Anda di halaman 1dari 33

MODUL PRAKTIKUM TETAPAN

ELASTIS
fsm January 04, 2018
TETAPAN ELASTISITAS (k)
fisika sekolah madrasah blog Tujuan : Siswa dapat menentukan tetapan elastisitas (k)
dari beberapa beban.
Dasar teori : Berdasarkan hukum Hooke

F = k . x

k : Tetapan elastisitas
x : Pertambahan panjang
F : Gaya

F = m.g

m : Massa
g : Gravitasi bumi = 10m/ s^2

alat dan bahan :


1. Pegas 4. Penjepit
2. Karet pentil 5. Penggaris
3. Statif 6. Beban (25 gram, 50 gram, 75 gram, 100 gram)

Langkah – langkah percobaan :


1. Susun alat seperti pada gambar

gambar rancangan percobaan:

2. Ukur panjang pegas atau karet pentil sebelum diberi beban (X1)
3. Letakkan beban di bawah pegas atau karet pentil dan ukur panjangnya (X2)
Data percobaan :

Bahan : Pegas
NO. F = m.g (Newton) x = X2 - X1 (cm)

1 .................................. ..................................

2 .................................. ..................................

3 .................................. ..................................

4 .................................. ..................................

Bahan : Karet Pentil


NO. F = m.g (Newton) x = X2 - X1 (cm)

1 .................................. ..................................

2 .................................. ..................................

3 .................................. ..................................

4 .................................. ..................................

Buat grafik antara F (sb y) dan x (sb x)

Hitung tetapan elastisitas pegas k = F/x = .....


Hitung tetapan elastisitas karet pentil k = F/x = .....

Kesimpulan :

___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
______________________________________________
PERBEDAAN CERMIN CEKUNG ATAU LENSA CEMBUNG
Tujuan : Siswa dapat menentukan fokus cermin cekung atau lensa cembung.

Dasar teori :

1/f = 1/s + 1/s`

M = s`/s = h’/h

ket:
f : Fokus cermin / lensa
s’ : jarak bayangan
s : jarak benda

M : Pembesaran bayangan
h : tinggi benda
h` : tinggi bayangan

alat : 1. Penggaris 4. Lilin


2. Alat penyangga lensa 5. Korek api
3. Lensa cembung 6. Layar atau kertas

Langkah – langkah :
1. Letakkan cermin lensa cembung pada alat penyangga.
2. Aturlah kedudukan lensa pada alat penyangga
3. Nyalakan lampu, ukur jarak lampu ke lensa (S)
4. Pasanglah layar dan geser – geser sehingga tampak bayangan pada layar ukur
jarak layar ke lensa (S`)
gambar rancangan percobaan:

Data percobaan :
NO. S (cm) S` (cm)

1 ..................... .....................

2 ..................... .....................
Hitung : a. Fokus lensa ;

1/f = 1/S +1/S`

b. Pembesaran bayangan

M = S`/S

Kesimpulan :

......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
..........................................................................................
MODUL PRAKTIKUM KALOR JENIS
ZAT PADAT
fsm January 04, 2018
KALOR JENIS ZAT PADAT
Tujuan : Menentukan kalor jenis benda
Alat : 1. Paku
2. Termometer
3. Gelas ukur
4. Busen
gambar rancangan percobaan:

Langkah percobaan :
1. Gelas ukur diisi air dan ukur suhunya (t air)
2. Panaskan paku dengan busen selama 5 menit ukur suhunya (t paku)
3. Masukkan paku ke dalam air ukur suhu akhir.

Data percobaan:

M air = air
NO. t air t paku t akhir V air m paku
. Vair

1 ................ ............... ............. ................ ................ ...............

2 ................ ............... ............. ................ ................ ...............

