Disusun Oleh:
Segala puji kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
berkat dan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini. Tujuan
pembuatan laporan ini yaitu untuk memenuhi syarat penilaian mata kuliah Tata
Hitung Ongkos Logistik
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Yevita Nusryanti selaku dosen
mata kuliah Tata Hitung Ongkos Logistik yang telah membimbing kami dalam
menyelesaikan tugas ini.
Kami berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat serta dapat menjadi
wacana yang berguna untuk para pembaca. Dalam pembuatan laporan ini kami
menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
kata dan bahasa. Untuk itu, kami mengharapkan dan menerima segala kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini ataupun
makalah berikutnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB V KESIMPULAN. .......................................................................................... 47
5.1 Kesimpulan................................................................................................. 47
5.2 Saran .......................................................................................................... 48
DAFTAR PUSTAKA . ........................................................................................... 49
LEMBAR WAWANCARA...................................................................................... 50
LAMPIRAN. .......................................................................................................... 61
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.2 SOP Jasa Kurir PSS Head Office (1) ................................................ 22
Gambar 2.2 SOP Jasa Kurir PSS Head Office (2) ................................................ 23
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
lot yang tinggi. Hal tersebut menyebabkan tidak semua lot mampu diangkut
ke dalam pesawat, sehingga PT Pandu Logistics sulit mendapatkan
dokumen Surat Muatan Udara (SMU). Dan pengiriman tersebut harus
ditunda serta lead timenya pun menjadi lebih panjang untuk dikirim ke
pelanggan.
Didukung oleh lebih dari 3.000 SDM profesional dan terlatih, Pandu
Logistics menjamin memberikan pelayanan total atas berbagai jasa logistik.
Hal ini didudukung pula dengan diperolehnya beberapa penghargaan,
termasuk Sertifikat ISO 9001: 2008 - Quality Management System dari
Sucofindo International yang terus
2
National Major Account and Sales Development Manager pada Tahun
1992.
Tahun 1992, Bhakty Kasry keluar dari DHL dan mendirikan Pandu Siwi
Sentosa dengan 10 orang karyawan di Jl. Boulevard, Kelapa Gading,
Jakarta Utara dan membuka lima cabang di kota-kota besar yaitu Medan,
Balikpapan, Samarinda, Surabaya dan Makassar.
a. Pandu Express
Pandu Express adalah produk eksklusif Pandu Logistics yang
melayani bisnis ritel, UMKM, e-commerce & pasar mikro yang
3
lebih luas melalui model jaringan (franchise) Pandu Express
Outlet. Siapapun yang memenuhi persyaratan, berhak untuk
mengelola outlet dan berkesempatan menikmati bisnis yang
paling menguntungkan.
b. Pandu Transport
Pandu Transport merupakan salah satu layanan khusus moda
transportasi darat dan laut. Sangat efektif untuk jenis barang yang
memiliki ukuran besar, baik dari segi berat aktual dan/atau
volumetrik, ataupun jenis penanganan yang khusus. Misalnya:
motor, mobil, cairan, dan sebagainya.
Fleksibilitas pelayanan & jenis transportasi adalah nilai lebih
yang bisa dimanfaatkan oleh pengirim dengan dukungan
kendaraan operasional yang lengkap. Pengirim dapat melacak
perjalanan barang yang dikirim secara real-time dengan
dukungan aplikasi & teknologi terkini dalam dunia logistik &
transportasi.
4
barang berdasarkan urutan tanggal untuk mengontrol tingkat
kadaluarsa maupun barang yang telah lama tersimpan dalam
gudang.
d. Regulated Agents
Setelah mendapat izin operasional tentang Program
Keamanan Pemeriksaan Kargo Dan Pos Yang Diangkut Dengan
Pesawat Udara Pandu Logistics secara resmi menjalankan unit
usaha dengan nama Regulated Agent (R/A) PT. Pandu Siwi
Sentosa secara mandiri, setiap kiriman udara akan melewati
pemindaian mesin x-ray untuk menjamin setiap kiriman kargo
aman untuk dapat diangkut via udara.
Selama berjalannya unit usaha R/A Pandu Logistics terus
berkembang dan dibawah pengawasan serta audit oleh Direktur
Keamanan Penerbangan dibawah Departemen Perhubungan
serta dari Operator Penerbangan PT. Garuda Indonesia TBK
secara berkala. Atas usaha, kinerja dan menjaga SOP standar
Program Keamanan Regulated Agent yang ketat dalam
pengawasan pengiriman barang melalui angkutan udara, maka
Pandu Logistics telah mendapatkan piagam Penghargaan
Harmonisasi Security Program R/A dan piagam Penghargaan
Great Performance On 2013.
e. Pengiriman Internasional
Pandu Logistics, bekerja sama dengan Aramex, menyediakan
solusi pengiriman door-to-door global untuk paket time-sensitive
anda. Dengan Export Express, anda dapat mengirimkan paket
anda, baik besar maupun kecil, door-to-door ke negara mana
saja.
1. Priority Express
Kirimkan paket penting anda keseluruh dunia
menggunakan Priority Express. Dokumen anda atau parsel
anda akan di kemas dengan baik, lalu dikirim dan dijamin
pengurusan pabean agar dapat terkirim tepat waktu ke semua
destinasi global.
5
2. Value Express
Value Express adalah solusi pengiriman barang ke
seluruh dunia dengan tarif yang lebih ekonomis daripada
Priority Express.
Nikmati fitur -fitur Aramex Export Express sebagai berikut:
a. Pengiriman Online dan Update tracking online di
aramex.com
b. Bukti pengiriman.
c. Notifikasi Pengiriman via E-Mail dan SMS.
d. Informasi Kepabeanan yang lengkap di aramex.com
6
1.3. Struktur Organisasi
7
Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT Pandu Logistics
Adapun uraian pekerjaan dari posisi pada struktur diatas yaitu:
2.3 West Area Development Manager bertugas dalam menyusun target dan
strategi jangka panjang serta membangun hubungan dengan pelanggan
di wilayah barat.
2.4 East Area Development Manager bertugas dalam menyusun target dan
strategi jangka panjang serta membangun hubungan dengan pelanggan
di wilayah timur.
8
3.1 Warehouse Manager bertugas dalam memastikan semua operasional
gudang berjalan lancar dan menjaga stabilitas, kualitas dan kuantitas
barang dengan baik hingga barang siap untuk didistribusikan.
3.5 Sea & Land Trans Manager bertugas dalam mengkoordinasikan aktivitas
terkait dengan pemberangkatan dan pendeteksian kendaraan
transportasi, serta memonitor kegiatan operasional untuk memastikan
kesesuaian dengan kebijakan dan prosedur di dalam perusahaan, aturan
keselamatan, peraturan dari serikat buruh, peraturan lingkungan dan
peraturan pemerintah
9
pada kegiatan Sales & Marketing yang dianggap perlu untuk kebaikan dan
kemajuan perusahaan.
4.2 Logistics & New Business Development Senior Manager bertugas untuk
meningkatkan posisi perusahaan di pasar dan mencapai pertumbuhan
keuangan dengan cara melakukan riset untuk mengidentifikasi pelanggan
baru dan pasar baru yang potensial, merencanakan dan mengawasi
inisiatif pemasaran baru, mengembangkan tujuan-tujuan penjualan untuk
tim dan memastikannya terpenuhi serta melatih personil dan membantu
anggota tim mengembangkan keterampilan.
5. Finance & HRD Vice President memiliki tugas membantu President Director
dalam mengambil keputusan dan kebijakan-kebijakan yang ada pada
kegiatan Finance & HRD yang dianggap perlu untuk kebaikan dan kemajuan
perusahaan.
10
5.1 Purchasing Manager bertugas untuk mengevaluasi supplier, negosiasi
kontrak, mereview kualitas produk, dan mengawasi agen dan staf
pembeli.
6.1 HRD, GA & Fleet Senior Manager bertugas dalam mengatur ketersediaan
karyawan, kinerja karyawan serta ketersediaan armada.
6.3 Fleet Manager bertugas membuat sistem dan prosedur yang efektif untuk
penggunaan dan perawatan semua asset/kendaraan. Termasuk
didalamnya antara lain jadwal perawatan, manajemen pengaturan untuk
pengemudi/sopir, manajemen untuk pemakain bahan bakar, sistem untuk
melacak keberadaan kendaraan serta manajemen keamanan termasuk
manajemen kesehatan dan keselamatan.
11
dan akuntansi, serta mengontrol pelaksanaannya untuk memastikan
semua proses dan transaksi keuangan berjalan dengan tertib dan teratur,
serta mengurangi risiko keuangan.
12
sumber dana menganggur karena sebelum persediaan digunakan
berarti dana terikat di dalamnya tidak dapat digunakan untuk
keperluan lain (Freddy, 2000).
Menurut Prawirosentono (1997), persediaan adalah aktiva lancar
yang terdapat di perusahaan dalam bentuk persediaan bahan
mentah (bahan baku, bahan setengah jadi, dan barang jadi). Menurut
C. Rollin Niswonger, Philip E. Fess, dan Carl S.
Menurut Warren (1977), persediaan (inventory’s) digunakan untuk
mengartikan barang dagang yang disimpan untuk dijual dalam
operasi normal perusahaan dan bahan yang terdapat dalam proses
produksi atau yang disimpan untuk tujuan itu.
