Panduan Pasien Masuk Icu
Panduan Pasien Masuk Icu
EDISI 1 2014
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARDINAH KOTA TEGAL KARDINAH
JL. AIP. KS. Tubun No. 2 Tegal
Telp. ( 0283 ) 350377/ 350477/ 350577/ 341938, Fak ( 0283 ) 353131 Kode Pos 52124
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt, atas rahmat dan
inayahNya sehingga penyusunan Panduan Kriteria Pasien Masuk dan Keluar Ruang Rawat
Intensif dapat terselesaikan.
Pasien masuk ruang intensif perlu diidentifikasi dan dipilah berdasarkan diagnosis dan
parameter objektif, yang nantinya prioritas pasien masuk ke ruang intensif berdasarkan
beratnya penyakit dan prognosis. Pasien yang memerlukan terapi intensif (prioritas 1)
didahulukan dibandingkan dengan pasien yang memerlukan pemantauan intensif (prioritas 3),
sehingga pelayanan yang diberikan benar – benar tepat sasaran dan berdaya guna secara
optimal.
Pasien yang sudah stabil dan tidak membutuhkan pemantauan yang ketat dapat
dipindahkan dari ruang Intensif berdasarkan pertimbangan medis oleh DPJP ruang Intensif
dan tim yang merawat pasien
Panduan ini disusun bersama antara bidang Pelayanan Medik dengan beberapa
instalasi terkait dan perwakilan Pokja APK (Akses Ke Pelayanan & Kontinuitas Pelayanan)
yang merupakan bagian dari panitia Akreditasi RSUD Kardinah.
Akhir kata semoga buku ini dapat bermanfaat bagi seluruh tenaga medis dalam
memberikan pelayanan yang aman dan bermutu menuju kepuasan pasien. Kritik dan saran
yang membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan sehingga akan menambah
kesempurnaan penyusunan panduan dimasa mendatang.
Editor
Assalamuallaikum Wr. Wb
RSUD Kardinah merupakan rumah sakit rujukan tipe B, non pendidikan yang akan
selalu menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan. Oleh karenanya kita sambut dengan
hangat penerbitan "Panduan Kriteria Pasien Masuk dan Keluar Ruang Rawat Intensif"
tahun 2014 yang telah disusun oleh Bidang Pelayanan Medik RSUD Kardinah.
Panduan Kriteria Pasien Masuk dan Keluar Ruang Rawat Intensif ini disusun
berdasarkan Undang - Undang yang berlaku dan telah diterapkan pada proses pelayanan di
RSUD Kardinah. Proses penyempurnaan panduan ini terus menerus dilakukan, sehingga
diharapkan akan lebih dapat memenuhi kebutuhan untuk pelayanan pasien yang seragam
diseluruh rumah sakit serta sesuai dengan perkembangan ilmu terkini. Panduan ini menjadi
pegangan bagi seluruh komponen pelayanan di RSUD Kardinah yaitu dokter Sub Spesialis,
dokter Spesialis, dokter PPDS,dokter umum, Perawat serta seluruh karyawan di lingkungan
RSUD Kardinah.
Semoga panduan ini dapat bermanfaat dan digunakan dengan baik, sehingga tujuan
untuk mencapai keamanan dan mutu tinggi dalam menjalankan pelayanan secara selaras,
serasi, dan seimbang di RSUD Kardinah akan semakin cepat terwujud.
Penghargaan yang tinggi saya tujukan kepada Bidang Pelayanan Medik yang telah
menyelesaikan penyusunan panduan ini dengan sebaik-baiknya. Wassalamuallaikum Wr. Wb
Direktur
RSUD Kardinah Kota Tegal
Kontributor
1. dr. Rina Siama Rahmawati
2. dr. Marti Astuti,SpA.,Msc
3. Kiswo Utomo Skep, Ns
4. Sri Lestari Skep, Ns
5. Mustopo, Skep.Ns
A. Latar Belakang
Ruang rawat intensif adalah suatu bagian dari rumah sakit yang mandiri dengan staf
khusus dan perlengkapan yang khusus pula, yang ditujukan untuk observasi, perawatan
dan terapi pasien-pasien yang menderita penyakit, cedera, atau penyulit-penyulit yang
mengancam nyawa atau potensial mengancam nyawa. Ruang-ruang tersebut
menyediakan kemampuan dan sarana, prasarana serta peralatan khusus untuk menunjang
fungsi-fungsi vital dengan menggunakan keterampilan staf medik, perawat dan staf lain
yang berpengalaman dalam pengelolaan keadaan-keadaan tersebut.
