Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam undang-undang nomor 5 tahun 2014 tentang aparatur
sipil Negara (ASN), pegawai ASN memiliki peranan penting dalam
penyelenggaraan pemerintahan yang berfungsi sebagai : (1) pelaksana
kebijakan public ; (2) pelayan public ; (3) perekat dan pmersatu bangsa.
Oleh karena itu penting agar PNS memiliki profesionalisme dan
kompetensi yang memadai untuk bisa menjalankan tugas tersebut
dengan baik dan penuh tanggung jawab.
Pembentukan PNS yang professional harus diawali dengan
pendidikan dan pelatihan yang ditegaskan dalam PP nomor 101 tahun
2000 tetang diklat prajabtan pegawai negeri sipil dan membentuk
pegawai negeri sipil yang memiliki karakter yang dibentuk oleh nilai-nilai
dasar profesi PNS yang sudah diatur dalam undang-undang sehingga
mampu melaksanakan tugas dan perannya secara prima sebagai
pelayan publik.
Pusat kesehatan masyarakat merupakan fasilitas pelayanan
kesehatan dasar yang menyelenggarakan upaya kesehatan
pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit
(preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan
(rehabilitatif), yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan
berkesinambungan. Salah satu pelayanan yang dilakukan di
puskesmas yaitu pelayanan kefarmasian yang harus dijaga mutunya.
Mutu pelayanan kefarmasian merupakan ukuran sejauh mana
tingkat pelayanan kefarmasian yang dilakukan memenuhi standar yang
telah ditetapkan dan sesuai dengan ekspektasi pasien. Pelayanan
kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab
kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud
mencapai hal yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.
Pemberian Informasi Obat (PIO) merupakan salah satu dari pelayanan
kefarmasian yang berorientasi pada pemberian informasi yang
akurat,komprehensi, terkini oleh petugas kefarmasian kepada pasien,
tenaga kesehatan, masyarakat maupun pihak yang memerlukan.
Bertitik tolak dari latar belakang yang telah penulis jelaskan diatas,
maka dalam rancangan aktualisasi ini penulis mengambil identifikasi isu
“Optimalisasi Pelayanan Kefarmasian dalam Hal Pemberian

1
Informasi Obat (PIO) Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Padang
Lampe “.

B. TUJUAN DAN MANFAAT


Tujuan yang ingin dicapai dari rancangan aktualisasi ini adalah :
1. Peserta mampu menerapkan nilai-nilai dasar profesi ASN dalam
melaksanakan setiap pekerjaan/ kegiatan yang dilakukan, dan
berkontribusi dalam memperkuat visi dan misi organisasi.
2. Peserta mampu melaksanakan tugas dan perannya secara
profesional sebagai pelayan masyarakat, serta sebagai peserta
diklat prajabatan yang dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
ANEKA di instansi kerja masing-masing.
3. Peserta mampu mengoptimalkan pelayanan kefarmasian dalam hal
pemberian informasi obat (PIO) pasien rawat jalan di puskesmas
padang lampe.

Manfaat yang ingin dicapai dalam rancangan aktualisasi ini adalah:


1. Bagi Penulis
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan khususnya
tentang nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi), serta dapat menaktualisasikan
nilai-nilai tersebut dalam pekerjaan sehari-hari di satuan kerja
masing-masing.
2. Bagi Puskesmas
Manfaat bagi puskesmas adalah dapat memberikan bahan
masukan dan usulan untuk melakukan perbaikan ke arah yang lebih
baik, khususnya meningkatkan pelayanan kefarmasian.
3. Bagi Masyarakat
Manfaat bagi masyarakat yaitu akan terciptanya pelayanan
kefarmasian yang efektif dan efisien.

