BAB I
PENDAHULUAN
terjadinya reaksi oksidasi dari radikal bebas dalam oksidasi lipid (Yuslianti,
rokok, asap knalpot mobil, radiasi, polutan udara, dan pestisida telah menjadi
tidak ada jalan keluar dari menghirup dan menelan sumber-sumber radikal
Radikal bebas yang terdapat didalam tubuh bersifat sangat reaktif dan
tubuh maupun sel-sel yang terbentuk dari protein, lipid, DNA, karbohidrat dan
1
membran dan menimbulkan yang disebut dengan stres oksidatif sehingga
memicu berbagai penyakit seperti jantung koroner, penuaan dini dan kanker.
antioksidan untuk melawan radikal bebas yang berlebih namun pola hidup
dan pola makan yang tidak benar serta bertambahnya usia menyebabkan
Dari hasil penelitiaan yang dilakukan oleh Herni dan Shofia (2015)
galangin, kamferol dan kuersetin, ketiga senyawa flavonoid ini memiliki efek
2
Menurut Laily (2012) ketinggian tempat merupakan salah satu faktor
fitokimia dari hasil metabolit sekunder seperti flavanoid dari suatu tanaman
akan berbeda pada setiap wilayah karena dipengaruhi oleh beberapa faktor
tumbuh yang dibagi menjadi 3 lokasi yaitu dataran rendah (<250 mdpl),
dataran sedang (250-750 mdpl) dan dataran tinggi (>750 mdpl) yang
3
diidentifikasi dengan menggunakan metode DPPH (2,2-difenil-1-
pikrilhidrazil).
4
BAB II
METODE PENELITIAN
yaitu dataran rendah (<250 mdpl), dataran sedang (250-750 mdpl) dan
ketinggian berbeda yaitu dataran rendah (<250 mdpl) yang diperoleh dari
dataran tinggi (>750 mdpl) diperoleh dari desa Sikuku, Kecamatan Sesean,
5
Sampel lengkuas (Alpinia galanga L) yang telah diperoleh disortasi
tabung reaksi kemudian ditambahkan 2-3 tetes FeCl3. Hasil positif adanya
menjadi hijau, merah, ungu, biru atau hitam yang kuat menunjukan adanya
6
II.2.4 Uji Kuantitatif Senyawa Fenol Total
bpj)
7
II.2.4.3 Pembuatan Kurva Baku
batas tanda. Setelah itu dihomogenkan dan diinkubasi selama 60 menit pada
UV-Vis.
dengan konsentrasi 1000 bpj. Kemudian diambil 0,5 mL larutan stok dan
8
warnanya. Hasil positif flavanoid di tandai dengan larutan berwarna merah,
batas tanda. kemudian dibuat pengenceran secara kuantitatif dan jika perlu
bertahap dengan etanol p.a hingga kadar 1; 2; 4; 8; dan 16 bpj dalam labu
etanol p.a; 0,1 mL aluminium klorida 10%; 0,1 mL natrium asetat 1 M dan
9
uji kedalam labu tentukur 5 mL, kemudian ditambahkan 1,5 mL etanol p.a;
Larutan stok masing-masing ekstrak dipipet sebanyak 10, 20, 30, 40,
dan 50 µL dari larutan stok lalu dimasukkan kedalam vial coklat yang telah
pro analisis hingga total volume menjadi 5 mL dan larutan uji dihomogenkan.
10
Larutan ini selanjutnya diukur absorbansinya pada panjang gelombang
11
DAFTAR PUSTAKA
12
Lampiran 1
Skema kerja
Serbuk
Flavanoid Fenol
2 mL ekstrak dimasukan
2 mL ekstrak dimasukan
kedalam tabung reaksi + Serbuk
kedalam tabung reaksi + 2-3
Magnesium (Mg) + 3 tetes HCl
tetes FeCl3 1%
Pekat -> homogenkan
Hasil Postitif : warna hijau, biru
Hasil Postitif : warna merah,
atau hitam.
kuning atau jingga.
13
C. Uji Kuantitatif Senyawa Flavanoid dan Fenol Total
Persen inhibisi
14