Anda di halaman 1dari 3

Soal 1

Tn. Andika baru mulai bekerja sebagai pegawai tetap pada PT. Jujur Makmur per tanggal 1 Mei
2015 dengan penghasilan bruto yang diterima sebesar Rp5.000.000/bulan. Kapan Tn. Andika
harus menjadi Wajib Pajak ? Apa saja yang menjadi persyaratan pendaftaran dan kewajiban apa
saja apabila Tn. Andika sesudah menjadi Wajib Pajak?

Jawaban : Tn. Andika mendapatkan gaji sebesar Rp 5.000.000/bulan karena sudah melebihi
PTKP (TK/0) yaitu Rp 4.500.000/bulan maka Tn Andika wajib untuk mendaftarkan dirinya paling
lambat pada akhir bulan berikutnya. Syarat pendaftaran adalah Mengisi dan menandatangani
sendiri/kuasa khusus formulir pendafataran dan dilampiri dengan KTP/SIM/KK/PASPOR di
Kantor Pelayanan Pajak yang meliputi tempat tinggal Tn Andika. Kewajiban Tn Andika adalah
Menghitung pajak sendiri (PPh Orang Pribadi), Membayar pajak terutang dan Melaporkan
penghitungan pajak (SPT Tahunan dan SPT Masa)

Soal 2
Nn. Safira adalah Wajib Pajak yang mempunyai kegiatan usaha sebagai penjual garmen. Pada
tanggal 8 Februari 2015 melakukan pernikahan dengan Tn. Bagus, wajib pajak yang mempunyai
penghasilan sebagai direktur utama dari PT. Istiqomah. Bagaimana kewajiban pajak atas Nn.
Safira setelah melakukan pernikahan ? Apakah Nn. Safira harus melakukan kewajiban pajaknya
sendiri?

Jawaban : wanita yang telah menikah dan memenuhi persyaratan subjektif dan objektif tetapi
tidak hidup berpisah atau tidak melakukan perjanjian pisah harta, maka hak dan kewajiban
perpajaknnya digabungkan dengan hak dan kewajiban suaminya dengan kata lain NPWP sang
istri ikut NPWP suaminya. Dengan demikian Nn Safira harus mengajukan permohonan
penghapusan NPWP. Jika istri dalam hal ini Nn Safira memilih melaksanakan kewajiban
perpajakannya dan melakukan pemisahan harta dan pernghasilan, maka NPWP yang telah
dimiliki sebelum menikah tersebut digunakan dalam pelaksanaan hak dan pemenuhan
kewajiban perpajakan secara terpisah dari suaminya yaitu Tn Bagus sehingga Nn Safira tidak
perlu mendaftarkan diri lagi untuk memperoleh NPWP.

Soal 3
Tn. Sholeh tidak tamat SMA adalah pedagang kelontong dengan usaha skala kecil, datang
kepada anda dan bertanya “Apakah saya harus menjadi Wajib Pajak ? “ dan “Apakah saya harus
menyelenggarakan pembukuan?” jelaskan kepada Tn. Sholeh mengenai kewajiban sebagai
Wajib Pajak dan tentang pembukuan dan pencatatan ?

Jawaban : Ya, Tn Sholeh harus menjadi wajib pajak karena memperoleh penghasilan dari toko
kelontong yng dimilikinya. Jika Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha, atau
pekerjaan bebas yang mempunyai omzet/peredaran usaha diatas Rp 4,8 Milyar per tahun maka
Tn Sholeh wajib menyelenggarakan pembukuan jika omzet Tn sholeh kurang dari Rp 4,8 Milyar
maka dikecualikan dari kewajiban pembukuan tetapi wajib melakukan pencatatan.
Soal 4
Tn. Aminullah pada tahun pajak 2015 melaporkan SPT tahunan 1770 yang menyatakan kurang
bayar sebesar Rp. 120.000.000 pada tanggal 2 April 2016. Atas SPT tersebut Wajib Pajak
membayar kekurangan bayar pada tanggal 1 April 2016.
1. Apakah atas penyampaian dan pembayaran tersebut Wajib Pajak dikenakan sanksi ?
Mengapa ?

