BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pos Pelayanan Terpadu atau Posyandu, merupakan salah satu bentuk
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh masyarakat untuk masyarakat
dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan setempat. Tujuan Posyandu
antara lain mempercepat penurunan angka kematian ibu dan anak, meningkatkan
pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan Infant Mortality Rate (IMR),
meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan
dan kegiatan-kegiatan lain yang menunjang peningkatan kemampuan hidup
sehat, pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam
usaha meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada penduduk berdasarkan
letak geografi, meningkatkan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam
rangka alih teknologi untuk swakelola usaha-usaha kesehatan masyarakat.1
Tingginya angka kematian balita menunjukkan belum maksimalnya
pemanfaatan Posyandu oleh ibu yang mempunyai balita. Rendahnya pemanfaatan
Posyandu oleh ibu dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan ibu yang masih rendah
tentang manfaat Posyandu. Oleh karena itu, ibu tidak termotivasi untuk
membawa bayi ke Posyandu. Selain itu ada anggapan ibu bahwa tidak perlu
membawa bayinya ke Posyandu jika anak tidak mengalami sakit. Timbulnya
motivasi ibu untuk membawa bayinya ke Posyandu dipengaruhi oleh adanya
motivasi intrinsik dan ekstrinsik.1
Upaya untuk memotivasi ibu balita agar mau aktif berkunjung ke Posyandu
membutuhkan dukungan eksternal, khususnya dari Kader Posyandu. Pohan
mengungkapkan bahwa fungsi kader dalam pelaksanaan Posyandu sangat besar,
yaitu mulai dari tahap perintisan Posyandu, penghubung dengan lembaga yang
menunjang penyelenggaraan Posyandu, sebagai perencana pelaksana dan sebagai
pembina serta sebagai penyuluh untuk memotivasi masyarakat yang berperan
serta dalam kegiatan Posyandu di wilayahnya.1
1
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
6
Gambar 2.1 Proporsi status gizi buruk dan gizi kurang balita 2007-2018
12
Gambar 2.2 Proporsi status gizi kurus dan gemuk balita 2007-2018
Gambar 2.3 Proporsi status gizi buruk dan gizi kurang balita menurut privinsi
tahun 2013-2018
partisipasi masyarakat yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat
waktu bagi pengelola Posyandu.6
Oleh karena itu, Sistem Informasi Posyandu (SIP) merupakan bagian penting
dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan. Pembinaan akan lebih terarah
apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap, akurat dan aktual. Dengan kata
lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi karena
didasarkan pada informasi yang tepat, baik dalam lingkup terbatas maupun
lingkup yang lebih luas.6
Adapun manfaat Sistem Informasi Posyandu yaitu sebagai bahan kader
Posyandu untuk memahami permasalahan sehingga dapat mengembangkan
kegiatan yang tepat dan disesuaikan dengan kebutuhan sasaran dan sebagai bahan
informasi yang tepat guna dan tepat waktu mengenai pengelolaan posyandu, agar
berbagai pihak yang berperan dalam pengelolaan Posyandu dapat
menggunakannya untuk membina posyandu demi kepentingan masyarakat.6
14
BAB III