Menurut Mulyadi (2001), dalam perusahaan manufaktur,
persediaan terdiri atas persediaan produk jadi, persediaan produk
dalam proses persediaan bahan baku, persediaan bahan penolong,
persediaan bahan habis pakai pabrik, persediaan suku cadang. Di
perusahaan dagang, persediaan hanya terdiri atas satu golongan,
yaitu persediaan barang dagangan yang merupakan barang yang
dibeli untuk dijual kembali.1
1
Rusdiana, H.A. 2014. Manajemen Operasi. Bandung: Pustaka Setia. Hal 374
13
diproses dan perlu dipekerjakan lebih lanjut sebelum dijual.
Persediaan ini meliputi tiga unsur biaya, yaitu biaya langsung,
upah langsung, biaya tidak langsung atau biaya overhead
produksi (manufacturing overhead).
Biaya bahan yang secara langsung diindentifikasikan dengan
barang-barang dalam produksi dikelompokkan menjadi:
a. biaya tenaga kerja langsung dapat diidentifikasikan dengan
barang-barang dalam produksi,
b. biaya tidak langsung pabrik yang dapat dilekatkan pada
barang-barang yang masih dalam produksi (Smith, Jay
M.,1992).
3. Barang-barang Jadi
Barang-barang selesai (finished goods) merupakan produk
yang telah diproduksi dan menunggu dijual. Pada saat produk ini
diselesaikan, biaya yang diakumulasikan dalam proses produksi
ditransfer dari barang dalam proses ke perkiraan persediaan
selesai.
Sistem persediaan adalah suatu mekanisme mengenai
bagaimana mengelola masukan-masukan yang sehubungan
dengan persediaan meniadi output, di rnana untuk itu diperlukan
umpan balik agar output memenuhi standar tertentu. Mekanisme
system ini adalah pembuatan serangkaian kebijakan yang
memonitor tingkat persediaan, menentukan persediaan yang
harus dijaga, kapan persediaan harus diisi, dan berapa besar
pesanan harus dilakukan. Sistem ini bertujuan menetapkan dan
menjamin tersedianya produk jadi, barang dalam proses,
komponen dan bahan baku secara optimal. Dalam kuantitas yang
optimal, dan pada waktu yang optimal. Kriteria optimal adalah
minimasi biaya total yang terkait dengan persediaan, yaitu biaya
penyimpanan, biaya pernesanan, dan biaya kekurangan
persediaan.2
2
Rusdiana, H.A. 2014. Manajemen Operasi. Bandung: Pustaka Setia. Hal 382
14
Secara kualitatif, msasalah persediaan berkaitan dengan sistem
pengendalian persediaan yang akan menjamin kelancaran pengelolaan
persediaan adalah sebagai berikut.
1. Jenis barang apa yang dimiliki.
2. Dimana barang tersebut berada.
3. Berapa jumlah barang yang sedang dipesan.
4. Siapa saja yang menjadi pemasok masing-masing item.
Secara luas, tujuan dari sistem persediaan adalah menemukan solusi
optimal terhadap seluruh masalah yang terkait dengan persediaan.
Dikaitkan dengan tujuan umum perusahaan, maka ukuran optimalitas
pengendalian persediaan seringkali diukur dengan keuntungan
maksimum yang dicapai. Karena perusahaan memiliki banyak subsistem
lain selain persediaan, maka mengukur kontribusi pengendalian
persediaan dalam mencapai total keuntungan bukan hal mudah.
Optimalisasi pengendalian persediaan biasanya diukur dengan total
biaya minimal pada suatu periode tertentu.
Biaya persediaan adalah semua pengeluaran dan kerugian yang
timbul sebagai akibat persediaan. Biaya tersebut adalah harga
pembelian, biaya pemesanan. biaya penyiapan. biaya penyimpanan,
dan biaya kekurangan persediaan.
1. Harga pembelian adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli
barang, besarnya sama dengan harga perolehan sediaan itu sendiri
atau harga belinya. Pada beberapa model pengendalian sistem
persediaan. biaya tidak dimasukkan sebagai dasar untuk membuat
keputusan.
2. Biaya pemesanan adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk
melakukan pemesanan ke pemasok, yang besarnya biasanya tidak
dipengaruhi oleh jumlah pemesanan. Biaya pemesanan adalah
semua pengeluaran yang timbul untuk mendatangkan barang dari
pemasok. Biaya ini meliputi biaya pemrosesan pesanan, biaya
ekspedisi. upah. biaya telepon-fax, biaya dokumentasi/transaksi,
biaya pengepakan, biaya pemeriksaiin. dan biaya lainnya yang tidak
tergantung jumlah pesanan.
3. Biaya penyiapan (set up cost) adalah semua pengeluaran yang
timbul dalarm mempersiapkan produksi. Biaya ini terjadi bila item
sediaan diproduksi sendiri dan tidak membeli dari pemasok. Biaya ini
meliputi biaya persiapan peralatan produk, biaya
mempersiapkan/menyetel (set-up) mesin, biaya mempersiapkan
gambar kerja, biaya mempersiapkan tenaga kerja langsung, biaya
15
perencanaan dan penjadwalan produksi, dan biaya-biaya lain yang
besarnya tidak tergantung pada jumlah item yang diproduksi.
4. Biaya penyimpanan adalah biaya yang dikeluarkan dalam
penanganan penyimpanan material, semi finished product, sub
assembly, ataupun produk jadi. Biaya yang tergantung dari lama
penyimpanan dan jumlah yang disimpan. Biaya simpan biasanya
dinyatakan dalam biaya per unit per periode. Biaya penyimpanan
meliputi berikut ini :
a. Biaya kesempatan. Penumpukan barang di gudang berarti
penumpukan modal. Padahal modal ini dapat diinvestasikan
pada tabungan bank atau bisnis lain. Biaya modal merupakan
opportunity cost yang hilang karena menyimpan persediaan.
b. Biaya simpan. Termasuk dalam biaya simpan adalah biaya
sewa gudang, biaya asuransi dan pajak, biaya administrasi
dan pemindahan, serta biaya kerusakan dan penyusutan.
c. Biaya keusangan. Barang yang disimpan dapat mengalami
penurunan nilai karena perubahan teknologi (misal komputer).
d. Biaya-biaya lain yang besarnya bersifat variabel tergantung
pada jumlah item.
5. Biaya kekurangan persediaan. Bila perusahaan kehabisan barang
saat ada permintaan, maka akan terjadi Stock out. Stock out
menimbulkan kerugian berupa biaya akibat kehilangan kesempatan
mendapatkan keuntungan atau kehilangan pelanggan yang kecewa
(yang pindah ke produk saingan). Biaya ini sulit diukur karena
berhubungan dengan good will perusahaan. Sebagai pedoman,
biaya stock out dapat dihitung dari hal-hal berikut:
a. Kuantitas yang tak dapat dipenuhi, biasanya diukur dari
keuntungan yang hilang karena tidak dapat memenuhi
permintaan. Biaya ini diistilahkan sebagai biaya penalti atau
hukuman kerugian bagi perusahaan.
b. Waktu pemenuhan. Lamanya gudang kosong berarti lamanya
proses produksi terhenti atau lamanya perusahaan tidak
mendapatkan keuntungan, sehingga waktu menganggur
tersebut dapat diartikan sebagai uang yang hilang.
c. Biaya pengadaan darurat. Agar konsumen tidak kecewa,
maka dapat dilakukan pengadaan darurat yang biasanya
menimbulkan biaya lebih besar ketimbang biaya pengadaaan
normal.3
3 Baroto, Teguh. 2002. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Jakarta: Ghalia Indonesia. Hal 56
16
1.4.2. Biaya Transportasi dan Distribusi
Dalam menentukan biaya transportasi, beberapa faktor yang
perlu diperhatikan:
1. Perbandingan antara bobot dengan volume barang
2. Kemungkinan kerusakan barang
3. Kemungkinan merusak barang lain
4. Harga pasar dari barang tersebut
5. Jarak angkutan
6. Keteraturan dan volume angkutan
7. Tingkat persaingan dengan sarana angkutan lain, baik
intermodal maupun intramoda4
17
`transportasi, yang dapat meliputi moda transportasi darat,
laut/sungai maupun udara”. 8
Biaya adalah faktor yang menentukan dalam transportasi untuk
penetapan tarif, alat kontrol agar dalam pengoperasian mencapai
tingkat efektivitas dan efisien.
1. Biaya adalah Sebagai Dasar Penentuan Tarif Jasa
Angkutan/Transportasi.
Tingkat tarif transportasi didasarkan pada biaya pelayanan yang
terdiri dari:
a. biaya langsung.
b. biaya tidak langsung.
Oleh karena itu, biaya pelayanan (cost of service) sebagai basis/
dasar dan fundamental untuk struktur pentarifan.
2. Biaya Modal dan Biaya Operasional
a. Biaya modal (capital costs) adalah biaya, yang digunakan
untuk investasi inisial (initial investment) serta peralatan
lainnya termasuk di dalamnya bunga uang (interest rate).
b. Biaya operasional (operational costs) adalah biaya yang
dikeluarkan untuk pengelolaan transportasi.
Termasuk dalam kelompok biaya operasional ialah:
1. Biaya pemeliharaan jalan raya, bantalan kereta api, alur
pelayaran, pelabuhan, dermaga, penahan gelombang,
dam, menara, rambu & jalan, udara dan laut.
2. Biaya pemeliharaan kendaraan, bis, truk, lokomotif,
gerbong, pesawat udara, kapal-kapal penyeberangan
(ferry boat), dan kapal-kapal barang/kapal-kapal
penumpang.