Teori :
Tentukan : Kalor jenis rata – rata paku

Kesimpulan :

.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.....................................
MODUL PRAKTIKUM ALAT UKUR
fsm January 04, 2018
ALAT UKUR
(mikrometer, jangka sorong, gelas ukur, neraca)

uan : Siswa dapat menentukan massa jenis zat dengan menggunakan mikrometer jangka
sorong, gelas ukur dan neraca.

sar Teori : Volume kelereng V = 4/3 R V : Volume


R : Jari – Jari
Massa jenis  = m/V m : Massa
 : Massa Jenis

Alat : 1. Gelas ukur 4. Jangka sorong


2. Neraca 5. Kelereng
3. Mikrometer

Langkah percobaan :
1. Ukur diameter kelereng dengan menggunakan mikrometer dan jangka sorong (d).
2. Timbanglah kelereng dengan neraca (m).
3. Isilah gelas ukur dengan air dan amatilah volumenya (V )
4. Masukkan kelereng dalam gelas ukur yang sudah berisi air (V )

Data :
d (m) Volume (4/3 R )
NO
Mikromete Jangka Mikromete Jangka V V V
.
r sorong r sorong

1. ................... ................... ................... ................... ......... ......... .........


. . . . . . .
2.
................... ................... ................... ................... ......... ......... .........
. . . . . . .

Analisis Percobaan:
Hitung massa jenis kelereng dengan rumus  = m/V

Kesimpulan :
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
__________________________________________
MODUL PRAKTIKUM GERAK
HARMONIK SEDERHANA
fsm January 04, 2018

GERAK HARMONIK SEDERHANA (BANDUL SEDERHANA)

I. PENDAHULUAN
Gerak Harmonik adalah gerak yang diperoleh dari gaya dengan arah selalu menuju titik
keseimbangan dan besarnya sebanding dengan simpangan getarnya.

II. TUJUAN
1. Untuk menentukan periode getaran (T)
2. Untuk menentukan frekuensi (f)
3. Untuk menentukan gravitasi bumi (g)

III. ISI
Alat dan Bahan:
1. Stopwatch
2. Statif / paku
3. Benang
4. 3 buah beban gantung dengan massa:
 50 gr
 100 gr
 200 gr
5. Mistar ,meteran 1 m
6. Busur derajat

IV. CARA KERJA

1. Susunlah alat seperti di bawah ini :

2. Ukur panjang tali 60 cm dengan penggaris, pasanglah beban pada ujung tali denagn massa m.
3. Berikan simpangan dengan sudut kecil 10 derajat
4. Ayunan benda dicatat setiap 10 kali ayunan, waktu diukur dengan stopwatch.
5. Letakkan dengan cara yang sama untuk massa yang berbeda.
6. Ulangi percobaan masing-masing sebanyak 3 kali
7. Lakukan ulang no 2 sampai 6, ganti panjang tali sepanjang 80 cm

V. HASIL PRAKTIKUM DAN ANALISIS HASIL PERCOBAAN


1. Tulislah hasil pengamatan didalam tabel berikut

Tabel.1

No Panjang Massa Sudut t 10 T = T² f =1/T


Tali Benda 10/t10
1 60 cm 50 gr 100 …… …… …… ……
…… …… …… ……
…… …… …… ……
60 cm 100 gr 100 …… …… …… ……
2 …… …… …… ……
…… …… …… ……
3 60 cm 100 gr 100 …… …… …… ……
…… …… …… ……
…… …… …… ……

Tabel 2:

No Panjang Massa Sudut t 20 T = T² f =1/T


Tali Benda 20/t20
1 80 cm 50 gr 100 …… …… …… ……
…… …… …… ……
…… …… …… ……
80 cm 100 gr 100 …… …… …… ……
2 …… …… …… ……
…… …… …… ……
3 80 cm 100 gr 100 …… …… …… ……
…… …… …… ……
…… …… …… ……

2. Dari table di atas, tentukan nilai periode dengan menggunakan rumus

T = n/t
3. Dari table di atas, tentukan nilai gravitasi bumi dengan menggunakan rumus
3. Buatlah grafik hubungan antara T² dan L
......................................................................................................................................................
.................................................
VI. KESIMPULAN
......................................................................................................................................................
...............................
modul praktikum dinamika partikel
fsm January 04, 2018
KOEFISIEN GESEKAN
fisika sekolah madrasah blog
Tujuan : Menentukan koefisien gesekan antara benda dengan bidang.
Alat : 1. Balok berkait
2. Katrol
3. Beban

Langkah –langkah :

1. Pasanglah katrol pada ujung meja


2. Timbang balok berkait
3. Berilah katrol dengan beban swedikit demi sedikit sampai balok akan bergerak
4. Pada balok beri tambahan beban dengan percobaan seperti pada nomor 3.

