Anda di halaman 1dari 17

BAB II

PENGENALAN PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan


Indonesia merupakan salah satu negara dengan luas hutan terbesar di dunia. Dari
hutan tersebut, Indonesia memiliki sumber daya kehutanan yang melimpah dan
menjadikannya sebagai salah satu produsen kayu dengan kualitas terbesar di dunia.
Kayu lapis adalah komoditas kehutanan andalan Indonesia semenjak beberapa dekade
terakhir. Hal tersebut membuat banyak perusahaan tumbuh dan berkembang di bidang
pengolahan kayu lapis.
PT. Erna Djuliawati Plymil adalah sebuah industri yang bergerak dibidang
pengolahan hasil hutan. Industri kayu lapis yang terletak di Dsn. Kayu Tunu, Ds. Sungai
Muntik Kec. Kapuas, Kab.sanggau, Provinsi Kalimantan Barat. Didirikan pada tahun
1978 dan mulai beroperasional pada tahun 1981. PT.Erna Djuliawati merupakan salah
satu anak perusahaan dari LYMAN GROUP yang ada di kalimantan Barat dengan
kantor cabang di Jl. Adisucipto KM 5 pontianak dan kantor pusat terletak di Jl. Jendral
sudirman Jakarta pusat.
Salah satu perusahaan yang mendapat fasilitas sebagai kawasan berikat yang
memproduksi kayu lapis dengan tujuan atau orientasi ekspor ke beberapa Negara di
anataranya, Jepang, Hongkong, Malaysia, Korea Utara dan Negara dikawasan Asia
Tengah, sehingga dapat disimpulkan bahwa PT. Erna Djuliawati Plymill memasarkan
produk tersebut di pasar Internasional. Kawasan berikat yang di maksud adalah suatau
bangunan, tempat, atau kawasan dengan batas-batas tertentu yang didalamnya dilakukan
kegiatan usaha industri pengolahan barang dan bahan, kegiatan rancang bangun,
pemeriksaan awal, pemeriksaan akhir, dan pengepakan atas barang dan bahan dari
dalam Daerah Pabean Indonesia Lainnya (DPIL), yang hasilnya terutama untuk tujuan
ekspor.
Perusahaan yang berdiri sejak tahun 1978 ini merupakan perusahaan padat karya
dengan memperkerjakan tenaga kerja lebih kurang 5.500 karyawan. Dimana karyawan
yang diterima tentunya telah memenuhi persyaratan yang di tentukan perusahaan.
Dengan banyaknya jumlah karyawan tentunya perusahaan ini memiliki tujuan, antara
lain untuk meningkatkan jumlah produksi sehingga dapat memenuhi kebutuhan
konsumen. Dalam memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja, PT. Erna Djuliawati Plymil

5
6

melakukan beberapa tahapan, yaitu penerimaan karyawan yang telah memenuhi syarat,
mememberikan pelatihan kepada karyawan baru (training).
Dalam usaha mempertahankan keberlangsungan dan keberadaan perusahaan,
perusahaan PT. Erna Djuliawati Plymill telah menjalankan/menerapkan sistem
manajemen mutu (SMM) sesuai standar yang dipersyaratkan dalam industri kayu lapis.
dan telah mendapat beberapa sertifikat antara lain :
 ISO 9001:2000 tahun 2007.
 ISO 9001 : 2015.
 COC/SFC dari smartwood tahun 2005.
 SNI standart tahun 2006.
 JAS.
 PROPER dengan predikat HIJAU mulai tahun 2007.
 PRIMANIYARTA tahun 1996, 1997 dan tahun 2007.
 Juara 1 lomba pembinaan tenaga kerja wanita TERBAIK se-Kalbar 2015.
 Pembayar pajak teladan Kab.sanggau mulai 2010.
 Penghargaan perusahaan pelaksanaan CSR, efisiensi energi dan
pengolahan limbah B3 dan non B3 TERBAIK se-Kab. Sanggau mulai
tahun 2014 dari pemda kabupaten sanggau.
A. Fasilitas
Dalam mendukung kegiatan operasional dan produksi, perusahaan
menyediakan fasilitas penunjang bagi seluruh karyawan di PT. Erna Djuliawati
Plymyll. Adapun fasilitas tersebut adalah sebagai berikut:
 Mess pekerja bujangan bagi pekerja putra dan putri.
 Mess keluarga.
 Balai pengobatan.
 Rumah ibadah: masjid, gereja, surau dan wihara/klenteng.
 Bidang pendidikan : SD swasta Erna, TK tunas Erna dan TPQ.
 Kantin.
 Koperasi karyawan.
 Perpustakaan.
 Pasar tradisional.
 Bidang kesenian : gedung kesenian, sanggar dan band albatross.
7