3. Biaya transportasi yaitu biaya bahan bakar, oli, tenaga
penggerak (genset) upah/gaji, kerja crew/awak kapal &
pesawat serta biaya terminal (stasiun pelabuhan udara,
pelabuhan laut dan terminal bis).
4. Biaya-biaya traffic terdiri dari biaya advertensi, promosi,
penerbitan buku tarif, administrasi dan sebagainya.
5. Biaya Umum dan lain-lain biaya.
8
Salim, H.A. Abbas.2012. Manajemen Transportasi. Jakarta: Rajawali Pers. Hal 27
18
Termasuk biaya umum antara lain, biaya kantor, gaji/
biaya RT, biaya humas, biaya akuntansi lainnya.
3. Biaya Tetap dan Biaya Variabel
Biaya tetap ialah biaya yang dikeluarkan tetap setiap bulannya
sedangkan biaya variabel ialah biaya yang besarnya berubah
tergantung pada pengoperasian alat-alat pengangkutan.
4. Biaya Kendaraan
Ialah jumlah biaya yang diperlukan untuk pengadaan (reparasi)
bahan bakar, oli, ban kendaraan, suku cadang antarperbaikan.
Biaya ini disebut automobile cost.
5. Biaya Gabungan (Joint Cost)
Dalam pengoperasian alat-alat transportasi kita temui joint cost
atau dinamakan pula common cost contoh biaya angkutan
barang (cargo) dan biaya penumpang yang menghasilkan biaya
gabungan (joint cost).
6. Direct Cost/Biaya Langsung dan Biaya Tidak Langsung (Indirect
cost)
a. Biaya langsung ialah jumlah biaya yang diperhitungkan alam
produksi jasa-jasa angkutan misal untuk penerbangan biaya
langsung terdiri dari bahan bakar, gaji awak pesawat, biaya
pendaratan.
b. Biaya tidak langsung bagi penerbangan terdiri dari biaya
harga, peralatan reparasi, workshop, akuntansi dan biaya
umum/kantor.
7. Biaya Unit dan Biaya Rata-rata
a. Biaya Unit (unit cost) ialah jumlah total biaya dibagi unit jasa
produk yang dihasilkan.
b. Biaya Rata-rata (average cost) adalah biaya total dibagi
dengan jumlah produk/jasa yang dihasilkan.9
9 Salim, H.A. Abbas.2012. Manajemen Transportasi. Jakarta: Rajawali Pers. Hal 43-45
19
BAB II
IDENTIFIKASI AWAL
20
Prosedur pengeluaran barang di gudang PT Pandu Logistics
dimulai dari penerimaan Delivery Order dari bagian sales,
penerimaan surat ini digunakan untuk melihat spesifikasi order yang
diterima. Setelah menerima Delivery Order, bagian gudang akan
langsung membuat rekap Delivery Order, manfaat dari pembuatan
rekap ini adalah agar perusahaan memiliki salinan yang akan
dijadikan sebagai dari pemesanan tersebut. Setelah rekap Delivery
Order selesai dibuat, PT Pandu Logistics akan membuat sebuah
keputusan, apabila Delivery Order yang diterima tidak sesuai maka
proses akan kembali lagi dari penerimaan Delivery Order dari bagian
sales. Apabila Delivery Order yang diterima sesuai, proses
selanjutnya adalah proses pengeluaran barang, jumlah barang yang
dikeluarkan harus sesuai dengan rekap Delivery Order agar
konsumen tidak merasa kecewa apabila barang yang diterima tidak
sesuai dengan pesanannya.
Setelah proses pengeluaran barang di gudang telah dilakukan,
proses selanjutnya adalah melakukan proses penyortiran, adanya
proses penyortiran ini adalah agar memastikan bahwa barang yang
akan dikirim dalam keadaan bagus dan sesuai dengan Delivery
Order yang diterima dari bagian sales. Setelah proses penyortiran
barang selesai, PT Pandu Logistics akan membuat keputusan
apakah barang tersebut perlu dilakukan proses sortir untuk setiap
cartonnya atau tidak, apabila tidak perlu dilakukan maka proses
selanjutnya adalah barang akan dibagi berdasarkan alamat tujuan
dan langsung diletakkan di area loading. Setelah itu, proses
selanjutnya adalah proses loading barang ke dalam truck, jumlah
barang yang diloading ke dalam truck harus sesuai dengan Delivery
Order atau Prove of Delivery dari bagian sales. Apabila barang
tersebut perlu dilakukan proses penyortiran setiap carton, proses
selanjutnya adalah melakukan proses sortir untuk setiap cartonnya,
biasanya proses sortir setiap carton dilakukan untuk barang-barang
yang memiliki tingkat resiko tinggi seperti produk DG (dangerous
Goods), barang mudah pecah dan barang yang memiliki nilai tinggi.
Proses selanjutnya adalah barang akan dibagi berdasarkan alamat
tujuan dan langsung diletakkan di area loading. Setelah itu, proses
selanjutnya adalah proses loading barang ke dalam truck, jumlah
barang yang diloading ke dalam truck harus sesuai dengan Delivery
Order atau Prove of Delivery dari bagian sales.
21
2.1.2. Aktivitas Transportasi dan Distribusi
22
Gambar 2.3 SOP Jasa Kurir (2)
23
Terdapat 2 tipe pengiriman dalam PT Pandu Logistics, yaitu
pengiriman jasa kurir dan pengiriman barang dari gudang.
Pengiriman jasa kurir yaitu aktivitas pengiriman yang dilakukan kurir
dengan menerima barang dari customer kemudian akan dikirimkan
ke tempat tujuan yang telah ditentukan oleh customer, sedangkan
untuk pengiriman barang dari gudang adalah aktivitas pengiriman
barang yang dilakukan oleh PT Pandu Logistics dari gudang yang
disewa oleh perusahaan lain seperti Meadjohnson, Coca-cola, dan
BRI.
Untuk Prosedur Operasi Standar (POS) pengiriman jasa kurir
adalah sebagai berikut. Pertama, PT Pandu Logistics melakukan
layanan pelanggan. Yang dimaksud dengan layanan pelanggan
adalah kurir PT Pandu Logistics mengambil pesanan dari pelanggan,
jenis pengambilan barang pesanan ini terdiri dari 2 jenis, yaitu On-
Call Pickup dan Daily Pickup. Untuk On-Call Pickup artinya adalah
customer akan menghubungi saat ada barang kiriman, sedangkan
Daily Pickup artinya adalah kurir melakukan pengambilang barang
kiriman secara harian. Nantinya data pickup tersebut akan diberikan
oleh customer service kepada Dispatcher pada template aplikasi
yang tersedia di jaringan computer. Pada tahap ini jenis transportasi
yang akan digunakan oleh kurir ditentukan dan paket/dokumen yang
akan dipick-up dicatat pada form Pick Up Control Sheet.
Kemudian kurir akan memeriksa barang yang akan dikirimkan.
Pada Langkah ini kurir melihat barang yang ingin dikirim customer,
kurir meneliti/mengidentifikasi barang kiriman dan meminta informasi
yang jelas dari customer terkait dengan barang yang akan dikirimkan
tersebut kemudian mengklasifikasikannya. Kurir juga akan memberi
masukan kepada customer terkait dengan pengemasan/pengepakan,
asuransi barang, dan penanganan khusus yang diperlukan oleh
24
barang tersebut. Kemudian kurir akan menanyakan keada customer
jenis pengiriman yang diinginkan.
Langkah selanjutnya adalah membuat Consigment Note/Con-note
(POD). Con-note ini berisi tentang data pengirim dan penerima,
tanggal barang diterima, catatan khusus mengenai penanganan
barang, jumlah rupiah yang dibayarkan oleh customer, jenis
pelayanan yang dipilih (darat/laut/ONS/SDS), dan jumlah koli.
Kemudian barang akan diserahkan oleh customer kepada kurir.
Kemudian langkah selanjutnya adalah barang akan diserahkan
kepada kantor pusat untuk dicek, input data, dan pemberian label.
Selanjutnya barang akan disortir berdasarkan tempat/kota tujuan.
Kemudian proses selanjutnya adalah meng-input nomor barcode
bagging, scanning dokumen, memasukkan paket ke dalam bagging,
data paket kemudian dibuatkan manifest (data kiriman) dan
dimasukkan ke dalam karung, bagging ditutup/dijahit dan ditimbang,
terakhir data jumlah berat dan kode kota tujuan ditulis secara
mencolok di bagging.
Selanjutnya adalah proses pembuatan daftar muat barang dan
mengisi form surat jalan. Barang (bagging) yang telah dilengkapi
dokumen SMU (Surat Muatan Udara), PTI (Pemberitahuan Tentang
Isi), dan terlabel akan dikategorikan sebagai ‘ready to carriage’.
Kemudian barang (bagging) akan dikirimkan ke bandara dan
dibuatkan SPB (Surat Pengiriman Barang). Kemudian apabila paket
dikirim menggunakan vendor, maka petugas memanggil vendor. Dan
apabila menggunakan truk PSS maka, barang akan segera dimuat
ke truk. Langkah terakhir, barang dimuat ke dalam truk (milik PSS
atau vendor) sekaligus cek tally clerk.