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

1. Waktu
Kegiatan aktualisasi akan dilakukan tanggal 7 Agustus 2019 sampai 1
September 2019

2. Tempat

Kegiatan dilakukan di Puskesmas Padang lampe Kabupaten Pangkajene


dan Kepulauan

2
BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI

A. Gambaran Umum Organisasi Puskesmas Padang Lampe


1. Profil puskesmas
Puskesmas merupakan salah satu sarana kesehatan tingkat primer
yang amat penting di Indonesia dan merupakan unit pelayanan teknis dinas
kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. UPTD puskesmas
kecamatan ma’rang, wilayah kerja puskesmas padang lampe yang terdiri
dari pengunungan, daratan dan pinggiran pantai dengan batas wilayah
sebagai berikut :
 Sebelah utara : kec. Segeri mandalle
 Sebelah selatan : kec. Ma’rang dan kec. Labakkang
 Sebelah timur : kec. Barru
 Sebelah barat : laut Sulawesi
Wilayah puskesmas padang lampe meliputi 4 (empat) desa yaitu desa
padang lampe, desa alesipitto, desa punranga dan desa tamangapa.
Puskesmas berperan sebagai ujung tombak system pelayanan kesehatan
Indonesia dan sebagai serapan pelayanan kesehatan terdepan di
Indonesia, maka puskesmas bertanggung jawab dalam menyelenggarakan
pelayanan kesehatan masyarakat melalui visi dan misi puskesmas padang
lampe.
2. visi, misi, motto dan tata nilai puskesmas
VISI :
“Menjadikan puskesmas dengan pelayanan bermutu dan mandiri menuju
masyarakat wilayah kerja puskesmas padang lampe sehat tahun 2021”
MISI :
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, professional dan
merata kepada masyarakat secara efesien dan efektif
2. Meningkatkan derajat kesehatan yag optimal melalui peran serta
masyarakat
3. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor
4. Meningkatkan kemandirian masyarakat untuk brperilaku hidup sehat

MOTTO :

“Melayani dengan sepenuh hati, kesembuhan anda kebahagiaan kami"

TATA NILAI :
Q : Quality (kualitas)

3
E : Empaty (empati)
R : Responsible (bertanggung jawab)
E : Edukated (berpendidikan)
N : New spirit (semangat baru)

4
BAB III
Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara

Nilai-nilai dasar aparatur Negara sebagai mata pelatihan terdiri dari


ANEKA yang merupakan singkatan dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Whole of Govemment (WoG), dan Manajemen ASN yang merupakan
substansi-substansi dasar dari pembelajaran dalam pendidikan dan pelatihan
dasar prajabatan CPNS golongan II. Nilai-nilai dasar tersebut dijabarkan ke
dalam indikator-indikator yang sebagian besar diambil dari 45 nilai-nilai
pancasila sebagai berikut :

No. NILAI DASAR INDIKATOR

1. AKUNTABILITAS - Tanggung jawab


- Jujur
- Kejelasan Target
- Netral
- Mendahulukan kepentingan public
- Adil
- Transparan
- Konsisten
- Partisipatif

2. NASIONALISME - Religious (patuh kepada ajaran agama)


- Hormat menghormati
- Kerjasama
- Tidak memaksakan kehendak
- Jujur
- Amanah (dapat dipercaya)
- Adil
- Persamaan derajat
- Tidak diskriminatif
- Mencintai sesama manusia
- Tanggang rasa
- Membela kebenaran
- Persatuan
- Rela berkorban
- Cinta tanah air
- Memelihara ketertiban
- Displin
- Musyawarah
- Kekeluargaan
- Menghormati keputusan
- Tanggung jawab
- Kepentingan bersama
- Gotong royong
- Social

5
- Tidak menggunakan hak yang bukan
miliknya
- Hidup sederhana
- Kerja keras
- Menghargai karya orang lain

3. ETIKA PUBLIK - Jujur


- Bertanggung jawab
- Integritas tinggi
- Cermat
- Disiplin
- Hormat
- Sopan
- Taat pada peraturan perundang-undangan
- Taat perintah
- Menjaga rahasia

4. KOMITMEN MUTU - Efektivitas


- Efesiensi
- Inovasi
- Berorientasi mutu

5. ANTI KORUPSI - Jujur


- Disiplin
- Tanggung jawab
- Kerja keras
- Sederhana
- Mandiri
- Adil
- Berani
- Peduli

Penjelasan tentang nilai-nilai dasar aparatur sipil Negara adalah sebagai


berikut :

1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan kewajiban pertanggung jawaban yang harus
dicapai dan dibuktikan dalam bentuk laporan. Akuntabilitas adalah prinsip
dasar bagi organisasi yang berlaku pada setiap level/unit organisasi
sebagai suatu kewajiban jabatan.
2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan Negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme berasal dari kata nation, yang berarti bangsa. Nasionalisme
adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan yang menciptakan
dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara dengan mewujudkan

