Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL PENGABDIAN MASYARAKAT

PENYULUHAN PENYAKIT DIABETES MELITUS

DESA/KELURAHAN : KAMPIRI
PUSKESMAS : CITTA
KECAMATAN : CITTA
KABUPATEN : SOPPENG
DESA/KELURAHAN : KAMPIRI
KETUA TIM : dr. Arif Santoso, Sp.P(K), Ph.D
ANGGOTA : Nur Syamsu Ismail, S. Psi, M. Si
Prof. Dr. dr. Syahrul Rauf, Sp.OG(K)
dr………….
Suci Anugrah Wati D

KULIAH KERJA NYATA PROFESI


KESEHATAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
2019
TERM OF REFERENCES (TOR)
PENYULUHAN PENYAKIT DIABETES MELITUS

A. NAMA KEGIATAN
Penyluhan Penyakit Diabetes Melitus

B. LATAR BELAKANG
Kabupaten Soppeng merupakan salah satu wilayah kabupaten dari 24
Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Selatan yang beribu kota di
Watansoppeng.. Berada pada 4֠6’00” hingga 4֠32’00” Lintang Selatan dan
119֠47’18” hingga 120֠06’13” Bujur Timur. Wilayah Soppeng memiliki luas
sekitar 1.500 km2 dengan ketinggian antara 5 hingga 1.500 meter dari
permukaan laut. Kabupaten Soppeng tidak memiliki daerah pesisir, sekitar
77% dari total desa/kelurahan di Soppeng bertopografi di daratan.
Kabupaten Soppeng memiliki wilayah berbatasan dengan: sebelah Utara
berbatasan dengan Kabupaten Sidenreng Rappang, sebelah Timur
berbatasan dengan Kabupaten Wajo, sebelah Selatan berbatasan dengan
Kabupaten Bone, dan sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Barru.

Wilayah Sopppeng terbagi menjadi 8 kecamatan dan semuanya terpilih


sebagai lokasi pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Profesi Kesehatan angkatan
58 Universitas Hasanuddin. 8 kecamatan tersebut yakni Kecamatan
Marioriwawo, Lalabata, Liliriaja, Ganra, Citta, Lilirilau, Donri-Donri, dan
Marioriawa.

Desa Kampiri adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Citta,
Kabupaten Soppeng. Desa Kampiri memiliki luas kurang lebih 599 HA
dengan jumlah penduduk sebanyak 1675 orang yang terdiri dari Perempuan
sebanyak 885 orang dan laki-laki sebanyak 790 orang. Desa Kampiri terdiri
dari 2 dusun yaitu Dusun Kampiri, Dusun Maruala.Fasilitas yang ada di
desa ini terdapat 4 masjid yang tersebar diantaranya 2 masjid di Dusun
Kampiri dan 2 lainnya di Dusun Maruala. Terdapat asset prasarana
pendidikan diantaranya 1 gedung Paud di Dusun Kampiri, 1 gedung TK/RA
di Dusun Maruala, terdapat 2 gedung SD diantaranya SDN 94 Kampiri yang
berlokasi di Dusun Kampiri dan MI DDI Kecce berlokasi di Dusun Maruala
serta terdapat pula tempat pendidikan Al-Quraan (TPA) yang berlokasi di
Dusun Kampiri.

Desa Kampiri memiliki banyak ternak unggas dan berbagai macam


potensi alam seperti coklat, jagung,dan padi sehingga sumber penghasilan
utama masyarakat Desa Kampiri berasal dari hasil peternakan dan
pertanian. Sumber penghasilan utama masyarakat Desa Kampiri
mempengaruhi taraf hidup, kebutuhan, serta gaya hidup masyarakat Desa
Kampiri.

