HASIL DIKJUT
PESERTA DIKJUT ANGKATAN IV
Disusun Oleh :
Alhamdulillahirobbil ‘alamin, Marilah kita panjatkan segala puji bagi Allah SWT yang telah
memberikan rahmatnya kepada kita semua sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
Laporan Hasil DIKJUT IV yang saya susun berdasarkan hasil kegiatan kami di lapangan.
Laporan kegiatan ini saya susun berdasarkan tahap demi tahap kegiatan keseharian saya yang
saya lakukan dilapangan. Semoga laporan ini dapat menjadi tolak ukur kemampuan saya
dalam melakukan kegiatan di alam bebas yang penuh dengan segala kekurangan.
Saya mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya jika di dalam penulisan laporan ini
bayak terjadi kesalahan dan kekeliruan dalam penulisan kata ataupun kalimat yang masih
rancu dan kurang dimengerti. Saya mengharapkan support dengan memberikan masukan
yang bersifat membangun kesempurnaan dalam penulisan laporan hasil DIKJUT ini.
Salatiga,………..2019
Penulis,
Dalam pelaksanaan kegiatan DIKJUT ini, tak luput dari dukungan beberapa pihak. Saya
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Allah SWT, Tuhan Semesta Alam yang telah memberi kami kekuatan dalam
melaksanakan kegiatan DIKJUT ini
2. Kedua orang tua kami yang selalu mendukung kami untuk mengikuti kegiatan mapala
3. Seluruh kakak senior yang telah meluangkan waktunya untuk hadir dalam kegiatan ini
4. Panitia MAPALA ANIS GADING yang selalu membimbing kami selama kegiatan
DIKJUT
5. Kepada seluruh sedulur angkatan DIKJUT ke-IV
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………
KATA PENGATAR…………………………………………………………………….
UCAPAN TERIMAKASIH…………………………………………………………….
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………...
1.2 Nama Kegiatan……………………………………………………………..
1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan……………………………………………
1.4 Peserta Dikjut……………………………………………………………….
1.5 Tujuan Kegiatan…………………………………………………………….
1.6 Manfaat Kegiatan…………………………………………………………...
BAB II ISI LAPORAN…………………………………………………………………
BAB III PEMBAHASAN………………………………………………………………
3.1 Estimasi Waktu Perjalan..…………………………………………………..
3.2 Peralatan SRT,RC,CAVING,DLL…..……………………………………...
3.3 Simpul………………………………..……………………………………..
3.4 Vertical Rescue..……………………………………………………………
3.5 Climbing…….……………………………………………………………...
3.6 Caving..……………………………………………………………………..
BAB IV PENUTU.P…………………………………………………………………….
4.1 Kesim.pulan…………………………………………………………………
4.2 Saran..……………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN
Laporan ini merupakan hal yang telah disampaikan secara langsung dan saya pahami
dalam penyampaian materi selama saya mengikuti pendidikan. Yang berisi tentang :
BAB III
PEMBAHASAN
Perjalan kita mulai dari kampus FTI. Kita kumpul jam 7 pagi tetapi karna satu dua hal kita
baru jam 9 mulai brifing dan pembukaan. Sekitar jam 9.30 kita mulai perjalanan dengan
berjalan kaki menuju ke tujuan. Sesampainya di jalan raya kami mencari tumpangan dan
kebetulan ada mobil pickup yang mau memberi tumpangan. Jam 10.05 berangkat menuju
terminal Bawen. Dari sini kami mencari tumpangan yang lain karna mobil tadi beda tujuan.
Sekitar jam 11.15 kami melanjutkan perjalanan menggunakan mobil pickup lagi menuju
Ungaran. Dari Ungaran menuju ke Boja naik pickup juga. Tibalah kami di pertigaan gunung
Pati ke Boja, dari pertigaan melewati terminal cangiran ke pertigaan lampu merah dekat
polsek Boja pada jam 12.48. Kami beristirahan di pinggir jalan raya cukup lama. Kemudian
kami melanjutkan perjalanan menuju ke tujuan. Dan sekitar jam 14.20 kami tiba di goa
Kiskendo.
Tali Karmantel
Secara umum, tali ini merupakan tali pengaman yang sering digunakan untuk kegiatan
alam bebas ataupun climbing. Tali karmantel berdiamater 9-11 mm dan mempunyai
daya regang 5%-30%. Ada dua jenis Karmantel yaitu Statis dan Dinamis.
Tali Webbing
Dalam caving dan rock climbing tali ini digunakan sebagai anchor atau jangkar
dengan diikat ke suatu objek yang kokoh seperti batu atau pohon. Tali ini juga dapat
digunakan sebagai harness dan straps pada tas punggung. Tali ini mempunyai daya
beban yang sangat besar sekitar 22 KN atau 2000 Kg jadi sangat ampuh untuk
menganakat beban berat.
Harness
Fungsi Safety harness adalah untuk melindungi tubuh dari cedera akibat jatuh dari
ketinggian. Safety harness juga umum digunakan oleh orang yang sedang
menyelamatkan korban diketinggian maupun digunakan oleh korban yang hendak
diselamatkan. Safety harness sudah familiar digunakan oleh orang yang menyukai
kegiatan pendakian seperti pemanjat tebing, dimana terjatuh adalah bagian dari
kegiatan itu. Beberapa macam harness yaitu harness duduk, harness dada, harness
badan.