 Bidang olahraga : lapangan sepak bola, lapangan volley ball, lapangan bulu
tangkis, arena tenis meja, lapangan takrau, lapangan futsal dan meja catur
catur.
B. Jumlah Pekerja
Pekerja PT. Erna Djuliawati plymill dibedakan dalam 2 (dua) shift
dengan siklus pergantian shift 1 (satu) persatu minggu 1 kali setiap hari senin
dengan jumlah pekerja bulanan 493 orang (LK=382 PR=110) dan pekerja harian
3524 orang (LK=1637 PR=1887) data per desember 2017.
2.2 Struktur Ornasisasi Perusahaan
Struktur organisasi perusahaan merupakan gambaran secara sistematik
bagaimana cara kerja dan pemberian wewenang serta tanggung jawab dari masing-
masing bagian dalam perusahaan tersebut. Dengan adanya struktur organisasi, maka
perusahaan dapat beroperasional dangan baik sehingga perusahaan mampu bersaing dan
menciptakan pelayanan yang memuaskan kepada konsumen. Pada gambar 2.1
menunjukkan stuktur organisasi, terkhusus departemen maintenance.
8

STRUKTUR ORGANISASI DEPARTEMEN MAINTENANCE


PT. ERNA DJULIAWATI PLYMYLL

Manager Unit

Kepala Unit

Kepala Bagian

Wakil Kepala
Bagian

 Tek. I  Tek. II  Tek.III


 OP 1
 OP 2
9

Sumber: PT. Erna Djuliawti Plymyll


Gambar 2.1 struktur organisasi PT. Erna Djuliawati Plymill

2.2.1. Penjelasan dan Tanggungjawab Struktur Organisasi.


Adapun tugas dan tanggung jawab struktur organisasi di PT. Erna
Djuliawati Plymill adalah sebagai berikut:
A. Kepala Unit
 Mengendalikan perawatan dan perbaikan mesin produksi dan instalasi.
 Mengendalikan overhoul dan general overhoul mesin produksi.
 Mengendalikan perbaikan komponen spare part mesin produksi dan
instalasi.
 Mengendalikan kebutuhan spare part/ barang untuk perawatan overhoul.
 Memeriksa dan menganalisa laporan perawatan dan perbaikan mesin
produksi dan instalasi.
 Memeriksa dan menganalisa laporan biaya operasi dan perawatan.
 Menerapkan tindakan koreksi dan tindakan pencegahan terhadap
ketidaksesuaian.
 Menjamin kesiapan mesin produksi dan instalasi`
 Menjamin perawatan mesin dilaksanakan sesuai rencana perawatan.
 Menjamin keselamatan dan kesehatan kerja unit engineering
manitenance.
 Menjamin biaya operasional unit engineering maintenance tidak lebih
dari budget.
B. Kepala Bagian
 Melaksanakan meeting pengaturan kerja teknisi setiap selesai kerja..
 Merencanakan dan mengendalikan service minguan mesin produksi.
10

