Anda di halaman 1dari 41

ANATOMI DAN FISIOLOGI MATA

Luciana Lorenza, S.Ked


Nabilah Haptriani, S.Ked

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN MATA RSUD RADEN MATTAHER JAMBI


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JAMBI

2020
KELOPAK MATA

Kelopak mata / palpebra


Susunan kulit yang halus, tipis dan mudah digerakkan.
Fungsi  melindungi bola mata, mengeluarkan
sekresi kelenjarnya yg membentuk film air mata di
depan kornea.
Fungsi perlindungan  terhadap trauma, sinar,
pengeringan bola mata.

Bagian-bagian kelopak :
-Kulit
-Kelenjar
-Otot
-Tarsus
-Septum orbita
-Pembuluh darah
-Sistem syaraf

Alis Mata
Bulu Mata/Helaian Rambut
SISTEM LAKRIMAL
Sistem ini terletak di daerah
temporal bola mata.

Sistem lakrimal terdiri atas 2 bagian:


1. Sistem produksi / gl. Lakrimal.
terletak di temporo antero superior
rongga orbita
2. Sistem ekskresi
Terdiri atas punctum lakrimal,
kanalikuli lakrimal, sakus lakrimal,
duktus nasolakrimal, mengalir
dalam rongga hidung di dlm
meatus inferior.
KONJUNGTIVA
Konjungtiva adalah membran mukosa yang transparan dan tipis yang membungkus
permukaan posterior kelopak mata (konjungtiva tarsal) dan permukaan anterior sklera
(konjungtiva bulbi).
KONJUNGTIVA
Konjungtiva terdiri atas 3 bagian:
1. Konjungtiva tarsal: menutupi
tarsus atau palpebra bagian
posterior.
2. Konjungtiva bulbi: menutupi
permukaan anterior sklera.
3. Konjungtiva fornises: tempat
peralihan konjungtiva tarsal
dengan konjungtiva bulbi.

• Mengandung kelenjar musin  membasahi bola mata


• Menyerap obat mata
• Hubungan konjungtiva bulbi & forniks dengan jaringan di bawahnya
bersifat longgar sehingga bola mata dapat mudah bergerak
RONGGA ORBITA
Rongga orbita adalah rongga yg
berisi bola mata dan terdapat 7
tulang yg membentuk dinding
orbita:
Lakrimal, etmoid, sfenoid, frontal
dan dasar orbita terutama terdiri
atas os maksila, os palatina dan
os zigomaticus.
OTOT PENGGERAK MATA

Terdiri atas 6 otot :


1. Oblik inferior (extorsion):
dipersarafi N. III
2. Oblik superior (intorsion):
dipersarafi N. IV
3. Rektus inferior (depression):
dipersarafi N. III
4. Rektus lateral (abduction):
dipersarafi N. VI
5. Rektus medius (adduction):
dipersarafi N. III
6. Rektus superior (elevation):
dipersarafi N. III
BOLA MATA
Bola mata dibungkus oleh 3
lapisan:
– Tunika okuli: sklera & kornea
– Tunika vaskulosa okuli (uvea)
– Tunika nervosa: retina
Sklera

 Bagian putih bola mata yang


bersama-sama dengan kornea
merupakan pembungkus dan
pelindung bola mata.
 Sangat kuat dan elastis, tebal
1 mm.
 Sklera berhubungan erat
dengan kornea dalam bentuk
lingkaran yang disebut limbus.
 Sklera berjalan dari papil saraf
optik sampai kornea.
 Sklera anterior ditutupi oleh 3
jaringan ikat vaskuler.
Kornea

• Kornea merupakan selaput bening mata yang


tembus cahaya dan avaskular.
• Pembiasan sinar terkuat dilakukan oleh kornea.
• Kornea dipersarafi :
1. Saraf siliar longus
2. Saraf nasosiliar
3. Nervus cranialis V (N. Trigeminus)
• Kornea mendapat nutrisi dari pembuluh-
pembuluh darah limbus, difusi glukosan humor
aqueous, dan difusi oksigen melalui lapisan air
mata.
• Fungsi utama: sebagai medium refraksi dan
melindungi struktur yang terdapat di intraokular.
Lapisan kornea (dari luar ke dalam)

