Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
1. Dinda Hayatunnufus (D1A018062)
2. Aprili Rahmah Pisti (D1A018063)
3. Dian Dwi Indrayani (D1A018064)
d. Umbi Akar
Umbi akar adalah bagian akar yang membesar dan berubah fungsi sebagai
tempat penyimpanan cadangan makanan. Contoh tumbuhan dengan umbi akar
adalah wortel.
e. Umbi Batang
Umbi batang adalah batang yang tumbuh kedalam tanah dan ujung batang
terebut menggembung membentuk umbi untuk menyimpan cadangan makanan.
Contoh tanaman dengan umbi batang adalah kentang dan umbi jalar.
f. Spora
Spora adalah sel yang berubah fungsi menjadi alat perkembangbiakan.
Ukuran spora sangat kecil dan bentuknya
menyerupai biji. Tumbuhan yang
berkembangbiak dengan menggunakan
spora adalah jamur, lumut,dan paku-pakuan.
g. Membelah diri
Membelah diri adalah
perkembangbiakan melalui cara membelah sel
induk sehingga menjadi dua maupun lebih sel
anak. Dalam setiap sel anak yang dihasilkan
akan berubah menjadi individu baru yang
memiliki sifat serupa dengan induknya.
Tumbuhan yang berkembangbiak dengan
membelah diri adalah tumbuhan bersel satu atau
tumbuhan tingkat rendah, minsalnya ganggang.
h. Geragih/Stolon
Geragih merupakan batang yang menjalar diatas maupun di bawah
permukaan tanah. Geragih ini membentuk ruas-ruas, dan pada setiap ruas terdapat
akar yang akan tumbuh menjadi tunas-tunas baru. Tunas-tunas baru yang
terbentuk akan tumbuh menjadi individu baru yang tidak bergantung pada
induknya.
Geragih yang tumbuh di atas permukaan tanah terdapat pada tumbuhan
semanggi, stroberi, dan pegagan. Sedangkan seragih yang menjalar dibawah
permukaan tanah adalah rumput teki.
2.3 Teknik Perbanyakan Vegetatif Buatan
a. Teknik Stek (Catting)
Stek merupakan teknik perbanyakan dengan memotong bagian tanaman
dan menanamnya ditanah. Teknik Stek
banyak dipilih karena prosedur
pelaksanaannya yang sangat mudah dan
tidak memerlukan teknik yang rumit
sehingga dapat dilakukan oleh siapa
saja. Tanaman yang dihasilkan dalam
Stek biasanya memiliki persamaan
dalam umur, tinggi, dan ketahan terhadap penyakit. Selain itu kita juga bisa
memperoleh tanaman yang sempurna dalam waktu yang relatif singkat.
Dibandingkan dengan perbanyakan vegetatif lainnya, Stek memiliki
beberapa keunggulan sebagai berikut:
a. Sifat tanaman baru sama dengan induknya.
b. Bagian tanaman induk yang diperlukan sebagai bahan Stek relatif sedikit,
sehingga tidak merugikan tanaman induk.
c. Mudah dilakukan dan tidak memerlukan teknologi yang rumit.
d. Biaya yang dikeluarkan sedikit dan waktu yang diperlukan relatif singkat.
e. Jumlah tanaman yang dihasilkan lebih banyak daripada cangkok dan okulasi.
f. Tanaman baru hasil Stek memiliki keseragaman umur.
Faktor-faktor yang mempengaruhi regenerasi tanaman dari stek adalah:
a. Seleksi bahan stek, dimana tanaman yang dipilih sebagai bahan stek
tergantung pada spesies, pucuk lateral atau terminal, fase berbunga atau
vegetatif, dan juga penyakit.
b. Waktu pengambilan, umumnya stek dilakukan pada musim hujan guna untuk
mencegah pengeringan pada stek.
c. Perlakuan pada stek, bahan-bahan yang dapat digunakan sebagai perlakuan
pada stek adalah: zat pengatur tumbuh, vitamin, unsur hara dan mineral, serta
kondisi lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan stek termasuk air,
suhu, dan cahaya.
Teknik stek terbagi menjadi beberapa macam, yaitu:
a. Stek batang, merupakan stek yang paling penting. Bagian batang yang
memiliki kuncup lateral terminal dipotong lalu ditanam dengan harapan akan
tumbuh menjadi tanaman sempurna, contoh: ubu kayu, tebu, dan jeruk.
b. Stek daun, adalah helai daun dan petiole yang digunakan sebagai stek. Cara
ini biasanya dilakukan untuk tanaman hias yang tidak berkayu seperti cocor
bebek dan begonia.
c. Stek daun pucuk, terdiri dari helai daun petiole dan potongan pendek dari
batang. Karena bahan yang dibutuhkan sedikit, dari bahan yang sama metode
ini bisa menghasilkan tanaman yang lebih bnayak misalnya lada bisa
diperkembangkan dengan stek berdaun tunggal.
d. Stek akar,akar yang digunakan sebagai stek harus diambil pada saat tanaman
tidak sedang aktif membuat pucuk-pucuk baru. Dalam kondisi demikian
bahan makanan dalam akar relatif lebih banyak sehingga keberhasilan stek
untuk tumbuh akan lebih baik. Contoh: sukun, cemara, dan jambu biji.
b. Teknik Okulasi (Budding)
Teknik Okulasi adalah teknik perbanyakan dengan cara menggabungkan
dua tanaman atau lebih. Penggabungan dilakukan dengan cara mengambil mata
tunas dari cabang pohon induk, lalu dimasukkan atau ditempelkan dibagian
batang batang bawah yang sebagian kulitnya telah terkelupas. Teknik okulasi
dibedakan menjadi T-budding dan Patch-budding dengan beberapa modifikasi.
Teknik ini mempunyai beberapa keuntungan:
a. Memperbanyak klon yang tidak bisa diperbanyak dengan cara lain.
b. Mengambil kebaikan sifat batang bawah dan atas.
c. Mempercepat pertumbuhan dari seleksi bibit.
d. Memperoleh bentuk khusus pertumbuhan.
e. Memperbaiki bagian pohon yang luka atau rusak.
Okulasi T
Patch Budding
3.1 Kesimpulan
Perbanyakan tanaman secara vegetatif adalah perbanyakan tanaman
dengan menggunakan bagian-bagian vegetatif tanaman seperti akar, batang dan
daun. Perbanyakan tanaman secara vegetatif merupakan perkembangbiakan
tanaman tanpa melalui proses perkawinan.
Perbanyakan vegetatif terdiri atas, perbanyakan vegetatif alami dan
perbanyakan vegetatif buatan. Perbanyakan vegetatif alami adalah perbanyakan
vegetatif tanpa adanya bantuan dari manusia melainkan dilakukan oleh tanaman
itu sendiri, seperti: pembentukan tunas adventif, rhizoma, umbi akar, umbi batang,
umbi lapis, spora, membelah diri, dan geragih. Perbanyakan vegetatif buatan
adalah perbanyakan vegetatif dengan adanya campur tangan manusia, seperti:
stek, okulasi, penyambungan, cangkok, dan kultur jaringan.
DAFTAR PUSTAKA