Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN KASUS

FURUNKULOSIS

Di susun oleh :

Pangeran Baso
10542 0420 12

PEMBIMBING :
dr. Helena Kendengan Sp. KK
PENDAHULUAN
 Furunkel merupakan bagian dari pioderma primer. Dimana
furunkel merupakan radang folikel rambut dan sekitarnya
dengan gambaran khas berupa nodus eritematosa berbentuk
kerucut, ditengah terdapat pustul. Furunkel mengenai area
yang banyak friksi seperti ; aksila dan bokong, dan dapat
pula pada wajah, leher, kulit kepala.
 Furunkel pada umunya disebabkan oleh bakteri gram
positif yaitu Staphylococcus aureus.

 Furunkel dapat mengenai segala usia akan tetapi jarang


terjadi diawal masa kanak-kanak. Namun meningkat
dengan cepat pada usia pubertas dan pada masa remaja
dan dewasa awal. Pada masa remaja anak laki-laki lebih
rentan dibanding anak perempuan. Di daerah beriklim
sedang juga jarang terjadi kecuali pada subjek atopi
IDENTITAS PASIEN

 Nama : FA

 Jenis kelamin : Laki-Laki

 Umur : 2 tahun

 Alamat :-

 Tanggal Pemeriksaan : Desember 2017


ANAMNESIS
Seorang anak Laki-laki berumur 2 tahun dibawah oleh ibunya ke
poli kulit kelamin Rumah Sakit Syekh Yusuf Gowa dengan keluhan bisul
dibawah mata sebelah kanan, dibagian kepala sebelah kanan dan
dibagian kepala belakang sejak 1 minggu yang lalu. Awalnya timbul
benjolan kecil, merah dan kemudian menjadi besar. Bisul dirasakan nyeri,
tidak gatal, demam (-).
Pasien sudah pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya saat
3 bulan yang lalu, yaitu ada benjolan di pipi kanan pasien. Pernah berobat
(diberikan salep) lalu sembuh dan kemudian muncul bisul kembali.
Riwayat Alergi : (-)
Riwayat penyakit sebelumnya : Asma dan Batuk
Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga tidak ada.
STATUS PASIEN

Pemeriksaan klinis didapatkan,

 Berat Badan : 8 Kg

 Keadaan umum : Sakit (sedang)

 Kesadaran : (composmentis)

 Gizi : (baik)

 Hygiene : (sedang)
STATUS DERMATOLOGI

 Lokasi : Regio Facial, dibawah mata kanan, di kepala


bagian temporal kanan dan kepala bagian
occipital.

 Ukuran : Numular

 Efloresensi : Nodus eritematosa berbentuk kerucut ditengah


terdapat pustul
DIAGNOSIS KERJA
Diagnosis ditegakkan dengan anamnesis dan
pemeriksaan fisik. Diagnosis pada pasien ini
adalah Furunkulosis.
PENATALAKSANAAN

 Jika sedikit cukup dengan antibiotik topikal. Jika banyak


digabungkan dengan antibiotik sistemik.

 Kalau berulang-ulang mendapat furunkulosis, cari faktor


predisposisi, misalnya DM atau Obesitas, imunodefisiensi,
ataupun hygiene yang kurang.
PENATALAKSANAAN PADA PASIEN

Terapi Topikal
 Fusicom Cream

Terapi Sistemik
 Amoksisilin 110 mg
 CTM 1/3 Tab
Mf Pulv Dtd No XV
3 dd p1
DIAGNOSIS : FURUNKULOSIS

o Peradangan pada folikel rambut dan sekitarnya

o Nodus eritematosa berbentuk kerucut, ditengah


terdapat pustul
DIAGNOSIS BANDING: HIDRAADENITIS
SUPURATIV

 Hidraadenitis adalah infeksi kelenjar apokrin, yang biasanya


disebabkan oleh Staphylococcus aureus.

 Penyakit ini disertai gejala konstitusi : demam, malaise. Ruam


berupa nodus dengan kelima tanda radang akut. Kemudian dapat
melunak menjadi abses, dan memecah membentuk fistel dan
disebut hidraadenitis supurativa. Pada yang menahun dapat
terbentuk abses, fistel dan sinus yang multiple. Terbanyak
berlokasi di axila, juga diperineum, jadi tempat-tempat yang
banyak kelenjar apokrinya.
 Tampak Lesi berupa nodus, yang nantinya akan
meluas dan akan menjadi abses
PROGNOSIS
 Qou ad vitam : bonam
 Qou ad function : bonam
 Qou ad sanationam : bonam
FURUNKULOSIS

DEFINISI

 Furunkel adalah infeksi dalam folikel rambut dan sekitarnya yang


menyebabkan pembentukan abses dengan akumulasi nanah dan
jaringan nekrotik.

 Jika lebih dari satu disebut Furunkulosis.

 Jika beberapa folikel berdekatan terifeksi, kemudian menyatu dan


membentuk nodul lebih besar disebut Karbunkel
ETIOLOGI
 Penyebab yang paling umum terjadinya furunkel adalah
Staphylococcus Aureus.

 Faktor-faktor lain yang juga berpengaruh terhadap rekurensi


dari furunkel yaitu pasien dengan diabetes melitus, obesitas,
kebersihan yang kurang, anemia, hiperhidrosis, stress, dan
keadaan imunodefisiensi.
PATOFISIOLOGI
GAMBARAN KLINIS

 Keluhan nyeri,

 Kelainan berupa nodus eritomatosa berbentuk kerucut,


ditengahnya terdapat pustul

 Biasanya tempat predileksi secara umum pada daerah wajah,


leher, aksila, pantat, paha dan daerah yang sering terkena
gesekan seperti daerah di bawah ikat pinggang.
DIAGNOSIS
 Anamnesis

 Pemeriksaan Fisis

Pada pemeriksaan fisik tampak nodus


eritematosa berbentuk kerucut, di tengah terdapat
pustul. Tempat predileksi secara umum pada daerah
wajah, leher, aksila, pantat, paha dan perineum.
Dapat juga pada daerah yang sering mengalami
gesekan dan pada ekstremitas
DIAGNOSIS BANDING

 Hidraadenitis adalah infeksi kelenjar apokrin, yang


biasanya disebabkan oleh Staphylococcus aureus.

 Sering didahului oleh trauma / mikrotrauma, misalnya :


banyak keringat, pemakaian deodoran atau rambut axila
digunting.
 Disertai gejala konstitusi : demam, malaise. Ruam berupa
nodus dengan kelima tanda radang akut. Kemudian dapat
melunak menjadi abses, dan memecah membentuk fistel dan
disebut Hidraadenitis supurativa.

 Terbanyak berlokasi di axila, juga diperineum, jadi tempat-


tempat yang banyak kelenjar apokrinya,
PENATALAKSANAAN

1. Tindakan Umum
Penderita harus diberi tahu bahwa penyakit ini dapat
kambuh jika ada faktor-faktor yang mendasari seperti
hygine dan kebersihan kulit kurang. Maka dari itu
sangat dianjurkan untuk perbaiki hygine dan pola
makan.
2. Pengobatan Topikal
Terapi topikal pada furunkel dapat diberikan salep
antibiotik
3. Pengobatan Sistemik
Terapi sistemik pada furunkel dapat diberikan antibiotik
sistemik jika lesi banyak.
PROGNOSIS

 Qou ad vitam : Bonam

 Qou ad function : Bonam

 Qou ad sanationam : Bonam


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai