652 1444 1 SM PDF
652 1444 1 SM PDF
Abstrak. Telah dilakukan penelitian tentang perbandingan tipe bulu dan laju
perkembangannya pada berbagai tahap perkembangan tiga jenis unggas yaitu itik (Anas
javanica), merpati (Columba livia), dan puyuh (Cortunix cortunix japonicus). Penelitian ini
dilakukan di Peternakan Sabena Unggas Banda Aceh pada bulan Juli 2010 sampai Februari
2011. Penelitian ini menggunakan metode observasi langsung. Setiap bulu pada pterylae
(lokasi tempat tumbuhnya bulu) yang terdapat pada itik, merpati dan puyuh pada berbagai
tahap perkembangan diidentifikasi dan diklasifikasikan. Pengamatan dilakukan setiap
minggu sampai bulu dewasanya muncul. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan tipe bulu yang tumbuh pada setiap tahap perkembangan
masing-masing unggas berbeda begitu juga laju perkembangan bulu antar pterylae pada
ketiga jenis unggas tersebut di atas.
tergantung umur, species, dan jenis kelamin bulu apa saja yang terdapat pada itik,
Aves. Pada kebanyakan species unggas, merpati, dan puyuh pada berbagai tahap
bulu tidak tumbuh di semua permukaan perkembangan, dan untuk mengetahui
kulit. Bulu tumbuh secara teratur di daerah apakah ketiga jenis unggas tersebut
tertentu yang disebut feather tract atau memiliki tipe bulu yang sama pada setiap
pterylae. Terdapat 10 pterylae, yaitu pada tahapan perkembangan yang sama.
kepala, sayap, leher, perut, bahu, paha,
dada, kaki, punggung dan ekor (Suprijatna, METODE PENELITIAN
2005).
Sempurnanya bulu setiap spesies unggas Penelitian ini dilakukan di Peternakan
sejak menetas sampai dewasa berbeda- Sabena Unggas Banda Aceh pada bulan Juli
beda. Ada beberapa spesies unggas yang 2010 sampai Februari 2011. Penelitian ini
pada saat menetas tidak memiliki bulu. menggunakan metode observasi langsung
Bulu yang terdapat pada unggas yang baru terhadap setiap bulu pterylae. Yang menjadi
menetas disebut dengan natal plumage. objek dalam penelitian ini adalah itik,
Sebagian besar spesies unggas memiliki merpati dan puyuh, masing-masing 2 ekor
jumlah bulu yang bervariasi pada saat pada tahapan starter, grower, dan layer.
menetas, seperti burung merpati yang Pengamatan dilakukan setiap minggu
memiliki beberapa deret bulu ketika sampai bulu dewasanya muncul.
menetas atau ayam yang seluruh tubuhnya Lokasi 9 pterylae bulu pada unggas yang
tertutup oleh bulu ketika menetas. Bulu saat diamati adalah pterylae kepala, sayap, bahu,
menetas akan rontok dan diganti bulu yang punggung, paha dan kaki, ekor, leher,
baru (Prum, 1999). dada, dan perut. Bulu yang ditemukan pada
Pertumbuhan, struktur dan pola moulting pterylae dicatat ciri morfologinya kemudian
bulu adalah karakteristik penting kelas diidentifikasi dan diklasifikasikan tipenya.
Aves, terlebih lagi dari ternak unggas pada Bulu diamati dengan menggunakan kaca
lingkungan komersial. ―Kematangan‖ bulu pembesar atau mikroskop. Bagian-bagian
penutup tubuh sangat dibutuhkan untuk yang diamati adalah sebagai berikut :
melindungi kulit dan melapisi jaringan di Kalamus, Rachis, Rami, Radi, Radioli,
bawahnya, kondisi tersebut menjadi salah Veksilum, Umbrilikus inferior, Umbrilikus
satu karakteristik usia penjualan pada posterior. Data yang diperoleh dianalisis
unggas komersial . Bulu mulai tumbuh saat secara deskriptif.
