Anda di halaman 1dari 13

ADMINISTRASI Sistem Jaringan

Laporan Konfigurasi DHCP , FTP, SSH , DAN TELNET

Disusun oleh :
Arya Putra Permana 11717184

Reihan Abdul Malik 11717480

SMK NEGERI 5 BANDUNG


Jl. Bojong Koneng No.37A, Sukapada, Cibeunying Kidul, Kota Bandung
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat memahami dan mempelajari konsep DHCP, FTP, SSH dan
TELNET
2. Siswa dapat memahami dan mempelajari cara kerja DHCP, FTP, SSH dan
TELNET
3. Siswa dapat memahami dan mempelajari cara konfigurasi DHCP, FTP

1.2 Dasar Teori

1. DHCP

Pengertian DHCP
DHCP server adalah suatu perangkat engine yang dapat
menyediakan alamat IP, DNS, default gateway dan berbagai informasi
TCP/IP lainnya untuk komputer client yang memintanya.
DHCP client adalah suatu perangkat client yang mengoperasikan
perangkat lunak DHCP client sehingga dapat tersinkronisasi dengan
DHCP server untuk menerima alamat IP,DNS, dan default gateway secara
otomatis.

Fungsi DHCP
 DHCP digunakan oleh network administrator untuk mengelola
 jaringan komputer dan pengalamatan IP address secara otomatis.
 DHCP digunakan untuk memberikan layanan penyawaan IP
address secara otomatis kepada komputer client yang tersambung
 dengan server.
 DHCP mempercepat kinerja komputer client dalam proses
 pengiriman atau pengolahan data.
 DHCP server dapat memberikan layanan sewa ip address dinamis
 maupun statis.
 DHCP mampu melayani penyewaan network dalam jumlah massal.


Cara Kerja DHCP
 IP Least Request
Komputer client meminta alamat IP address ke DHCP server.
 IP least Offer
DHCP server menawarkan alamat IP address yang tersedia kepada
komputer client.
 IP lease Selection
Komputer client menerima alamat IP address yang ditawarkan DHCP
server dan melakukan penyewaan kepada DHCP server selama batas
waktu tertentu.
 IP Lease Acknowledge
DHCP server menerima penyewaan DHCP client dan memberikan
alamat IP address serta memberikan subnet jaringan lainnya sebagai
fasilitas tambahan. Kemudian DHCP client melakukan
aktifasi/inisialisasi dengan mengikat alamat IP sehinggal alamat IP
itu tidak dapat diambil oleh komputer client lainnya, selanjutnya
komputer client bisa digunakan untuk bekerja pada jaringan DHCP
server yang sudah dikonfigurasi.

2. FTP
 Pengertian FTP
FTP server merupakan server yang bertugas memberikan layanan
pengiriman/ tukar menukar data kepada FTP client dengan syarat FTP
client harus meminta (request) terlebih dahulu kepada FTP server. Sebuah
FTP server dapat bekerja dengan koneksi aktif maupun pasif. Pada
koneksi aktif, jika klien membuka sebuah port, maka server secara
otomatis terkoneksi dengan aktif. Jika Anda terhubung dengan FTP server
secara aktif, maka Anda perlu mengatur firewall untuk menerima koneksi
ke sebuah port yang akan dibuka oleh FTP client. FTP server aktif
biasanya menggunakan 20 port sebagai port datanya.
FTP client merupakan komputer/ perangkat yang meminta
layanan tukar-menukar data kepada FTP server. Setelah terkoneksi
dengan FTP server, FTP client dapat melakukan proses download, upload
dan lain sebagainya sesuai dengan izin yang telah diberikan oleh FTP
server sebelumnya. Kebanyakan FPT Client memilih untuk menggunakan
koneksi pasif secara default, karena admin server menganggap hal
tersebut lebih aman. Dengan menggunakan koneksi pasif, maka semua
koneksi yang dimulai dari luar akan langsung terkena blok. Dengan mode
pasif, FTP Client lah yang meminta server untuk membuat koneksi.
Beberapa contoh FTP Client antara lain coreFTP(Windows),
FileZilla(Windows), cuteFTP(Windows), dan CyberDuck(Mac).
Sebetulnya, FTP Client hanyalah aplikasi atau tool yang dapat digunakan
untuk mengakses FTP. Terdapat tool lainnya yang dapat digunakan pula
untuk mengakses FTP, diantaranya :
 Web browser : Walaupun sebetulnya tidak begitu direkomendasikan,
tapi sebetulnya Anda dapat menggunakan FTP pada sebagian besar
web browser.
 HTML Editor : Misalnya Adobe Dreamweaver yang dapat terhubung
dengan FTP sehingga pengguna komputer dapat melakukan
pengeditan website pada web server secara langsung.
 File Explorer : Anda juga dapat mengakses FTP melalui
File Explorer (atau Windows Explorer) dengan terlebih
dahulu mengetikkan alamat FTP servernya


