Anda di halaman 1dari 8

Struktur Sekunder pada Akar

Pertumbuhan sekunder pada akar , seperti juga pada batang , terdiri atas pembentukan
jaringan pembuluh sekunder oleh cambium pembuluh dan pembentukan periderm oleh felogen .
peristiwa itu menambah tebal sumbu akar dan batang dan karena itu juga dinamakan
petumbuhan sekunder yang menyebabkan penebalan sekunder. Pertumbuhan sekunder
merupakan sifat khas bagi Gymnospermae dan dikotil meskipun jumlahnya tidak senantiasa
sama banyak.

A. Jenis pertumbuhan sekunder yang umum terjadi

Awal mula perkembangan cambium pembuluh adalah dengan pembelahan sel prokambium
diantara floem primer dan xylem primer yang belum terdiferensiasi . Pada penampang melintang
akan terlihat sejumlah daerah berbentuk pita tipis yang terdiri atas sel yang membelah-belah .
Pada akar diark , jumlahnya pada akar triark ditemukan tiga pita tipis , pembelahan sel meluas
dan mencakup yang berada di sebelah dalam floem. Setelah itu , sel perisikel yang berhadapan
dengan protoxilem juga aktif membelah membentuk pita ramping yang serupa. Kedua mcam pita
itu kemudian akan melebar secara tangensial dan sinambung. Saat itu gambaran pita cambium
yang tipis itu adalah bergelombang , sesuai dengan batas luar xylem. Cambium berupa silinder
dengan tipe yang bergelombang ini mempunyai aktivitas yang berbeda dibagian dalam floem
cambium menghasilkan xylem lebih cepat dibandingkan dengan tempat lain . di tempat tersebut ,
cambium lebih cepat terdorong ke luar dan akhirnya diperoleh silinder yang bertepi rata .
cambium akan membentuk sel xylem ke arah dalam dan sel floem ke arah luar , namun pada
umumnya frekuensi pembentukan sel xylem lebih besar dibandingkan dengan sel floem . hal itu
mengakibatkan xylem sekunder lebih tebal daripada floem sekunder.1

Pembentukan periderm mengikuti aktivitas cambium pembuluh dan biasanya mulai dibentuk
pertama kali dalam perisikel. Pembentukan floem di tempat itu mengakibatkan korteks terdorong
ke luar dan akhirnya rusak serta tanggal bersama dengan epidermis dan endodermis . pada
tumbuhan parenial , keaktifan cambium akar akan diringi keaktifan periderm untuk jangka waktu
lama. Periderm yang telah dibentuk tidak akan bertahan lama karena volume dari sel baru yang
ada di sebelah dalam bertambah besar , dan akhirnya periderm baru dibentuk di bawahnya . Hal
itu dapat berlangsung berulang kali sehingga diperoleh ritidom. Pada akar yang bertugas
menyimpan cadangan makanan , parenkim menjadi bagian terbesar pada xylem maupun floem
sekunder.

B. Dikotil Basah

Pada dikotil basah seperti alfalfa (Medicago sativa) , xylem sekunder mengandung pembuluh
kayu yang beragam garis tengahnya . Dinding trakea tersebut biasanya berpenebalan tangga atau
jala.

1
Prof Dr Estiti ,Anatomi tumbuhan berbiji ,(Bandung : ITB Bandung,1995) ,hlm 148-149
Gambar 1.1 Beberapa bagian disertai gambar terinci dari sayatan melintang akar Medicago
sativa (alfalfa) , pada stadium perkembangan yang berbeda-beda . A,B, stadium pertumbuhan
primer . C,D, awal pertumbuhan cambium pembuluh . E,F pertumbuhan sekunder dari silinder
jaringan pembuluh disertai pembelahan sel pada perisikel dan kerusakan pada korteks. G,H,
pertumbuhan sekunder telah terjadi . (Esau, 1977)

Serat dan parenkim kayu sering ditemukan bersamanya . Xilem di tengah terbagi oleh
jari-jari empulur lebar menjadi beberapa sector. Selama pertumbuhan sekunder , xylem primer
mengalami modifikasi dengan adanya pertumbuhan dilatasi pada parenkim xilemnya . Deretan
unsur trakeal yang tadinya radial terputus , selnya rusak dan tertekan . Dilatasi terjadi dengan
adanya beberapa sel yang membelah radial sehingga mengakibatkan penambahan sel.