METODE PENGUMPULAN DATA
14
15
BAB IV
HASIL KEGIATAN
16
17
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Paal Merah I Tahun
2018
No Desa/Kelurahan Jumlah KK Jumlah Penduduk
1. Paal Merah 3026 13308
Jumlah 3026 13308
Tabel 4.2 Distribusi Pegawai pada Puskesmas Paal Merah I dan Pustu Darma
Sakti
Jenis Tenaga Puskesmas Pustu Darma Kontrak TKS Jumlah
Kesehatan Sakti
Dokter 2 0 1 0 3
Umum
Dokter Gigi 2 0 0 0 2
Kesmas 0 1 0 0 1
Bidan 5 1 2 3 11
Perawat 2 1 1 3 7
Gizi 1 0 0 0 1
Perawat Gigi 4 0 0 0 4
As.Apoteker 0 0 0 0 0
Adm. 2 0 0 2 4
Analis Labor 3 0 0 0 3
Sanitarian 1 0 0 0 1
Jumlah 37
Tenaga Kesehatan
Keadaan tenaga kesehatan berdasarkan tingkatan pendidikan terakhir di
Puskesmas Paal Merah I Pada Tahun 2018 dapat dilihat pada tabel 4.3 dibawah
ini.9
Tabel 4.3 Keadaan Tenaga Kesehatan Berdasarkan Tingkatan Pendidikan
Terakhir
No Jenis Kegiatan Jumlah
1. Medis 4
1. Dokter Umum 2
2. Dokter Gigi 2
2. S1 Kesehatan 3
1. Sarjana Keperawatan 0
2. SKM 1
3. Sarjana Farmasi 2
4. D4 Kebidanan 0
5. Sarjana Ekonomi 0
19
3. D3 Kesehatan 14
1. AKPER 3
2. APK/AKL 1
3. AKZI 0
4. AKBID 6
5. AKK 1
6. AKG 3
7. AKFAR 0
3. D1 Kesehatan 1
1. Bidan 0
2. Sanitarian/SPPH 0
3. SPAG 1
4. SLTA Sederajat 6
1. Perawat Kesehatan 1
2. Perawat Gigi 1
3. Analisis Kesehatan 2
4. Asisten Apoteker 0
5. LCPK 1
6. SMA 1
JUMLAH 28
Tabel 4.4 Sarana Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Paal Merah I Tahun
2018
Sarana Kesehatan Jumlah
Puskesmas 1
Puskesmas Pembantu 1
Poskesdes 0
Posyandu 8
Jumlah 10
20
Tabel 4.5 Data Seluruh Posyandu di Puskesmas Paal Merah I Bulan Januari
sampai Maret 2019
Januari Februari Maret
Jumlah
No Posyandu Capaia Sasaran Capaia
Kader Sasaran Capaian Sasaran
n n
1. Melati 1 5 28 17 21 20 21 20
2. Melati 2 5 20 17 20 20 20 12
3. Melati 3 5 50 8 50 25 50 13
4. Melati 4 5 60 33 60 41 55 27
5. Melati 5 5 40 14 35 23 30 19
6. Melati 6 5 40 20 40 32 40 18
7. Melati 7 5 56 37 56 49 56 38
8. Melati 8 5 74 23 74 26 74 24
20 20
20 17 17
18
16 14
14
12
10
8
6
4
2
0
November Des-18 Jan-19 Feb-19 Mar-19
2018
Gambar 4.1 Diagram batang kunjungan Balita bulan November 2018-Maret 2019
Tabel 4.8. Data Status Gizi Posyandu Melati I Bulan Januari 2019
No Nama Jenis Umur Berat Status Gizi
Kelamin (Bulan) Badan Buruk Kurang Lebih 2T
(P/L) (kg)
1. Adinda P 48 11 √
2 Afifah P 29 9,3 √
3 Cahaya P 40 11 √
4 Nikayla P 50 30 √
5 Elsa P 18 14 √
Tabel 4.9. Data Status Gizi Posyandu Melati I Bulan Februari 2019
No Nama Jenis Umur Berat Status Gizi
Kelamin (Bulan) Badan Buruk Kurang Lebih 2T
(P/L) (kg)
1. Adinda P 49 11 √
2 Afifah P 30 9,4 √
3 Bimo L 41 11,5 √
4 Nikayla P 51 30 √
5 Raisa P 46 13 √
6 Hinur P 50 12 √
7 Satya L 30 21 √
24
Tabel 4.10. Data Status Gizi Posyandu Melati I Bulan Maret 2019
No Nama Jenis Umur Berat Status Gizi
Kelamin (Bulan) Badan Buruk/ Kurang Lebih 2T
(P/L) (kg) Sangat
kurang
1. Adinda P 50 11 √
2 Afifah P 31 9 √
3 Nikayla P 52 30 √
4 Arka L 34 18 √
5 Cahaya P 48 12 √
6 Bimo L 44 12 √
7 Rayaka L 47 18 √
8 Elsa P 18 9 √
9 Biyan L 16 16 √
25
BAB V
MASALAH KESEHATAN
OUTPUT :
1. Masih belum tercapainya sasaran Balita tiap bulan di Posyandu
Melati I Kelurahan Paal Merah Kota Jambi. Khususnya pada
Bulan Januari – Februari 2019.
