskan Hwee Kwan) tahun 1903. Pada tahun 1908 PKB
dalam bidang pendidikan, karena bidang mendirikan juga sekolah HCS untuk anak-anak
pendidikan sangat penting untuk ditingkatkan. Cina. Pada tahun 1913 PKB mendirikan dua
Hal ini dapat dilihat ketika status priyayi hanya HCS, pertama di Grisseescheweg (sekarang Jl.
dapat diperoleh karena faktor keturunan, namun Gresik) jumlah siswa 200, dan kedua Pasar Turi
setelah diterapkannya Politik Etis ini masyarakat jumlah siswa 209. Pada tahun 1920 PKB
pribumi yang bukan priyayi dapat memberikan subsidi bagi organisasi yang
memasukkannya melalui pendidikan yang tinggi. bersedia untuk membuka HCS bersubsidi,
Begitu juga tenaga kerja yang dibutuhkan di sehingga pada tahun 1924 didirikanlah sekolah
bidang industri sangat dibutuhkan dari orang- yang bernama Hollandsch Chineesche Meisje
orang yang memiliki pendidikan. Apabila School, Christelijk Hollands Chineesche Scool,
seseorang sudah melalui peningkatan dalam dan Hollandsch Chineesche Meisje School.
bidang pendidikan, selain itu PKB berharap ada Perkembangan sekolah HCS untuk memenuhi
peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam daerah-daerah yang pertumbuhan penduduknya
bidang ekonomi dan sosial. Di Surabaya meningkat, khususnya orang-orang Cina.
didirikan sekolah ELS (Europeesche Lagere Selain pendidikan yang telah dijelaskan di
School) pada tahun 1912 di daerah Sawahan atas juga terdapat HIS yang didirikan di
(sekarang Jl. Weezen) dengan masa belajar 7 Surabaya. Terdapat persyaratan untuk masuk ke
tahun. sekolah HIS, yaitu keturunan, jabatan, kekayaan,
Hal yang melatarbelakangi didirikannya dan pendidikan. Sekolah lanjutan yang didirikan
pendidikan di Surabaya yaitu adanya aturan PKB di Surabaya yaitu MULO, sekolah ini
bahwa PKB mendirikan sekolah-sekolah yang pertama didirikan pada tahun 1928, dan pada
lokasinya terdapat orang-orang Belanda, mereka tahun 1932. Namun pada tahun 1938 kedua
pada umumnya tinggal di kota-kota yang terdapat sekolah ini digabung menjadi satu sekolah,
pelabuhan dan kota-kota yang terdapat karena sebagian dari gurunya mengikuti wajib
perkebunan-perkebunan. Selain itu juga didukung militer. Di Surabaya didirikan Afdelling B
oleh aktivitas pelabuhan yang sangat tinggi di Bidang Ilmu Pasti Alam pada tahun 1938,
Tanjung Perak, sehingga banyak penduduk yang didirikannya sekolah ini bertujuan
datang ke Surabaya dengan melakukan aktivitas mempersiapkan murid-muridnya untuk lanjut ke
perekonomian di pelabuhan. Hal ini dapat dilihat perguruan tinggi. Selain AMS juga terdapat HBS
dalam kurun waktu 24 tahun mulai tahun 1906- yang merupakan sekolah lanjutan, sekolah ini
1930 pertumbuhan penduduk semakin tinggi, disamakan dengan sekolah yang ada di Negeri
terutama orang Eropa yang mengalami Belanda. Apabila anak-anak Eropa ingin
peningkatan sebesar tiga kali lipat. Selain itu melanjutkan ke perguruan tinggi di Negeri
orang-orang Cina juga mengalami peningkatan Belanda, tidak akan mengalami kesulitan dalam
menyesuaikan pelajaran. Sekolah HBS ini tidak
Fakultas Sastra Universitas Jember 32
Volume 1 (3) Maret 2015 PUBLIKA BUDAYA Halaman 20-34