6
satu konsep identitas bersama untuk sekolompok manusia yag mempunyai
tujuan atau citia-cita yang sama dalam mewujudkan kepentingan nasional.
3. Etika Publik
Etika berasal dari bahasa Yunani adalah ‘Ethos” yang berarti watak
kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkata erat
dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa latin, yaitu
“Mos”dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat
kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang
tak (kesusilaan), dan menghinda hal-hal tindakan yang buruk.
Etika public merupakan refleksi tentang standar atau norma yang
menentukan baik atau buruk, benar atau salah perilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik.
4. Komitmen mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau orang lain yang
tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai.
Komitmen mutu merupakan pelaksanaa pelayanan public dengan
berorientasi pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu terhadap
produk atau jasa berupa ukuran baik atau buruk. Bidang apapun yang
menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil semua mesti dilaksanakan
secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholder.
5. Anti korupsi
Anti korupsi adalah sikap dan perilaku untuk tidak mendukung adanya
upaya untuk merugikan keuangan Negara dan perekonomian Negara.
Dengan kata lain, anti korupsi merupakan salah satu tindak pidana yang
sangat menyengsarakan rakyat karena menyalahgunakan dana milik
Negara (rakyat). Tindakan seperti ini sangat merugikan system
perekonomian dan pembangunan sosial.

Peran dan Kedudukan ASN


1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, solusi, dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi
pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur
sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Berdasarkan jenisnya, pengawai ASN terdiri atas pegawai negeri sipil
(PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjiaan kerja (PPPK).

7
2. Whole of Govemment
WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang
menyatukan upaya-upaya kolaborasi pemerintahan dari keseluruhan
sector dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai
tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan
pelayanan public oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan
interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan
yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan.
WoG ditekankan pada pengintegrasian upaya-upaya kementrian atau
lembaga pemerintah dalam mencapai tujuan-tujuan bersama dalam bentuk
kerjasama antar seluruh elemen pemerintahan. Karakteristik pendekatan
WoG dapat dirumuskan dalam prinsip-prinsip kolaborasi, kebersamaan,
kesatuan, tujuan bersama, dan mencangkup keseluruhan actor dari seluruh
sector dalam pemerintahan. Karakteristik WoG tersebut dirumuskan dalam
prinsip KISS yaitu koordinasi, integrasi (kolaborasi atau kerjasama),
sinergitasi dan simolikasi. Berdasarkan karakteristik WoG, maka dapat
dipraktekkan dalam kontinum koordinasi merger, dimana pelaksanaan
WoG mulai dari koordinasi, maka kelembagaan yang terlibat dalam
pendekatan WoG tidak mengalami perubahan struktur organisasi.
3. Pelayanan public
Amanat UUD 1945 bahwa layanan untuk kepentingan publik menjadi
tanggung jawab pemerintah. Pelayanan publik yang bermutu akan
menciptakan kepercayaan publik kepada pemerintah. ASN sebagai sumber
daya manusia yang dimiliki fungsi sebagai pelayanan publik yang
bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan prima kepada
masyarakat.
Tiga unsur penting dalam pelayanan publik yaitu, organisasi
penyelenggara pelayanan publik, penerima layanan(pelanggan) yaitu
orang, masyarakat atau organisasi yang berkepentingan, dan kepuasaa
yang diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan).

8
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI

A. PENETAPAN ISU
Dalam penerapan isu yang diangakt penulismenggunakan teknik USG
yang mana pengertian USGadalah sebagai berikut :

URGENCY yaitu Seberapa mendesak suatu isu harus dibahas,dianalisis, dan


ditindak lanjuti
SERIOUSNESS yaitu Seberapa serius suatu isu harus
dibahasdikaitkandengan akibat yang ditimbulkan
GROWTH yaitu Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika
tidak ditangani sebagaimana mestinya
Kriteria SK
No Isu Aktual/Masalah Pokok
U S G OR
Belum Optimalnya Pelayanan Kefarmasian dalam
1. Hal Pemberian Informasi Obat (PIO) Pasien di 5 4 5 14
Puskesmas Padang Lampe
Belum Terstandarisasinya Format Resep di
2. 3 4 3 10
Puskesmas Padang Lampe
Kurang Efektifnya Pencatatan Stok Obat di
3. 5 4 4 13
Puskesmas Padang Lampe

Keterangan :
a. Angka 5 : Sangat gawat/mendesak/cepat
b. Angka 4 : Gawat/mendesak/cepat
c. Angka 3 : Cukup gawat/mendesak/cepat
d. Angka 2 : Kurang gawat/mendesak/cepat
e. Angka 1 : Tidak gawat/mendesak/cepat

9
B. RANCANGAN AKTUALISASI

Unit Kerja : Puskesmas Padang Lampe

Identifikasi Isu : a. Belum Optimalnya Pelayanan Kefarmasian dalam Hal Pemberian Informasi Obat
(PIO) Pasien di Puskesmas Padang Lampe
b. Belum Terstandarisasinya Format Resep di Puskesmas Padang Lampe
c. Kurang Efektifnya Pencatatan Stok Obat di Puskesmas Padang Lampe

Isu yang Diangkat : Belum Optimalnya Pelayanan Kefarmasian dalam Hal Pemberian Informasi Obat (PIO)
Pasien di Puskesmas Padang Lampe

Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Pelayanan Kefarmasian dalam Hal Pemberian Informasi Obat (PIO) Pasien
di Puskesmas Padang Lampe

10
Konstribusi Penguatan
Keterkaitan Subtansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Terhadap Visi Dan Nilai
Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


1 Melakukan konsultasi a) Membuat list Mendapatkan Dalam melakukan Dengan mendapatkan Dengan
dengan kepala konsep persetujuan konsultasi, terlebih dahulu persetujuan dan pelayanan yang
puskesmas mengenai aktualisasi dan arahan saya akan membuat list arahan dari kepala efektif dan
konsep aktualisasi terlebih dahulu dari kepala konsep aktualisasi dengan puskesmas maka efisen maka
yang akan dilakukan puskesmas inovatif (Komitmen konsep aktualisasi akan
b) Menemui dan Mutu), kemudian saya akan terlaksana menguatkan
menyampaikan akan menemui dan secara efisen dan tata nilai yaitu
kepada kepala menyampaikan konsep efektif, sehingga “Quality”
puskesmas terkait aktualisasi yang akan dapat berkontribusi
konsep dibuat kepada kepala mewujudkan misi
aktualisasi yang puskesmas dengan nomor 1 yaitu
akan dilakukan menjunjung tinggi sopan “memberikan
dan santun (Etika pelayanan kesehatan
c) Mendengar dan Publik). Selanjutnya saya yang bermutu,
mencatat arahan akan mendengar dan professional dan
dari kepala mencatat arahan dari merata kepada
puskesmas kepala puskesmas dengan masyarakat secara
cermat dan teliti efektif dan efisien”
(Komitmen Mutu)

11
2 Menyampaikan konsep a) Menemui dan Adanya Dalam menyampaikan Dengan adanya Dengan
aktualisasi ke menyampaikan persamaan konsep aktualisasi, saya persamaan persepsi meningkatnya
penanggung jawab konsep aktualisasi persepsepsi akan menemui dan dengan penanggung kerjasama antar
apotek yang telah dengan menyampaikan konsep jawab apotek maka pegawai maka
disetujui oleh penanggung aktualisasi yang telah akan meningkatkan akan
kepala puskesmas jawab apotek disetujui oleh kepala kerjasama antar menguatkan
puskesmas dengan sopan pegawai, sehingga tata nilai yaitu
b) Mendengar dan dan santun (Etika dapat berkontribusi “New Spirit”
mencatat masukan Publik) dan penuh mewujudkan misi
dari penanggung tanggung jawab (Anti nomor 3 yaitu
jawab apotek Korupsi) serta saya akan “Meningkatkan
Mendengar dan mencatat kerjasama lintas
masukan dari penanggung program dan lintas
jawab apotek dengan sektor”
cermat dan teliti
(Komitmen Mutu)

3 Menyusun rencana a) Mencetak form Tersusunnya Dalam menyusun rencana Dengan tersusunnya Dengan
sosialisasi konsep etiket obat dan rencana sosialisasi konsep rencana sosialisasi pelaksanaan
aktualisasi lembar informasi sosialisasi aktualisasi, terlebih dahulu maka akan membuat sosialisasi
obat “Lemo” saya akan mencetak form pelaksanaan berjalan lancer
etiket obat dan lembar sosialisasi berjalan maka akan
b) Membuat SOP informasi obat dengan dengan efektif dan menguatkan
pemberian etiket cermat dan teliti efisien sehingga tata nilai
dan “Lemo” (Komitmen Mutu) lalu dapat berkontribusi “Educated”
(pelabelan) saya akan membuat SOP mewujudkan misi
dengan penuh tanggung nomor 1 yaitu