Untuk Prosedur Operasi Standar (POS) pengiriman barang dari
gudang adalah sebagai berikut. Pertama menerima Delivery Order
25
(DO) dari bagian sales. Kemudian membuat rekap DO, apabila DO
yang direkap tidak sesuai maka kembali ke prosedur menerima DO,
sedangkan apabila DO sesuai maka prosedur akan dilanjutkan ke
langkah selanjutnya yaitu proses pengeluaran barang. Barang yang
dikeluarkan harus sesuai jumlahnya dengan hasil rekap DO yang
telah dibuat sebelumnya. Kemudian barang akan disortir, jumlah
barang harus sesuai dengan hasil rekap DO. Apabila diperlukan
proses sortir setiap carton maka sortirlah setiap carton, apabila tidak
diperlukan maka barang dibagi berdasarkan alamat tujuan dan
diletakkan di area loading. Selanjutnya adalah proses muat barang
ke truk, jumlah barang yang dimuat harus disesuaikan dengan DO.
Keterangan
PPN 10% /Harga Barang
Ongkos Kirim Rp 90,000 /Kirim
Admin Pembelian Rp 45,000 /Pesan
Adm Pembayaran Rp 6,500 /Transfer dari Nilai Barang
Biaya Pembelian ATK Rp 2,000,000 /Pemesanan/Bulan
Biaya Pembelian Gudang Rp 3,000,000,000 /Pembelian
Biaya Perawatan Gudang Rp 300,000 /Bulan
Kapasitas Gudang 2000 /Meter
Penggunaan Gudang untuk ATK 20 Meter
Nilai Simpan Rp 194,805
Gaji Programmer Rp 5,000,000 /Bulan/Orang
Gaji Kepala Programmer Rp 7,000,000 /Bulan/Orang
Pembuatan Sistem Rp 32,000,000 /Pembuatan
Biaya Perawatan Sistem Rp 1,500,000 /Bulan
Gaji Pegawai Gudang Rp 3,600,000 /Bulan
Biaya Pembelian Rak Gudang Rp 4,000,000 /Pembelian
Biaya Listrik Rp 10,000,000 /Bulan
Biaya Pembelian Forklift Rp 700,000,000 /Pembelian
Biaya Penyusutan Forklift Rp 7,291,667 /Bulan
Biaya Pembelian Hand Pallet Rp 4,500,000 /Pembelian
Biaya Penyusutan Hand Pallet Rp 46,875 /Bulan 26
Biaya Pembelian Trolley Rp 500,000 /Pembelian
Biaya Penyusutan Trolley Rp 8,333 /Bulan
Biaya Pembelian Pallet Rp 75,000 /Pembelian
Biaya Perawatan Gudang Rp 300,000 /Bulan
Kapasitas Gudang 2000 /Meter
Penggunaan Gudang untuk ATK 20 Meter
Nilai Simpan Rp 194,805
Gaji Programmer Rp 5,000,000 /Bulan/Orang
Gaji Kepala Programmer Rp 7,000,000 /Bulan/Orang
Pembuatan Sistem Rp 32,000,000 /Pembuatan
Biaya Perawatan Sistem Rp 1,500,000 /Bulan
Gaji Pegawai Gudang Rp 3,600,000 /Bulan
Biaya Pembelian Rak Gudang Rp 4,000,000 /Pembelian
Biaya Listrik Rp 10,000,000 /Bulan
Biaya Pembelian Forklift Rp 700,000,000 /Pembelian
Biaya Penyusutan Forklift Rp 7,291,667 /Bulan
Biaya Pembelian Hand Pallet Rp 4,500,000 /Pembelian
Biaya Penyusutan Hand Pallet Rp 46,875 /Bulan
Biaya Pembelian Trolley Rp 500,000 /Pembelian
Biaya Penyusutan Trolley Rp 8,333 /Bulan
Biaya Pembelian Pallet Rp 75,000 /Pembelian
Biaya Simpan tanpa Tools Rp 100,000 /Meter
Biaya Simpan Retail Bisnis Rp 150,000 /Meter
Biaya Simpan Teknologi Komunikasi
Rp 200,000 /Meter
Biaya Asuransi Barang 0.35% /Nilai Barang
Rp 21,000 /Unit Barang
Biaya Re-Packaging
Rp 400,000 /Box
Biaya Pembelian Komputer Rp 4,000,000 /Pembelian
Biaya Penyusutan Komputer Rp 66,667 /Bulan
Kerusakan dan Penyusutan Barang 1% /Periode
27
dan Rp.6.500,-. Sedangkan ongkos kirim saat melakukan
pemesanan dalam sekali kirim PT Pandu Logistics dikenakan biaya
sebesar Rp.90.000,-.
Pada biaya penyimpanan telah disebutkan sebelumnya terdapat
beberapa komponen biaya. Yang pertama adalah biaya pembelian
gudang sebesar Rp.3.000.000.000/pembelian. Kedua adalah biaya
perawatan gudang sebesar Rp.300.000/bulan. Dan terakhir biaya
kerusakan dan penyusutan barang yaitu sebesar 1%/bulan. Alasan
mengapa biaya kerusakan dan penyusutan barang berbentuk
persentase adalah dikarenakan setiap barang yang disimpan
mempunyai nilai yang berbeda, sehingga tidak dapat disamakan
harga untuk nilai setiap barangnya.
Pada biaya sistemik juga terdapat beberapa komponen biaya.
Yang pertama adalah gaji programmer yaitu sebesar
Rp.5.000.000/bulan. Yang kedua adalah gaji kepala programmer
yaitu sebesar Rp.7.000.000/bulan. Yang ketiga adalah biaya
pembuatan sistem yaitu sebesar Rp.32.000.000/pembuatan. Dan
terakhir adalah biaya perawatan sistem yaitu sebesar
Rp.1.500.000/bulan.
28
Biaya BBM terdiri dari biaya BBM itu sendiri. PT Pandu Logistics
mempunyai 5 jenis kendaraan, yaitu Grand Max, Isuzu Elf, Truk
Suzuki, Truk Dyna Toyota, dan Truk Fuso Mitsubishi. Untuk
kendaraan Grand Max dan Isuzu Elf memakai bahan bakar premium
yang harganya Rp.6.550/liter, sedangkan ketiga lainnya memakai
bahan bakar solar dengan harga Rp.5.150/liter.
29
disebutkan diambil dari rata-rata biaya pungutan liar yang
dikeluarkan oleh driver. Biaya yang selanjutnya adalah upah driver
dan asisten driver masing-masing sebesar Rp.3.600.000/bulan.
30
Rp.195.000/bulan. Hasil tersebut didapatkan dari biaya/km dikali
dengan jarak tempuh yang dilakukan per bulan.
Tabel 2.5 Biaya Tire
Biaya Tire adalah biaya penyusutan ban. Terdiri dari biaya tire itu
sendiri. Untuk jenis kendaraan grand max, Isuzu Elf, dan Truk Suzuki
dengan total 4 ban merk gajah tunggal masing-masing ban
mempunyai harga Rp.350.000. Apabila dikalkulasikan dengan 4 ban,
maka total pembelian yang dilakukan adalah Rp.1.400.000. Dengan
asumsi jarak yang dapat ditempuh oleh ban adalah masing-masing
60.000 km, maka biaya tire ban untuk ketiga kendaraan tersebut
adalah Rp.23,3/km. Hasil tersebut didapatkan dari total pembelian
ban dibagi dengan jarak yang dapat ditempuh oleh ban. Untuk jenis
kendaraan Truk Dyna Toyota yang mempunyai ukuran ban 750/16
dengan harga 1 ban Rp.1.450.000 dan jarak tempuh 60.000 km
mempunyai biaya tire Rp.145/km. Perhitungan dari hasil tersebut
sama seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Untuk jenis
kendaraan Truk Fuso Mitsubishi yang mempunyai ukuran ban 900/20
dengan harga 1 ban Rp.2.750.000 dan jarak tempuh 60.000 km
mempunyai biaya tire Rp.275/km. Diketahui dari narasumber bahwa
ban depan akan lebih cepat rusak daripada ban belakang, sehingga
biasanya penggantian ban dilakukan untuk setiap 2 set ban. Untuk
Truk besar (Dyno & Fuso) biasanya akan mengganti ban sebanyak 8
kali dalam 1 tahun, sedangkan untuk ketiga kendaraan lain hanya 4
kali dalam 1 tahun.
31
Biaya Depresiasi adalah biaya penyusutan dari kendaraan. Untuk
kendaraan Grand Max dengan harga pembelian Rp.110.000.000 dan
umur ekonomis 10 tahun, maka biaya depresiasinya adalah
Rp.916.667/bulan. Hasil tersebut didapat dari harga pembelian dibagi
10 tahun dan dibagi kembali dengan 12 bulan agar satuannya
menjadi bulan. Untuk kendaraan Isuzu Elf dengan harga pembelian
Rp.145.000.000 dan umur ekonomis 10 tahun, maka biaya
depresiasi yang dikeluarkan adalah Rp.1.208.333/bulan. Untuk Truk
Suzuki dengan harga pembelian Rp.280.000.000 dan umur ekonomis
10 tahun, maka biaya depresiasi yang dikeluarkan adalah
Rp.2.333.333/bulan. Untuk Truk Dyna Toyota dengan harga
pembelian Rp.360.000.000 dan umur ekonomis 7 tahun, maka biaya
depresiasi yang dikeluarkan adalah Rp.4.285.714/bulan. Untuk Truk
Fuso Mitsubishi dengan harga pembelian Rp.500.000.000 dan umur
ekonomis 7 tahun, maka biaya depresiasi yang dikeluarkan adalah
Rp.5.952.381/bulan. Perhitungan biaya depresiasi untuk keempat
kendaraan terakhir sama dengan perhitungan biaya depresiasi yang
dilakukan pada kendaraan pertama yaitu Grand Max.
