Analisis Bab1 PDF
Analisis Bab1 PDF
i
BAB 1
Bilangan real sudah dikenal dengan baik sejak masih di sekolah menengah.
Namun untuk memulai mempelajari materi pada BAB ini anggaplah diri kita
belum tahu apa-apa tentang bilangan real. Kita akan mempelajari bagaimana
sistem bilangan real itu dibangun.
Pertama-tama kita hanya diberikan suatu himpunan bilangan tetapi belum
tahu anggotanya seperti apa, belum aturan yang berlaku di dalamnya. Kemu-
dian kepada himpunan ini diberikan dua operasi binair, penjumlahan dan pen-
gurangan. Dengan dua operasi ini dibuat beberapa aksioma. Dua aksioma pent-
ing adalah keujudan elemen 0 dan elemen 1. Inilah anggota bilangan real per-
tama yang kita ketahui. Selanjutnya dengan aksioma-aksioma ini didefinisikan
anggota-anggota lainnya, seperti bilangan positif, bilangan negatif, bilangan bu-
lat, bilangan rasional dan bilangan irrasional. Juga didefinisikan sifat-sifat yang
mengatur hubungan antar anggota, seperti sifat urutan, sifat jarak, sifat kelengka-
pan dan sifat kepadatan.
1
Pengantar Analisis Real I by Julan HERNADI 2
a+x = b [diketahui]
⇒ (−a) + (a + x) = (−a) + b
⇒ ((−a) + a) + x = (−a) + b [menggunakan A2]
⇒0+x = (−a) + b [menggunakan A4]
⇒x = (−a) + b [menggunakan A3]
Latihan 1.1.1. Buktikan jika a bilangan real tidak nol maka persamaan a · x = b
mempunyai penyelesaian tunggal, yaitu x = (1/b).
Teorema 1.1.2. Bila a suatu elemen pada R maka
(i) a · 0 = 0
a+a·0 = a·1+a·0
= a · (1 + 0) [menggunakan D]
= a · 1 [menggunakan A3]
= a [menggunakan M3]
a + (−1) · a = 1 · a + (−1) · a
= (1 + (−1)) · a [menggunakan D]
= 0 · a [menggunakan A4]
= 0 [menggunakan bagian i, setelah menerapkan (A1)]
i) −(−a) = a
Bukti. (i): Karena a 6= 0 maka menurut (M4) selalu ada 1/a ∈ R. Andaikan
1/a = 0 maka diperoleh
1 = a · (1/a) = a · 0 = 0.
Pengantar Analisis Real I by Julan HERNADI 4
Hasil ini berlawanan atau kontradiksi dengan (M3). Jadi pengandaian ini salah,
dan haruslah 1/a 6= 0. Selanjutnya karena 1/a 6= 0 dan karena (1/a) · a = 1
maka dengan Teorema (1.1.1) dengan memandang a sebagai x maka diperoleh
a = 1/(1/a).
(ii): Kedua ruas pada a · b = a · c dikalikan dengan (1/a) disertai dengan meng-
gunakan (M2), diperoleh
((1/a) · a) · b = ((1/a) · a) · c
⇔ 1 · b = 1 · c [menggunakan M4]
⇔ b = c [menggunakan M3]
a − b := a + (−b).
a
2. Operasi pembagian. Bila a, b ∈ R, b 6= 0 maka notasi a/b atau b
dibaca
a dibagi dengan b dan didefinisikan oleh
a/b := a · (1/b).
an := a
| · a · a{z· · · · · a} .
sebanyak n faktor
Untuk a 6= 0, notasi a−1 dimaksudkan untuk 1/a dan notasi a−n untuk
(1/a)n .
Pengantar Analisis Real I by Julan HERNADI 5
n := 1| + 1 + 1{z+ · · · + 1} .
sebanyak n suku
Z := {−n : n ∈ N} ∪ N ∪ {0}
Bilangan real yang tidak dapat disajikan sebagai pecahan disebut bilan-
gan irrasional dan himpunan bilangan irrasional ini biasa dilambangkan
dengan R \ Q.
Notasi ”:=” berarti ”didefinisikan oleh” (defined by). Penggunaan notasi ini
lebih tepat daripada menggunakan ”=” karena tanda sama dengan seharusnya
digunakan untuk menyatakan kesamaan kedua ruas.
Bukti. Andai ada bilangan rasional yang kuadratnya sama dengan dua. Untuk
itu dapat ditulis r = m
n
dengan m dan n tidak mempunyai faktor persekutuan
selain 1. Diperoleh
m2
r = 2 = 2 ⇒ m2 = 2n2 ,
2
n
2
berarti m bilangan genap. Karena itu m juga genap (lihat latihan berikut!).