mengalami perubahan, namun hanya peningkatan Daliman, A. 2012. Sejarah Indonesia Abad XIX-
jumlah siswa dan jumlah guru. Awal Abad XX. Yogyakarta: Ombak.
Pendidikan yang berjenjang tersebut di
atas telah memunculkan golongan elite modern di Djumhur, I dan H Danasuparta. 1974. Sejarah
Surabaya seperti Soekarno. Soekarno adalah Pendidikan. Bandung: CV Ilmu.
murid dari sekolah HBS Surabaya Regenstraat
(sekarang Jl. Kebon Rojo) tahun 1917-1922, Endrayadi, Eko Crys. 2004 “Perkembangan
karena tahun 1923 sekolah ini pindah ke Jl. Pendidikan Kolonial di Bandung 1900-
Ketabang. Selain itu juga Soekarno merupakan 1942”, Tesis, Yogyakarta: Universitas
anak yang aktif di sekolahnya, salah satunya ikut Gajah Mada.
dalam debating club yang dilaksanakan oleh
meneer Hartogh guru HBS. Golongan priyayi Gottschalk, Louis. 1975. Mengerti Sejarah,
merupakan orang terpandang yang memiliki (Terj.) Nugroho Notosusanto.
kekuasaan di daerahnya, dan status ini hanya bisa Jakarta:Yayasan Penerbit Universitas
didapatkan melalui keturunan. Setelah adanya Indonesia.
pendidikan kolonial yang didirikan oleh PKB,
Handinoto, 1996. Perkembangan Kota dan
membuat munculnya golongan terpelajar yang
Arsitektur Kolonial Belanda di Surabaya
dipandang sebagai golongan priyayi. Status
(1987-1940). Yogyakarta: Lembaga
kepriyayian kemudian menjadi cita-cita bagi
Penelitian dan Pengabdian Kepada
masyarakat pribumi, walaupun status priyayi
Masyarakat Universitas Kristen PETRA
tersebut didapatkan melalui pendidikan dan
Surabaya.
bukan dari faktor keturunan. Akibat dari adanya
pendidikan kolonial yang dibuat oleh PKB, Kartodirjo, Sartono. dkk. 1976. Sejarah Nasional
masyarakat pribumi bisa menjadi pegawai di Indonesia (Jilid V). Jakarta: PT. Grafitas.
berbagai instansi pemerintah sesuai sesuai
dengan tingkat pendidikannya. Selain itu juga Kutoyo, S dan Sri Soetjiatingsih. 1981. Sejarah
munculnya elite moder, juga munculnya Pendidikan Daerah Jawa Timur. Jakarta:
organisasi yaitu BU (Budi Utomo), dan SI Balai Pustaka.
(Sarekat Islam).
Leirissa, R. Z. 1985. Terwujudnya Suatu
Daftar Pustaka Gagasan: Sejarah Masyarakat Indonesia
Arsip 1900-1950. Jakarta: Pressindo.
Algemeen Verslag van het Onderwijs in
Nederlandsh-Indie Over Het Schooljaar Nasution. 2006. Ekonomi Surabaya Pada Masa
1936-1937, Tahun 1939. Kolonial (1830-1930). Surabaya: Pustaka
Algemeen Verslag Van Het Onderwijs in Intelektual.
Nederlandsh-Indie, tahun 1916.
Nasution. 1983. Sejarah Pendidikan Indonesia.
Het Onderwijs aan de Chineesche Bevolking Bandung: Bumi Aksara.
dalam De Chineesche Onderwijs. 1928,
nomor 2. Nazsir, Nasrullah. 2008. Teori-teori Sosiologi.
Bandung: Widya Padjadjaran.
Staatsblad van Nederlandsh-Indie, No. 7920
tahun 1913, No. 7893 tahun 1914. Soemarsono, Moestoko. 1985. Pendidikan di
Indonesia Dari Jaman Ke Jaman. Jakarta:
Verslag Soerabaiasche Ambachtsschool, tahun Balai Pustaka.
1905.
Sumanto, Wasty dan F X Suyarno. 1983.
Buku Landasan Historis Pendidikan Indonesia.
Aan, Ong Hing. 1903. Peringatan Hari Ulang Surabaya: Usaha Nasional.
Tahun ke-50 THHK Surabaya. Surabaya:
THHK Surabaya. Warsono. 2005. SMP MULO SMP Negeri 3-4
Praban Surabaya. Surabaya: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Fakultas Sastra Universitas Jember 33
Volume 1 (3) Maret 2015 PUBLIKA BUDAYA Halaman 20-34

Yusuf, Machmud. 1992. Sejarah Pendidikan


Islam di Indonesia. .Jakarta: Mutiara
Sumber Widya.

Fakultas Sastra Universitas Jember 34

Anda mungkin juga menyukai