32
Tabel 2.8 Biaya Overhead
33
Untuk Grand Max dan Isuzu Elf biaya yang dikeluarkan adalah
Rp.2.800.000/tahun dan apabila dikonversikan menjadi satuan bulan
menjadi Rp.233.333/bulan. Untuk kendaraan Truk Suzuki biaya yang
dikeluarkan untuk STNK adalah Rp.3.600.000/tahun dan apabila
dikonversikan ke dalam satuan bulan menjadi Rp.300.000/bulan.
Untuk Truk Dyna Toyota biaya yang dikeluarkan adalah
Rp.4.600.000/tahun dan apabila dikonversikan ke dalam satuan
bulan menjadi Rp.383.333/bulan. Untuk Truk Fuso Mitsubishi biaya
yang dikeluarkan adalah Rp.1.600.000/tahun sehingga apabila
dikonversikan ke dalam satuan bulan menjadi 133.333/bulan. Alasan
mengapa biaya STNK Truk Fuso Mitsubishi lebih rendah
dibandingkan dengan yang lainnya adalah karena Truk Fuso ini
menggunakan plat kuning. Setiap kendaraan yang mempunyai plat
kuning tidak mempunyai kebebasan untuk ke setiap area, biasanya
yang memakai plat kuning ini adalah angkutan umum ataupun
angkutan barang. Maka dari itu, biaya STNK Truk Fuso lebih murah
dibandingkan dengan yang lainnya. Kedua untuk biaya KIR dilakukan
setiap 6 bulan dan mempunyai 2 jenis harga, yaitu harga untuk mobil
kecil dan truk. Untuk mobil kecil (Grand Max & Isuzu Elf) biaya KIR-
nya adalah Rp.300.000/6 bulan, maka apabila dikonversikan menjadi
satuan bulan menjadi Rp.50.000/bulan (dibagi dengan 6). Untuk
Harga KIR Truk (Truk Suzuki, Truk Dyna Toyota, dan Truk Fuso
Mitsubishi) adalah Rp.600.000/6 bulan, sehingga apabila
dikonversikan ke dalam satuan bulan menjadi Rp.100.000/bulan
(dibagi dengan 6). Ketiga biaya Terra, dibagi menjadi 2 jenis harga
yaitu untuk mobil kecil dan truk. Harga untuk mobil kecil sebesar
Rp.250.000/6 bulan dan apabila dikonversikan ke dalam satuan
bulan menjadi Rp.41.667. Sedangkan, untuk harga terra truk sebesar
Rp.350.000/6 bulan, maka apabila dikonversikan ke dalam satuan
bulan menjadi Rp.58.333. Keempat biaya Retribusi, untuk semua
jenis kendaraan dikenakan tarif sebesar Rp.2.500/trip. Terakhir
adalah biaya Surat Izin Usaha (SIU) yaitu biaya yang dikeluarkan
saat baru membuat usaha yaitu sebesar Rp.10.000.000/5 tahun
apabila biaya ini dikonversikan maka menjadi Rp.166.666,67/bulan.
Hasil tersebut berasal dari Rp.10.000.000 dibagi dengan 5 tahun dan
dibagi lagi dengan 12 bulan, sehingga hasilnya tersebut didapatkan
dalam satuan bulan.
34
Tabel 2.10 Profit
No Keterangan Persentase
1 Margin Keuntungan 70%
35
BAB III
PERHITUNGAN BIAYA
36
adalah suatu metode yang digunakan untuk pembelian barang dengan
melihat segi ekonomis dari kuantitas dan harga barang tersebut.
Ongkos Sistemik pada PT Pandu Logistics diperoleh dari pembuatan
sistem Warehouse Management System yang dilakukan oleh bagian
programmer sebanyak 5 orang dan 1 orang kepala programmer, ditambah
dengan biaya perawatan sistem.
Ongkos inventory diperoleh dari perhitungan jumlah ongkos
pembelian, PPN, ongkos pesan, ongkos simpan dan ongkos sistemik.
Ongkos inventory tersebut digunakan untuk mengetahui berapa banyak
biaya yang dikeluarkan untuk proses pergudangan tersebut.
Komponen Biaya
No Item Kota Tujuan
1 Kota Tujuan Bintaro
2 Total Jarak Tempuh setiap bulan(km/bulan) 7800
3 HK (HK/Bulan) 24
4 Estimasi Trip (Trip/Bulan) 24
5 Biaya BBM (Rp/Liter) Rp 6,550
6 Ratio BBM (Km/liter) 10
7 Insentif Driver (Rp/AWB) Rp 100
9 Driver (jumlah/bln) 1
10 Asisten Driver (jml kenek/bln) 0
11 Biaya Toll/trip (Rp/trip) Rp 30,000
12 Penyusutan ban (Rp/km) Rp 23
13 Perawatan Truck (Rp/km) Rp 37
14 Biaya Parkir (Rp/trip) Rp 29,000
37
dihargai sebesar Rp. 100. Untuk jumlah driver hanya 1 karena untuk
tujuan rute akhir bintaro menggunakan mobil Grand Max yang dikendarai
oleh 1 supir tanpa adanya asisten driver. Alasan tersebut dikarenakan
masih berada diwilayah jabodetabek sehingga tidak perlu memerlukan
asisten driver. Berbeda jika untuk ekspedisi luar kota seperti ke jawa dan
sumatera maka perlu adanya asisten driver. Biaya toll untuk tujuan bintaro
jika ditotal yaitu sebesar Rp. 62.000, melewati beberapa tol yaitu tol
Rawamangun sebesar Rp. 9.500, tol Dukuh 1 sebesar Rp. 21.500, tol
Ciputat 1 Rp. 15.000, tol Dukuh sebesar Rp. 6.500 dan tol Cililitan
sebesar Rp. 9.500.
Untuk penyusutan ban pada kendaraan Grand Max didapat dari
harga pembelian 1 ban mobil merk Gajah Tunggal seharga Rp. 350.000,
pada mobil Grand Max terdapat 4 ban maka total pembelian ban menjadi
Rp. 1.400.000 (Rp. 350.000 x 4 ban). Serta masa habis ban atau akan
dilakukan pergantian jika sudah mencapai jarak 60.000 km. Maka
penyusutan ban dengan satuan (Rp/km) adalah Rp. 23
(Rp.1.400.000/60.000 km). Jika untuk perawatan mobil bermerek Grand
Max dilakukan secara preventif. Terdapat jenis perawatan ringan dan
perawatan besar, untuk jenis perawatan ringan seperti pergantian oli dan
pengecekan spare part maka besar biaya yang dikeluarkan adalah Rp.
124.000, sedangkan untuk jenis perawatan besar seperti pergantian spare
part, ganti filter, ganti setir dll maka biaya yang dikeluarkan adalah Rp.
250.000. serta diketahui masa servis atau perawatan dilakukan jika sudah
mencapai jarak 10.000 km. Maka dalam perhitungan ini Rp. 37 didapat
dari (Rp. 124.000+Rp. 250.000)/10.000 km. Sedangkan biaya parkir
didapat dari jumlah berapa kali parkir yang dilakukan oleh driver dalam
perjalanan ekspedisi dari PT Pandu Logistics Head Office Klender –
Bintaro - Jombang - Karang Tengah – Ciledug -Tanah Kusir – Pondok
Indah, jika ditotalkan sebesar Rp. 29.000/trip.
38
Tabel 3.3 Biaya Tetap
Biaya Tetap
Bintaro
No Item Km per Bulan
7800
Unit Cost (OTR)
1 1.1 Mobil Grandmax Rp 110,000,000 10 tahun
Total Investasi/depresiasi 10 tahun 916,666.67
Lisensi
2.1 KIR frekuensi/th 2 kali/tahun
Biaya KIR Rp 300,000
Total biaya/bulan Rp 50,000
2.2 Frekuensi (th) 5 tahun
2 Biaya Ijin Usaha Rp 10,000,000
Total biaya/bulan 166,666.67
2.3 Frekuensi /th 1 kali/tahun
Perpanjangan STNK Rp 2,800,000
Total biaya/bulan Rp 233,333
Total Lisensi Rp 450,000
3 Asuransi Rp -
4 Gaji Driver Rp 3,600,000
Overhead
5.1 Biaya Gaji Administrasi Rp 3,600,000 per bulan
5.2 Biaya Sewa Kantor Rp - per bulan
5
5.3 Biaya Listrik & Telepon Rp 35,000,000 per bulan
5.4 Biaya Perlengkapan Rp 10,000,000 per bulan
5.5 Biaya Gaji HRD Rp 10,000,000 per bulan
Total OH Rp 58,600,000
Total Biaya Tetap Rp 63,566,667
39
Biaya yang termasuk kedalam biaya tetap yaitu biaya pembelian
kendaraan, biaya lisensi, biaya asuransi, gaji driver dan overhead. Pertama,
biaya pembelian kendaraan terdiri dari harga 1 unit beli mobil merek Grand
Max dari Daihatsu sebesar Rp. 110.000.000 dengan masa pakai ekonomis
selama 10 tahun. Maka besar biaya perbulannya adalah Rp.
110.000.000/10 tahun/12 bulan = Rp. 916.667.67.