Karena m genap maka dapat ditulis m = 2p. Substitusi m ini ke kesamaan
sebelumnya, diperoleh
Ini berarti n2 bilangan genap, akibatnya n juga bilangan genap. Berangkat dari
pengandaian tadi diperoleh dua pernyataan berikut
Pengantar Analisis Real I by Julan HERNADI 6
Contoh 1.1.1. Pada contoh ini dibuktikan bahwa jika z ∈ R bilangan irrasioanl
dan r 6= 0 bilangan rasional maka r + z dan rz bilangan irrasional. Dibutkikan
dengan kontradiksi. Andai r + z rasional, maka dapat ditulis
m p
r+z = dan r = , m, n, p, q ∈ Z, n, q 6= 0.
n q
Dari sini diperoleh
m p mq − np
z= − = ,
n q nq
yaitu z rasional, sebab mq − np, nq ∈ Z, nq 6= 0. Kontradiksi dengan z irrasioanl.
Jadi pengandaian r + z rasional salah, dan haruslah r + z irrasional. Dengan
argumen yang sama dapat dibuktikan sisanya.
1. Jika a, b ∈ P maka a + b ∈ P.
2. Jika a, b ∈ P maka a · b ∈ P.
a ∈ P, a = 0, −a ∈ P.
Pengantar Analisis Real I by Julan HERNADI 7
{−a : a ∈ P} .
Jadi himpunan bilangan real terbagi atas tiga himpunan saling asing yaitu bilan-
gan positif, bilangan negatif dan nol.
Notasi a < b < b dimaksudkan berlaku keduanya a < b dan b < c. Bila a ≤ b dan
b < c, maka ditulis a ≤ b < c.
Bukti. (i): Karena a > b dan b > c maka berdasarkan definisi berlaku a − b ∈ P,
dan b − c ∈ P. Berdasarkan Definisi (1.2.1) diperoleh
a − c = (a − b) + (b − c) ∈ P, yakni a > c.
Kedua hasil yang baru saja diberikan mengatakan bahwa jika hasil kali dua
bilangan positif maka kedua bilangan itu bertanda sama. Sebaliknya, jika hasil
kali kedua bilangan negatif maka kedua bilangan itu berlainan tanda.
Pengantar Analisis Real I by Julan HERNADI 9
(ii) ⇒ (i): Diketahui a2 −b2 = (a − b) (a + b) < 0. Karena diketahui pula a+b > 0
| {z } | {z }
<0 >0
maka haruslah a − b < 0, atau a < b.
(i) ⇔ (iii): Sebelumnya sudah dibuktikan bahwa jika x, y > 0 maka
x < y ⇐⇒ x2 < y 2 .
√ √ √
Pada bagian
√ 2 ini diambil x = a dan y = b sehingga x, y > 0. Karena a = ( a)2
dan b = b) maka diperoleh
√ √ √ √
a < b ⇐⇒ ( a)2 = a < b = ( b)2 .
Jadi lengkaplah bukti ini karena telah ditunjukkan berlakunya equivalensi
(iii) ⇐⇒ (i) ⇐⇒ (ii).
Teorema 1.2.7 (Rata-rata Aritmatika-Geometri (RAG). Bila a dan b bi-
langan positif maka berlaku
√ 1
ab ≤ (a + b) (RAG)
2
Bukti. Bila a = b maka relasi pada (RAG) menjadi kesamaan (lihat √ latihan di
bawah).
√ Sekarang diasumsikan a =
6 b. Karena a > 0 dan b > 0 maka a > 0 dan
b > 0. Diperhatikan bahwa
√ √ √ √
0 6= a − b = ( a − b) ( a + b) .
| {z }
>0
√ √
Jadi ( a − b) 6= 0, dan selanjutnya dikuadratkan diperoleh
√ √ √ √ 1
0 < ( a − b)2 = a − 2 ab + b ⇐⇒ ab > (a + b).
2
Pengantar Analisis Real I by Julan HERNADI 10
Latihan 1.2.5. Buktikan bahwa bila a = b maka relasi pada (RAG) menjadi
kesamaan.
Rata-rata aritmatika (RA) dari dua bilangan real a dan b adalah a+b , sedan-
√ 2
gkan rata-rata geometri (RG) dari a dan b adalah ab. Biasanya dalam kehidu-
pan sehari-hari, rata-rata aritmatika lebih sering digunakan daripada rata-rata
geometri. Secara umum dua macam rata-rata ini didefinisikan sebagai berikut :
Misalkan diketahui bilangan real (data) a1 , a2 , · · · , an maka
n
à n
!1/n
1X Y
RA = ak , RG = ak
n k=1 k=1
P Q
dengan notasi untuk penjumlahan dan untuk perkalian suku-suku. Masih
tetap berlaku bahwa
RG ≤ RA.
