Proses meiosis pada dasarnya mirip dengan mitosis, namun pada meiosis,
sebelum terjadinya pemisahan kromatid telah terjadi pemisahan pasangan kromosom
homolog. Meiosis dapat dibagi ke dalam dua periode pembelahan sel; meiosis I dan
meiosis II. Oleh karena itu pada pembelahan meiosis, satu sel induk menghasilkan 4
sel baru yang memiliki jumlah kromosom setengah dari induknya (2n menjadi n).
Antara fase 1 dan fase 2 tidak diselingi interfase (Jusuf, 2008). Tahap-tahap meiosis
diantaranya:
Meiosis I
Profase I: Pada tahap ini terjadi pertukaran ruas kromatid dari dua kromosom
homolog, yang disebut pindah silang. Pindah silang ini sangat bermanfaat bagi
organisme, yaitu dalam bentuk kombinasi baru pada saat pembentukan turunan-
turunan persilangan sehingga diperoleh keragaman genetik.
Metafase I: Kromosom homolog yang telah berpasangan terletak pada bagian
tengah sel, yaitu pada bidang ekuatorial.
Anafase I: Bergeraknya kromosom homolog (dengan dua kromatid masih tetap
terikat pada sentromernya) ke dua kutub yang berlawanan akibat tarikan benang
spindel. Berbeda dengan mitosis dimana yang berpisah adalah kromatidnya.
Telofase I: Kromosom yang masih terdiri dari dua kromatid berada di kutub.
Daftar Pustaka
Aryani, Any. 2010. Genetika. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Jusuf, Muhammad. 2008. Modul 1 Biologi dan Reproduksi Sel. Jakarta: Universitas
Terbuka.