sekitar hari kelima inkubasi, sementara
keratinisasi lengkap terjadi saat 2 – 3 hari HASIL DAN PEMBAHASAN
menjelang menetas. Bulu tidak tumbuh
secara acak di seluruh permukaan kulit, Perkembangan awal bulu pada tiga jenis
melainkan pada tract atau jalur-jalur unggas saat menetas
tertentu yang meliputi 75% permukaan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kulit. Anak-anak ayam broiler telah terdapat perbedaan periode awal
memiliki berat bulu sekitar 50 g saat perkembangan bulu unggas pada berbagai
mencapai usia penjualan, walaupun pada pterylae. Pola pertumbuhan bulu pada
usia sedini itu, beberapa bulu hilang dan merpati berbeda dengan puyuh dan itik.
berganti melalui serangkaian moulting Puyuh dan itik memiliki bulu yang lebat
(Leeson and Walsh, 2004). sebagai penutup tubuh pada saat menetas.
Bertitik tolak pada permasalahan Sedangkan merpati belum memiliki bulu
yang telah dirumuskan di atas, maka ada (telanjang pada saat menetas) atau memiliki
beberapa hal yang ingin dicapai dalam bulu namun jumlah sangat sedikit dan
penelitian ini yaitu untuk mengetahui tipe jarang.
bulu yang sedikit dan jarang). Bulu yang Perkembangan bulu pada puyuh
tumbuh pada tubuh seekor unggas memiliki berlangsung secara bertahap berdasarkan
kegunaan yang berbeda dan tergantung umur. Perkembangan bulu berupa
pada tempat tumbuhnya di tubuh. Bulu- penggantian bulu down awal menjadi bulu
bulu pada kepala, tubuh dan sayap down definitif pada burung puyuh terjadi
melindungi burung dari kelembaban dan pada umur satu minggu. Namun demikian
dingin. pergantian tipe bulu tersebut hanya terjadi
pada salah satu pterylae saja yaitu
Perkembangan bulu berupa penggantian punggung.
bulu down awal menjadi bulu down
definitif terjadi pada umur dua minggu. Terdapat perbedaan kecepatan
Secara umum pterylae pada merpati yang perkembangan bulu down definitif menjadi
lebih cepat mengalami perkembangan bulu plumae antara berbagai pterylae. Bulu
terjadi pada bagian sayap, ekor, kepala, pada pterylae ekor, dada, sayap, punggung,
leher, perut, punggung, dada, dan bahu. leher, bahu, paha, dan sayap berkembang
Pterylae ini mengalami perkembangan pada lebih cepat yaitu pada umur satu minggu,
umur tiga minggu. Sedangkan pterylae Sedangkan bulu bagian kepala berkembang
yang mengalami perkembangan bulu pada umur dua minggu dan perut pada
lambat adalah paha yaitu pada umur empat umur tiga minggu. Perkembangan bulu
minggu keatas. Perkembangan bulu merpati puyuh pada berbagai tahap perkembangan
dapat dilihat pada gambar 2 di bawah ini. dapat dilihat gambar 3 dibawah ini.
Gambar 4. Perkembangan bulu itik pada berbagai tahap perkembangan, (a) periode DOD, (b) umur
1 minggu, (c) umur 2 minggu, (d) umur 3 minggu, (e) umur 4 minggu, (f) umur 5
minggu, (g) umur 6 minggu, (h) Umur 7 minggu, (i) umur 8 minggu, (j) umur 9
minggu, (k) umur 10 minggu, dan (l) periode layer.
berintegrasi kedalam bentuk dan fungsi dari cabang dari bulu. Pola pertumbuhan rigi
organisme seluruhnya. Selama barb dan bergabungnya barb ke dalam
perkembangan, letak epidermal dan lipatan sebuah rachis memunculkan variasi yang
bulu memproduksi rigi barb yang luas terhadap tipe bulu unggas (Alibardi
menghasilkan struktur yang bercabang- and Toni, 2008).
Gambar 8. Berbagai ukuran dan bentuk bulu plumae pada merpati berdasarkan tempat tumbuhnya.
(a) bahu, (b) dada, (c) punggung, (d) kepala, (e) leher, (f) paha, (g) perut, (h) sayap dan
(i) ekor.