Floem berisi pembuluh tapis dengan sel pengatur , serat dan parenkim. Jari-jari empulur
pada xylem sinambung dengan yang ada pada floem melalui cambium pembuluh. Bagian floem
luar hanya berisi serat dan parenkim penyimpan sebab pembuluh tapis yang lama telah hancur .
Floem bersama perisikel di mukanya berada di bawah periderm. Jika ada serat itu berada di
sebelah luar floem .Jumlah pertumbuhan sekunder di berbagai tumbuhan basah beragam ,
demikian pula struktur jaringannya serta banyaknya periderm yang dibentuk.2

Gambar 1.2 Potongan melintang dari akar alfalfa dengan detail pertumbuhan sekunder. A, B.
tahap awal pertumbuhan sekunder, A. pengaturan jaringan sepanjang jari-jari melalui floem,
korteks (perisikel luar) runtuh B. wilayah berlawanan dengan tiang protoxylem C. akar pada
tahap lanjut pertumbuhan sekunder(Esau,1977)

C. Spesies Berkayu

Susunan jaringan pembuluh pada akar spesies berkayu menyerupai keadaan pada alfalfa .
Tetapi, akar pohon spesies berkayu memiliki jumlah unsur berlignin lebih banyak. Meskipun

2
Ibid , hlm 149
demikian , akar tumbuhan basah juga bisa banyak memiliki sel sklereid . Pada Pyrus yang
berakar pentark , korteks segera rusak setelah ada keaktifan periderm yang dibentuk dalam
perisikel . Pada pertumbuhan selanjutnya , serat pada floem primer akan bertahan lama . jari-jari
empulur lain berkembang kemudian dari cambium pembuluh . Antara akar dan batang pohon
terdapat berbagai perbedaan histologi , terutama pada kayunya . Unsur kulit kayu dan kayu
memiliki dinding sekunder berlignin , jumlahnya pada batang lebih banyak daripada pada akar .
Pada akar , lebih banyak terdapat parenkim.

Perbedaan histologi antara jaringan sekunder pada akar dan batang terutama ditentukan
oleh lingkungannya . Bila akar Gymnospermae didedahkan kepada cahaya dan udara maka kayu
yang berkembang akan memperoleh sebagian besar sifat kayu pada batang. Di alam bisa tejadi
penempelan akar dari dua pohon yang berdampingan. Jika akar-akarnya saling menyentuh ,
terjadilah kontak , diikuti oleh hubungan antara sistem jaringan pembuluh dan terjadi penyatuan
melalui pertumbuhan sekunder.3

D. Keragaman dalam pertumbuhan sekunder .

Pertumbuhan sekunder pada tumbuhan basah terbatas jumlahnya . hal itu berkaitan
dengan beberapa ciri khas tumbuhan yang bersangkutan. Pada Actaea, misalnya pengangkut
dalam jaringan pembuluh sekunder terkumpul menjadi berkas-berkas yang terpisah oleh
parenkim jari-jari empulur yang lebar yang berpangkal dalam perisikel di muka kelompok sel
protoxilem.

Demikian Actaea, Convolvulus , dan beberapa tumbuhan basah lainnya memiliki akar
yang pertumbuhan sekundernya terbatas dan memiliki periderm dekat di bawah epidermis atau
superfisial. Endodermis melebar tangensial dengan pembelahan radial yang diikuti pelebaran
tangensial seperti halnya sel pada korteks.

3
Ibid , hlm 150-151
Gambar 1.3 Potongan melintang akar bit gula(Beta vulgaris) menggambarkan pertumbuhan
sekunder anomali yang dihasilkan dari pembentukan banyak lapisan kambial di luar kambium
biasa yang masing-masing menimbulkan sel-sel xilem dan floem bersama-sama dengan
parenkim penyimpanan(Esau,1977)

Pada akar penyimpanan , banyak terdapat parenkim yang menyimpan cadangan makanan.
Akar Apiaceae seperti bortol , memiliki pertumbuhan sekunder yang normal , namun parenkim
merupakan sebagian besar dari xylem maupun floem sekunder. Tetapi pada bit (Beta)
penambahan tebal merupakan akibat dari apa yang dinamakan pertumbuhan anomaly. Sejumlah
cambium pembuluh yang tersusun kurang lebih memusat dibentuk di sebelah luar jaringan
pembuluh asal. Sel cambium dibentuk oleh sel perisikel dan floem dan beberapa kali
menghasilkan penambahan jaringan pembuluh . Setiap lingkaran terdiri dari parenkim
penyimpan serta berkas floem dan xylem yang terpisah oleh panel parenkim yang lebar-lebar.
Akar adventif pada ubi jalar (Ipomoea batatas) menunjukkan pertumbuhan sekunder anomaly
yang lain macamnya . Xilem dibentuk dengan cara normal , tetapi banyak mengandung parenkim
xylem. Di sekeliling sebuah trakea atau kelompok trakea akan dibentuk cambium yang
menghasilkan bebrapa unsur trakeal kea rah trakea tadi , beberapa pembuluh tapis dan latisifer
kea rah luar, dan sejumlah besar parenkim kea rah luar maupun ke dalam. Jadi , unsur floem
tampak di dalam jaringan yang mula-mula berdiferensiasi sebagai xylem.