25
26
OUTCOME :
1. Masih terdapat beberapa anak balita di Posyandu Melati I Kelurahan
Paal Merah Kota Jambi yang memiliki masalah status gizi
1. Melati 1 5 28 17 21 20 21 20
Berdasarkan tabel di atas didapatkan bahwa pada Bulan Januari jumlah balita
yang menjadi sasaran Posyandu sebanyak 28 bayi sedangkan jumlah balita yang
ditimbang di Posyandu Balita tersebut sebanyak 17 bayi. Sehingga capaian yang
di dapat pada pelaksaan Posyandu Melati I pada Bulan Januari sebesar 60,71%.
Pada bulan Februari jumlah balita yang menjadi sasaran Posyandu sebanyak
21 bayi sedangkan jumlah balita yang ditimbang di Posyandu Balita tersebut
sebanyak 20 bayi. Sehingga capaian yang di dapat pada pelaksaan Posyandu
Melati I pada Bulan Februari sebesar 95,23%.
Pada Bulan Maret jumlah balita yang menjadi sasaran Posyandu sebanyak 21
bayi sedangkan jumlah balita yang ditimbang di Posyandu Balita tersebut
sebanyak 20 bayi. Sehingga capaian yang di dapat pada pelaksaan Posyandu
Melati I pada Bulan Januari sebesar 95,23%.
27
Tabel 5.2 Data Status Gizi Posyandu Melati I Bulan Januari 2019
No Nama Jenis Umur Berat Status Gizi
Kelamin (Bulan) Badan Buruk Kurang Lebih 2T
(P/L) (kg)
1. Adinda P 48 11 √
2 Afifah P 29 9,3 √
3 Cahaya P 40 11 √
4 Nikayla P 50 30 √
5 Elsa P 18 14 √
Tabel 5.3 Data Status Gizi Posyandu Melati I Bulan Februari 2019
No Nama Jenis Umur Berat Status Gizi
Kelamin (Bulan) Badan Buruk Kurang Lebih 2T
(P/L) (kg)
1. Adinda P 49 11 √
2 Afifah P 30 9,4 √
3 Bimo L 41 11,5 √
4 Nikayla P 51 30 √
5 Raisa P 46 13 √
6 Hinur P 50 12 √
7 Satya L 30 21 √
28
Tabel 5.4 Data Status Gizi Posyandu Melati I Bulan Maret 2019
No Nama Jenis Umur Berat Status Gizi
Kelamin (Bulan) Badan Buruk/ Kurang Lebih 2T
(P/L) (kg) Sangat
kurang
1. Adinda P 50 11 √
2 Afifah P 31 9 √
3 Nikayla P 52 30 √
4 Arka L 34 18 √
5 Cahaya P 48 12 √
6 Bimo L 44 12 √
7 Rayaka L 47 18 √
8 Elsa P 18 9 √
9 Biyan L 16 16 √
Keterangan:
B= Bobot
N= Nilai
BN = Bobot x Nilai = Skor (S),
Bobot ditentukan 1-5, Nilai ditentukan 1-10.
30
Keterangan :
M (Magnitude) : Luasnya masalah
S (Severity) : Berat kerugian yang timbul
V (Vulnerability) : Tersedianya sumberdaya untuk mengatasi masalah
kesehatan tersebut
C (Community Concern) : Kepedulian/dukungan politis dan masyarakat
A (Affordability) : Ada tidaknya dana yang tersedia
Keterangan :
U (urgency) : dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak
masalah tersebut diselesaikan
S (seriousness) : tingkat keseriusan masalah dilihat dari dampak masalah
G (growth) : tingkat perkembangan masala
31
Ibu bawa
Posyandu
bayinya
Catat oleh
Pulang
petugas
sebab-sebab dari suatu masalah, Sangat efektif membantu tim dalam mencari akar
penyebab suatu masalah, Sangat bermanfaat mengidentifikasi dan memperagakan
sebab-sebab masalah.