Judul Spoiler:

data percobaan:

NO. m balok m beban µ

1 ..................... ..................... .....................


2 ..................... ..................... .....................

Tentukan : Koefisien gesekan rata – rata.

Kesimpulan :
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
..........................................
Percobaan pengaruh Kalor terhadap Suhu
Topik percobaan : Pengaruh Kalor terhadap Suhu

Tujuan percobaan : Mengetahui pengaruh kalor terhadap suhu benda

Alat dan bahan : Termometer, Pemanas listrik, Es.

Langkah Percobaan

1. Masukkan es ke dalam wadah pemanas listrik

2. Masukkan termometer ke dalam wadah. Ukur suhu es, catat hasil pengukuran
pada tabel data.

3. Hubungkan pemanas listrik dengan sumber listrik. Amati perubahan suhu es


selama pemanas listrik dihidupkan. Catat perubahan suhu pada tabel data.

Data

Suhu 1 Suhu 2 Suhu 3 Suhu 4 Suhu 5

Pembahasan

– Mengapa suhu air berubah ?

– Semakin banyak kalor yang diserap air, semakin…………………suhu air.

Kesimpulan

Nyatakan kesimpulan Anda tentang pengaruh kalor terhadap perubahan suhu


Topik percobaan : Hukum II Newton

Tujuan percobaan : – Menyelidiki hubungan antara gaya dan percepatan

– Menyelidiki hubungan antara massa dan percepatan

Alat dan bahan : Rel, catu daya, balok bertingkat, kereta dinamika, perekam waktu,
pita, beban 50 gram (3), kabel penghubung.

Langkah persiapan :

1. Rangkai rel, pasang perekam waktu seperti pada gambar

2. Letakkan kereta dinamika di sebelah kanan perekam waktu. Letakkan beban di


atas kereta dinamika.

3. Pasang pita pada perekam waktu dan ujung pita disambungkan pada kereta
dinamika

4. Atur tegangan catu daya 12 volt

5. Hubungkan catu daya ke sumber listrik dan hidupkan perekam waktu

6. Atur perekam waktu bekerja secara baik

Langkah percobaan 1 : Hubungan antara gaya dan percepatan

1. Letakkan rel di atas permukaan meja

2. Hubungkan beban 50 gram dengan kereta dinamika menggunakan benang

3. Hidupkan perekam waktu

4. Lepaskan beban agar beban jatuh bebas dan menarik kereta dinamika

5. Matikan perekam waktu ketika kereta dinamika tiba di dasar bidang miring atau
ketika beban tiba di lantai

6. Lepaskan pita dari rangkaian

7. Ulangi percobaan menggunakan beban 100 gram dan 150 gram.

Data dan Analisis Data 1 :

