PEMBELAJARAN ABAD 21
MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Biologi Abad 21
Yang diampu oleh IbuProf. Dra. Herawati Susilo, M.Sc., Ph.D
dan Bapak Deny Setiawan, M.Pd.
Disusun oleh
Kelompok 4 Offering A-AAA:
Dara Norisha (160341606096)
Khazinatul Ilmiyah (160341606024)
Rian Istiana (160341606032)
Robiatul A’dawiyah (160341606036)
Lailatul Maghfiroh (160341606105)
C. Keterampilan Kepemimpinan
1. Pengertian Keterampilan Kepemimpinan
Menurut Greenstein (2012) pengertisn kepemimpinan meliputi pandangan,
membangun hubungan, pengetahuan yang luas, kolaborasi dan taktis. Karakteristik
tersebut digunanakan untuk mengakomodir tujuan dari kelompok sebagai ketua
struktur, delegasi dan pendukung dari kelompok tersebut. Seorang pemimpin
terkadang juga terlihat mampu memberikan bantuan terhadap anggotanya yang lain
yang mau membantu siswa lain dalam menguasai materi yang sulit. Ketua atau
peimpin dalam kelas pada dasarnya merupakan teladan yang baik yang bekeja keas,
peduli dengan rekan mereka dan memungkinkan orang lain untuk berhasil.
Keterampilan kepemimpinan menurut Greenstein (2012) memiliki keterkaitan dengan
keterampian lain seperti komunikasi, kolaborasi dan pemecahan masalah, sebagai
tambahan ada bebeapa karakteristik dari seorang pemimpin antara lain:
1. Dapat mengakui dan menghargai peran individu dalam berkontribusi untuk
kebaikan yang lebih besar.
2. Menetapkan prioritas dan tujuan dan mampu mengambil langkah-langkah untuk
mencapainya secara aktif
3. Mampu menggunakan keteramilan interpersonal untuk bekeja dengan
membimbing dan membantu orang lain menuju tujuan bersama.
4. Dapat mempengaruhi orang lain dengan integritas dan etika.
5. Mampu membuat keputusan yang dapat meingkatkan hasil untuk grup.
6. Mampu mengambil tanggung jawab pribadi dari kesuksesan dan kegagalan
7. Mampu merencanakan secara strategis dan terarah
8. Mampu mengelola waktu, sumber daya dan keterampilan pribadi unntuk
memaksmalkan produktivitas
9. Serta mampu benegosiasi untuk mencari hasil yang dapat diterima oleh semua
anggota
2. Cara Mengembangkan Keterampilan Kepemimpinan
Menurut Redmond dan Dolan (2014) Ketrerampilan kepemimpinan dapat pula
ikut meningkatkan keterampilan bekerjasama dan mampu engubah diri mereka
menjadi lebih peka terhadap sosialnya. Mengembangkan keterampilan
kepemimpinan dapat dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran PJBL
atau Project Based Learning (Greenstein, 2012). Greenstein (2012) juga
mengatakan bahwa dengan menggunakan Leadership log seperti pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3Leadership and Responsibility Log
KeterampilanKepemimpinan Contoh
Saya menentukan tujuan
Saya mengembangkan dan mengikuti jadwal
perencanaan kegiatan
Saya mengambil tanggung jawab atas
pekerjaan saya
Saya mampu menggunakan sumber daya,
pengetahuan dan keterampilan
Saya bekerja bersama dengan orang lain
untuk mengambil sebuah keputusan,
menentukan tujuan bersama, mampu
memberikan kontribusi positif serta mampu
mendengarkan pendapat orang lain.
Menuliskan tiga hal penting yang telah saya
pelajari tentang kepemimpinan
1.
2.
3.