1. Epitel
2. Membran Bowman
3. Stroma
4. Membran Descement
5. Endotel
Uvea
• Uvea, lapisan kedua dari bola mata,
merupakan lapisan bervaskuler dan
berpigmen.
• Lapisan ini berisi : Koroid, Badan sil
iar dan Iris.
• KOROID
 Membran coklat tua, terletak antara sklera dan retina.
 Bagian terbesar dari lapisan tengah, dilapisi oleh seba
gian besar sklera.
 Berisi banyak pembuluh darah yang menyuplai nutrie
n ke retina dan badan vitreus.
 Mencegah refleksi internal cahaya.
• BADAN (KORPUS) SILIARE
 Menghubungkan koroid dengan iris.
 Pada permukaan dalam korpus siliare terd
apat prosesus siliaris yang menghasilkan
akueos humor melalui proses dialisis dan
sekresi.
 Prosesus ini banyak mengandung pembul
uh darah dan serabut saraf.
• IRIS
 Perpanjangan korpus siliare ke ante
rior dan merupakan bagian mata ya
ng berwarna serta menampakkan k
arakteristik biru, hijau, hazel, abu-a
bu atau cokelat.
 Pupil→Terletak didepan lensa, di b
elakang kornea, dan membentuk lin
gkaran terbuka
 Saat individu terjaga, ukuran pupil b
ervariasi sesuai jumlah cahaya yan
g masuk.
 Iris membagi secara parsial ruang yang berisi akueous humor antara kornea dan
lensa menjadi 2 bagian yaitu: Kamera Anterior dan Kamera Posterior.
 Bagian akar iris melekat pada permukaan badan silier.
 Pada titik perlekatan ini iris relatif tipis sehingga dapat robek karena trauma pada
mata.
 Fungsi iris: mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata.
Camera Oculi

Camera Oculi Anterior (COA) / Bilik Mata Depan:


- Merupakan ruang diantara kornea dan iris yang
berisi Aqueous humor.
- Sudut bilik mata depan dibentuk oleh jaringan
korneosklera dengan pangkal iris dan merupakan
tempat pengaliran keluar cairan bilik mata.
- Di dekat sudut ini, terdapat jaringan trabekulum,
kanal Schlemm, baji sklera, garis Schwalbe dan
jonjot iris.

Camera Okuli Posterior (COP) / Bilik Mata


Belakang: merupakan ruang diantara iris dengan lensa
yang berisi Aqueous humor.
Trabekulum

Suatu jaringan yang menyerupai jala yang terletak di sudut bilik mata depan, berfungsi sebagai
saluran keluarnya Aqueous humor dari trabekulum aqueous kemudian di salurkan ke kanal
schlemm dan selanjutnya menuju ke pembuluh darah vena (pembuluh balik).
Aliran Aqueous Humor
Lensa Mata

• Berasal dari ektoderm permukaan yang berbentuk


lensa di dalam mata dan bersifat bening.
• Terletak di belakang iris, terdiri dari zat tembus
cahaya berbentuk lempeng cakram bikonveks yang
dapat menebal & menipis pada saat akomodasi.
• Dibentuk oleh sel epitel lensa yang membentuk
serat lensa didalam kapsul lensa → membentuk
nukleus lensa.
• Dibagian luar nukleus lensa terdapat serat lensa
yang lebih muda disebut kortek lensa.
• Penggantung lensa : Zonula zinn (Ligamentum
suspensorium lentis).
Lensa Mata

• Fungsi: memfokuskan berkas cahaya ke retina.


• Sifat lensa secara fisiologis:
- Kenyal/lentur → memegang peranan terpenting
dalam akomodasi untuk menjadi cembung
- Jernih/transparan → diperlukan sebagai media
jalannya cahaya
- Terletak dibelakang iris
• Keadaan patologi lensa:
- Tidak kenyal  presbiopi
- Keruh  katarak
- Tidak berada di tempat (subluksasi & dislokasi)
Corpus Vitreum (Badan Kaca)