Fungsi FTP
 Kita dapat melakukan pertukaran file antar komputer dengan mudah,
 walaupun file tersebut memiliki ukuran yang besar.
 Bagi pemilik website, dengan adanya FTP, mereka dapat
melakukan backup website mereka dengan mudah.
  Kita dapat melakukan indirect maupun implicit remote computer.
 FTP menyediakan transfer data yang reliabel dan efisien, karena setiap
pengguna tidak memerlukan tahapan-tahapan yang rumit untuk
 memperoleh suatu file atau mentransfer suatu file.
 FTP memfasilitasi tiap pengguna untuk melakukan transfer data secara
dua arah. Artinya, jika FTP digunakan dalam sebuah perusahaan, maka
setiap pemimpin perusahaan mampu mengirimkan file kepada
 karyawannya dan sebaliknya, dengan menggunakan server yang sama.
 Progress perpindahan data tidak akan hilang walaupun sambungan
terputus.
  Transer data/file dapat dilakukan dengan mudah dan terorganisir.

Cara Kerja FTP
Untuk cara kerjanya, secara umum terlebih dahulu FTP client harus
meminta koneksi kepada FTP server, jika sudah terhubung dengan FTP
server maka FTP client dapat melakukan pertukaran data seperti upload
dan download data. FTP dapat bekerja dalam mode aktif dan mode pasif,
yang menentukan bagaimana koneksi data terbentuk. Pada kedua mode,
client membuat sebuah kontrol TCP dari port N menuju FTP server port
21.
 Pada mode aktif, client mulai menyimak koneksi data yang datang dari
server pada port M. Kemudian client mengirimkan FTP command
port M untuk menginformasikan kepada server, port mana yang harus
disimak. Serverk emudian menginisiasi channel data kepada client
dari port 20/ port FTP server.
 Dalam situasi ketika client berada di balik firewall dan tidak mampu
menerima koneksi TCP yang datang, dapat digunakan pasif mode.
Dalam mode tersebut, client menggunakan kontrol koneksi untuk
mengirimkan perintah PASV kepada server, kemudian menerima
alamat IP server, alamat server, dan nomor port server.
3. SSH
 Pengertian SSH
SecureShell(ssh)adalahsuatuprotokolyang
memfasilitasisistemkomunikasiyangamandiantara
 duasistemyangmenggunakanarsitekturclient/server
  Memungkinkan seorang user untuk login ke server secara remote.
 Berbeda dengan telnet dan ftp yang menggunakan plain text, SSH
meng-enkripsi data selama proses komunikasi sehingga menyulitkan
penyusup/intruder yang mencoba mendapatkan password yang tidak
 dienkripsi.
 Fungsi utama aplikasi ini adalah untuk mengakses mesin secara
 remote.
 Bentuk akses remote yang bisa diperoleh adalah akses pada mode teks
 maupun mode grafis/X apabila konfigurasinya mengijinkan.

Cara Kerja SSH
Saat suatu client mencoba mengakses suatu linux server
melalui SSH. Shell daemon yang berjalan baik pada linux server
maupun SSH client telah mempunyai pasangan public/ private key
yang masing-masing menjadi identitas SSH bagi keduanya.
4. TELNET

Pengertian TELNET
Telnet/TeleNetwork adalah remote login yang dapat terjadi di
internet karena ada service dari protocol TELNET.Dengan Telnet
memungkinkan kita untuk mengakses komputer lain secara remote
melalui internet. Dalam bahasa yang mudah kita dapat memberikan
perintah kepada komputer lain baik membuat file,mengedit,menghapus
dan menjalankan suatu perintah hanya melalui komputer di depan meja
kita.Telnet banyak di pakai dalam mesin berbasis UNIX dan sangat
jarang aplikasi telnet pada mesin berbasis Windows NT/200.

