Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASI

Dosen Pembimbing:
Endang

Disusun oleh:
1. Damayanti Diah Rakhmadini (22010218130035)
2. Shafira Ardhiyanti (22010218130036)
3. Alfia Zakia Zahra (22010218130037)

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEOGRO
2019
DASAR TEORI

Obat adalah zat atau paduan bahan yang digunakan untuk mencegah,
menyembuhkan,mengurangi gejala penyakit, memulihkan kesehatan dan memperbaiki
fungsi tubuh. Bentuk sediaan obat berupa padat, setengah padat dan cair.
Bentuk sediaan obat (BSO) diperlukan agar penggunaan senyawa obat/zat
berkhasiat dalam farmakoterapi dapat digunakan secara aman, efisien dan atau
memberikan efek yang optimal dan memperbaiki fungsi tubuh. Bentuk sediaan obat berupa
padat, setengah padat dan cair. Bentuk sediaan obat padat berupa pulveres,pulvis, pil, tablet,
kapsul, supositoria dan sebagainya. Bentuk sediaan cair berupa larutan, emulsi,dan suspensi.
Umumnya BSO mengandung satu atau lebih senyawa obatlzat berkhasiat dan bahan
dasar/vehikulum yang diperlukan untuk formulasi tertentu Pada praktikum kali ini jenis obat
yang diformulasikan berupa pulveres dan kapsul.
Pulveres adalah serbuk yang dibagi dalam bobot yang kurang lebih sama
dibungukusmenggunakan bahan pengemas yang cocok untuk sekali minum. Untuk serbuk
bagi yang mengandung bahan mudah melele atau atsiri, harus dibungkus dengan kertas
perkamen. Obat ini digunakan untuk obat dalam. Keuntungan pulveresberupa unit dose, dosis
lebih tepat, lebih stabil, dan disolusi lebih cepat. Kerugiannya yaitu rasanya dapat
merangsang mukosa mulut dan atau saluran cerna.
Kapsul adalah sediaan obat yang terbungkus cangkang yang terbuat dari
metal celulosa,gelatin atau bahan lain yang sesuai. Kapsul dibagi menjadi dua yaitu : Hard
Kapsul danSoft Kapsul. Hard kapsul adalah cangkang kapsul terbuat dari gelatin. Obat
yang dimasukan kedalam kapsul tidak boleh merusak dinding kapsul. Bau dan rasa obat
yang dimasukkan dalam kapsul tidak boleh berada pada dinding luar kapsul, sehingga setelah
obat dimasukkan kapsul, kapsul harus dibersihkan.
Dosis adalah takaran yang diperlukan untuk mencapai efek terapeutik yang
cepat dan tepat. Dosis yang terlalu tinggi atau terlalu sering diberikan dapat
menimbulkan efek toksik, sedangkan dosis terlalu rendah tidak dapat menghasilkan
efek yang diinginkan (efek terapeutik). Untuk itulah maka dalam pemberian obat
diperlukan perhitungan dosis yang tepat. Dosis obat yang harus diberikan pada pasien
untuk menghasilkan efek yang diharapkan tergantung dari banyak faktor, antara lain :
usia, bobot badan, kelamin, besarnya permukaan badan, beratnya penyakit dan
keadaan pasien
SOAL
Susunlah resep rasional untuk Sdr. Panut (20 tahun) memerlukan obat 3 hari, yang terdiri dari
obat-obat berikut ini:
a) Dentasol
b) Ciprofloxacin
c) Celestamin
d) Hexadol obat kumur

 Dentasol 10ml : (Benzocaine 63ml, cetylpyridium chloride 0,2mg, champora


0,85mg, mentholum 0,77mg, phenolum 5mg)
 DL Ciprofloxacin : 500 mg, 2 kali/hari
 DL Celestamin : Dewasa 1-2 tablet, 3-4 kali/hari
 Hexadol obat kumur 60ml dan 100ml (Hexetidine 0,1%)

Obat (a) dan (d) diresepkan dalam bentuk formula spesialistis, sedangkan obat (b) dan (c)
diresepkan dalam bentuk formula magistralis kapsul.

Obat (a), (b), (c), (d) diresepkan untuk obat pulang.

Langkah-langkah mengerjakan:
1. Buatlah perhitungan dosis untuk masing-masing obat!
2. Susunlah resep yang lengkap dan rasional!
3. Tulislah edukasi terkait penggunaan obat dalam resep tersebut!
4. Raciklah obat yang dalam bentuk formula magistralis saja!