Manusia
Material / Bahan
Kader jarang melakukan
Orangtua tidak
kurangnya informasi Hanya biskuit penyuluhan diluar
sempat
ibu mengenai PMT yang Posyandu
membawa anak
posyandu diberikan
ke Posyandu
Kader
Posyandu kurang aktif
Kurangnya
leaflet/poster Kurangnya dilaksankan
tentang kerja sama pada jam Orangtua tidak tau
Posyandu antar kader kerja orgtua nutrisi yang baik
utnuk anaknya
Alat timbangan
yang tidak Alat tidak
Kurangnya Kurangnya edukasi
terkalibrasi lengkap
musyawarah dan informasi dari
orgtua kepada kader
Kader kurang
teliti masalah
Dacin kader dan
tidak ada petugas kesehatan
timbangan
Masih terdapat
beberapa anak balita
di Posyandu Melati I
Kelurahan Paal
Merah Kota Jambi
yang memiliki
Jumlah kunjungan Balita masalah status gizi
ke posyandu berkurang
Pasien datang hanya
saat bulan vitamin A
Kurangnya
kunjungan kader ke Kurangnya kesadaran
rumah Ibu balita orgtua untuk memantau
yang tidak datang tumbang anak
Kurangnya
penyuluhan
Lingkungan Proses kepada
orangtua
posyandu dilaksanakan setiap bulan pada jam 8.00 WIB sampai jam
11.00 WIB. Sedangkan pada waktu pagi, ibu-ibu masih sibuk dengan
pekerjaan rumahnya. Sehingga mengakibatkan ibu- ibu tersebut tidak
sempat membawa anaknya ke Posyandu Balita.
5.3.3.2 Material/Bahan
1. Kurangnya kerja sama antar kader dengan Ibu Pembinaan
Kesejahteraan Keluarga (PKK)
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu kader di Posyandu
Melati I, mengatakan bahwa di Posyandu ini hanya memberikan
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berupa biskuit untuk Balita umur
6-59 bulan.
2. Kurangnya leaflet/poster tentang Posyandu
Berdasarkan hasil pengamatan langsung oleh Peneliti saat pelasanaan
Posyandu Balita Melati I di Kelurahan Paal Merah Kota Jambi terlihat
bahwa tempat posyandu tersebut tidak ada poster atau leaflet tentang
pentingnya dan manfaat dari Posyandu Balita tersebut. Sehingga
kurangnya media informasi mempengaruhi pengetahuan Ibu balita
mengenai Posyandu dan kesehatan balitanya.
3. Kader kurang teliti masalah timbangan
Berdasarkan hasil pengamatan langsung saat pelaksanaan Posyandu
Balita Melati I terlihat bahwa sebelum pelasanaan Posyandu kader
belum mengecek kembali keakuratan timbangan yang digunakan.
Seharusnya timbangan bayi dan balita harus dikalibrasi sehingga
keakuratan hasil timbangan tersebut dapat di pertanggung jawabkan.
4. Dacin tidak ada
Berdasarkan hasil pengamatan langsung saat pelaksanaan Posyandu
Balita Melati I terlihat bahwa hanya terdapat timbangan dewasa, dan
timbangan bayi digital saja, sedangkan untuk alat timbangan dacin tidak
ada.
35
5.3.3.3 Proses
1. Kurangnya kunjungan kader ke rumah Ibu balita yang tidak datang ke
Posyandu
Berdasarkan hasil penelitian menggunakan kuisioner didapatkan hasil
bahwa hanya sebesar 25% kader yang menjemput ibu ke rumah jika tidak
datang ke Posyandu. Hal tersebut membuktikan bahwa masih kurangnya
perhatian dari kader kepada Ibu balita yang tidak hadir saat Posyandu.
2. Kurangnya penyuluhan
Berdasarkan hasil penelitian dari kuisioner dan wawancara langsung
dengan Ibu balita didapatkan hasil bahwa pelaksanaan Posyandu Balita
Melati I ini masih kurang dalam hal penyuluhan. Hal tersebut terlihat
bahwa hanya sekitar 5% responden yang mengatakan bahwa kader
pernah bekerja sama dengan tokoh agama dalam memberikan
penyuluhan pada Ibu Balita yang berkunjung. Sedangkan 95% nya
mengaku bahwa kader tidak pernah bekerja sama dengan tokoh agama
dalam memberikan penyuluhan.
Sedangkan terdapat 15% responden yang mengatakan bahwa mereka
berpendapat adanya kerjasama kader dengan tokoh masyarakat dalam hal
memberikan penyuluhan. Oleh karena itu, terlihat bahwa masih sedikit
kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan di Posyandu Melati I ini dan
belum adanya kerjasama dengan tokoh agama atau tokoh masyarakat
dalam hal kegiatan penyuluhan.
penyebab yang paling dominan yaitu “Kurangnya Edukasi dan Informasi dari
Kader kepada Ibu balita”.
