PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Menurut perkiraan dari Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah sampah pada
tahun 2020 di 384 kota di Indonesia mencapai 80.235,87 ton tiap hari. Dari
sampah yang dihasilkan tersebut diperkirakan sebesar 4,2% akan diangkut ke
Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sebanyak 37,6% dibakar, dibuang ke
sungai sebesar 4,9% dan tidak tertangani sekitar 53,3%. Dari sekitar 53,3%
sampah yang tidak ditangani dibuang dengan cara tidak saniter dan menurut
perkiraan National Urban Development Srtategy (NUDS) tahun 2003 rata –
rata volume sampah yang dihasilkan per orang sekitar 0,5 – 0,6 kg/hari.
Dan selain itu dapat untuk memberdayakan sampah yang berada di daerah
lingkungan tersebut. atas dasar itulah maka penulis memberanikan diri untuk
mencoba menggandeng pihak lain untuk bekerja sama dalam pembuatan
pupuk tersebut. Dan dalam pembuatan pupuk kompos tersebut tidak tertutup
kemungkinan juga dibuat atau diproduksi barang-barang serumpun guna
efisiensi mesin.
DESKRIPSI PRODUK
2.1 Prinsip Kerja
Prinsip kerja Tong Ssampah Komposter yaitu
1. Mengolah sampah dapur (45%-53%) dari sampah rumah tangga
2. Mengalami proses pembusukan dengan bantuan mikroorganisme dari
sampah yang berada di tanah.
2.2.4 Pemanfaatan
Pemanfaatan Kompos yang telah jadi dapat dimanfaatkan
untuk memperbaiki struktur tanah, memperbaiki kemampuan tanah
dalam menyerap dan menahan air, hara tanah & zat-zat yang
ekstrim yang dapat terjadi pada tanah dan dapat berperan sebagai:
1. Sumber makanan/pupuk tanaman, tanaman buah,
sayursayuran, atau tanaman hias, pembibitan tanaman yang diberi
kompos menjadi lebih baik dan lebih tahan terhadap penyakit
tanaman.
2. Memperbaiki tanah yang tandus, pemakaian kompos secara
teratur akan meningkatkan daya dukung lahan.media terhadap
pertumbuhan tanaman menjadikan tanah tersebut mudah ditanami
karena ada unsur-unsur hara tanaman mendekati unsur hara pada
tanah subur.yang pada gilirannya akan membuat produktifitas
tanaman meningkat
3. Dijual, Tetangga sekitar atau penjual tanaman dapat membeli
lebih murah dari harga pasar.
BAB III
ASPEK PEMASARAN
3.1 Segmen Pasar
Tong sampah komposter rotary diperuntukan sebagai alat
untukpembuatan kompos rumahan secara praktis , sehingga alat ini dapat
di pasarkan di skala rumah tangga. Alat ini dapat membantu mengurangi
sampah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah tangga sehingga dapat
menjadi bahan yang berguna.
Table 4.1
(Sumber Harga : Tokopedia)
4.2.1 Biaya Tetap
Biaya Tetap (FC)
1. Gergaji : Rp 100.000 x 1 = Rp 100.000
2. Bor : Rp 250.000 x 1 = Rp 250.000
3. Mata Bor : Rp 25.000 x 1 = Rp 25.000
4. Meteran : Rp 5.000 x 1 = Rp 5.000
5. Pensil : Rp 5.000 x 1 = Rp.5000
6. Cutter : Rp. 10.000 x 1 = Rp. 10.000
Jumlah : Rp. 395.000
4.2.2 Biaya Variable
1. Tong Plastik Bekas (80 L) : Rp 120.000 x 5 = 600,000,-
2. Baut (pack) : Rp 500 x 1 = 1,500,-
3. Batang Stainless Steel : Rp 230.000 x 5 = 1,150,000,-
4. Mesin Dinamo : Rp 250.000 x 2 = 1,250,000,-
5. Penyangga Tong : Rp 100.000 x 5 = 500,000,-
6. Engsel : Rp 5.000 x 15 = 75,000,-
7. Slot Pintu : Rp 15.000 x 5 = 75,000,-
Jumlah : Rp 3.651.500
FC = Biaya tetap
TVC = Total variable cost
S = Sales / volume penjualan
S = PxQ
= 1.250.000 x 1
= Rp 1.250.000
TVC = VC x Q
= 730.300 x 5
= Rp 3.651.500
395.000
BEP (Rp) = 3.651.500
1−
1.250.000
= 205.600
4.4 Sumber Modal Usaha
Sumber modal usaha merupakan modal sendiri tanpa utang piutang
dari orang lain.
4.5 Neraca Aktiva-Pasiva
Pembiayaan usaha berasal dari biaya mandiri hasil pengumpulan
uang kelompok sehingga tidak ada biaya yang di keluarkan atau biaya
peminjaman terhadap orang ketiga. Diharapkan proposal ini dapat
membantu dan meringankan biaya yang dikeluarkan sehingga tidak ada
kerugian yang dihasilkan serta adanya kembali modal dan keuntungan
dalam penjualan. Sehingga pengeluaran dan pemasukan dikatakan
seimbang.