LANGKAH KERJA

- PERSIAPAN DAN PENGEMBANGAN FORMULASI SERTA PEMILIHAN


UKURAN KAPSUL
Bila dosisi obat atau jumlah obat yang akan dimasukan tidak memenuhi untuk mengisi
volume kapsul, maka diperlukan penambahan bahan pengisi yang cocok dalamjumlah yang
tepat pada bahan obat supaya dapat memenuhi isi kapsul. Bila jumlah bahan obat yang akan
diberikan dalam satu kapsul cukup besar untuk mengisi penuh kapsul, bahan pengisi tidak
dibutuhkan, Sacharo lactis biasanya dipakai sebagai bahan pengisi dalam pengisian kapsul.
- JUMLAH FORMULA YANG DISIAPKAN
industri dengan skala kecil atau besar, formula yang yang disiapkan adalah jumlah obat dan
pengisi yang dibutuhkan untuk dimasukan kedalam sejumlah kapsul yang diinginkan.
- PEMILIHAN UKURAN KAPSUL.
Pemilihan dari ukuran yang paling baik ketika formulasi dikembangkan, karena jumlah bahan
inert yang digunakan tergantung pada ukuran atau kapasitas kapsul yang dipilih. Apabila
formulasi dari bahan obat tidak memerlukan pengisi untuk menambah jumlah serbuknya,
maka ukuran kapsul boleh ditetapkan setelah pengembangan dan persiapan formulasi.
Ciprofloxacin
1. Menghitung dosis obat yang tepat
2. Penentuan cangkang kapsul  No.0 (6 grain)
3. Perhitungan bahan obat
4. Menggerus tablet sampai halus dengan mortar
5. Homogenkan bahan
6. Sesudah homogen bagi dua obat sama berat (dilakukan dengan neraca)
7. Susun kertas perkamen
8. Tuangkan dengan rata pulveres yang sudah dibagi sama berat
9. Masukkan pulveres ke dalam kapsul yang sudah dihitung
10. Tutup kapsul hingga rapat
11. Masukkan kedalam kemasan dan beri etiket

Celestamin
1. Menghitung dosis obat yang tepat
2. Penentuan cangkang kapsul  No.2 (3 grain)
3. Perhitungan bahan obat
4. Menggerus tablet sampai halus dengan mortar
5. Homogenkan bahan
6. Sesudah homogen bagi dua obat sama berat (dilakukan dengan neraca)
7. Susun kertas perkamen
8. Tuangkan dengan rata pulveres yang sudah dibagi sama berat
9. Masukkan pulveres ke dalam kapsul yang sudah dihitung
10. Tutup kapsul hingga rapat
11. Masukkan kedalam kemasan dan beri etiket

PERHITUNGAN DOSIS
1. Perhitungan dosis masing-masing obat
a. Dentasol drops 10 ml
Rencana pemberian 3 hari
DT 1x : 5 tetes dilarutkan di 100 ml  kumur
DT 2 hari : 2dd : 10 tetes
DT 3 hari : 30 tetes  1 fl drops

b. DL Ciprofloxacin : 500 mg, 2 kali/hari


Rencana pemberian 3 hari
DT 2x : 500 mg
DT 2 hari : 2dd : 1000 mg  2 tablet 6 grain
DT 3 hari : 3000 mg  6 tablet  6 tablet x 0,7028 mg = 4.216 mg
702,8
 65 = 10,8 grain  12 grain (ukuran kapsul 0)

6 grain
SL = 12 x {(12x65)-702,8}
= 12 x (780-702)
= 12 x 77,2
= 926,8 mg

c. DL Calestamin : Dewasa 1-2 tablet, 3-4 kali/hari


Rencana pemberian : 3 hari
DT 1x : 1 tablet
DT 1 hari : 4dd : 4 tablet
DT 3 hari : 12 tablet
182
 65 = 2,8  3 grain (ukuran kapsul 2)

d. Hexadol obat kumur 60 ml dan 100 ml


Rencana pemberian 3 hari
DT 1x : 1 cth : 5 ml
DT 1 hari : s 2dd : 10 ml
DT 3 hari : 30 ml

2. Resep Obat

drg. Damayanti Diah Rakhmadini


SIP 22010218130035
Jl. Ganesha Raya no.300

Semarang, 28 Agustus 2019

R/ Dentasol drops 10 ml fl No.1


S.2.d.d gtt V solves in aqua 100 ml garg

R/ Ciprofloxacin 500 mg
m.f.la. pulv. dtd No.XII da in cap
S.o.12h. cap II

R/ Calestamin 182 mg
S.4.d.d. pulv. dtd No.XII da in cap

R/ Hexadol 60 ml fl No.1
S.2.d.d garg 5 ml

Pro : Panut (Sdr)


Umur : 20 tahun

drg. Damayanti Diah Rakhmadini


3. Edukasi
 Dentasol
Dentasol merupakan obat kumur, cara pemakaiannya dengan meneteskan 5
tetes dentasol kedalam 100 ml air lalu berkumur sebanyak 2x sehari selama 3
hari.
 Ciprofloxacin
Ciprofloxacin merupakan obat antibiotik sehingga dalam pemakaiannya dosis
yang diberikan harus dihabiskan. Minum 2 kapsul ciprofloxacin setiap 12 jam
selama 3 hari sebelum atau sesudah makan.
 Celestamin
Celestamin merupakan obat antiradang. Minum 1 tablet celestamin 4x sehari
selama 3 hari setelah makan.
 Hexadol
Hexadol merupakan obat kumur, cara pemakaiannya dengan mengambil 60
ml hexadol lalu berkumur sebanyak 2x sehari selama 3 hari.

ETIKET
drg. Damayanti Diah Rakhmadini
SIP 22010218130035
Jl. Ganesha Raya No.300

No.1 Semarang, 28 Agustus 2019

Sdr. Panut
Hexadol 60 ml
Dikumur 2x sehari

Jumlah obat : 1 botol

SEMOGA LEKAS SEMBUH

drg. Damayanti Diah Rakhmadini


SIP 22010218130035
Jl. Ganesha Raya No.300

No.2 Semarang, 28 Agustus 2019

Sdr. Panut
Dentasol
5 tetes Dentasol, dilarutkan pada 100 ml air,
Dikumur 2x sehari

Jumlah obat : 1 botol

SEMOGA LEKAS SEMBUH


LAMPIRAN FOTO

Anda mungkin juga menyukai