Hal tersebut jelas sangat mempengaruhi pengetahuan ibu mengenai gizi dan
nutrisi yang diberikan kepada anaknya. Terlihat bahwa pada Bulan Maret 2019
terjadi peningkatan masalah gizi dari bulan sebelumnya dan terdapat satu anak
yang mengalami gizi buruk. Hal tersebut harus menjadi perhatian yang sangat
penting bagi kader dan petugas kesehatan untuk cepat menanggulangi dan
mengambil tindakan yang tepat untuk masalah tersebut. Sangat memprihatinkan
dengan adanya keadaan tersebut,yang menunjukkan bahwa masih belum
tercapainya derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya, yang merupakan
tujuan dari Puskesmas.
37
BAB VI
PEMECAHAN MASALAH, PRIORITAS, DAN USULAN KEGIATAN
UNTUK PEMECAHAN MASALAH
37
38
2 x 250.000 =
500.000/tahun
Total : 140.000 +
500.000 =
640.000 per tahun
42
2. Membuat tim evaluasi Tim evaluasi sudah Terlaksana Tim evaluasi Terlaksana
kinerja kader dibentuk sudah 100%
terbentuk
yaitu terdiri
dari petugas
imunisasi,
petugas KIA
3. Membuat jadwal Jadwal perlombaan Terlaksana Jadwal Terlaksana
perlombaan disetujui oleh Kepala perlombaan 100%
Puskesmas telah disetujui
oleh Kepala
Puskesmas
4. Mengumumkan jadwal Seluruh posyandu Terlaksana Seluruh Terlaksana
perlombaan kepada sudah mengetahui posyandu 100%
seluruh posyandu jadwal perlombaan sudah
(Melati I sampai Melati dan mengetahui mengetahui
VIII) di wilayah kerja kriteria penilaian jadwal dan
Puskesmas Paal Merah yang akan dinilai. kriteria
I. penilaian.
5. Melaksanakan kegiatan Meningkatnya Terlaksana Kegiatan telah Terlaksana
perlombaan antar kinerja kader dan dilaksanakan 100%
posyandu 6 bulan meningkatnya status
sekali gizi balita
43
6.5.2 Evaluasi
Kegiatan ini ditujukan untuk mengetahui sejauh mana kegiatan yang telah
dilaksanakan dapat memecahkan masalah. Evaluasi dapat dilaksanakan dengan
cara:
1. Membandingkan frekuensi atau tingkat masalah atau sebab masalah
sebelum intervensi dan sesudah intervensi. Untukitu dapat menggunakan
bar chat atau
2. Menggunakan format evaluasi yang disediakan
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan berbagai upaya dalam memecahkan
masalah pada kegiatan posyandu balita Melati I di Kelurahan Paal Merah Kota
Jambi, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Masalah yang dihadapi pada kegiatan posyandu balita Melati I di
Kelurahan Paal Merah Kota Jambi adalah masih belum tercapainya
sasaran balita tiap bulannya. Khususnya pada Bulan Januari – Maret 2019
dan masih terdapat beberapa anak balita di Posyandu Melati I yang
memiliki masalah status gizi.
2. Masalah yang diprioritaskan adalah masih terdapat beberapa anak balita di
Posyandu Melati I yang memiliki masalah status gizi.
3. Faktor penyebab masalah yang paling dominan adalah kurangnya edukasi
dan informasi dari kader kepada ibu balita yang berkunjung ke posyandu.
4. Alternatif pemcahan masalah yang dapat dilakukan adalah Mengadakan
arisan kecil-kecilan antar kader dan ibu-ibu yang memilliki balita; Di
setiap posyandu diharapkan memiliki Kotak “Si Buah Hati”;
Bekerjasama dengan Puskesmas melaksanakan kegiatan penyuluhan
kesehatan dengan mengundang dokter; Meningkatkan media informasi di
sekitar posyandu seperti poster kesehatan; Mengadakan pelatihan kembali
kepada kader oleh petugas puskesmas; Mengadakan lomba kader
berprestasi antar posyandu.
5. Alternatif pemecahan masalah yang terpilih adalah mengadakan arisan
kecil-kecilan ant ar kader dan ibu-ibu yang memilliki balita untuk menjalin
hubungan dan komunikasi yang baik mengenai posyandu dan saling
sharing masalah kesehatan ballitanya.
44
45
7.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan adalah:
1. Para kader dan petugas kesehatan diharapkan dapat memberikan edukasi
dan informasi yang tepat mengenai masalah gizi atau nutrisi serta
masalah-masalah kesehatan lainnya kepada ibu balita yang berkunjung ke
posyandu.