Sifat bersama yang dimiliki oleh organ berdaging yang dihasilkan oleh sumbu hipokotil-
akar (bortol,bit) atau akar saja (ubi jalar) dan kadang-kadang batang (Brassica caulocarpa) ,
adalah adanya parenkim penyimpan dalam jumlah yang besar yang ditembus oleh jaringan
pembuluh. Hubungan yang erat antara jaringan penyimpan dengan jaringan pengangkut
dieproleh dengan berbagai modifikasi dalam pertumbuhan sekunder.

Gambar 1.4 Penampang yang menggambarkan anomalus pertumbuhan sekunder di akar


penyimpanan. A.B ubi jalar(Ipomoea batatas). anomaloas cambium di sekitar pembuluh xilem
sekunder. Kambium vaskular normal, B lobak dengan kambium anomali dalam xilem
sekunder(Esau,1997)
E. Akar tambahan

Istilah akar tambahan digunakan bagi akaryang tumbuh pada bagian tumbuh di atas tanah ,
pada batang di bawah tanah , dan pada akar yang sudah cukup tua, terutama yang telah
mengalami pertumbuhan sekunder. Selain itu , akar tambahan dapat dibentuk pada tumbuhan
utuh yang tumbuh pada kondisi normal , atau tumbuh sehubungan dengan infeksi oleh hama dan
penyakit tumbuhan atau luka . Akar tambahan tumbuh pula pada potongan tanaman atau pada
kalus dalm kultur jaringan. Sebaliknya, akar lateral adalah akar yang berkembang di akar primer
pola akropetal.Akar tambahan lazim terdapat di berbagai lokasi pada tanaman . sering terjadi
buku (nodus) sehubungan dengan tumbuhnya tunas ketiak, menghasilkan batang , tetapi dapat
pula terjadi di ruas (internodus) tak bergantung pada pertumbuhan tunas . pada beberapa spesies,
akar tumbuhan dibentuk pada potongan daun (Begonia Sedum)atau tangkai daun (saintpaulia)
sehingga menjadi cara memperbanyak vegetative yang mudah. Sistem akar tambahan yang
mencolok ditunjukkan oleh monokotil . Beberapa minggu setelah pengecambahan , tanaman
serealia dapat menghasilkan akar sepanjang 50 meter bawah batang yang tumbuh masuk ke
dalam tanah memungkinkan pengangkutan langsung ke jaringan pengangkut di batang .
diperkirakan bahwa pasokan yang seperti itu memungkinkan terjadinya percabangan di batang
Pandanaceae.4

Gambar 1.5 Potongan melintang batang tomat yang terinfeksi virus aster-kuning. akar adventif
berasal dari parenkim floem eksternal. Floem eksternal dan internal jatuh(merosot) dalam
menanggapi infeksi virus(Esau, 1997)

Pertumbuhan akar tambahan menyerupai akar lateral . asalnya bersifat endogen karena
dibentuk dari perisikel dekayt jaringan pembuluh , jauh di dalam akar. Pada batang , akar
tambahan biasanya dibentuk dalam parenkim interfasikuler dan pada batang tua bisa dibentuk
dalam jari-jari empulur dekat cambium . pada potongan batang atau stek , akar tambahan bisa
dibentuk di jaringan kalus yang sering berkembang di dasar potongan batang itu. Akar tambahan
dibentuk dengan pembelahan sel parenkim yakni dari kalus atau jaringan di dekatnya .
pembelahan itu menyerupai keadaan pada pembentukan akarlateral. Sebelum akar lateral muncul

4
Ibid, hlm 154-155
di luar permukaan tumbuhan , meristem apeks ,tudung akar, dan awal mula silinder pusat dan
korteks telah dibentuk.

Daftar Pustaka

Prof Dr Estiti.1995 ,Anatomi tumbuhan berbiji ,Bandung : ITB Bandung

Esau,K .1997.Anatomy of seed plants .ed.2 , Wiley

Anda mungkin juga menyukai