No. Resep : 1B
Bentuk Sediaan : Sediaan Padat (Kapsul)
Penyusun :
Nama : I Wayan Widiarsana
NIM 221035
Golongan :B
Hari/jam praktikum : Senin, 02 Oktober 2023/ 08:00 WITA
Dosen penanggung jawab sediaan : apt. Luh Adi Kusuma Suardiani, M. Farm.
LABORATORIUM FARMASETIKA
PROGRAM STUDI FARMASI
SEKOLAH TINGGI FARMASI MAHAGANESHA
DENPASAR
2023
Resep Nomor : 1B
Bentuk Sediaan : Kapsul
A. Dasar Teori
Kapsul merupakan bentuk sediaan padat, dimana satumacam obat atau lebih dan atau
bahan inert lainnya yang dimasukkan ke dalamcangkang atau wadah kecil yang umumnya
dibuat dari gelatin yang sesuai (Ilmu Resep halaman 54).
Menurut Dirjen POM (1979), kapsul adalah sediaan obat terbungkus cangkang
kapsul, keras atau lunak. Sedangkan menurut Ansel (2005), kapsul dapat didefinisikan
sebagai bentuk sediaan padat, dimana satu macam obat atau lebih dan atau bahan inert
lainnya yang dimasukkan ke dalam cangkang atau wadah kecil yang dapat larut dalam air.
Tergantung pada formulasinya kapsul dari gelatin bisa lunak dan bisa juga keras.
Kapsul gelatin yang keras merupakan jenis yang digunakan oleh ahli farmasi masyarakat
dalam menggabungkan obat-obat secara mendadak dan di lingkungan para pembuat sediaan
farmasi dalam memproduksi kapsul umumnya. Sedangkan kapsul gelatin lunak dibuat dari
gelatin di mana gliserin atau alkohol polivalen dan sorbitol ditambahkan supaya gelatin
bersifat elastis.
Adapun keuntungan dari sediaan ini antara lain (Ilmu Resep halaman 56) :
Sedangkan kerugian pemberian bentuk sediaan kapsul adalah sebagai berikut (Ilmu
Resep halaman 56) :
Tidak bisa untuk zat-zat yang mudah menguap karena pori-pori kapsul tidak dapat
menahan penguapan.
Tidak bisa untuk zat-zat yang higroskopis (menyerap lembab)
Tidak bisa untuk zat-zat yang dapat bereaksi dengan cangkang kapsul
Tidak bisa untuk balita
Cangkang kapsul terlihat keras, tetapi sebenarnya masih mengandung air dengan
kadar 10-15%. Jika disimpan di tempat yang lembab, kapsul akan menjadi lunak dan
melengket satu sama lain serta sukar dibuka karena kapsul itu dapat menyerap air dari udara
yang lembab. Sebaliknya, jika disimpan di tempat yang terlalu kering, kapsul itu akan
kehilangan airnya sehingga menjadi rapuh dan mudah pecah. Oleh karena itu, penyimpanan
kapsul sebaiknya dalam tempat atau ruangan yang sesuai seperti :
Bobot atau volume obat yang diisikan kedalam kapsul tergantung pada sifat biasanya
berdasarkan pengalaman atau pengerjaan secara eksperimental. Sebagai pedomannya dapat
menggunakan tebel dibawah ini :
B. Resep
R/ Natrium diklofenak mg 25
Prednison mg 2,5
Vit.B1 mg 50
Vit. B6 1/3 tab
Paracetamol 100 mg
m.f.pulv. da in caps dtd. No XV
S. Prn. t. dd. caps. I
210,83mg
65grain = 3,23 ~ 4
Amati perintah pada resep, lalu hitung bahan yang akan digunakan
Bagi menjadi 2 bagian sama rata serbuk dalam mortir, lalu tiap
bagian besar dibagi menjadi 6 bagian kecil dan rata di kertas perkamen
Sdr. Nudi
3x Sehari 1 Kapsul
Bila Perlu
(paraf )
Salinan Resep :
Apotek STF Mahaganesha
SIA : 01/ABC/18
Jl. Tukad Barito, No. 57, Renon, Denpasar 80226
APOGRAPH
R/ Natrium Diklofenak mg 25
Prednison mg 2,5
Vit B1 mg 50
Vit B6 1/3 tab
Paracetamol 100 mg
m. f. pulv. da in caps dtd. No XV
S. prn. t. dd. caps. I
det 12 (paraf apoteker)
pcc
(cap apotek & paraf dokter)
C. Pembahasan
Sediaan kapsul merupakan campuran homogen antara dua atau lebih bahan obat
yang telah dihaluskan. Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang
keras atau lunak yang dapat larut. Sediaan kapsul merupakan partikel zat padat yang
mempunyai ukuran 0,1-10000µ. Dalam Ilmu Farmasi, cangkang dibuat dari : Gelatin,
pati, dan bahan lain yang cocok.