Cover all
Merupakan pakaian khusus untuk caving yang berguna untuk menghindari tubuh dari
gesekan dan mempertahankan suhu tubuh ketika berada di dalam gua berair. Bagian
atasan dan bawahan tergabung menjadi satu, dan memiliki lengan panjang.
Helm
Helmet adalah pelindung kepala yg melindungi kepala dari benturan dari benda-benda
yang terjatuh dari atas.
Carabiner
Carabiner adalah cincin kait yg terbuat dari alumunium alloy sebagai pengait dan
dikaitkan dgn alat lainnya. Carabiner ada beberapa jenis seperti carabiner screw, snap,
autolock dan lain-lain.
Prusik
Prusik, merupakan jenis tali carmentel yg berdiameter 5-6 mm, biasanya digunkan
sbg pengganti sling runner dan juga dpt digunakan untuk meniti tali keatas dengan
menggunakan simpul prusik, seperti pada SRT.
Runner Set
gabungan antara prusik dan dua buah carabiner. Biasanya digunakan untuk menjadi
bagian penyambung antara chocks, friends, tricams, bolts ataupun pitons terhadap tali
carnmantel.
Pitons
Sky Hook
Sebagai pengaman sementara dengan prinsip kerja menyisipkan ujung sky hook pada
celah bebatuan dan harus terbebani, usahakan meminimalkan gerak.
Mallion Rapide ( MR )
Descender
peralatan yg digunakan untuk meniti tali kebawah serta mengamankan leader disaat
membuat jalur, biasanya yg sering digunakan adalah figure of eight dan auto stop.
Grigri
Alat ini digunakan untuk membelay, alat ini mempunyai tingkat keamanan yg paling
tinggi karena dapat membelay dengan sendirinya.
Pulley
Pulley, mirip katrol, kecil dan ringan tetapi memiliki kemampuan dalam beban yg
berat. Digunakan untuk perlengkapan evakuasi.
3.3 Simpul
Untuk mengikat tali pada penambat yg fungsinya sebagai pengaman utama (fixed
rope) pada anchor natural dsb. Toleransi terhadap kekuatan tali akan berkurang
sebesar 45%.
3. Simpul Jangkar
Untuk mengikat tali pada penambat yg fungsinya sebagai pengaman utama (fixed
rope) pada anchor natural dsb. Toleransi terhadap kekuatan tali akan berkurang
sebesar 45%.
4. Simpul Pita
Untuk Menyambung Tali yang sejenis, yang sifatnya licin atau berbentuk pipih
(umumnya digunakan untuk menyambung Webbing)
5. Simpul Hidup
Simpul hidup digunakan sebagai simpul pada ujung tali untuk menjaga agar jalinan
tali di ujung tali tidak terurai serta menjaga tali dari pergeseran.
6. Simpul Mati
Untuk menyambung dua buah tali yang sama besar dan dalam keadaan kering.
Untuk membuat ditengah atau diantara lintasan horizon. Bisa juga digunakan untuk
menghindari tali yang sudah friksi. Toleransi terhadap kekuatan tali 50%.
8. Simpul Kambing
Untuk pengaman utama dalam penambatan atau pengaman utama yang dihubungkan
dengan penambat atau harnest. Toleransi 52%.
9. Simpul Nelayan
Untuk menyambung 2 tali yang sama besarnya dan bersifat licin. Toleransi 41% –
50%
10. Simpul Playboy / Kelinci
Untuk pengaman utama dalam penambatan dan pengaman utama yang dihubungkan
dengan tubuh atau harnest apabila carabiner tidak ada Toleransi 55% – 59%.
12. Simpul Delapan Ganda
Untuk pengaman utama dalam penambatan dan pengaman utama yang dihubungkan
dengan tubuh atau harnest. Toleransi 55% – 59%.
Vertical Rescue adalah sebuah metode penyelamatan yang dilakukan pada medan vertical
baik kering ataupun basah yaitu memindahkan korban ke tempat yang aman untuk
mendapatkan tindakan selanjutnya. Medan vertical disini bukan hanya sebatas tebing dan
lembah di hutan gunung tetapi juga di bangunan – bangunan tinggi di perkotaan seperti
gedung, menara, jembatan dan lain sebagainya. Vertical rescue adalah bagian dari operasi
SAR dan diaplikasikan dibanyak jenis kegiatan seperti dalam kegiatan panjat tebing,
penyusuran goa, pemadan kebakaran, dunia meliter dan lain sebagainya.
Mengevakuasi korban yang tidak bisa turun karena kesalahan korban, ataupun kecapean.
Penolong dari bawah naik dengan tali utama (statis) dan membawa backup tali dinamis.
b) N System
Untuk menaikkan korban. memerlukan lebih dari 2 penolong di pengontrol alas. Tali
statis. jarmer menghadap ke bawah.
2 Saran
Saran yang dapat saya sampaikan dari penulisan laporan ini adalah :
1) Diperlukannya pengetahuan tentang peralatan outdoor dan kegunaan serta
pemakaianya.
2) Perlunya pembekalan pengetahuan dan latihan yang cukup sebelum melakukan
aktifits alam bebas.
3) Perlunya publikasi perjalanan karena mempunyai nilai jual terhadap kegiatan dan
mempunyai prospek untuk kegiatan selanjutnya.
Salatiga, 2019
Penulis