2. Kader dan petugas puskesmas harus selalu memantau tumbuh kembang
anak-anak yang datang ke posyandu atau yang tidak datang ke posyandu.
3. Pihak puskesmas harus selalu mendukung kegiatan posyandu semaksimal
mungkin untuk mencapai derajat kesehatan anak setinggi-tingginya.
4. Meningkatkan kerjasama antara kader dengan petugas puskesmas atau
lintas sekotoral untuk menyelenggarakan penyuluhan tiap bulan dengan
tujuan meningkatkan pengetahuan ibu balita dalam memantau gizi dan
tumbuh kembang anak.
5. Kader diharapkan dapat meningkatkan kinerjanya untuk mencapai sasaran
balita setiap bulannya dan memperbaiki masalah yang ada.
6. Ibu balita diharapkan dapat rajin ke posyandu untuk menimbang anaknya
dan memantau tumbuh kembang anaknya setiap bulan.
46
DAFTAR PUSTAKA
1. Subagyo W., Mukhadiono, Dyah W. Peran kader dalam memotivasi ibu balita
berkunjung ke posyandu. Jurnal Keperawatan Soedirman.2015;10(3): 158-165
2. Andi DP, Agung S. Peran kader posyandu terhadap pembangunan kesehatan
masyarakat. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. 2017;6(1): 60-62
3. Kementerian kesehatan Repulik Indonesia pusat promosi kesehatan. Buku
pegangan kader posyandu.2012
4. Suhat, Ruyatul Hasanah. Faktor-faktor yang berhubungan dengan keaktifan
kader dalam kegiatan posyandu.Jurnal kesehatan masyarakat.2014;10(01):73-9.
5. Iswarawanti, Dwi nastiti. Kader posyandu:peranan dan tantangan
pemberdayaannya dalam usaha peningkatan gizi anak di Indonesia. Jurnal
manajemen pelayanan kesehatan.2010;13(4): 169-173.
6. Saepudin,encang, Edwin R,Agus R. Peran Posyandu Sebagai Pusat Informasi
Kesehatan Ibu dan Anak. Record and library Journal. 2017;3(2):201-7.
7. Fithria, Nurul Azmi. Hubungan pemanfaatan posyandu dengan status gizi
balita di Kecamatan Kota Jantho. 2015;6(1):1-5.
8. Kementerian kesehatan Repulik Indonesia Badan penelitian dan
pengembangan kesehatan. Hasil utama Riskesdas Tahun 2018. 2018.
9. Puskesmas Paal Merah I. Laporan tahunan EKP dan PKP Puskesmas Paal
Merah I Kota Jambi. 2018. Halaman 3-15.
47
Pendidikan
No Nama Alamat usia Anak ke-
Terakhir
1 Reni RT 01 Paal Merah 37 tahun 2 SMP
2 Jeni RT 01 Paal Merah 29 tahun 1 SMA
3 Rafika RT 01 Paal Merah 37 tahun 2 SMA
4 Ratna RT 01 Paal Merah 36 tahun 2 SMEA
5 Sriati RT 01 Paal Merah 39 tahun 4 -
6 Nurmida RT 01 Paal Merah 38 tahun 3 SMA
7 Nita RT 01 Paal Merah 32 tahun 1 S1
8 Nurjayanti RT 01 Paal Merah 39 tahun 3 SMA
9 Ana RT 01 Paal Merah 26 tahun 1 SMK
10 Ani RT 01 Paal Merah 26 tahun 1 SMK
11 Siti RT 01 Paal Merah 42 tahun 3 SMA
12 Harnani RT 01 Paal Merah 42 tahun 1 MAN
13 Oky RT 01 Paal Merah 30 tahun 1 S1
14 Jelita RT 01 Paal Merah 36 tahun 2 SMK
15 Ria RT 01 Paal Merah 23 tahun 1 SMK
16 Mashita RT 01 Paal Merah 27 tahun 1 SMK
17 Ririn RT 01 Paal Merah 32 tahun 2 SMA
18 Devina RT 01 Paal Merah 29 tahun 3 SMA
19 Rosa RT 01 Paal Merah 41 tahun 2 SMK
20 Mitra RT 01 Paal Merah 25 tahun 2 SMP
46