Selang waktu (t) = periode (T) = 1/f = 1/50Hz = 0,02 sekon

50 Hertz adalah frekuensi PLN.


Massa beban = 50 gram = 0,05 kg

Berat beban (gaya tarik) = (0,05 kg)(9,8 m/s) = 0,49 N

Selang waktu Jarak (cm) Kecepatan (cm/sekon) Percepatan


(sekon) (cm/sekon2)
0,02
0,02
0,02
0,02
0,02
Rata-rata

1. Ukur jarak antara dua titik terdekat, masukkan hasil pengukuran pada tabel data
dan analisis data

2. Hitung kecepatan menggunakan rumus v = s/t, masukkan hasil perhitungan pada


tabel data dan analisis data

3. Hitung percepatan menggunakan rumus a = v/t, masukkan hasil perhitungan


pada tabel data dan analisis data

Massa beban = 100 gram = 0,1 kg

Berat beban (gaya tarik) = (0,1 kg)(9,8 m/s) = 0,98 N

Selang waktu Jarak (cm) Kecepatan (cm/sekon) Percepatan


(sekon) (cm/sekon2)
0,02
0,02
0,02
0,02
0,02
Rata-rata

1. Ukur jarak antara dua titik terdekat, masukkan hasil pengukuran pada tabel data
dan analisis data

2. Hitung kecepatan menggunakan rumus v = s/t, masukkan hasil perhitungan pada


tabel data dan analisis data

3. Hitung percepatan menggunakan rumus a = v/t, masukkan hasil perhitungan


pada tabel data dan analisis data
Massa beban = 150 gram = 0,15 kg

Berat beban (gaya tarik) = (0,15 kg)(9,8 m/s) = 1,47 N

Selang waktu Jarak (cm) Kecepatan (cm/sekon) Percepatan


(sekon) (cm/sekon2)
0,02
0,02
0,02
0,02
0,02
Rata-rata

1. Ukur jarak antara dua titik terdekat, masukkan hasil pengukuran pada tabel data
dan analisis data

2. Hitung kecepatan menggunakan rumus v = s/t, masukkan hasil perhitungan pada


tabel data dan analisis data

3. Hitung percepatan menggunakan rumus a = v/t, masukkan hasil perhitungan


pada tabel data dan analisis data

Langkah percobaan 2 : Hubungan antara massa dan percepatan

1. Letakkan rel di atas permukaan meja. Tambahkan beban 50 gram di atas kereta
dinamika.

2. Hubungkan beban 100 gram dengan kereta dinamika menggunakan benang

3. Hidupkan perekam waktu

4. Lepaskan beban 100 gram agar beban jatuh bebas dan menarik kereta dinamika

5. Matikan perekam waktu ketika kereta dinamika tiba di dasar bidang miring atau
ketika beban tiba di lantai

6. Lepaskan pita dari rangkaian

7. Ulangi percobaan dengan menambahkan beban 100 gram dan 150 gram di atas
kereta dinamika.

Data dan Analisis Data 1 :

Selang waktu (t) = periode (T) = 1/f = 1/50Hz = 0,02 sekon


50 Hertz adalah frekuensi PLN.

Massa beban = 50 gram = 0,05 kg

Selang waktu Jarak (cm) Kecepatan (cm/sekon) Percepatan


(sekon) (cm/sekon2)
0,02
0,02
0,02
0,02
0,02
Rata-rata

1. Ukur jarak antara dua titik terdekat, masukkan hasil pengukuran pada tabel data
dan analisis data

2. Hitung kecepatan menggunakan rumus v = s/t, masukkan hasil perhitungan pada


tabel data dan analisis data

3. Hitung percepatan menggunakan rumus a = v/t, masukkan hasil perhitungan


pada tabel data dan analisis data

Massa beban = 100 gram = 0,1 kg

Selang waktu Jarak (cm) Kecepatan (cm/sekon) Percepatan


(sekon) (cm/sekon2)
0,02
0,02
0,02
0,02
0,02
Rata-rata

1. Ukur jarak antara dua titik terdekat, masukkan hasil pengukuran pada tabel data
dan analisis data

2. Hitung kecepatan menggunakan rumus v = s/t, masukkan hasil perhitungan pada


tabel data dan analisis data

3. Hitung percepatan menggunakan rumus a = v/t, masukkan hasil perhitungan


pada tabel data dan analisis data

Massa beban = 150 gram = 0,15 kg


Selang waktu Jarak (cm) Kecepatan (cm/sekon) Percepatan
(sekon) (cm/sekon2)
0,02
0,02
0,02
0,02
0,02
Rata-rata

1. Ukur jarak antara dua titik terdekat, masukkan hasil pengukuran pada tabel data
dan analisis data

2. Hitung kecepatan menggunakan rumus v = s/t, masukkan hasil perhitungan pada


tabel data dan analisis data

3. Hitung percepatan menggunakan rumus a = v/t, masukkan hasil perhitungan


pada tabel data dan analisis data

Pembahasan :

1. Bagaimana hubungan antara gaya dan percepatan, gaya semakin besar


percepatan semakin besar ?