Beberapa masyarakat Desa Kampiri masih memiliki gaya hidup yang


tidak sehat seperti konsumsi garam, gula dan kopi berlebih, sehingga
mempengaruhi kondisi kesehatan khusunya tekanan darah yang tinggi dan
gula darah yang tinggi. Dengan peningkatan gula darah yang tidak
terkontrol dapat menyebabkan penyakit kencing manis yang dalam istilah
kedokteran disebut Diabetes Melitus.Diabetes militus merupakan kumpulan
gejala yang timbul pada sesorang akibat tubuh mengalami gangguan dalam
mengontrol kadar glukosa darah. Gangguan tersebut dapat disebabkan oleh
sekresi hormon insulin tidak adekuat atau fungsi insulin terganggu
(resistensi insulin) atau justru gabungan dari keduanya. Diabetes militus
dapat menyerang semua lapisan umur dan sosial ekonomi. Apabila
dibiarkan tidak terkendali maka penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi
yang membahayakan kesehatan.
Bentuk paling umum dari DM adalah DM tipe 2. DM tipe 2 adalah DM
yang secara klinis dinilai tidak mendesak memerlukan insulin untuk
melestarikan kehidupannya. Karena biasanya jumlah insulin normal bahkan
berlebih tetapi jumlah reseptor insulin yang terdapat dalam permukaan sel
yang kurang. DM tipe 2 yang lebih dari 90% biasanya pada usia 40 tahun
keatas. DM disebabkan oleh hiposekresi atau hipoaktivitas dari insulin. Saat
insulin tidak ada atau berkurang, kadar gula darah meningkat karena
glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel.
Hasil riset kesehatan dasar (RISKESDAS) tahun 2007 menunjukkan
bahwa seara nasional, prevalensi DM berdasarkan diagnosis tenaga
kesehatan dan gejala adalah 1,1%, sedangkan prevalensi nasional DM
berdasarkan hasil pengukuran gula darah umur >15 tahun yang bertempat
tinggal di perkotaan adalah 5,7%.
Selain itu kompetensi dokter umum dalam melakukan diagnosis dan
terapi pada penderita Diabetes militus adalah kompetesi 4. Kompetensi ini
menunjukkan bahwa seorang dokter umum harus melakukan diagnosis yang
pasti dan terapi hingga pasien sembuh.

Oleh karena itu, mengingat tingginya prevalensi untuk penderita DM


maka secara dini perlu dilakukan peningkatan pengetahuan kepada
masyarakat Desa Kampiri mengenai Penyakit Diabetes Melitus melalui
penyuluhan

C. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan Umum.
Memberikan pengetahuan atau informasi kepada masyarakat mengenai
penyakit Diabetes Melitus

2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit Diabetes
Melitus seperti, tanda dan gejala, tatalaksana, kadar gula darah dan
sebagainya
b. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melakukan cek
rutin gula darah

D. SASARAN
Masyarakat Desa Pattopakang pada usia 40 – 60 tahun di Desa Kampiri

E. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN


Hari/Tanggal : Rabu, 03 Juli 2019
Waktu Pelaksanaan : 13.30 WITA - Selesai
Tempat Pelaksanaan : Aula Kantor Desa Kampiri

F. PENANGGUNG JAWAB
Suci Anugrah Wati D

G. Mekanisme dan Rancangan Kegiatan


1. Instrumen yang digunakan
a. Absen kegiatan
b. PPT (power point) materi penyuluhan penyakit DM
c. Sound System
d. Laptop
e. Layar dan Proyektor
2. Tahap Persiapan Kegiatan
a. Membuat absen kegitan

b. Membuat PPT materi penyuluhan penyakit DM

c. Mempersiapkan ruangan untuk penyuluhan penyakit DM

d. Mempersiapkan perlengkapan untuk penyuluuhan seperti layar dan


proyektor, sound system dan laptop
3. Tahap pelaksanaan Kegiatan
a. Pemateri memperkenalkan diri dan memberi penyuluhan selama 10
menit

b. Melakukan sesi diskusi antar apemateri dan masyarakat selama 5


menit
4. Indikator Keberhasilan
a. Telaksana di Desa Kampiri Kecamatan Citta, Kabupaten Soppeng.

b. Msyarakat Desa Kampiri aktif dalam diskusi selama proses


penyuluhan

H. SUMBER DANA
Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan
swadaya mahasiswa KKN-PK angkatan 58 di Desa Kampiri, Kecamatan
Citta, Kabupaten Soppeng

I. PENUTUP
Demikianlah susunan kegiatan ini kami buat secara terstruktur dan
sistematis. Semoga kedepannya kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan
lancar, kami memohon dengan sangat dukungan dari segala pihak demi
kelancaran dan keberhasilan kegiatan ini.

Mengetahui

Ketua Tim Pengelolah Penanggung Jawab Kegiatan

dr. Arif Santoso, Sp.P(K), Ph.D Suci Anugrah Wati D


C11116086

ANGGARAN KEGIATAN
Tabel 1. Anggaran Biaya Program Pengabdian Masyarakat

Harga
Justifikasi Jumlah
No Kegiatan/Bahan Kuantitas Satuan
Pemakaian (Rp)
(Rp)
Administrasi dan Kertas A4 100 100 10.000
1
Kertas F4 50 100 5.000
Persuratan
Konsumsi
Konsumsi dan
2 Peserta 60 3.000 180.000
Snack
Skrining
Strip Gula 4 botol
90.000 360.000
Perlengkapan
Darah @100 strip
3
Alkohol Swab 1 pack 16.000 16.000
Pemeriksaan
Lancet 1 pack 15.000 15.000
Handscoen ½ pack 50.000 25.000
Akomodasi, Biaya Hidup

4 Transportasi dan dan 1 bulan 2.000.000 2.000.000

Konsumsi Panitia Mobilisasi


TOTAL 2.611.000

Anda mungkin juga menyukai