(1 + x)k ≥ 1 + kx [ diketahui ]
⇔ (1 + x)k+1 = (1 + x)k (1 + x) ≥ (1 + kx)(1 + x)
= 1 + (k + 1)x + kx2
≥ 1 + (k + 1)x.
Jadi berlaku untuk n = k + 1. Perhatikan pada baris kedua kedua ruas dikalikan
dengan (1 + x) suatu bilangan positif karena x > −1.
Definisi 1.3.1. Nilai mutlak suatu bilangan real a, ditulis dengan |a| didefinsikan
sebagai:
a bila a > 0,
|a| := 0 bila a = 0,
−a bila a < 0.
(ii) | − a| = |a|
Definisi 1.3.2. Jarak (metrik) antara dua bilangan real a dan b didefinisikan
sebagai
d(a, b) := |a − b|.
Bila b = 0 maka d(a, 0) = |a| dipandang sebagai jarak a terhadap titik asal 0.
Gambar 1.1: Garis bilangan dan jarak antara dua bilangan real
Teorema berikut berkaitan dengan sifat dasar nilai mutlak dan sangat sering
digunakan dalam analisis.
Pengantar Analisis Real I by Julan HERNADI 13
Kemudian, dari bagian (iv) dengan menganggap c := (|a| + |b|) maka terbukti
bahwa
|a + b| ≤ |a| + |b|.
Contoh 1.3.1. Tentukan semua bilangan real x yang memenuhi |x − 1| > |x + 1|.
Penyelesaian. Diperhatikan titik x = −1 dan x = 1 merupakan titik transisi,
yaitu perbatasan dimana nilai mutlak berlainan nilai.
Untuk x < −1, maka x − 1 < 0 dan x + 1 > 0 sehingga |x − 1| = −(x − 1) dan
|x + 1| = −(x + 1). Subtitusi kedalam ketidaksamaan diperoleh
x − 1 > x + 1 ⇐⇒ −1 > 1
suatu pernyataan yang salah untuk setiap x > 1. Dengan menggabungkan ketiga
hasil ini diperoleh himpunan penyelesaian untuk x sebagai berikut
|x−1| > |x+1| ⇔ (x−1)2 > (x+1)2 ⇔ x2 −2x+1 > x2 +2x+1 ⇔ 4x < 0 ⇔ x < 0.
Pengantar Analisis Real I by Julan HERNADI 14
Latihan 1.3.2. Tentukan semua bilangan real x yang memenuhi |x|+|x+1| < 2.
Latihan 1.3.3. Jika x < z, buktikan bahwa x < y < z bila hanya bila |x − y| +
|y − z| = |x − z|. Interprestasikan fakta ini secara geometris.
Dapat diperiksa bahwa jarak (metrik) seperti diberikan pada Definisi 1.3.2
mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
Bukti. Dapat dibuktikan dengan induksi. Ingat dengan prinsip induksi, jika
berlaku untuk dua bilangan maka akan berlaku untuk sejumlah berhingga bilan-
gan.
Diperhatikan dengan seksama bahwa batas bawah atau batas atas suatu
himpunan tidak harus berada di dalam himpunan tersebut. Ilustrasi batas atas
dan batas bawah diberikan pada gambar berikut.
Contoh 1.4.1. Diberikan S := [0, 1), maka batas atas S adalah himpunan {x :
x ≤ 0} dan batas bawah S adalah {x : x ≥ 1}. Diperhatikan 0 merupakan batas
bawah dan termasuk didalam S, sedangkan 1 batas atas S tetapi ia tidak termuat
didalam S.
Contoh 1.4.2. Himpunan bilangan asli N tidak mempunyai batas bawah maupun
batas atas.
s ∈ S =⇒ s < u.
Latihan 1.4.2. Tuliskan definisi v1 bukan batas atas S, juga definisi w1 bukan
batas bawah S.
Definisi 1.4.2. Himpunan yang mempunyai batas atas disebut terbatas diatas
(bounded above), sedangkan himpunan dikatakan terbatas dibawah (bounded
below ) jika ia mempunyai batas bawah. Himpunan dikatakan terbatas jika ia
terbatas diatas dan terbatas dibawah.
(i) Bila S terbatas diatas maka batas atas u dikatakan supremum dari S jika
tidak ada bilangan lain yang lebih kecil dari u yang menjadi batas atas S.