Kedua biaya untuk lisensi seperti uji KIR atau uji kendaraan, biaya
perizinan usaha dan perpanjangan STNK. Biaya yang keluarkan untuk
melakukan uji KIR yaitu Rp. 300.000 per 6 bulan sekali, maka biaya per
bulannya adalah (Rp. 300.000 x 2)/12 bulan = Rp. 50.000. Biaya perizinan
usaha yang harus dibayarkan per 5 tahun sekali sebesar Rp. 10.000.000,
Maka biaya per bulannya adalah Rp. 10.000.000/5 tahun/12 bulan= Rp.
166.667,67. Sedangkan untuk biaya perpanjangan STNK Grand Max
adalah Rp. 2.800.000/tahun, maka biaya per bulannya adalah Rp.
2.800.000/12 bulan = Rp. 233.333,33. Sehingga total keseluruhan untuk
biaya lisensi adalah sebesar Rp. 450.000 per bulan.
Ketiga biaya untuk asuransi, pada PT Pandu Logistics ini tidak
menggunakan jasa asurasi pada kendaraannya. Alasannya karena tidak
ada perusahaan yang ingin meng-cover kerusakan jika tidak lebih dari 75%.
Sehingga menurut PT Pandu Logistics hal tersebut sangat merugikan, maka
untuk itu PT Pandu Logistics memutuskan untuk tidak menggunakan jasa
asuransi kendaraan.
Keempat biaya gaji driver yang dikeluarkan oleh PT Pandu Logistics yaitu
sebesar Rp. 3.600.000. Untuk rute dari PT Pandu Logistics Head Office
Klender – Bintaro - Jombang - Karang Tengah – Ciledug -Tanah Kusir –
Pondok Indah ini sehari-harinya hanya ada 1 driver tanpa ditemani oleh
asisten driver. Hal tersebut dikarenakan rute masih berada di daerah
jabodetabek sehingga tidak perlu ditambah dengan asisten driver dalam
proses pengiriman barang.
Kelima merupakan biaya overhead yaitu biaya yang berada diluar dari
aspek transportasi seperti gaji administrasi, biaya sewa kantor, biaya
telepon dan listrik, biaya perlengkapan, dan gaji HRD Manajer. Gaji
administrasi sebesar Rp. 3.600.000, biaya sewa kantor tidak ada karena
kantor tersebut milik sendiri, biaya telepon dan listrik sebesar Rp.
35.000.000 per bulan, biaya perlengkapan Rp. 10.000.000 per bulan, dan
gaji HRD Manajer sebesar Rp. 10.000.000 per bulan. Maka total dari biaya
overhead adalah sebesar Rp. 58.600.000 per bulan.
Jadi total keseluruhan untuk biaya tetap yaitu penjumlahan dari kelima
komponen diatas ditotal yaitu Rp. 63.566.667 per bulan.
40
Tabel 3.4 Biaya Variabel
Adapun biaya yang termasuk kedalam biaya variabel yaitu biaya yang
berubah mengikuti sesuai kebutuhannya, seperti biaya insentif driver,
semakin besar insentif yang didapatkan driver semakin besar biaya yang
dikeluarkan perusahaan untuk membayar upah insentif kepada driver.
Pertama biaya insentif driver merupakan biaya yang didapatkan oleh
driver apabila sudah mencapai target sebanyak 60 AWB yang 1 AWB
dihargai sebesar Rp. 100. Dan dalam sebulan driver dapat mencapai 4000
AWB Untuk itu perusahaan mengeluarkan biaya insentif driver sebesar Rp.
400.000 perbulannya.
Kedua biaya BBM yaitu biaya yang dikeluarkan untuk mengisi bahan
bakar selama perjalanan yaitu didapat dari rute/rasio*harga bbm. Jadi Rp.
7800 km/13 liter/Rp. 6.550 = Rp. 3.930.000.
Ketiga biaya toll untuk tujuan bintaro jika ditotal yaitu sebesar Rp.
62.000, melewati beberapa tol yaitu toll Rawamangun sebesar Rp. 9.500,
toll Dukuh 1 sebesar Rp. 21.500, toll Ciputat 1 Rp. 15.000, toll Dukuh
sebesar Rp. 6.500 dan toll Cililitan sebesar Rp. 9.500. Jika dalam sebulan
menjadi Rp. 62.000 x 24 estimasi trip = Rp. 1.488.000.
41
Keempat biaya parker, biaya parkir didapat dari jumlah berapa kali parkir
yang dilakukan oleh driver dalam perjalanan ekspedisi dari PT Pandu
Logistics Head Office Klender – Bintaro - Jombang - Karang Tengah –
Ciledug -Tanah Kusir – Pondok Indah, jika ditotalkan sebesar Rp.
29.000/trip. Maka dalam sebulan menjadi Rp. 29.000 x 24 estimasi trip =
Rp. 696.000.
Kelima biaya retribusi merupakan biaya pungutan oleh dinas
perhubungan sebesar Rp. 2.500 per trip, maka dalam sebulan menjadi Rp.
60.000.
Keenam biaya maintenance untuk penyusutan ban pada kendaraan
Grand Max didapat dari harga pembelian 1 ban mobil merk Gajah Tunggal
seharga Rp. 350.000, pada mobil Grand Max terdapat 4 ban maka total
pembelian ban menjadi Rp. 1.400.000 yang berasal dari Rp. 350.000 x 4
ban. Serta masa habis ban atau akan dilakukan pergantian jika sudah
mencapai jarak 60.000 km. Maka penyusutan ban dengan satuan (Rp/km)
adalah Rp. 23 yang berasal dari Rp.1.400.000/60.000 km. Dalam sebulan
menjadi Rp 23 x 7800 km estimasi = Rp 182.000/bulan.
Sedangkan untuk biaya perawatan truk dilakukan secara preventif.
Terdapat jenis perawatan ringan dan perawatan besar, untuk jenis
perawatan ringan seperti pergantian oli dan pengecekan spare part maka
besar biaya yang dikeluarkan adalah Rp. 124.000, sedangkan untuk jenis
perawatan besar seperti pergantian spare part, ganti filter, ganti setir dll
maka biaya yang dikeluarkan adalah Rp. 250.000. serta diketahui masa
servis atau perawatan dilakukan jika sudah mencapai jarak 10.000 km.
Maka dalam perhitungan nya adalah (Rp. 124.000+Rp. 250.000)/10.000 km
= Rp. 37. Maka dalam sebulan menjadi Rp 37 x 7800 km = Rp.
291.270/bulan.
Maka total untuk biaya variabel adalah penjumlahan dari keenam
komponen biaya diatas yaitu sebesar Rp. 7.047.720 per bulan. Sedangkan
untuk total biaya yaitu penjumlahan dari total biaya tetap ditambah dengan
total biaya variabel yaitu Rp. 63.566.667 ditambah dengan Rp. 7.047.720
menjadi Rp. 70.614.387 per bulan. Untuk nilai management fee pada PT
Pandu Logistics tidak ada karena PT Pandu Logistics berbasis corporate,
yang bukan berbentuk retail seperti JNE atau lainnya yang didalamnya ada
biaya untuk mengelola management fee yaitu biaya yang harus dikeluarkan
oleh perusahaan untuk mengelola administrasi didalamnya.
Sehingga didapat nilai rate/km dengan cara membagi total biaya
keseluruhan dengan jarak tempuh yaitu Rp. 70.614.387/7800 km = Rp
9.053,13.
42
BAB IV
ANALISIS
43
pada saat pengiriman barang tidak sampai kepada pelanggan, hal
tersebut merupakan kesalahan dari driver. Sehingga yang bertanggung
jawab atas kehilangan atau keterlambatan pengiriman adalah driver. Jika
barang tersebut hilang atau kekurangan barang maka pihak PT Pandu
Logistics atau driver akan melakukan pergantian maksimum 10 kali dari
biaya pengiriman barang yang hilang saja atau maksimum Rp. 1.000.000.
Untuk itu saat pengiriman perlu diperhatikan dengan baik supaya tidak
terjadi kesalahan yang dapat merugikan kedua belah pihak.
44
Ongkos simpan yaitu biaya yang mencakup semua biaya yang terjadi
karena penyimpanan persediaan, yang termasuk didalam biaya ini adalah
biaya fasilitas pergudangan penganan asuransi dan kerusakan barang.
Jika semakin besar barang atau unit yang disimpan didalam gudang maka
akan semakin besar biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan.
Tetapi disisi lain, mengingat bahwa PT Pandu Logistics merupakan
perusahaan yang menyewakan gudangnya untuk perusahaan lain seperti
Mel Johnson dll disewakannya menggunakan luas/meter bukan rupiah/unit
barang, maka jika dikalkulasikan akan jauh lebih murah dan
menguntungkan bagi pihak customer karena apabila PT Pandu Logistics
menyewakannya dengan rupiah/unit barang akan mahal, semakin banyak
unit barang yang disimpan dan dikelola oleh PT Pandu maka akan
semakin besar biaya yang harus dikeluarkan oleh customer untuk
membayar ongkos simpannya.
Biaya sistemik adalah biaya yang berkaitan dengan sistem yang
digunakan didalam perusahaan, sistem yang digunakan di dalam bagian
gudang pada PT Pandu Logistics adalah aplikasi Warehouse
Management System (WMS). PT Pandu Logistics membuat sendiri sistem
tersebut, sistem tersebut dibuat langsung oleh bagian Programmer PT
Pandu Logistics. Bagian Programmer yang membuat sistem tersebut
sebanyak 6 karyawan yang terdiri dari 1 orang sebagai Kepala Bagian
Programmer dan 5 orang sebagai karyawan bagian Programmer.