Pada unit keperawatan tersebut, perawatan untuk pasien dilaksanakan dengan melibatkan
berbagai tenaga profesional yang terdiri dari multidisiplin ilmu yang bekerjasama dalam
tim. Pengembangan tim multidisiplin yang kuat sangat penting dalam meningkatkan
keselamatan pasien. Selain itu juga diperlukan dalam rangka meningkatkan pelayanan.
RSUD Kardinah sebagai salah satu penyedia pelayanan kesehatan yang mempunyai
fungsi rujukan harus dapat memberikan pelawanan rawat intensif yang meliputi ICU,
HCU, PICU, NICU, dan ICCU yang profesional dan berkualitas dengan mengedepankan
mutu dan keselamatan pasien. Oleh karena itu, mengingat diperlukannya tenaga-tenaga
khusus serta terbatasnya sarana dan prasarana, maka perlu dibuat suatu panduan yang
mengatur kriteria pasien yang masuk dan keluar ruang rawat intensif agar
penggunaannya menjadi lebih efisien.
B. Tujuan
Meningkatkan efisiensi penggunaan ruang ICU, HCU, PICU, NICU, dan ICCU RSUD
Kardinah.
C. Manfaat
D. Ruang Lingkup
E. Sasaran
F. Dasar Hukum
BAB II
KRITERIA PASIEN MASUK DAN KELUAR
RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU)
A. PENGERTIAN
1. Sistem Cardiovaskuler
a. Infark Miokard Akut dengan komplikasi
b. Syok Kardiogenik
c. Aritmia kompleks yang membutuhkan monitoring ketat dan intervensi
d. Gagal jantung kongestif dengan gagal napas dan/atau membutuhkan support
hemodinamik
e. Hipertensi emergensi
f. Angina tidak stabil, terutama dengan disritmia, hemodinamik tidak stabil, atau
nyeri dada menetap
g. S/P cardiac arrest
h. Tamponade jantung atau konstriksi dengan hemodinamik tidak stabil
i. Diseksi aneurisma aorta
j. Blokade jantung komplit
2. Sistem Pernapasan
a. Gagal napas akut yang membutuhkan bantuan ventilator
b. Emboli paru dengan hemodinamik tidak stabil
1. Tanda vital
a. Nadi < 40 atau > 150 kali/menit
b. Tekanan darah sistolik arteri < 80 mmHg atau 20 mmHg dibawah tekanan darah
pasien sehari-hari
c. Mean arterial preassure < 60 mmHg
d. Tekanan darah diastolik ateri > 120 mmHg
e. Frekuensi napas >35 kali/menit
2. Nilai Laboratorium
a. Natrium serum < 110 mEq/L atau > 170 mEq/L
b. Kalium serum < 2.0 mEq/L atau > 7.0 mEq/L
c. PaO2 < 50 mmHg
d. pH < 7.1 atau 7.7
e. Glukosa serum > 800 mg/dl
f. Kalsium serum > 15 mg/dl
g. Kadar toksik obat atau bahan kimia lain dengan gangguan hemodinamik dan
neurologis
3. Radiografi/Ultrasonografi/Tomografi
a. Perdarahan vaskuler otak, konfusio atau perdarahan subarachnoid dengan
penurunan kesadaran atau tanda defisit neurologis fokal
b. Ruptur organ dalam, kandung kemih, hepar, varises esophagus atau uterus dengan
hemodinamik tidak stabil
c. Diseksi aneurisma aorta
4. Elektrokadiogram
a. Infark miokard dengan aritmia kompleks, hemodinamik tidak stabil atau gagal
jantung kongestif
b. Ventrikel takikardi menetap atau fibrilasi
c. Blokade jantung komplit dengan hemodinamik tidak stabil
5. Pemeriksaan Fisik (onset akut)