 Menerapkan tindakan koreksi dan tindakan pencegahan terhadap


ketidaksesuaian.
 Mengendalikan proses pembuatan konstruksi mesin pendukung.
 Merencanakan dan mengendalikan instalasi mesin produksi.
 Mengendalikan proses pembuatan dan perbaikan spare part/ komponen
mesin.
 Menjamin mesin produksi hasil perawatan dan perbaikan dapat
beroperasi dengan normal.
 Menjamin konstruksi mesin pendukung dapat digunakan dengan normal.
 Menjamin penyimpanan spare part dan komponen mesin hasil repair.
 Menjamin instalasi mesin diselesaikan sesuai jadwal instalasi.
 Menjamin keselamatan dan kesehatan kerja teknisi.
 Menjamin lingkungan kerja bersih dan harmonis.
C. Wakil kepala bagian
 Melaksanakan meeting pengaturan kerja teknisi setiap selesai kerja..
 Merencanakan dan mengendalikan service minguan mesin produksi.
 Menerapkan tindakan koreksi dan tindakan pencegahan terhadap
ketidaksesuaian.
 Mengendalikan proses pembuatan konstruksi mesin pendukung.
 Merencanakan dan mengendalikan instalasi mesin produksi.
 Mengendalikan proses pembuatan dan perbaikan spare part/ komponen
mesin.
 Menjamin mesin produksi hasil perawatan dan perbaikan dapat
beroperasi dengan normal.
 Menjamin konstruksi mesin pendukung dapat digunakan dengan normal.
 Menjamin penyimpanan sparepart dan komponen mesin hasil repair.
 Menjamin instalasi mesin diselesaikan sesuai jadwal instalasi.
 Menjamin keselamatan dan kesehatan kerja teknisi.
 Menjamin lingkungan kerja bersih dan harmonis.
D. Staff III, II, dan I Adm Maintenance
 Menyiapkan formulir perawatan harian.
 Menerima dan memeriksa SPPK dari departemen pemohon.
11

 Menerbitkan SPK perbaikan kepala tehnisi.


 Menerima dan memeriksa kebenaran laporan pemeriksaan harian.
 Menerima dan memeriksa laporan service.
 Mencatat jam operasi.
 Mencatat hasil perawatan dan perbaikan pada job record.
 Mencatat hasil service dan penggantian komponen utama.
 Mengarsipkan laporan perawatan dan perbaikan.
 Mengurus administrasi kepersonalian karyawan bagian.
 Membuat dan mendistribusikan laporan analisa biaya operasional
perawatan.
 Menjamin formulir perawatan dan perbaikan tersedia tepat waktu.
 Menjamin penerbitan SPK dilaksanakan tepat waktu.
 Menjamin kelengkapan laporan perawatan dan perbaikan mesin.
 Menjamin kebenaran pencacatan data pada job record dan cacatan
service.
 Menjamin pencacatan data jam operasi dan breakdown time lengkap dan
benar.
 Menjamin laporan perawatann dan perbaikan terarsipkan sesuai metode
pengarsipan.
 Menjamin ketepatan dan kecepatan pengurusan administrasi personalia.
E. Teknisi III LogCutting/rotary
 Melaksanakan meeting pengaturan kerja teknisi setiap awal kerja.
 Mengatur dan mengawasi inspeksi mesin rotary sesuai jadwal inspeksi.
 Memeriksa hasil pemeriksaan harian mesin rotary.
 Mengatur dan mengawasi perbaikan mesin rotary berdasarkan SPK.
 Membuat rencana service mingguan mesin rotary.
 Mengatur dan mengawasi service mingguan mesin rotary.
 Mengatur dan mengawasi service mesin rotary.
 Membuat laporan perawatan dan perbaikan mesin rotary.
 Membuat kontruksi mesin pendudukung.
 Melaksanakan instalasi mesin sesuai dengan rencana instalasi mesin.
 Memperbaiki spare parts dan komponen mesin rotary.
12