Perhitungan biaya inventory digunakan untuk mengetahui berapa
biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk penyimpanan per unit
barang. Faktor lain yang dapat mempengaruhi tingginya biaya inventory
apabila semakin banyak barang yang dipesan dalam sekali pesan dapat
membuat biaya pesan menjadi rendah, namun semakin banyak barang
yang terdapat di gudang dan lamanya waktu penyimpanan dapat
meningkatkan biaya inventory di gudang. Namun pada PT Pandu
Logistics, karena barang yang dipesan merupakan kebutuhan rutin
perusahaan yang setiap bulannya harus diisi kembali sehingga biaya
simpan di PT Pandu Logistics tidak mahal.
45
4.3. Analisis Perhitungan Biaya Transportasi
46
BAB V
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Proses logistics pada suatu perusahaan merupakan suatu hal yang
sangat penting. Karena faktor terbesar yang mempengaruhi beban yang
dikeluarkan oleh perusahaan adalah biaya logistik. Biaya logistik ini dapat
muncul akibat 5 aktivitas logistik, yaitu pengadaan, pergudangan,
persediaan, distribusi, dan transportasi. Dan dari kelima aktivitas logistik
tersebut, biaya transportasi adalah biaya yang paling besar pengaruhnya
untuk biaya logistik. Pada PT Pandu Logistics rate/km yang didapatkan
sudah termasuk baik, karena PT Pandu Logistics tidak mempunyai biaya
sewa kantor, asuransi, dan manajemen fee. Penyebab dikatakannya
cukup baik karena mungkin saja perusahaan lain yang menjalankan usaha
pada bidang logistik mempunyai ketiga beban faktor tersebut, sehingga
karena adanya beban tersebut rate/km pada perusahaan lain pun akan
lebih besar dibandingkan dengan PT Pandu Logistics.
Sedangkan untuk bagian gudang yang terdapat ongkos inventory,
terdapat hal-hal yang mempengaruhi tingginya biaya inventory apabila
semakin banyak barang yang dipesan dalam sekali pesan dapat membuat
biaya pesan menjadi rendah, namun semakin banyak barang yang
terdapat di gudang dan lamanya waktu penyimpanan dapat meningkatkan
biaya inventory di gudang. Namun pada PT Pandu Logistics, karena
barang yang dipesan merupakan kebutuhan rutin perusahaan yang setiap
bulannya harus diisi kembali sehingga biaya simpan di PT Pandu Logistics
tidak mahal.
47
5.2. Saran
Untuk proses yang dilakukan oleh PT Pandu Logistics telah berjalan baik
sesuai dengan Standard Operation Procedure (SOP) yang ada. Para
pegawai melakukan pekerjaan mereka sesuai dengan SOP yang ada.
Namun, ada beberapa hal yang mungkin harus diperhatikan oleh PT
Pandu Logistics, yaitu lantai yang kurang rata, peringatan untuk selalu
memakai APD di dalam Gudang, dan cara penumpukan produk yang
kurang tepat.
Sehingga disarankan untuk PT Pandu Logistics untuk memperbaiki
lantai yang kurang rata pada Gudang, kemudian memasang peringatan
yang menarik untuk tetap selalu menggunakan APD ketika berada di dalam
Gudang, dan melatih atau menginformasikan kepada pegawai terkait
maksimal penumpukan produk dan cara penumpukan yang lebih tepat
agar barang yang ditumpuk tidak miring.
.
48
DAFTAR PUSTAKA
49
Lembar Wawancara
No Pertanyaan Jawaban
Masalah yang sering terjadi yaitu keterbatasan
armada yang disebabkan karena permintaaan
pengiriman yang banyak. Karena terlalu banyak
Permasalahan yang sering permintaan pengiriman, pengiriman jadi
1 muncul dalam kegiatan ditunda. Untuk trasportasi udara kesulitannya
transportasi apa ya pak? yaitu jika terjadi banyaknya permintaan, sulit
untuk mendapatkan Surat Muatan Udara
(SMU) yang menyebabkan ditundanya
pengiriman.
Berdasarkan Area, tetapi untuk mobil Grand
Bagaimana rute perjalanan Max rute yang yaitu dari PT Pandu Logistics
2 pengiriman dalam satu Head Office Klender – Bintaro - Jombang -
bulan ? Karang Tengah – Ciledug -Tanah Kusir –
Pondok Indah, bolak balik.
Apakah ada Rute
pengiriman barang (bolak-
3 Ada, ya kendaraan selalu terisi.
balik), apakah kendaraan
selalu terisi ?
Ada berapa macam jenis
4 transportasi di PT Pandu 3 jenis. Yaitu darat, udara dan laut
Logistik?
Ada berapa jenis kendaraan
ada 4 jenis. Yaitu CDE, CDD, CDD Long dan
5 untuk transportasi darat di
Fuso
PT Pandu Logistik?
Merk apa saja untuk setiap Untuk CDE yaitu Isuzu/elf dan Grand Max.
6 jenis kendaraan transportasi Untuk CDD yaitu Suzuki. Untuk CDD Long
darat? yaitu Toyota Dyna. Untuk FUSO yaitu Mitsubisi
50
berapa harga pembelian
Untuk Grand Max = Rp. 110 juta, Isuzu/elf =Rp.
untuk semua jenis
7 145 Juta, Suzuki = Rp. 280 Juta, Toyota Dyna
kendaraan transportasi
= Rp. 360 Juta, Fuso = Rp. 500 Juta
darat ?
Kendaraannya milik sendiri
8 Semuanya milik sendiri
apa sewa?
berapa umur ekonomis rata-rata 10 tahun, tetapi untuk Dyna dan Fuso
9
kendaraan? UE adalah 7 tahun
1 (satu) liter bahan bakar untuk kendaraan Grand Max 1 liter habis untuk
10
habis untuk berapa km? 13 km
Bahan bakar apa yang Untuk kendaraan Grand Max menggunakan
11 digunakan untuk setiap Premium, sedangkan untuk truk lainnya
jenis kendaraan? menggunakan solar
Berapa harga BBM
12 Premium = Rp. 6550, Solar Rp. 5.150
perliternya?
Grand Max = 25 liter
Isuzu Elf = 70 liter
Setiap pengisian full berapa
13 Truk Suzuki = 70 liter
liter?
Truk Dyna Toyota = 100 liter
Truk Fuso Mitsubishi = 200 liter
Grand Max = 1:13km
Dalam1 liter BBM habis Isuzu Elf = 1:10 km
14 untuk berapa km? dan Truk Suzuki = 1:8 km
berapa rasionya? Truk Dyna Toyota = 1:6,5 km
Truk Fuso Mitsubishi = 1:4,5 km
Ada berapa driver dalam 1
15 Apabila kendaraan Grand Max hanya 1 driver
truk?
Apakah saat melakukan Tergantung, jika memang perjalanan jauh akan
pengiriman barang, membutuhkan asisten driver, tetapi untuk
16
membutuhkan asisten kendaraan Grand Max untuk wilayah jakarta
driver? tidak membutuhkan asisten driver
Supir digunakan untuk pengendara yang
melakukan pengiriman ke luar daerah atau luar
Apa perbedaan antara kota, sedangkan untuk driver sebutan untuk
17
supir, driver dan kurir? pengendaraan untuk pengiriman jabodetabek,
dan kurir sebutan untuk pengiriman
menggunakan motor
18 Berapa jumlah asisten 1 orang
51
driver?
19 Berapa gaji untuk driver? UMR Jakarta
Berapa gaji untuk asisten
20 UMR Jakarta
driver?
Berapa uang makan yang Untuk uang makan driver tidak ada, karena
21
diberikan untuk driver? sudah dimasukan kedalam gaji perbulannya
Berapa biaya untuk
22 komunikasi dan koordinasi Rp 200.000 per bulan
? pulsa, internet?
Kami menggunakan GPS hanya untuk
Apakah didalam kendaraan
pengiriman luar kota, untuk dalam kota tidak
ada GPS ? Jika iya berapa
23 pakai GPS. Dan biaya pemasangan untuk 1
biaya yang dikeluarkan atas
unit kendaraan Rp. 2.000.000, dan biaya untuk
penggunaan GPS?
internet GPS perbulannya Rp. 200.000
Kami menggunakan GPS dengan menginstal
Bagaimana sistem dari
24 aplikasi Inteltech yang setiap harinya selalu
GPS?
dimonitor.
Kegunaannya yaitu memonitori perjalanan,
Apa keuntungan dengan
25 mengetahui histori km kendaraan, dan histori
menggunakan GPS?
siapa yang drivernya
26 Berapa biaya parkir? Rp. 29.000 Perperjalanan
27 Berapa biaya tol ? Rp. 62.000 Perperjalanan
Berapa jumlah ban pada Untuk Grand Max = 4 ban, Isuzu/elf = 4 ban,
29
setiap jenis kendaraan? Toyota Dyna = 4 ban, Fuso= 6 ban
Jenis atau merk apa ban Merek ban yang digunakan yaitu Gajah
30
yang digunakan? Tunggal
31 Berapa harga beli satu ban? Harga beli 1 ban yaitu Rp. 350.000
Berapa umur ekonomis satu
32 rata-rata 1 tahun
ban?
per perjalanan jaraknya adalah 325km maka
Berapa rata-rata jarak
33 kalau sebulan menjadi 7800 dengan hari kerja
tempuh dalam sebulan?