Dengan kata lain u batas atas yang paling kecil.
(ii) Bila S terbatas dibawah maka batas bawah w dikatakan infimum dari S
jika tidak ada bilangan lain yang lebih besar dari w yang menjadi batas
bawah S. Dengan kata lain w batas bawah yang paling besar.
1. s ≤ u untuk setiap s ∈ S
Kondisi pertama menyatakan bahwa v haruslah batas atas S dan kondisi kedua
menyatakan bahwa batas atas ini haruslah yang terkecil.
u − ε = u − (u − v) = v < s.
Ini berarti v bukan batas atas S, dan berdasarkan karakteristik supremum dis-
impulkan bahwa u = sup S.
Teorema ini dapat diilustrasikan secara grafik sebagai berikut.
Catatan 1.4.2. Pada pembuktian infimum sebelumnya kita dapat memilih bilan-
gan asli yang lebih besar dari suatu bilangan real yang diberikan. Ada referensi
yang menyebut sifat ini sebagai sifat Archimedes. Secara formal sifat ini di-
ungkapkan sebagai berikut.
Teorema 1.5.1. Bila a dan b bilangan real dengan a < b maka terdapat bilangan
rasional r dengan a < r < b.
Pengantar Analisis Real I by Julan HERNADI 19
1
Bukti. Diperhatikan bahwa b−a suatu bilangan real positif. Menurut sifat Archimedes
1
terdapat bilangan asli n sehingga n > b−a . Untuk n ini berlaku
nb − na > 1. (*)
Sekarang ambil m sebagai bilangan bulat pertama yang lebih besar dari na, dan
berlaku
m − 1 ≤ na < m. (**)
Dari (*) dan (**) diperoleh
Bentuk terakhir ini dapat ditulis na < m < nb, dan dengan membagi semua ruas
dengan n, didapat
m
a< <b
n
dan dengan mengambil r := m n
maka bukti Teorema selesai.
√
Contoh 1.5.1. Tentukan 3 buah bilangan rasional diantara 2 dan 32 .
√
Penyelesaian. 1. Diketahui a = 2 ≈ 1, 4142, b = 3/2 = 1, 5
1
2. d = 1,5−1,4142
≈ 11.6569
3. Jadi bilangan asli yang yang dapat diambil adalah n = 12, 13, 14, 15, 16.
√
4. Untuk n = 12 diperoleh na √ ≈ (12)( 2) ≈ 16, 9706 maka diambil m = 17.
Untuk n = 13, na ≈ (13)(√ 2) ≈ 18, 3848 dan dimabil m = 19. Untuk
n = 14 maka na ≈ (14)( 2) ≈ 19, 7990 dan dimabil m = 20.
√
5. Jadi bilangan rasional r = 17 , 19 , dan 20
12 13 14
terletak diantara 2 dan 3/2.
Akibat 1.5.1. Bila a dan b bilangan real dengan a < b maka terdapat bilangan
irrasional z dengan a < z < b.
Bukti. Dengan menerapkan Teorema sebelumnya pada dua bilangan real √a dan
2
√b maka ada bilangan rasional r sehingga
2
a b
√ <r< √ .
2 2
√
Selanjutnya diambil z := r 2, inilah bilangan irrasioanl yang dimaksud.
Latihan 1.5.1. Temukan 5 bilangan irrasional yang terletak diantara 1 dan 1.01.
Pengantar Analisis Real I by Julan HERNADI 20
4. Tunjukkan dengan contoh bahwa ada dua bilangan irrasional yang jumlah
keduanya rasional.
5. Tunjukkan dengan contoh bahwa ada dua bilangan irrasional yang hasil kali
keduanya rasional.
7. Buktikan bahwa jika 0 < a < b dan 0 < c < d maka 0 < ac < bd.
13. Jika 0 < c < 1, buktikan bahwa 0 < c2 < c < 1, tetapi jika c > 1 maka
1 < c < c2 .
15. Jika a < x < b dan a < y < b, tunjukkan bahwa |x − y| < b − a. Inter-
prestasikan fakta ini secara geometris.
16. Tentukan dan sketsalah pasangan titik (x, y) pada R × R yang memenuhi
17. Tentukan dan sketsalah pasangan titik (x, y) pada R × R yang memenuhi
Pengantar Analisis Real I by Julan HERNADI 21
22. Misalkan S himpunan takkosong. Untuk a bilangan real tidak nol didefin-
sikan aS := {as : s ∈ S}. Buktikan
24. Misalkan f dan g dua fungsi yang didefinisikan pada domain X. Jika
rangenya terbatas, buktikan