2. Bagaimana hubungan antara massa dan percepatan, massa semakin besar


percepatan semakin besar ?

Kesimpulan

Nyatakan kesimpulan Anda.


Topik percobaan : Gerak lurus berubah beraturan

Tujuan percobaan : – Mengamati benda bergerak lurus berubah beraturan

– Mengetahui grafik percepatan-waktu, grafik kecepatan-waktu, grafik jarak-waktu

– Menghitung percepatan benda

Alat dan bahan : Rel, catu daya, balok bertingkat, kereta dinamika, perekam waktu,
pita, beban 50 gram, kabel penghubung.

Langkah persiapan :

1. Rangkai rel, pasang perekam waktu seperti pada gambar

2. Letakkan kereta dinamika di sebelah kanan perekam waktu. Letakkan beban di


atas kereta dinamika.

3. Pasang pita pada perekam waktu dan ujung pita disambungkan pada kereta
dinamika

4. Atur tegangan catu daya 12 volt

5. Hubungkan catu daya ke sumber listrik dan hidupkan perekam waktu

6. Atur perekam waktu bekerja secara baik

Langkah percobaan :

1. Miringkan rel

2. Hidupkan perekam waktu

3. Lepaskan kereta dinamika agar bergerak

4. Matikan perekam waktu ketika kereta dinamika tiba di dasar bidang miring

5. Lepaskan pita dari rangkaian

Data dan Analisis Data :

Selang waktu (t) = periode (T) = 1/f = 1/50Hz = 0,02 sekon

50 Hertz adalah frekuensi PLN.

Selang waktu Jarak (cm) Kecepatan Percepatan


(sekon) (cm/sekon) (cm/sekon2)
0,02
0,02
0,02
0,02
0,02
0,02
0,02
0,02
0,02

1. Ukur jarak antara dua titik terdekat, masukkan hasil pengukuran pada tabel data
dan analisis data

2. Hitung kecepatan menggunakan rumus v = s/t, masukkan hasil pengukuran pada


tabel data dan analisis data

3. Hitung percepatan menggunakan rumus a = v/t, masukkan hasil pengukuran


pada tabel data dan analisis data

4. Gambarkan grafik jarak (s) – waktu (t)

5. Gambarkan grafik kecepatan (v) – waktu (t)

6. Gambarkan grafik percepatan (a) – waktu (t)

Kesimpulan

Nyatakan kesimpulan Anda.


Topik percobaan : Percobaan gelombang stasioner (gelombang berdiri) pada
dawai

Tujuan percobaan :

– Mengamati gelombang stasioner

– Menentukan panjang gelombang stasioner

Alat dan bahan : Ticker timer, tali, katrol, beban 100 gram, power supply.

Langkah percobaan :

1. Rangkai alat percobaan seperti pada gambar. Salah satu ujung tali dihubungkan
dengan beban 100 gram.

2. Ukur panjang tali dari salah satu ujung terikat ke ujung terikat lainnya.

Panjang tali (l) =……….cm = ……….m

3. Hidupkan ticker timer hingga terbentuk gelombang berdiri pada dawai atau tali.
Hitung jumlah perut gelombang berdiri.

Jumlah perut = …………

Misalkan terdapat n perut, maka jarak 1 perut = panjang tali (l) / n = x

Jarak 1 perut (x) = 1/2 panjang gelombang (1/2 λ)

Jadi 1 panjang gelombang (λ) = 2 x =………..m

Kesimpulan :

Nyatakan kesimpulan Anda.