24 hari
Disetiap jenis kendaraan
memiliki ban dengan merk Menggunakan merek yang sama yaitu ban
35
yang semua atau beda- merek Gajah Tunggal
beda?
52
Apabila ban harus diganti,
biasanya ban diganti Jika terjadi pergantian ban PT Pandu Logistics
36
dengan merk yang sama menggunakan merek ban Gajah Tunggal
atau berbeda?
Untuk mobil Grand Max 1 ban kecil sebesar
Berapa biaya ganti ban
37 Rp. 350.000 merek Gajah Tunggal, ban besar
nya?
Rp. 1.500.000 (ban luar dan ban dalam)
Rata-rata yang paling cepat aus yaitu ban
Rata-rata ban yang mana
38 depan di jarak 60.000 km, sedangkan untuk
pak yang sering aus?
ban belakang 70.000-80.000 km
53
51 Berapa gaji bagian gudang? UMR Jakarta
Berapa gaji bagian admin
52 UMR Jakarta
gudang?
Berapa gaji bagian admin
53 UMR Jakarta
distribusi?
Berapa biaya sewa kantor
54 Untuk kantor pusat milik sendiri
atau depresiasi?
Berapa biaya listrik dan
56 Rata-rata Rp. 35.000.000
telepon?
Berapa biaya perlengkapan
57 Rata-rata Rp. 10.000.000
kantor?
Apakah perusahaan
Iya, tetapi hanya untuk kurir, karena kurir
melakukan sewa kendaraan
58 menggunakan kendaraannya sendiri yaitu
?, jika iya berapa harga
motor, untuk biaya sewa motor perbulan
sewanya ?
Untuk Grand Max dan Elf Isuzu sebesar Rp.
2.800.000, Truck sebesar Rp. 3.600.000 untuk
59 Biaya perpanjang STNK ?
4 ban, sedangkan Rp. 4.500.000 untuk 6 ban,
dan FUSO sebesar Rp. 1.600.000
Berapa biaya asuransi
60 Kami tidak menggunakan asuransi
kendaraan ?
Kami melakukan uji KIR setiap 6 bulan sekali,
Biaya yang dikeluarkan dari Dishub Rp. 150.000 tapi faktanya Rp.
62
untuk pembuatan KIR? 300.000 untuk mobil kecil dan Rp. 600.000
untuk truk
Biaya yang dikeluarkan Sesuai Regulasi Pemerintah Rp 10.000.000
63 untuk izin usaha (SIU) dan dan perpanjangan SIUP 4-5 tahun Rp.
perpanjang SIUP ? 10.000.000
Rp. 250.000 untuk mobil kecil dan Rp.350.000
64 Biaya terra dan kalibrasi?
untuk mobil yang beratnya > 1 ton
Untuk CDE (engkel 4 ban; 1,5 ton), CDD (6
Berapa kapasitas ban; 2 ton), Fuso (engkel 6 ban; 4 ton), CDD
65
kendaraan ? Long (engkel 6 ban; 4,5 ton), Grand Max 500
kg, Elf Isuzu 800 kg
67 Berapa biaya retribusi? Kira- kira Rp. 2.500
Apakah sering terjadi
Sering, terlebih untuk perjalanan luar pulau
68 adanya pungli (pungutan
seperti sumatera
liar)?
Jika terjadi berapa biaya
69 ± Rp. 20.000
yang dikeluarkan untuk
54
pungutan liar?
55
Berapa keuntungan yang 70% untuk perusahaan atau korporet dan 30%
90
diambil perusahaan? untuk sales, diolah untuk diskon customer.
Berapa persen biaya makan
91 driver dari gaji yang 25% untuk makan dan transportasi
diberikan?
Apakah PT Pandu
92 ya, namun sudah lunas
meminjam uang di bank?
Karyawan yang berada dikantor pusat 600
Berapa total seluruh
94 orang, yang berada di gudang BRI 50 orang,
karyawan?
dan yang berada di gudang tugas 300 morang
Apakah terdapat
tidak ada, karena Perusahaan kami berbasis
95 manajemen fee di PT
Corporate bukan retail seperti JNE atau lainnya
Pandu?
Berapa hari kerja dalam
96 Sebulan 24 hari kerja
sebulan?
Berapa biaya yang harus
dikeluarkan untuk
97 Biaya yang dikeluarkan Rp. 6.500
membayar admin
pembayaran?
Berapa biaya yang harus
dikeluarkan untuk
99 Biaya yang dikeluarkan Rp. 45.000
membayar admin
pembelian ?
Berapa biaya ongkos kirim
100 Rp. 90.000/kirim
pembelian ATK ?
Gudang kami sudah ada sejak 2005, jadi
Berapa umur ekonomis
101 sampai sekarang gudang kami sudah
gudang?
digunakan selama 13 tahun
Berapa biaya perawatan
102 Rp. 200.000 per bulan
gudang?
Berapa luas gudang yang
103 digunakan untuk 20 Meter
menyimpan ATK?
Berapa Biaya Perawatan
105 Rp. 1.500.000/Bulan
Sistem di Gudang?
a. Customer sering memesan barang secara
Kendala-Kendala yang mendadak dengan volume barang yang tinggi
106 sering timbul di dalam
b. Alamat yang diterakan tidak jelas
aktivitas pergudangan?
c. Tidak mencantumkan kode pos
56
Berapa luas gudang di
107 2200 squaremeter
perusahaan ini?
Alat material handling apa
108 forklift = 1 , handpallet =5, troley=2, pallet
saja yang digunakan?
Berapa banyak rak yang
109 50 rack (racking)
dimiliki di gudang tersebut?
Gudangnya milik sendiri
110 milik sendiri
atau sewa?
Apakah disetiap aktivitas
pergudangan sudah ada
111 SOP nya? SOP Persediaan, iya, ada
SOP Penyimpanan, SOP
Pengiriman?
Berapa kapasitas simpan Pada Gudang BRI seluas 2000 M2 dan
112
gudang ? Gudang Tugas seluas 2000m2
Biaya pemeliharaan barang Tidak ada, karena hanya melakukan
113
? penyimpanan
Biaya depresiasi gudang Rp
114
per tahun? 230,769,230.77
Berapa biaya listrik di
115 sebesar Rp. 10.000.000
gudang?
Berapa biaya penyimpanan Rp. 100.000.000 - Rp. 150.000.000 untuk
116 pada pt pandu logistik Retail Bisnis
(per/hari atau per/bulan)? Rp. 200.000.000 untuk Telekomunikasi
Penyewaan secara umum biasanya untuk
a. barang-barang promosi yang cepat habis
Ada berapa kategori
bukan barang reguler (biasanya barang sisa
117 penyewaan dalam pt pandu
promo)
ini?
b. Mel johnson (susu) diberikan perlakuan
khusus (barang promo)
Fasilitas apa saja yang
disediakan dalam sewa tersedia, digunakan gudang tertutup Mad
118
gudang (biaya penerangan, Jhonson produk susu
pendingin ruangan dll)?
Adakah biaya asuransi
119 barang/persediaaan di pt ada, 0,35% untuk barang
pandu dan berapa ?
Adakah biaya penggantian
120 jika terjadi (pencurian, Tidak ada
kerusakan, atau
57
perampokan dll)?
58
Adakah proses produksi
130 pada pandu ini? Kalau ada tidak ada
seperti apa produksinya?
Berapa biaya atk pada
131 RP. 2.200.000 sudah termasuk PPN 10%
gudang pandu?
Adakah maintenance untuk
132 komputer dll dan berapa ada, punya tukang service sendiri
biayanya?
Sistem informasi di pandu
133 Warehouse Management System
menggunakan sistem apa ?
Berapa biaya untuk Membuat sendiri, ada orang Programmernya 6
134
pembelian sistem tersebut? orang
Ada berapa pegawai
135 40 orang pegawai
gudang?
Terdapat pembagian
136 berapa divisi dan jobdesk Lampiran
disini?
Berapa durasi jam kerja
137 9 jam (kantor)
pada pt pandu?
Adakah penambahan long ada, dari jam 17.00 - 22.00
138
shift dan berapa biayanya? 17.00 - 20.00
Penerimaan barang dari customer
a. packaging
b. bagging
Seperti apa alur arus
139 c. barcode memakai sistem
barang digudang?
d. labeling addres
e. pengukuran berat (kg, volume)
f. barang siap di kirim
terdapat 2 service :
service warehouse and distribution (sewa
Pelayanan apa saja yang tempat, inventory management)
140 disediakan di PT Pandu
Logistik? service cross docking (ambil barang dari
custumer, prepare, diberi surat jalan) tanpa
melibatkan gudang
a. Dokumen Penerimaan Barang :
Dokumen apa saja yang surat jalan
141 digunakan di gudang PT receiving report
Pandu Logistik? b. Dokumen pengiriman barang
POD (Prove of Deleviery) = tanda bukti terima
59
Manifest (Surat jalan)
60
LAMPIRAN
61
Struktur Organisasi Warehouse Project
62
AWB
Peta Rute dari PT Pandu Logistics Head Office Klender – Bintaro - Jombang -
Karang Tengah – Ciledug -Tanah Kusir – Pondok Indah
63
Biaya Parkir
64
Biaya Toll
65
Delivery Sheet
66
Payment Slip
67
Struktur Organisasi PT Pandu Logistics
68