Dalam pengerjaan praktikum ini kami mendapat permasalahan dimana pasien
meminta resep ditebus untuk pemakaian selama 4 hari yang berarti hanya membuat 12
kapsul sedangkan pada resep diminta sejumlah 15 kapsul. Untuk mendapatkan hasil yang
sesuai dengan permintaan pasien kami menghitung bahan yang digunakan sesuai dengan
jumlah kapsul yang diminta, ini dilakukan agar tidak membuang banyak bahan/ mubazir
bahan.
Saat memilih cangkang kapsul kami mendapatkan suatu kendala tidak adanya
ukuran cangkang kapsul yang diperlukan (3/4), kami menggunakan cangkang kapsul
yang berukuran lebh besar (2) sebagai penggantinya, untuk kekosongan cangkang kami
tambahkan zat tambahan yaitu SL atau laktosa agar kapsul menjadi penuh.
Setelah selesai meracik obat dan memasukan ke cangkang kapsul kemudian
kapsul dimasukan ke klip obat dan diberikan etiket berwarna putih karena kapsul jalur
pemberiannya dengan cara oral lalu diberikan tanda penggunaan 3 kali sehari 1 kapsul.
D. Kesimpulan
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau
lunak yang dapat larut. Berdasarkan bentuknya, kapsul dalam farmasi dibedakan menjadi
dua yaitu kapsul keras dan kapsul lunak. Kapsul juga terbagi ke dalam beberapa ukuran
yang berbeda. Keuntungan menggunakan obat sediaan kapsul adalah bentuk menarik dan
praktis, tidak berasa sehingga bisa menutup rasa dan baut dari obat yang kurang enak serta
mudah ditelan dan cepat hancur di dalam perut sehingga bahan segera diabsorbsi usus.
Sedangkan kerugiaan menggunakan obat sediaan kapsul adalah tidak bisa untuk zat-zat
yang mudah menguap, tidak bisa. untuk zat-zat yang higroskopis, tidak bisa untuk zat-zat
yang dapat bereaksi dengan cangkang kapsul, dan tidak bisa dibagi-bagi.
Pada praktikum ini, obat yang digunakan adalah natrium diklofenak, prednison,
vitamin B1, vitamin B6, dan paracetamol, semua obat tersebut memiliki khasiat atau
kegunaan yang mirip atau bahkan sama yang mana fokus utama obat ini adalah sebagai
pengobatan untuk pasien yang memiliki penyakit nyeri, demam, serta peradangan.
E. Daftar Pustaka
Ditjen POM 1967. Farmakope Indonesia Edisi III, Kementrian Kesehatan RI: Jakarta
Ditjen,POM. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Kementrian Kesehatan RI: Jakarta
Syamsuni, Ilmu Resep. Jakarta: P.O. Box, 2005.
http://repositori.kemdikbud.go.id/10431/1/DASAR-DASAR 20KEFARMASIAN 2.pdf
(diakses pada 08 Oktober 2023)
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Praktikum-
Farmestika-Dasar-Farmasi-Komprehensif.pdf
(diakses pada 08 Oktober 2023)
http://bppsdink.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Farmestika-
Komprehensif.pdf
(diakses pada 08 Oktober 2023)