Topik percobaan : Percobaan Melde

Tujuan percobaan : Menyelidiki hubungan antara gaya tegangan tali, panjang


gelombang, cepat rambat gelombang.

Alat dan bahan : Ticker timer, tali, katrol, beban 50 gram, power supply, neraca,
mistar.

Dasar Teori :

Cepat rambat gelombang dinyatakan dengan persamaan :

v=λf

Keterangan :

v = cepat rambat gelombang

λ = panjang gelombang

f = frekuensi

Gelombang yang merambat pada dawai atau tali merupakan gelombang


transversal. Cepat rambat gelombang transversal pada tali dapat dihitung
menggunakan rumus :

Keterangan :

v = kelajuan gelombang pada tali (meter/sekon)

F = T = gaya tegangan tali (Newton)

μ = massa per satuan panjang tali (kilogram/meter)

Langkah Percobaan :

1. Ukur massa tali menggunakan neraca

Massa tali =……….gram = ……….kg

2. Ukur panjang tali menggunakan mistar.


Panjang tali (l) =……….cm = ……….m

3. Hitung rapat massa tali

μ = m / l =……….kg/m

Masukkan pada tabel data, kolom rapat massa tali, baris pertama.

4. Rangkai alat percobaan seperti pada gambar. Salah satu ujung tali dihubungkan
dengan beban 50 gram.

5. Ukur panjang tali dari salah satu ujung terikat ke ujung terikat lainnya.

Panjang tali (l) =……….cm = ……….m

6. Hidupkan ticker timer hingga terbentuk gelombang berdiri pada tali. Hitung
jumlah perut gelombang berdiri. Jumlah perut = …………

Misalkan terdapat n perut, maka jarak 1 perut = panjang tali (l) / n = x

Jarak 1 perut (x) = 1/2 panjang gelombang (1/2 λ)

1 panjang gelombang (λ) = 2 x =………..m

Masukkan pada tabel data, kolom panjang gelombang, baris pertama.

7. Frekuensi gelombang = frekuensi getaran ticker timer = frekuensi PLN = 50


Hertz

8. Hitung cepat rambat gelombang

v = f λ =………..m/s

Masukkan pada tabel data, kolom cepat rambat gelombang, baris pertama.

9. Ulangi langkah 4, gunakan beban 100 gram.

Masukkan data-data pada tabel, baris kedua.

10. Ulangi langkah 4, gunakan beban 150 gram.

Masukkan data-data pada tabel, baris ketiga.

Data :

Massa beban (m) = 50 gram = (50/1000) kg = (5/100) kg = 0,05 kg


Percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2

Berat beban (w) = m g = (0,05 kg)(10 m/s2) = 0,5 kg m/s2 = 0,5 N

Berat beban (w) = gaya tegangan tali (F)

No Gaya tegangan Frekuensi Panjang Rapat massa Cepat rambat


tali (F) (f) gelombang (λ) tali (μ) gelombang (v = f
λ)
1 0,5 N 50 Hz
2 1,0 N 50 Hz
3 1,5 N 50 Hz

Analisis Data :

– Bagaimana hubungan antara gaya tegangan tali dengan panjang gelombang ?

– Bagaimana hubungan antara gaya tegangan tali dengan cepat rambat gelombang
?

– Bagaimana hubungan antara panjang gelombang dengan cepat rambat


gelombang ?

Kesimpulan :

Nyatakan kesimpulan Anda.


Topik percobaan : Percobaan Kalor Jenis

Tujuan percobaan : Menentukan Kalor Jenis logam

Alat dan bahan : Termometer, Logam, Pemanas, Gelas kimia, Kalorimeter,


Neraca

Langkah Percobaan :

1. Ukur massa logam. Massa logam = ……….

2. Ukur massa kalorimeter. Massa kalorimeter = ……….

3. Isi kalorimeter dengan air hingga 3/4 bagian volumenya, lalu ukur massa
kalorimeter + air. Massa kalorimeter + air = ……….

