Bank Devisa sebagai pemungut PPh pasal 22 terutang dalam transaksi ini.
2. Pada bulan September 2020, PT Puspa membayar tagihan katering kepada CV Nikmat yang
menagih dengan perincian dan bukti sebagai berikut :
Material/ bahan baku makanan sebesar : Rp 5.000.000,00
Jasa memasak/ katering sebesar : Rp 1.500.000.00
Jawab:
= 2% X Rp 6.500.000
= Rp 130.000
Jawab:
= Rp 1.875.000
Jadi, PPh Terutang Pasal 4 ayat (2) sebesar Rp 1.875.000 dan wajib dibayar ke Kas Negara oleh PT
Pengembang paling lambat 15 hari setelah transaksi jual-beli atau tanggal 15 dalam bulan yang
sama.
4. Mr Raymond, Warga Negara Asing, berwisata ke Bali pada bulan September 2020, pada saat
berada di Denpasar, Bali, ia menjual jam tangan mewah seharga Rp 9.000.000,00 kepada Tn
Nyoman (memiliki NPWP dan telah ditunjuk sebagai pemotong pajak oleh KPP). Atas transaksi
tersebut, berapa PPh terutang ?
WP OP Luar Negeri yang memperoleh penghasilan tidak melebihi Rp 10Juta untuk setiap jenis
transaksi, tidak dikenakan pajak. (Pasal 3 ayat (2) PMK 82/PMK.03/2009).
5. Pada bulan Desember 2020 PT Alam Nusa mencarter kapal Pan Daeng, sebuah perusahaan
pelayaran nasional untuk mengangkut barang. Ongkos Carter Rp 150.000.000,00. Atas transaksi
tersebut, berapa PPh terutang ?
Jawab:
PPh terutang Pasal 15 = 1,2% X Rp 150.000.000
= Rp 1.800.000
PPh Terutang Pasal 15 sebesar Rp 1.800.000. PT Alam Nusa wajib memberikan bukti
pemotongan PPh Pasal 15 kepada perusahaan pelayaran nasional, menyetorkan PPh Pasal 15
paling lambat tanggal 10 Desember 2020, dan melaporkannya dalam SPT Masa PPh Pasal 15
paling lambat tanggal 20 Desember 2020.
-o0o-