Cara Kerja TELNET
Untuk dapat mengakses telnet,biasanya (dan seharusnya) kita
memiliki sebuah account atau login di komputer yang di tuju.Dan login
tersebut disertai password (kata kunci) sebagai verivikasi atau sebagai
legalisasi dari account yang kita masukkan,dan account tersebut di berikan
oleh sang administrator atau lembaga yang memiliki server yang dapat di-
TELNET.
BAB II
ISI
2.1 Alat dan Bahan
1. Laptop
2. Virtualbox
3. Iso Debian 8.6
4. Iso Windows XP
5. Putty
6. FileZilla
7. Koneksi Internet
2.2 Data dan Hasil Percobaan
1. Setelah berhasil menginstall Debian 8.6, dilanjutkan dengan menambahkan
direktori menggunakan perintah
“nano /etc/apt/sources.list”
2. Setelah menambahkan direktori, update direktori menggunakan perintah
“apt-get update”

3. Setelah update, install DHCP menggunakan perintah


“apt-get install isc-dhcp-server”

4. Kemudian install FTP menggunakan perintah


“apt-get install proftpd”
5. Kemudian install SSH menggunakan perintah
“apt-get install ssh”

6. Kemudian install TELNET menggunakan perintah


“apt-get install telnetd”

7. Setelah selesai menginstall kemudian konfigurasi IP eth0 menggunakan perintah


“nano /etc/network/interfaces”
8. Setelah itu muat ulang IP menggunakan perintah
“/etc/init.d/networking restart”
9. Untuk melihat IP menggunakan perintah
“ifconfig”
10. Kemudian power off Debian
11. Pilih setting>network adapter 1 dan adapter 2 sesuaikan dengan yang ada
digambar
12. Kemudian start Debian
13. Kemudian login menggunakan user root
14. Kemudian konfigurasi IP eth1 menggunakan perintah
“nano /etc/network/interfaces”
15. Setelah itu muat ulang IP mnggunakan perintah
“/etc/init.d/networking restart”

16. Untuk melihat IP menggunakan perintah


“ifconfig”
17. Konfigurasi DHCP menggunakan perintah
“nano /etc/dhcp/dhcpd.conf”
18. Konfigurasikan DHCP sesuai gambar

19. Setelah itu muat ulang konfigurasi DHCP menggunakan perintah


“/etc/init.d/isc-dhcp-server restart”
20. Kemudian setting Windows XP yang sudah di install seperti pada gambar
kemudian start
21. Buka Control Panel > Network and Internet Connection > Network Connection
22. Kemudian klik dua kali “local area connection” pilih “support dan detail”
untuk melihat IP DHCP
23. Untuk mengecek apakah sudah terhubung atau tidak coba PING ke IP Debian
24. Konfigurasi FTP menggunakan perintah
“nano /etc/proftpd/proftpd.conf”

25. Ubah port 21 menjadi 9999

26. Muat ulang konfigurasi FTP menggunakan perintah


“/etc/init.d/proftpd restart”
27. Tambahkan user menggunakan perintah
“adduser (nama user)”

28. Buka FileZilla di laptop untuk mengecek FTP


29. Masukan IP Debian, username, password dan port
30. Power off Windows XP kemudian setting >shared folders kemudian pilih folder
(yang di dalamnya terdapat Putty dan FileZilla) yang akan dibagikan kemudian
start Windows XP

31. Pilih devices pada topbar kemudian klik


“Insert Guest Additions CD Image”
32. Tunggu sampai selesai kemudian klik finish untuk mereboot
33. Setelah selesai di reboot pilih my computer kemudian pilih folder yang
tadi dibagikan
34. Klik dua kali FileZilla untuk di install

35. Klik dua kali Putty untuk di install

36. Buka FileZilla di Windows XP untuk mengecek FTP


37. Buka Putty di laptop untuk mengecek SSH
38. Buka Putty di Windows XP untuk mengecek SSH
39. Buka Putty di laptop untuk mengecek TELNET
40. Buka Putty di Windows XP untuk mengecek TELNET
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
 DHCP ( Dynamic Host Configuration Protocol ) adalah layanan yang secara
otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya serta kita
mengetahui fungsi dan cara kerjanya.

 FTP ( File Transfer Protocol ) adalah suatu protokol yang berfungsi untuk
tukar-menukar file dalam suatu network yang menggunakan koneksi bukan
UDP serta kita mengetahui fungsi dan cara kerjanya.

 SSH ( Secure Shell ) adalah sebuah protokol jaringan kriptografi untuk


komunikasi data yang aman, login antar muka baris perintah, perintah eksekusi
jarak jauh, dan layanan jaringan lainnya antara dua jaringan computer serta
kita mengetahui fungsi dan cara kerjanya.

 TELNET ( Telecommunication Network ) adalah sebuah protokol jaringan


yang digunakan pada internet atau LAN ( Local Area Network ) untuk
menyediakan fasilitas komunikasi berbasis teks interaksi dua arah yang
menggunakan koneksi virtual terminal serta kita mengetahui fungsi dan cara
kerjanya.


Jadi setelah kita mengerjakan tugas tersebut, maka kita sudah
mengetahui, mempelajari serta memahami cara untuk mengkonfigurasi DHCP
FTP, SSH dan TELNET

Anda mungkin juga menyukai