4. Hitung massa air. Massa air = (massa kalorimeter + air) – massa kalorimeter =
……….

5. Ukur suhu air dan kalorimeter. Air berada di dalam kalorimeter sehingga suhu
air = suhu kalorimeter. Suhu awal air = ………. Suhu awal kalorimeter =
……….

6. Isi air di dalam gelas kimia hingga 1/2 bagian volumenya. Masukkan logam ke
dalam air.

7. Panaskan air di dalam gelas kimia hingga mendidih, lalu ukur suhu logam dan
air. Suhu awal logam = ……….

8. Masukkan logam panas ke dalam kalorimeter, lalu tutup kalorimeter. Biarkan


hingga terjadi kesetimbangan termal. Kesetimbangan termal terjadi ketika suhu
tidak lagi berubah.

9. Ukur suhu air, kalorimeter dan logam. Logam dan air berada di dalam
kalorimeter sehingga suhu air = suhu kalorimeter = suhu logam. Suhu akhir
kalorimeter = ………. Suhu akhir air = ………. Suhu akhir logam = ……….

Data :

Massa kalorimeter (m) = Massa air (m) = Massa logam (m) =


Suhu awal kalorimeter (T1) Suhu awal air (T1) = Suhu awal logam (T1) =
=
Suhu akhir kalorimeter (T2) Suhu akhir air (T2) = Suhu akhir logam (T2) =
=
Kalor jenis kalorimeter (c) Kalor jenis air (c) = 4180 Kalor jenis logam (c) =
= J/Kg oC

Analisis Data :

Kalor yang dilepas oleh logam :

Q1 = m c (T2-T1) =

Kalor yang diserap oleh air :

Q2 = m c (T2-T1) =

Kalor yang diserap oleh kalorimeter :

Q3 = m c (T2-T1) =

Hitung kalor jenis logam :

Qlepas = Qserap

Q1 = Q2 + Q3

……………………………………

……………………………………

……………………………………

Kesimpulan :

Nyatakan kesimpulan Anda.


Topik percobaan : Pengaruh Kalor terhadap Suhu dan Wujud benda

Tujuan percobaan : Mengetahui pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud benda

Alat dan bahan : Termometer, Pemanas listrik, Es.

Langkah Percobaan :

1. Siapkan es

2. Masukkan es ke dalam wadah pemanas listrik

3. Ukur suhu es menggunakan termometer (T), catat hasil pengukuran pada tabel,
nomor 1.

4. Hubungkan pemanas listrik dengan sumber listrik. Ketika es dipanaskan, es


menyerap kalor sehingga wujud dan suhunya berubah

Catat hasil pengamatan Anda pada tabel di bawah.

Data dan Analisis Data :

No Suhu (oC) Wujud


1
2
3
4
5

Jawab pertanyaan berikut :

– Ketika sebagian es telah mencair dan sebagian es belum mencair, berapa suhu es
dan air ?

– Selama proses perubahan wujud padat (es) menjadi cair (air), apakah terdapat
perubahan suhu ?

– Tepat ketika semua es telah mencair, suhu = …….. oC

– Wujud cair mempunyai suhu terendah = …….. oC dan suhu tertinggi = …….. oC

– Pada suhu …….. oC, air mulai berubah wujud menjadi uap

Kesimpulan
Nyatakan kesimpulan Anda tentang pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud
benda.
Topik percobaan : Resultan Vektor

Tujuan percobaan : Menentukan resultan dua vektor

Alat dan bahan : Statif (2), Dinamometer (2), Busur derajat (1), Benang, Beban
50 gram, Kertas HVS.

