Anda di halaman 1dari 2

Quiz PTB

3. Penjelasan teoritik fenomena fisis yang digunakan pada jurnal penggunaan laser pada jaringan
keras tubuh :
Deskripsi jurnal :
Deskripsi Judul : “Effect of Q-switched pulses exposure on morphology, hydroxyapatite
composition, and microhardness properties of human enamel” – Pengaruh dari pemaparan pulsa
Q-switched pada morfologi, komposisi hidroksiapatit dan sifat microhardness email gigi manusia.
Tujuan : Membandingkan efek pemaparan laser pulsa dengan dan tanpa efek Q-switching pada
email gigi manusia. Dengan 3 indikator pembanding : Surface morphology, hydroxyapatite
composition, dan microhardness properties.
Manfaat : Mengetahui penggunaan laser yang efektif untuk ablasi email gigi
Hasil Penelitian :
Surface Hydroxyapatite microhardness
morphology percentage (%) properties (Kgf/mm2)
one pit associated
with focal melting
Q-switched Nd:YAG laser 83,97 - 88,84 298,17 – 349,73
and resolidification
processes
Non-Q-switched Nd:YAG Many
83,97 - 85,21 298,17 – 419,07
laser microcracking

Pembahasan :
Laser pulsa Nd:YAG diatur dengan 2 spesifikasi yaitu dengan 169 mJ, 20 Hz dan 102 mJ, 10 Hz.
Masing-masing spesifikasi diatur penggunaan dengan dan tanpa mekanisme Q-switching.
Pada uji Surface morphology dilakukan 3 perbandingan, yaitu tanpa pemaparan sebagai variabel
kontrol, pemaparan tanpa Q-switching dan pemaparan dengan Q-switching. Pada pemaparan tanpa
Q-switching, ditemukan banyak retakan kecil pada permukaan email gigi. Hal ini karena panas
yang dihasilkan dari laser terlalu tinggi dan menyebar ke sebagian jaringan, sehingga
menyebabkan permukaan mengering dan retak. Berbeda halnya pemaparan laser Nd:YAG dengan
Q-switching. Terdapat lubang tepat pada bagian email yang dipapari laser. Suhu dan tekanan tinggi
yang dihasilkan laser berfokus pada satu titik, sehingga melelehkan dan menguapkan email gigi,
yang kemudian menghasilkan lubang yang dalam.
Pada uji Hydroxyapatite composition, diperoleh persentase hindroksiapatit dari masing-masing
laser dengan pemberian energy yang bervariasi dari 0, 64, 89 dan 112 mJ. Persentase
hindroksiapatit pada laser Q-switching Nd:YAG, hasilnya berkisar 83,97 - 88,84 %. Sedangkan
Persentase hindroksiapatit pada laser non Q-switching Nd:YAG, hasilnya berkiasar 83,97 - 85,21
%. Hal ini menunjukkan pemaparan laser tanpa Q-switching menginduksi komposisi
hidroksiapatit lebih besar, karena berkurangnya kandungan air dan karbon pada email gigi.
Terakhir, pada pengukuran microhardness email gigi, pada non Q-switched memiliki nilai yang
lebih tinggi dibandingkan laser dengan Q-switched. Hal ini karena waktu pemaparan yang
dibutuhkan laser non Q-switched lebih lama dari Q-switched menyebabkan energi besar yang
diterima menghasilkan suhu yang tinggi pada email gigi, sehingga mengurangi kadar air dan
karbon pada permukaan email gigi.
Kesimpulan :
Dalam 3 aspek uji yang dilakukan (Surface morphology, hydroxyapatite composition, dan
microhardness properties), pemaparan laser pulsa Q-switched Nd:YAG lebih baik dalam semua
aspek daripada pemparan laser pulsa tanpa Q-switched.

Kemungkinan diaplikasikan pada PKM : Penelitian ini sangat bisa bila diaplikasikan ke dalam
PKM. Dimana berdasarkan penelitian ini, bisa dirancang instrumentasi yang menggunakan laser
pulsa Q-switched Nd:YAG untuk membantu proses ablasi pada operasi gigi secara efektif.

Anda mungkin juga menyukai