a. Pupil anisokor pada pasien tidak sadar
b. Luka bakar >10 % BSA
c. Anuria
d. Obstruksi jalan napas
e. Koma
f. Kejang berlanjut
Panduan Kriteria Pasien Masuk dan Keluar Ruang Rawat Intensif 5
g. Sianosis
h. Tamponade jantung
(Sumber: Guidline for ICU admission, Discharge and Triage. Society Of Critical
Care Medicine, 1999)
Jika pasien yang memenuhi kriteria masuk jumlahnya cukup banyak sedangkan kapasitas
ruang ICU terbatas, maka harus ditentukan prioritas pasien masuk berdasrakan beratnya
penyakit dan prognosis. Penilaian objektif hendaknya digunakan untuk menentukan
prioritas masuk ICU. Pasien yang memerlukan terapi intensif (prioritas 1) didahulukan
dibandingkan dengan pasien yang memerlukan pemantauan intensif (prioritas 3).
Kriteria pasien masuk ruang ICU adalah sebagai berikut:
1. Pasien Prioritas 1 (satu)
Pasien sakit kritis, tidak stabil yang memerlukan terapi intensif dan tertitsasi, seperti:
dukunganbantuan ventilasi dan alat bantu kontinyu, obat anti aritmia kontinyu
pengobatan kontinyu tertitrasi, misalnya pasca bedah kardiotorasik, pasien sepsis
berat, gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit yang mengancam nyawa.
Terapi pada pasien prioritas 1 (satu) umumnya tidak mempunyai batas
2. Pasien prioritas 2 (dua)
Pasien ini memerlukan pelayanan pemantauan yang canggih di Icu, sebab sangat
beresiko bila tidak mendapatkan terapi intensif segera, misalnya pemantauan intensif
menggunakan pulmonary arterial catheter. Contoh pasien seperti ini antara lain
mereka yang menderita penyakit dasar jantung-paru, gagal ginjal akut dan berat atau
yang telah mengalami pembedahan major. Terapi pada pasien prioritas 2 tidak
mempunyai batas, karena kondisi mediknya senantiasa berubah.
3. Pasien prioritas 3 (tiga)
Pasien golongan ini adalah pasien sakit kritis, yang tidakstabil stabil status kesehatan
sebelumnya, penyakit yang mendasarinya, atau penyakit akutnya, secara sendirian
atau kombinasi. Kemungkinan sembuh dan/atau manfaat terapi di ICU pada
golongan ini sangat kecil. Contoh pasien ini antara lain pasien dengan keganasan
metastatik disertai penyakit infeksi, pericardial tamponade, sumbatan jalan napas,
atau pasien penyakit jantung, penyakit paru terminal disertai komplikasi penyakit
akut berat. Pengelolaan pada pasien golongan ini hanya untuk mengatasi kegawatan
akutnya saja, dan usaha terapi mungkin tidak sampai melakukan intubasi atau
resusitasi jantung paru.
4. Pengecualian
Pasien yang sudah stabil dan tidak membutuhkan pemantauan yang ketat dapat
dipindahkan dari ICU berdasarkan pertimbangan medis oleh DPJP ruang ICU dan tim
yang merawat pasien.
1. Kriteria Umum
a. Bila kondisi psikologis pasien stabil dan kebutuhan monitor dan perawatan ICU
sudah tidak diperlukan lagi
b. Bila kondisi fisiologis pasien memburuk dan tidak ada lagi rencana intervensi
aktif, layak untuk keluar dari ICU dan mendapatkan tingkat perawatan lebih
rendah.
