Anda di halaman 1dari 19

PENDAHULUAN

• Erisipelas yang juga dikenal sebagai S. Anthony’s fire

• Erisipelas merupakan penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh


bakteri Streptococcus pyogenes/hemoliticus yang menyerang daerah
superfisial (epidermis dan dermis).

• Angka kejadian infeksi kulit ini kira-kira mencapai 7%-10% pasien


yang dirawat di Rumah Sakit Amerika Utara.
Definisi

Erisipelas adalah jenis selulitis kutaneous superfisial yang


ditandai dengan keterlibatan pembuluh getah bening dermal yang
ditandai yang disebabkan oleh streptokokus β-hemolitika grup A.
ETIOLOGI

• Erisipelas pada orang dewasa biasanya disebabkan oleh bakteri


Streptococcus β-hemolytic grup A

• Bakteri Streptococcus β hemolytic grup B bisa menginfeksi bayi


baru lahir yang biasanya disebabkan oleh penyakit erisipelas
abdomen atau perianal pada wanita setelah baru melahirkan.

• Bakteri Gram positif, nonmotil, berdiameter 0,6 – 1,0 mikrometer


Patofisiologi

Diawali dengan perbagai kondisi yang berpotensi timbulnya kolonisasi


bakteri, misalnya: luka, koreng, infeksi penyakit kulit lain, luka operasi dan
sejenisnya, serta kurang bagusnya hygiene

Setelah masa inkubasi berlangsung sekitar 2 sampai 5 hari, Erysipelas


muncul bersamaan dengan demam (sampai 40°C) dan menggigil

Erisipelas menyebabkan daerah yang terkena kulit berubah merah terang


dan menjadi sedikit bengkak
FAKTOR RESIKO

Erisipelas

•Individu dengan imun yang rendah, seperti baru


menjalani kemoterapi, menggunakan steroid, atau infeksi
HIV.
•edema
•Sindrom nefrotik
Bagaimana gejalanya?

• Demam

• Mula-mula timbul luka kecil di kulit selanjutnya menjadi merah


cerah, berbatas tegas, dan nyeri jika ditekan

• Saat diraba akan terasa panas, dibagian tengah terkadang


ditemukan gelembung yang berisi cairan tempat masuknya
kuman

• Erisipelas biasanya terjadi di daerah kaki, tangan dan wajah.


MANIFESTASI KLINIS
MANIFESTASI KLINIS
(peau d ‘orange)

Setelah masa inkubasi 2 sampai 5


hari, terjadi demam, menggigil,
malaise, dan nausea. Beberapa
jam atau hari kemudian, plak
eritema kecil mulai muncul dan
menyebar.
MANIFESTASI KLINIS
Teraba panas, lunak dan indurasi
dengan non-pitting edema, nyeri jika
dipalpasi

Eritem hangat pada ekstremitas


bawah dengan tepi yang jelas.

Pustul, vesikel, bula dan area kecil


nekrosis hemoragik
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan ASTO
Darah Rutin C-reactve protein
( anti-streptolisin O)
• Peningkatan sel • untuk indikator • Mendeteksi bakteri
darah putih terdapatnya infeksi Streptokokkus
(leukositosis) dan streptococcus
peningkatan lanjut
endap darah.

Kultur bakteri Biopsi kulit


• Posistif jika terdapat • Namun, kemungkinan terkena
kontaminasi dari tekhnik yang infasif
terdapat organism bakteri. harus dipertimbangkan dan harus
dihindari.
DIAGNOSIS BANDING

1. Selulitis
 Selulitis terjadi pada lapisan dermis dan subkutan.

 Etiologi paling sering disebabkan oleh S. pyogens,

S.aureus dan GAS. Selain itu, bakteri streptokokus


grup B juga bisa menyerang bayi dan bakteri basil
gram negatif bisa menyerang orang dengan tingkat
imun yang rendah.
• Selulitis mempunyai gejala yang sama dengan erisipelas yaitu
eritema dan sakit, tetapi dapat dibedakan dengan batas lesi yang
tidak tegas, terjadi di lapisan yang lebih dalam, permukaan lebih
keras dan ada krepitasi saat dipalpasi.
Selulitis dapat berkembang menjadi bulla dan nekrosis sehingga
mengakibatkan penggelupasan dan erosi lapisan epidermal yang
luas.

Gambar 4. Selulitis pada ekstremitas


bawah tampak eritema dengan vesikel-
Gambar 3. Selulitis pada ekstremitas bawah vesikel yang sudah pecah.5
disertai bengkak, melepuh dan berkrusta. 2
2. Dermatitis Kontak Alergi

• Dermatitis kontak alergi merupakan presentasi dari respon


hipersensitivitas type IV terhadap zat kimia eksogen.
• Gejala –gejala klinis akan muncul segera setelah terekspos oleh alergen.
• Fase akut ditandai dengan eritema, permukaan menonjol dan plak bersisik.

Gambar 5. DKA pada wajah disebabkan Gambar 6. DKA pada jari disebabkan
oleh reaksi positif terhadap balsem. 8 oleh pajanan terhadap pekerjaan. 8
Pengobatan

Obat pilihan utama (drug of choice):

•Penicilline masih merupakan obat pilihan utma dan memberikan


respon sangat bagus untuk penyembuhan Erysipelas. Benzyl
penicilline 600-1200 mg, diberikan secara intravenous setiap 6 jam,
sedikitnya 10 hari.

•Kompres dengan NaCl 0,9 %, cairan antiseptik

•Pada erisipelas di daerah kaki, istirahatkan tungkai bawah dan kaki


yang diserang ditinggikan.
Bagaimana mencegahnya?

• Menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan sekitar

• Mengusahakan agar tidak terjadi kerusakan kulit seperti luka/lecet

• Makan makanan bergizi untuk menjaga daya tahan tubuh


Komplikasi

• Komplikasi yang paling umum dari erysipelas meliputi abses,


gangren, dan tromboflebitis. Komplikasi yang kurang umum (<1%)
adalah glomerulonefritis akut, endokarditis, septikemia, dan
sindrom syok toksik streptokokus. Komplikasi osteoartikular yang
jarang terjadi melibatkan persendian yang bersebelahan dengan
plak eritipelas dan termasuk bursitis, osteitis, artritis, dan
tendinitis.
Prognosis

• Prognosis pasien erisipelas adalah bagus. Akan tetapi


bagaimanapun, infeksi ini masih sering kambuh pada pasien yang
memiliki faktor predisposisi. Jika tidak diobati akan ia menjalar ke
sekitarnya terutama ke proksimal. Kalau sering residif di tempat
yang sama, dapat terjadi elephantiasis.
• Penanganan untuk komplikasi elefantiatis, perlu diuretik atau
tidak
• Pemeriksaan penunjang yang efektif
• Perlu rawat inap atau tidak? Karena terapi menggunakan
Penisilin IV
• Perlukah antipiretik untuk demamnya
• Resisten Penisilin, terapi apa yang di berikan
• Diagnosis erisipelas perlukah dengan pemeriksaan penunjang?
• Patogenesis terjadinya elepantiasis
• Gejala khas antara selulitis dengan erisipelas
• Keadaan yang memperberat erisipelas
• Selain pemberian antibiotik, adakah terapi tambahan?
• Mengapa erisipelas paling banyak mengenai ekstremitas?

Anda mungkin juga menyukai