Sumber: Greenstein (2012)
3. Cara Mengukur Keterampilan Kepemimpinan
Meurut Greenstein (2012) dalam mengukur keterampilan kepeimpinan dapat
dilakukan menggunakan sebuah rubrik, rubrik kepemimpinan tersebut dijabarkan
pada Tabel 2.4
Tabel 2.4 Rubrik Kepemimpinan dan Tanggung jawab
Keterampilan / 4. Teladan 3. Ahli 2. Dasar 1. Pemula Skor
Pengetahuan
Keterampilan Mampu Sering Sesekali Jarang
Interpersonal secara mendengar mendengarkan menunjukkan
konsisten kan sudut pandang rasa hormat
mendengar pendapat atau pendapat dan sering
pendapat atau ide dari orang lain, menunjukkan
orang lain, orang lain namun juga penghinaan
dapat serta tekadang terhadap ide
memberikan mampu mampu dan tindakan
pendapat bekerja menjukkan orang lain.
dengan sama ketidak
hormat, dan dengan setujuan atas
mampu beragam pemikiran dan
memberikan orang lain. tindakan orang
dorongan lain.
pada orang
lain untuk
pencapaian
yang lebih
baik lagi.
Penetapan dan Secara rutin Biasanya Terkadang Membutuhkan
pencapaian mampu mampu menemukan dukungan saat
tujuan bersama menunjukka memberikan tantangan bekerjasama
n tanggung kontribusi untuk dengan orang
jawab dan positif atau bekejasama lain yang
mampu baik dengan orang bertujuan
berkolabora terhadap lain dalam hal untuk
si dalam hal tujuan yang menetapkan menyelesaikan
menentukan telah dan mencapai suatu tujuan
prioritas disepakati tujuan
serta
mencapai
tujuan
bersama
Tanggung Menunjukk Mengakui Menyadari Kesulitan
jawab an satu makna dengan
pemahaman tanggung tanggung tanggung
mendalam jawab atas jawab pribadi jawab pribadi
tentang tindakan dan dengan dan memiliki
tanggung dan menggunakan kesulitan
jawab berupaya pengingat dalam
pribadi atas betindak mampu memonitoring
tindakan dengan cara menerimanya tindakan yang
dan yang etis serta dilakukan.
pengaruhny dalam menyadari
a terhadap hubunganny dampak dari
orang lain. a dengan pilihan yang
Serta diri sendiri dibuat
mampu dan orang terhadap orang
bertindak lain lain.
dengan baik
atau dengan
cara yang
etis.
Pengelolaan Secara Menggunak Ketika Bingung
konstruktif an waktu diarahkan dengan
mampu dan sumber mampu pengelolaan
mengelola daya secara menggunakan waktu serta
waktu dan efektif waktu dengan penggunaan
sumber sukses dan suber daya
daya untuk dapat secara efektif
meingkatka menggunakan
n bahan terpilih
produktivita
s dari
kelompok
Gambar 2.1
Greeinstein (2012) menjabarkan definisi College and Career Readiness(Gambar
2.1)sebagai berikut:
1. College Readines :memiliki keterampilan akademik, kemampuan, dan
sumbanganyang harus disiapkan untuk pendidikan pasca-sekolah menengah
2. Career Readiness:memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kualitas
untukberhasil dalam karier.
3. College Readiness akan mempengaruhi kesiapan siswa memasuki
perguruantinggi. Siswa yang lebih siap untuk memasuki pendidikan tinggi
memiliki kemampuan penyesuaian diri yang lebih baik daripada mahasiswa
yang belum siap memasuki pendidikan tinggi. Kesiapan tersebut dapat
berupa informasi yang dimilikinya mengenai bagaimana sistem
perkuliahan, informasi mengenai perguruan tinggi dan jurusan yang akan
dimasukinya serta kesiapan mental mahasiswa tersebut untuk menghadapi
berbagai perbedaan antara sekolah dan kuliah.
Keterampilan di tempat kerja pada abad ke-21 sedang berubah, namun pola
pikir dan kepekaan tertentu diperlukan untuk mencapai kesuksesan dalam hidup.