 Menjamin hasil perawatan dan perbaikan dapat beroperasi dengan


normal.
 Menjamin spare parts dan komponen mesin dapat digunakan dengan
normal.
 Menjamin kontruksi mesin pendukung dpat digunakan dengan normal.
 Menjamin instalasi mesin diselesaikan sesuai jadwal instalasi.
 Menjamin keselamatan dan kesehatan kerja teknisi.
 Menjamin lingkungan kerja bersih dan harmonis.
F. Teknisi III Dryer
 Melaksanakan meeting pengaturan kerja teknisi setiap awal kerja.
 Mengatur dan mengawasi inspeksi mesin Dryer sesuai jadwal inspeksi.
 Memeriksa hasil pemeriksaan harian mesin Dryer.
 Mengatur dan mengawasi perbaikan mesin Dryer berdasarkan SPK.
 Mengatur rencana service mingguan mesin Dryer.
 Mengatur dan mengawasi service mingguan mesin Dryer.
 Membuat laporan perawatan dan perbaikan mesin Dryer.
 Membuat kontruksi mesin pendudukung.
 Melaksanakan instalasi mesin sesuai dengan rencana instalasi mesin.
 Memperbaiki spare parts dan komponen mesin Dryer.
 Menjamin hasil perawatan dan perbaikan dapat beroperasi dengan
normal.
 Menjamin spare parts dan komponen mesin dapat digunakan dengan
normal.
 Menjamin kontruksi mesin pendukung dapat digunakan dengan normal.
 Menjamin instalasi mesin diselesaikan sesuai jadwal instalasi.
 Menjamin keselamatan dan kesehatan kerja teknisi.
 Menjamin lingkungan kerja bersih dan harmonis.
G. Teknisi III Assembly
 Melaksanakan meeting pengaturan kerja teknisi setiap awal kerja.
 Mengatur dan mengawasi inspeksi mesin Assembly sesuai jadwal
inspeksi.
 Memeriksa hasil pemeriksaan harian mesin Assembly.
13

 Mengatur dan mengawasi perbaikan mesin Assembly berdasarkan SPK.


 Mengatur rencana service mingguan mesin Assembly.
 Mengatur dan mengawasi service mingguan mesin Assembly.
 Membuat laporan perawatan dan perbaikan mesin Assembly.
 Membuat kontruksi mesin pendudukung.
 Melaksanakan instalasi mesin sesuai dengan rencana instalasi mesin.
 Memperbaiaki spare parts dan komponen mesin Assembly.
 Menjamin hasil perawatan dan perbaikan dapat beroperasi dengan
normal.
H. Teknisi III Fancy Wood / Kemasan
 Melaksanakan meeting pengaturan kerja teknisi setiap awal kerja.
 Mengatur dan mengawasi inspeksi mesin unit fancy wood dan kemasan
sesuai jadwal inspeksi.
 Memeriksa hasil pemeriksaan harian mesin unit fancy wood dan
kemasan.
 Mengatur dan mengawasi perbaikan meisn unit fancy wood dan
kemasan berdasarkan SPK.
 Mengatur rencana service mingguan mesin unit fancy wood dan
kemasan.
 Mengatur dan mengawasi service mingguan mesin unit fancy wood dan
kemasan.
 Membuat laporan perawatan dan perbaikan mesin unit fancy wood dan
kemasan.
 Melakukan kegiatan service terhadap spart part atau komponen mesin
sesuai hasil inspeksi.
I. Teknisi III Recycle Factory
 Melaksanakan meeting pengaturan kerja tehnisi setiap awal kerja.
 Mengatur dan mengawasi inspeksi mesin unit Recycle factory sesuai
jadwal inspeksi.
 Memeriksa hasil pemeriksaan harian mesin unit Recycle factory.
 Mengatur dan mengawasi perbaikan mesinn unit Recycle factory
berdasarkan SPK.
14

 Mengatur rencana service mingguan mesin unit Recycle factory.


 Mengatur dan mengawasi service mingguan mesin unit Recycle factory.
 Membuat laporan perawatan dan perbaikan mesin unit Recycle factory.
 Membuat kontruksi mesin pendudukung.
 Melaksanakan instalasi mesin sesuai dengan rencana instalasi mesin.
 Memperbaiaki spare parts dan komponen mesin Recycle factory.
 Menjamin hasil perawatan dan perbaikan dapat beroperasi dengan
normal.
 Menjamin spare parts dan komponen mesin dapat digunakan dengan
normal.
 Menjamin kontruksi mesin pendukung dapat digunakan dengan normal.
 Menjamin instalasi mesin diselesaikan sesuai jadwal instalasi.
 Menjamin keselamatan dan kesehatan kerja teknisi.
 Menjamin lingkungan kerja bersih dan harmonis.
J. Teknisi III Energy
 Melaksanakan meeting pengaturan kerja tehnisi setiap awal kerja.
 Mengatur dan mengawasi inspeksi mesin unit Energy (Turbin dan
Genset) sesuai jadwal.
 Memeriksa hasil pemeriksaan harian mesin unit Energy (Turbin dan
Genset).
 Mengatur dan mengawasi perbaikan mesin unit Energy (Turbin dan
Genset) berdasarkan SPK.
 Mengatur rencana service mingguan mesin unit Energy (Turbin dan
Genset).
 Mengatur dan mengawasi service mingguan mesin unit Energy (Turbin
dan Genset).
 Membuat laporan perawatan dan perbaikan mesin unit Energy (Turbin
dan Genset).
 Membuat kontruksi mesin pendudukung.
 Melaksanakan instalasi mesin sesuai dengan rencana instalasi mesin.
 Memperbaiki spare parts dan komponen mesin Energy (Turbin dan
Genset).
15

