Anda di halaman 1dari 4

Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah

Lingkungan adalah sesuatu yang berada diluar atau disekitar


makhluk hidup. Lingkungan merupakan tempat tinggal bagi semua
makhluk hidup. Melestarikan lingkungan merupakan kebutuhan yang tidak
bisa ditunda lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah
melainkan tanggung jawab kita semua. Setiap orang harus melakukan
usaha untuk menyelamatkan lingkungan di sekitarnya sesuai dengan
kapasitasnya masing-masing. Di sekolah, seluruh warganya mulai dari
kepala sekolah, guru, karyawan dan juga siswa harus menjaga kelestarian
lingkungan sekolah agar dapat beraktifitas dengan nyaman. Salah satu
cara menjaga kelestarian lingkungan adalah menjaga kebersihannya.
Menjaga kebersihan lingkungan sangatlah berguna karena
dengan lingkungan yang bersih tercipta kehidupan yang aman, sejuk dan
sehat. Dengan menjaga kebersihan lingkungan, maka kita dapat terhindar
dari penyakit yang disebabkan lingkungan yang tidak sehat. Lingkungan
pun menjadi lebih sejuk dan bebas dari polusi udara dan kita pun lebih
tenang dalam menjalankan aktifitas sehari hari. Sedangkan di sekolah,
lingkungan yang bersih dapat mendorong semangat belajar siswa,
kebersihan lingkungan juga dapat menjadi keunggulan sekolah.
Pembiasaan untuk hidup bersih harus diberikan sejak dini kepada
anak-anak kita. Tidak hanya di rumah, tapi juga di sekolah. Karena
dengan hidup bersih, hidup menjadi sehat. Pembiasaan tersebut juga
dapat melatih anak untuk bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri.
Membuat mereka lebih peka atau peduli pada lingkungan mereka berada.
Beberapa caran membiasakan anak-anak kita terutama yang
masih di bawah usia lima tahun atau sekolah dasar agar mereka peduli
pada kebersihan lingkungan, khususnya di lingkungan sekolah yaitu
pertama, biasakan anak tidak membuang sampah sembarangan. Pihak
sekolah bisa membuat rambu-rambu untuk tidak membuang sampah
sembarangan dengan media gambar, sehingga mudah dipahami
maksudnya oleh anak-anak. Selain itu tentu saja melalui persuasi atau
nasihat langsusng yang sifatnya lisan. Sekolah juga harus menyediakan
tempat sampah dengan jumlah yang memadai atau sesuasai kebutuhan,
serta telah dipisah antara tempat sampah organik atau basah dan tempat
sampah non organik atau kering.
Kedua, anak-anak diminta untuk membiasakan diri saling
mengingatkan teman, jika ada di antara teman mereka yang lupa
membuang sampah sembarangan. Jadi ada semacam swakontrol, saling
mengawasi dan mengingatkan di antara sesama teman. Hal ini bagus,
secara tidak langsung anak-anak digiring pada satu pemahaman bahwa
kebersihan sekolah adalah tanggung jawab bersama, dan oleh karena
mereka harus saling mewujudkan dan menjaganya.
Ketiga, para ibu dan bapak guru harus bisa memberi contoh untuk
peduli pada kebersihan lingkungan sekolah, misal dengan kesediaan
untuk memungut sampah yang tercecer. Lakukan itu sambil memberikan
arahan kepada anak-anak untuk melakukan hal yang sama. Karena
mereka langsung diberikan contoh, tentu mereka akan lebih mudah untuk
mengikutinya.
Keempat, ajak anak-anak untuk bersama-sama membersihkan
ruangan kelas. Anak-anak dapat dibagi menjadi beberapa kelo mpok, dan
tiap kelompok bertanggung jawab membersihkan bagian tertentu dari isi
kelas. Cara ini akan meningkatkan rasa memiliki mereka pada kelas,
harapannya tanpa diminta lagi, mereka akan menjaga kelas agar tetap
bersih dan nyaman.
Kelima, menjaga kebersihan toilet. Peturasan dan toilet biasanya
menjadi ukuran bersih tidaknya suatu lingkungan sekolah. Kalau toiletnya
bersih, biasanya bagian lain dari sekolah juga akan bersih, asri dan tertata
dengan baik. Sebaliknya, jika kondisi toiletnya jorok, biasanya bagian
lainnya juga jorok. Ingatkan selalu anak-anak untuk menjaga kebersihan
peturasan dengan menyiramnya setelah memakainya. Jika ada sampah
yang tercecer di lantai segera dipungut dan dibuang di tempat sampah,
serta tidak membuang sampah sembarangan ke lubang toilet dan saluran
pembuangan, karena sampah bisa menyumbat. Anjuran tersebut tentu
saja harus diikuti pula oleh guru atau petugas kebersihan dengan
menyediakan tempat sampah di peturasan serta sarana untuk
memberikan dan mewangikannya.
Keenam, dalam kegiatan pembelajaran, ada hari tertentu yang
digunakan untuk mengajak anak-anak menanam bunga, sayur dan pohon.
Selain membuat lingkungan sekolah akan indah dan sejuk, anak-anak
juga akan turut menjaganya, karena tanaman tersebut mereka yang
menanam. Dan sudah barang tentu karena tanaman tersebut hasil karya
sendiri, mereka tidak akan merusaknya.
Ketujuh dalam upaya melatih anak menjaga kebersihan
lingkungan sekolah adalah dengan menyediakan media bagi mereka
untuk mengekspresikan kegemarannya dalam mencorat-coret. Misal ada
satu satu dinding khusus yang memang dimaksudkan untuk itu. Atau bisa
juga dengan menyediakan kain bentang lebar dan panjang atau dapat
menggunakan kertas. Sehingga anak-anak tidak akan iseng
“menggambari” dinding-dinding sekolah.
Terahir, yaitu dengan menunjuk petugas untuk mengadakan
pengawasan dan penegakan kedisiplinan (polisi lingkungan), mengadakan
gerakan cinta kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah dan
memanfaatkan hari-hari besar nasional untuk kegiatan-kegiatan peduli
lingkungan.
Selain itu perlu dilakukan kegiatan sekolah peduli dan berbudaya
lingkungan seperti apotek hidup/TOGA di sekolah, melakukan kegiatan
penghematan energi, melakukan kegiatan 3R (reuse, reduce, recycle),
melakukan kegiatan pemilahan sampah, komposter, mengintegrasikan
kegiatan lingkungan dalam pembelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler,
dan mengadakan karya wisata atau studi banding dalam rangka
pemeliharaan dan peningkatan kebersihan dan kelestarian lingkungan
sekolah.
Dengan kegiatan-kegiatan ini diharapkan mampu menyadarkan
siswa untuk menjaga kebersihan. Secara keseluruhan, kebersihan dan
keasrian sekolah adalah tanggung jawab bersama dari setiap warga
sekolah. Selain guru dan siswa, pemeliharaan dan perwujudan lingkungan
sekolah yang bersih, sehat dan asri tidak lepas dari peran orang tua,
swasta, lembaga swadaya masyarakat mapupun pemerintah. Akhirnya,
diharapkan akan lahir siswa-siswa yang cerdas, bermutu, berwawasan
lingkungan serta mampu menerapkan sikap cinta dan peduli lingkungan
baik di sekolah maupun masyarakat.

Noris Alim Kurniawan, S.Pd.


Angkatan 88 / 30

Anda mungkin juga menyukai