Orang selalu dan akan terus diharapkan untuk bekerja dengan orang lain,
berkomunikasi dengan sukses, dan menyelesaikan tugas yang ditugaskan. Tentu
saja globalisasi dan teknologi memiliki efek mendalam pada keterampilan yang
dibutuhkan di tempat kerja. Profesi yang muncul, khususnya dalam pekerjaan
berbasis informasi membutuhkan keterampilan yang berbeda dan melakukan
pekerjaan yang lebih tradisional. Pengusaha akan mencari pekerja yang
menunjukkan penguasaan keterampilan abad ke-21: mereka yang dapat
menggunakan teknologi untuk suatu tujuan, memecahkan masalah, berinovasi,
berpikir kritis dan termotivasi untuk mencapai. komunikasi dan kolaborasi sangat
penting. Orang yang dapat berkontribusi ke tempat kerja melalui manajemen
waktu tanggung jawab dan orientasi tujuan akan menjadi yang paling sukses.
Keterampilan kerja adalah aspek penting dalam memastikan lulusan yang
berkualitas dipekerjakan. Lulusan teknis semata-mata bergantung pada kredensial
akademik mereka untuk mendapatkan pekerjaan namun kekurangan non-
tekniskompetensi keterampilan atau lebih dikenal sebagai keterampilan kerja.
Situasi ini menciptakan ketidakpuasan danmenjadi masalah utama bagi pengusaha
untuk memilih kandidat yang tepat untuk jabatan tertentu. Namun,pilihan karier
oleh siswa harus tepat dan cocok karena karier adalah pengalaman kerjayang
mempengaruhi gaya hidup dan kesejahteraan (Jaafar, Zakaria, & Rasheid, 2018).
Siswa dengan keterampilan kerja akan dapat beradaptasi dengan semua jenis
pekerjaan dan keserbagunaan.Lulusan siswa dari lembaga pendidikan tidak
memiliki pasar tenaga kerja karena siswa tidakmemiliki keterampilan lunak dan
keterampilan kerja.
2. Cara Mengembangkan Keterampilan Melanjutkan Studi/Kerja
Pada umumnya siswa masih bingung dalam menentukan studi lanjut yang sesuai
dengan keadaan diri mereka. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hanim
Mujidatul (2013: 184) ada dua faktor yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan
dalam mengambil keputusan yang efektif. Pertama, pemahaman diri seperti bakat,
minat, serta kelebihan dan kekurangan yang dimiliki sehingga dalam menentukan
studi lanjut siswa yang bersangkutan cenderung ikut-ikutan teman atau mengikuti
keinginan orang tua. Kedua, pengetahuan yang relevan tentang perguruan tinggi dan
program studi yang ada.
Tantangannya terletak saat membangun keterampilan ini pada siswa dan menilai
seberapa baik mereka telah memperolehnya. Keterampilan produktivitas, perencanaan,
dan pengaturan diri di tempat kerja dapat digunakan sebagai pembungkus intructional
di semua tingkat sekolah. Dari nilai awal, menetapkan rutinitas membangun
kemandirian, proyek memerlukan perencanaan, dan bekerja membantu siswa belajar
bergaul dengan orang lain. Keterampilan ini dapat dinilai dengan rubrik, umpan balik,
jurnal, catatan anekdotal, dan kontrak siswa. Dalam penilaian berdasarkan kontrak
kelas empat (Gambar 7.9), siswa dan guru keduanya meninjau kemajuan menuju
keterampilan abad ke-21. Rencana sukses siswa mendapatkan popularitas. Beberapa
model hanyalah sebuah pengulangan skor tes dan nilai, tetapi mereka dapat Aldo lebih
pribadi dan luas. Sekolah Windsor telah memutuskan untuk mulai menggunakan
mereka pada tingkat kelas enam dan terus menerus menambahkannya melalui sekolah
menengah dan tinggi. Rencananya tersebut diintegrasikan ke dalam program penasihat
mingguan dan dimaksudkan untuk mendukung pencapaian tujuan individual,
eksplorasi jalur karier, dan pertumbuhan pribadi. Berikut ini cara mengembangkan
keterampilan melanjutkan studi/kerja:
• Catatan akademik
• Contoh karya terbaik
• Refleksi siswa pada kekuatan dan bidang untuk perbaikan
• Seleksi kursus yang selaras dengan tujuan, keterampilan, dan minat
• Persediaan minat dan penilaian diri
• Penetapan tujuan
• Rencana tindakan untuk kesuksesan akademik
• Eksplorasi karir
• Perencanaan postsecondary