Jawaban : Ya, karena batas terakhir penyampaian dan pembayaran SPT Tahunan adalah
31 Maret 2016

2. Apabila jawaban ada sanksi, hitung sanksi yang dikenakan!

Jawaban :
Pokok Pajak Rp 120.000.000
Sanksi Adm Bunga (Rp 120.000.000 x 2% x 1) = Rp 2.400.000
Denda = Rp 100.000
Yang masih harus dibayar = Rp 2.500.000

3. Wajib Pajak membetulkan SPTnya dengan kondisi kurang bayar sebesar Rp145.000.000.
Pembayaran kekurangan atas pembetulan dilakukan pada tanggal 12 Okt 2016. Berapa
sanksi yang dikenakan?

Jawaban :
KB sebesar Rp 145.000.000 pembayaran tanggal 12 Oktober 2016
Pokok Pajak Rp 25.000.000
Sanksi Adm Bunga (Rp 25.000.000 x 2% x 7 = Rp 3.500.000
Denda = Rp 100.000
Yang masih harus dibayar = Rp 3.600.000

4. Berapa kali wajib pajak bisa membetulkan SPTnya? Apakah Wajib Pajak dalam
membetulkan SPTnya selalu dalam kondisi kurang bayar? Apakah boleh dalam kondisi
nihil atau lebih bayar?

Jawaban :
Tidak ada batasan untuk pembetulan SPT. SPT boleh dalam kondisi Kurang bayar, Nihil
maupun Lebih Bayar. Apabila wajib pajak dalam pembetulan SPT menyatakan rugi atau
lebih bayar maka pembetulan SPT harus disampaikan paling lama 2 tahun sebelum
daluwarsa penetapan.
Soal 5
PT. Jurangmangu Makmur adalah wajib pajak yang ingin memperpanjang jangka waktu
penyampaian SPT nya untuk tahun pajak 2015.
1. SPT apa saja yang dapat diperpanjang jangka waktunya?

Jawaban : SPT Tahunan dapat diperpanjang jangka waktu penyampaiannya


2. Berapa lama batas waktu perpanjangan jangka waktunya?

Jawaban : perpanjangan jangka waktu penyampaian SPT Tahunan dapat diperpanjang


paling lama 2 bulan sejak batas waktu penyampaian SPT Tahunan dengan cara
menyampaikan pemberitahuan perpanjangan SPT Tahunan

3. Sebutkan sanksi yang dikenakan sehubungan perpanjangan jangka waktu penyampaian


SPT

Jawaban : apabila SPT tidak disampaikan dalam jangka waktu atau batas waktu
perpanjangan,dikenakan sanksi administrasi berupa denda.
 SPT Masa PPN denda sebesar Rp 500.000
 SPT Masa lainnya denda sebesar Rp 100.000
 SPT Tahunan PPh WP Badan denda sebesar Rp 1.000.000
 SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi denda sebesar Rp 100.000

4. Apa saja yang harus dilengkapi pada saat penyampaian SPT yang ditunda tersebut?

Jawaban :
Syarat surat pemberitahuan
a. Secara tertulis
b. Disampaiakan ke KPP sebelum batas waktu penyampaian SPT Tahunan berakhir
c. Ditandatangan wajib pajak/kuasa dengan surat kuasa dilampiri :
 Penghitungan sementara pajak terutang dalam 1 tahun pajak yang batas
waktu penyampaiannya diperpanjang
 Laporan keuangan sementara
 Surat setoran pajak atau sarana admnistrasi lain yang kedudukannya
disamakan dengan surat setoran pajak sebagai bukti pelunasan
kekurangan pembayaran pajak yang terutang, dalam hal terdapat
kekurangan pembayaran pajak.

Anda mungkin juga menyukai