• Suatu jaringan seperti kaca bening yang terletak


antara lensa dengan retina.
• Terdiri dari 99% air dan 1% lainnya terdiri dari
jaringan kolagen dan Hyaluronic Acid.
• Fungsi Badan Kaca:
- Refraksi dari cahaya berjalan secara konvergen /
menyebar melalui vitreus ke arah retina
- Mempertahankan bentuk dari bola mata
- Bertindak sebagai penyangga untuk melindungi
retina dari tekanan dari luar
- Sebagai jembatan untuk memindahkan metabolik
antar bagian depan dan belakang bola mata
RETINA
• RETINA
 Struktur tipis, halus dan bening tem
pat serat-serat saraf optik didistribu
sikan.
 Melapisi bagian dalam 2/3 posterior
dinding bola mata.
 Secara eksternal dibatasi oleh koroi
d dan sklera.
 Secara internal dibatasi oleh m
embran hialoidea dari badan vi
treus.
 Berisi pembuluh darah yang m
enyuplai nutrisi ke jaringan reti
na dan dua kelas fotoreseptor
yang disebut rhod (batang) dan
cones (kerucut).
 RHOD :
1. Berfungsi mengurangi derajat iluminasi (terang) dan
bertanggung jawab terhadap pandangan perifer.
2. Digunakan apabila intensitas cahaya rendah dan m
emberikan gambaran abu-abu.
3. Sangat banyak di bagian depan retina.
4. Mengubah rangsang cahaya menjadi impuls listrik y
ang berjalan sepanjang serabut saraf sensoris men
uju daerah penglihatan di otak.
 Untuk fungsi ini diperlukan rodopsin (suatu senyawa
yang tersusun atas protein dan pigmen karotena).
 Bila terpapar cahaya, senyawa ini akan pecah dan p
igmen diubah menjadi vitamin A.
Pada keadaan gelap, rodopsin diresintesis dari vitam
in A dan protein, menyebabkan kepekaan rhod meni
ngkat dan disertai adanya pelebaran pupil (memungk
inkan lebih banyak cahaya yang masuk ke dalam ma
ta) menyebabkan seseorang dapat beradaptasi pada
keadaan gelap.
Adaptasi terhadap cahaya terang disebabkan oleh p
emecahan rodopsin yang menyebabkan penguranga
n kepekaan rhod disertai dengan pengecilan pupil ya
ng membatasi banyaknya cahaya yang memasuki m
ata.
 CONE :
1. Berfungsi meningkatkan derajat iluminasi dan berta
nggung jawab terhadap penglihatan sentral dan pe
nglihatan warna.

 Terdapat kurang lebih 110 – 125 juta rhod dan kura


ng lebih 6,5 juta cone pada satu retina.
RETINA
Lapisan-lapisan retina :
1. Lapisan epitel pigmen
2. Lapisan fotoreseptor (lapisan batang da
n kerucut, penerima cahaya)
3. Membran limitan eksterna
4. Lapisan nuklear luar (nukleus dari batan
g dan kerucut)
5. Lapisan plexiform luar
6. Lapisan nuklear dalam (nukleus dari sel
bipoler)
7. Lapisan plexiform dalam
8. Lapisan sel-sel ganglion
9. Lapisan serabut saraf (axon dari sel-sel
ganglion)
10. Membrana limitan interna
NERVUS OPTICUS

• Saraf optik yang keluar dari polus posterior


bola mata membawa 2 jenis serabut saraf :
saraf penglihat dan saraf pupilomotor
• Kelainan saraf optik menggambarkan gang
guan yang diakibatkan tekanan langsung a
tau tidak langsung terhadap saraf optik atau
perubahan toksik dan anoksik yang mempe
ngaruhi aliran listrik
INNERVASI BOLA MATA
1. Saraf motorik
Saraf Okulomotor, m
ensyarafi :
* Otot Rektus Medialis
* Otot Rektus Superior
* Otot Rektus Inferior
* Otot Oblik Inferior
Saraf Trocklear men
sarafi
*Otot Oblik Superior
saraf Abdusens men
sarafi :
* Otot Rektus Lateral
INNERVASI BOLA MATA
2. Syaraf Sensorik
Syaraf opthalmik
merupakan caban
g pertama syaraf T
rigeminus adalah s
yaraf sensorik unt
uk bolamata dan a
dnexa
VASKULARISASI
 Terutama disuplai oleh arteri ophtalmicus (cabang arteri carotis
interna) dan infraorbitalis (cabang arteri carotis eksterna).
VASKULARISASI
 Vena utama adalah vena infra orbital dan vena optalmika inferior
dan superior.
Proses Penglihatan

Anda mungkin juga menyukai