12
c) Melakukan jawab (Akuntabilitas), “memberikan
koordinasi dengan kemudian saya akan pelayanan kesehatan
pihak terkait melakukan koordinasi yang bermutu,
dengan pihak terkait professional dan
dengan jelas (Komitmen merata kepada
Mutu) masyarakat secara
efektif dan efisien
4 Melakukan sosialisasi a) Menyiapkan Petugas Dalam melakukan Dengan petugas Dengan
konsep aktualisasi tempat sosialisasi memahami sosialisasi aktualisasi, memahami dan dapat memberikan
dan dapat terlebih dahulu saya akan menerapkan konsep informasi obat
b) Menyampaikan menerapkan menyiapkan tempat aktualisasi maka akan kepada pasien
dan konsep sosialisasi dengan aman memberikan informasi secara efektif
memperagakan aktualisasi dan nyaman (Komitmen obat kepada pasien maka akan
SOP Mutu), lalu saya akan secara efektif menguatkan
menyampaikan dan sehingga dapat tata nilai yaitu
memperagakan SOP berkontribusi “Quality”
dengan tepat dan jelas mewujudkan misi
(Komitmen Mutu) nomor 1 yaitu
“memberikan
pelayanan kesehatan
yang bermutu,
professional dan
merata kepada
masyarakat secara
efektif dan efisien

13
5 Melakukan aktualisasi a) Menerima resep Pasein lebih Dalam melakukan Dengan pasien lebih Dengan
pemberian etiket obat dari pasien mengerti dan aktualisasi pemberian mengerti dan tidak pengobatan
dan lembar informasi tidak lupa etiket obat dan lembar lupa tentang informasi pasien menjadi
obat “Lemo” b) Menyiapkan obat tentang informasi obat “Lemo” obatnya maka akan lebih efektif
(Pelabelan) sesuai yang informasi (Pelabelan), pertama-tama membuat pengobatan maka akan
diresepkan dokter obatnya saya akan menerima pasien menjadi lebih menguatkan
resep dari pasien dengan efektif sehingga dapat tata nilai yaitu
c) Menulis aturan sopan dan santun (Etika berkontribusi “Quality”
pakai obat di etiket Publik), lalu saya akan mewujudkan misi
obat sesuai menyiapkan obat sesuai nomor 1 yaitu
perintah dokter yang diresepkan dokter “memberikan
pada resep secara bertanggung pelayanan kesehatan
jawab (Anti Korupsi), yang bermutu,
d) Mengemas obat Kemudian saya professional dan
dan memberikan mengemas obat dan merata kepada
“lemo” pada memberikan “lemo” pada masyarakat secara
kemasan obat kemasan obat dengan efektif dan efisien
rapih (Komitmen
e) Memanggil nama Mutu).Saya selanjutnya
pasien dan akan memanggil nama
memberikan obat pasien dan memberikan
obat dengan ramah (Etika
f) Menjelaskan Publik) dan menjelaskan
aturan pakai obat
aturan pakai obat dengan
bahasa yang jelas
(Komitmen Mutu) dan
dimengerti oleh pasien.

14
6 Melakukan evaluasi a) Melakukan Mengetahui Dalam melakukan Dengan mengetahui Dengan
pemberian etiket obat pengecekan kepatuhan evaluasi pemberian etiket kepatuhan pegawai menjaga mutu
dan lembar informasi terhadap penulisan pegawai obat dan “Lemo”, pertama- terhadap pemberian peayanan di
obat “Lemo” etiket obat dan terhadap tama saya akan etiket obat dan puskesmas
(Pelabelan) pemberian “lemo” pemberian melakukan pengecekan “Lemo” maka akan maka akan
etiket obat dan terhadap penulisan etiket menjaga mutu menguatkan
b) Mendokumentasik “Lemo” pada obat dan pemberian pelayanan di tata nilai yaitu
an hasil kegiatan obat “lemo” dengan adil (Anti puskesmas, sehingga “Quality”
Korupsi), selanjutnya dapat berkontribusi
c) Melaporkan hasil saya akan mewujudkan visi
kegiatan kepada mendokumentasikan hasil puskesmas yaitu
kepala puskesmas kegiatan dengan jujur ”Menjadi puskesmas
(Anti Korupsi) dan dengan pelayanan
melaporkan hasil kegiatan bermutu dan mandiri
kepada kepala puskesmas menuju masyarakat
secara trasparan (Anti yang sehat tahun
Korupsi) 2021”

15
16

Anda mungkin juga menyukai