Langkah percobaan :

1. Rakit statif seperti pada gambar

2. Gantung masing-masing dinamometer pada masing-masing statif seperti pada


gambar

3. Ikat beban dengan benang lalu kaitkan pada dinamometer seperti pada gambar

4. Ukur sudut yang dibentuk masing-masing benang (θ1 dan θ2 ) terhadap bidang
horisontal lalu catat pada tabel

5. Baca besar gaya yang ditunjukkan masing-masing dinamometer (F1 dan F2) lalu
catat pada tabel

6. Hitung F1x, F2x, F1y, F2y, Fx, Fy dan ΣF

Data dan Analisis data :

Massa beban (m) = 50 gram = 50/1000 kg = 5/100 kg = 0,05 kg

Berat beban (w) = m g = (0,05 kg)(10 m/s2) = 0,5 kg m/s2 = 0,5 N

θ1 = …….. θ2 = ……..

Berat beban F1 (N) F2 (N) F1x F1y F2x F2y Fx Fy ΣF


(N)
0,5

Gambarkan vektor gaya F1, F2 dan w pada percobaan di atas kertas HVS.
Gambarkan juga komponen vektor gaya F1x, F1y, F2x, F2y, Fx, Fy dan resultan vektor
gaya (ΣF). Besar dan arah gaya harus sesuai dengan masing-masing percobaan.

Kesimpulan :

Nyatakan kesimpulan Anda


Percobaan jangka sorong, mikrometer
sekrup, mistar
Topik percobaan : Jangka sorong, mikrometer sekrup, mistar

Tujuan percobaan : Melakukan pengukuran besaran panjang menggunakan


mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup

Alat dan bahan : Jangka sorong, mikrometer sekrup, mistar, balok, botol,
kelereng

Langkah percobaan :

1. Ukur tebal balok berturut-turut menggunakan jangka sorong, mikrometer dan


mistar

2. Ukur diameter luar botol berturut-turut menggunakan jangka sorong,


mikrometer dan mistar

3. Ukur diameter kelereng berturut-turut menggunakan jangka sorong, mikrometer


dan mistar

Ulangi percobaan sebanyak 3 kali. Tulis hasil pengukuran pada tabel di bawah.

Data dan Analisis data :

Bahan Balok Botol Kelereng


Alat ukur 1 2 3 Rata2 1 2 3 Rata2 1 2 3 Rata2
Jangka
sorong
Mikrometer
Mistar

1. Mengapa pengukuran diulang sebanyak tiga kali ?

2. Alat ukur manakah yang memberikan jawaban paling teliti ?

3. Berapa ketelitian jangka sorong, mikrometer dan mistar ?

Kesimpulan :

Nyatakan kesimpulan Anda


Topik percobaan : Hukum III Newton

Tujuan percobaan :

– Mengamati contoh hukum III Newton

– Mengetahui gaya aksi-reaksi

Alat dan bahan : Balon karet, papan peluncur

Langkah percobaan 1 :

1. Masukkan udara ke dalam balon lalu tutup mulut balon agar udara tidak keluar

2. Lepaskan balon agar udara keluar. Amati arah gerakan balon.

Jawab pertanyaan berikut :

– Arah gerakan balon, searah atau berlawanan dengan arah gerakan udara ?

– Apa yang menggerakan balon ?

– Manakah yang merupakan gaya aksi dan reaksi ?

– Jika gaya aksi merupakan gaya dorong udara, gaya ini bekerja pada balon atau
udara ? Sebaliknya apabila gaya aksi merupakan gaya dorong balon, gaya ini
bekerja pada balon atau udara ?

Langkah percobaan 2 :

1. Dekatkan papan luncur ke tembok

2. Berdiri di atas papan luncur lalu dorong tembok

Jawab pertanyaan berikut :

– Arah gerakan papan luncur searah atau berlawanan dengan arah gaya dorong
pada tembok ?

– Manakah yang merupakan gaya aksi dan reaksi ?

– Jika gaya aksi merupakan gaya dorong, gaya ini bekerja pada tembok atau papan
luncur ? Gaya apa yang menggerakan papan luncur ?

Pembahasan

Silahkan bahas pertanyaan di atas.


Sebutkan contoh benda-benda dalam kehidupan sehari-hari yang bergerak dengan
prinsip gaya aksi-reaksi.

Kesimpulan

Nyatakan kesimpulan Anda.

Anda mungkin juga menyukai