 Menjamin hasil perawatan dan perbaikan dapat beroperasi dengan


normal.
 Menjamin spare parts dan komponen mesin dapat digunakan dengan
normal.
 Menjamin kontruksi mesin pendukung dapat digunakan dengan normal.
 Menjamin instalasi mesin diselesaikan sesuai jadwal instalasi.
 Menjamin keselamatan dan kesehatan kerja teknisi.
 Menjamin lingkungan kerja bersih dan harmonis.

K. Teknisi III Shift A/B


 Melaksanakan meeting pengaturan kerja tehnisi setiap awal kerja.
 Mengatur dan mengawasi inspeksi mesin-mesin produksi sesuai shift
kerja.
 Memeriksa hasil pemeriksaan harian mesin-mesin produksi.
 Mengatur dan mengawasi perbaikan mesin-mesin produksi berdasarkan
SPK.
 Mengatur rencana service mingguan mesin-mesin produksi.
 Mengatur dan mengawasi service mingguan mesin-mesin produksi.
 Membuat laporan perawatan dan perbaikan mesin mesin-mesin
produksi.
 Membuat kontruksi mesin pendudukung.
 Melaksanakan instalasi mesin sesuai dengan rencana instalasi mesin.
 Memperbaiki spare parts dan komponen mesin-mesin produksi.
 Menjamin hasil perawatan dan perbaikan dapat beroperasi dengan
normal.
 Menjamin kontruksi mesin pendukung dapat digunakan dengan normal.
 Menjamin instalasi mesin diselesaikan sesuai jadwal instalasi.
 Menjamin keselamatan dan kesehatan kerja teknisi.
 Menjamin lingkungan kerja bersih dan harmonis.
L. Teknisi III Bubut
 Membuat kontruksi mesin pendukung di unit-unit mesin produksi.
 Memperbaiki spare parts dan komponen mesin-mesin produksi.
16

 Membuat spare parts mesin-mesin komponen mesin-mesin produksi.


 Membuat laporan spare part dan komponen mesin-mesin produksi
yang sudah diperbaiki.
 Menyimpan spare parts dan komponen mesin-mesin yang sudah
diperbaiki.
 Merawat alat-alat kerja yang digunakan.
 Menjamin mesin hasil perawatan dan perbaikan dapat beroperasi
dengan normal.
 Menjamin kontruksi mesin pendukung dapat digunakan dengan normal.
 Menjamin penyimpanan spare parts dan mesin-mesin produksi yang
sudah diperbaiki dengan aman.
 Menjamin perawatan alat-alat kerja dapat digunakan dengan baik.
 Menjamin keselamatan dan kesehatan kerja teknisi.
 Menjamin lingkuungan kerja bersih dan harmonis.

M. Meknisi III Lapisan


 Memeriksa informasi kerusakan mesin core builder dan mesin lainnya
dari bagian lapisan.
 Melaksanakan meeting pengaturan kerja teknisi setiap awal kerja.
 Mengatur dan mengawasi inspeksi mesin core builder sesuai jadwal
inspeksi.
 Memeriksa hasil pemeriksaan harian mesin core builder.
 Mengatur dan mengawasi perbaikan mesin core builder berdasarkan
SPK.
 Membuat laporan perawatan dan perbaikan mesin core builder.
 Membuat kontruksi mesin pendukung.
 Melaksanakan instalasi mesin sesuai dengan rencana instalasi mesin.
 Memperbaiki spare parts dan komponen mesin core builder.
 Menjamin hasil perawatan dan perbaikan dapat beroperasi dengan
normal.
 Menjamin spare parts dan komponen mesin dapat digunakan dengan
normal.
17

 Menjamin kontruksi mesin pendukung dapat digunakan dengan normal.