2. Tanda vital
a. Nadi > 60 atau < 100 kali/menit
b. Mean arterial pressure > 65 mmHg
c. Tekanan darah diastolik < 110 mmHg
d. Frekuensi napas 8-30 kali/menit
e. Diuresis > 0,5 ml/kgBB/jam
f. Spo2 > 93 % dengan nasal canul
g. Pasien sadar / tidak sadar sudah terpasang Tracheostomi tube
3. Nilai Laboratorium
a. Natrium serum 125-150 mEq/L
b. Kalium Serum 3-5,5 mEq/L
c. Paow > 60 mmHg
d. pH 7,3-7,5
e. Glukosa serum 80-180 mg/dl
f. Kalsium serum 2,5- mmol/L
Panduan Kriteria Pasien Masuk dan Keluar Ruang Rawat Intensif 7
g. Laktat plasma perbaikan (kurang dari 2)
BAB III
KRITERIA PASIEN MASUK DAN KELUAR
RUANG PEDIATRIC INTENSIVE CARE UNIT (PICU)
A. PENGERTIAN
Pediatric Intensive Care Unit (PICU) adalah fasilitas atau unit yang terpisah, yang
dirancang untuk penangan pasien anak yang mengalami gangguaan medis, bedah dan
trauma, atau kondisi yang mengancam nyawa lainnya, yang memerlukan perawatan
intensif, observasi yang bersifat komprehensif dan perawatan khusus.
Pasien anak adalah pasien yang berumur mulai dari 29 hari sampai dengan 18 tahun
A. PENGERTIAN
Neonatal Intensive Care Unit (NICU) adalah fasilitas atau unit yang terpisah, yang
dirancang untuk penangan pasien neonatus yang mengalami gangguan medis, bedah dan
trauma, atau kondisi yang mengancam nyawa lainnya, yang memerlukan perawatan
intensif, observasi yang bersifat komprehensif dan perawatan khusus.
Pasien neonatus adalah pasien yang berumur 0-28 hari
1. Sistem Kardiovaskuler
1. Tanda vital
a. Nadi < 80 atau > 180 kali/menit
b. Tekanan darah sitolik arteri < 50 mmHg atau 20 mmHg dibawah tekanan darah
normal bayi menurut masa gestasi
c. Frekuensi napas < 30 atau > 90 kali/menit
2. Nilai laboratorium
a. PaO2 < 50 mmHg
b. pH < 7,2 atau > 7,6
3. Pemeriksaan radiografi
a. Perdarahan intrakranial dengan penurunan kesadaran atau tanda defisit neurologis
b. Hernia diafragma
D. KRITERIA KELUAR
1. Kriteria Umum
a. Bila kondisi bayi stabil dan kebutuhan akan monitor serta perawatan NICU sudah
tidak diperlukan lagi
b. Bila kondisi fisiologis bayi memburuk dan tidak ada lagi rencana intervensi aktif
2. Tanda Vital
a. Nadi > 80 atau < 180 kali/menit
b. Frekuensi napas 40-60 kali/menit
c. Diuresis > 0,5 mL/kgBB/jam
BAB V
PROTOKOL INDIKASI MASUK DAN KELUAR
RUANG CARDIOVASCULAR INTENSIVE CARE UNIT (CICU)
BAB VI
B. KRITERIA PASIEN
1. Indikasi Masuk
a. Pasien dengan gagal organ tunggal yang mempunyai resiko tinggi untuk terjadi
komplikasi
b. Pasien yang memerlukan perawatan perioperatif
2. Indikasi Keluar
a. Pasien sudah stabil yang tidak lagi membutuhkan pemantauan yang ketat
b. Pasien yang memburuk sehingga perlu pindah ke ICU
3. Pasien yang tidak perlu masuk HCU
a. Pasien dengan fase terminal suatu penyakit (misalnya kanker stadium akhir)
b. Pasien/ keluarga menolak untuk dirawat di ruang HCU (atas dasar informed
consent)
BAB VII
PENUTUP
Panduan ini merupakan acuan dalam penyelenggaraan pelayanan ruang rawat intensif di
RSUD Kardinah. Dengan adanya panduan ini diharapkan penggunaan ruang rawat intensif di
RSUD Kardinah dapat menjadi lebih efektif dan efisien.