 Menjamin instalasi mesin diselesaikan sesuai jadwal instalasi.
 Menjamin keselamatan dan kesehatan kerja teknisi.
 Menjamin lingkungan kerja bersih dan harmonis.
2.3. Deskripsi Singkat Departemen Maintenance
Departemen Maintenance merupakan bagian yang bertanggung jawab penuh
tentang perawatan, perbaikan, check (pemeriksaan), dan evaluasi pengoprasian dan
pemeliharaan mesin termasuk sarana dan prasarana serta fasilitas yang ada di PT. Erna
Djuliawati Plymill Sanggau. Pada kegiatan kerja praktik ini penulis ditempatkan pada
bagian maintenance yang berhubungan dengan perawatan dan perbaikan mesin di PT.
Erna Djuliawati Plymill Sanggau.
Dalam menunjang proses perawatan, Departemen maintenance memiliki
peralatan pendukung. Berikut alat pendukung proses perawatan:
 Loker
Loker adalah lemari alat yang disediakan oleh perusahaan bagi mekanik,
masiang-masing mekanik memiliki satu loker beserta kunci dan alat perkakas
lainnya. Di PT. Erna Djuliawati Plymyll terdapat 65 loker.

Sumber: PT. Erna Djuliawati Plymyll


Gambar 2.2 Loker
 Mesin las listrik
Terdapat sepuluh buah untuk masing-masing regu berhak menggunakan
satu mesin serta bertanggung jawab menjaga dan merawat mesin las.
18

Sumber: PT. Erna Djuliawi Plymyll


Gambar 2.3 Mesin las listrik
 Las gas oxi-asetelyn
Terdapat sepuluah buat las gas oxi-asetelyne dan masing-masing regu
berhak menggunakan satu las gas serta bertanggung jawab menjaga dan
merawat las gas tersebut.

Sumber: PT. Erna Djuliawi Plymyll


Gambar 2.4 Las gas oxi-aseteliny
 Mesin Gerinda duduk
Mesin gerinda duduk tersedia dua buah dan dapat digunakan semua
mekanik.
19

Sumber: PT. Erna Djuliawi Plymyll


Gambar 2.5 Mesin gerinda duduk
 Mesin bubut
Mesin bubut tersedia sebanyak enam buah, dan di operasikan oleh regu
operator mesin produksi selaku regu yang bertanggung jawab menjaga dan
merawat mesin bubut tersebut.

Sumber: PT. Erna Djuliawi Plymyll


Gambar 2.6 Mesin bubut
 Mesin frais
Mesin frais tersedia satu buah, dan dioperasikan oleh regu operator mesin
produksi selaku yang bertanggung jawab terhadap mesin frais.
20

Sumber: PT. Erna Djuliawi Plymyll


Gambar 2.7 Mesin frais
 Mesin scrab
Mesin scrab tersedia satu buah, dan dioperasikan oleh regu operator
mesin produksi selaku yang bertanggung jawab terhadap mesin scrab.

Sumber: PT. Erna Djuliawi Plymyll


Gambar 2.8 Mesin scrab
 Mesin gergaji
Tersedia satu buah mesin gergaji yang di gunakan mekanik dalam proses
pembuatan suku cadang alat produksi.

Sumber: PT. Erna Djuliawi Plymyll


Gambar 2.9 Mesin gergaji
 Katrol elektrik
Tersedia katrol elektrik sebanayak tiga buah, dan diletakkan diatas mesin
bubut yang bertujuan mempermudah membubut poros dengan ukuran yang
besar dan berat.
21

Sumber: PT. Erna Djuliawi Plymyll


Gambar 2.10 Katrol elektrik
 Forklift
Tersedia satu kendaraanforllift yang berfungsi untuk mengangkat suku
cadang yang berat serta memiliki ukuran yang besar.

Sumber: PT. Erna Djuliawi Plymyll


Gambar 2.11 Forklif

Anda mungkin juga menyukai