Anda di halaman 1dari 6

Nama: Nining Angraeni

Nim: 431419027

Kelas: A

Tugas: Resume Pertumbuhan Sekunder pada Monokotil

Pertumbuhan Sekunder pada Batang Monokotil

Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan tanaman yang berasal dari


meristem sekunder atau lateral, kambium vaskular, akar dan batang bertanggung
jawab untuk meningkatkan ketebalannya. Jaringan yang di bentuk oleh jenis
pertumbuhan ini di sebut jaringan sekunder. Pertumbuhan sekunder berpengaruh
terhadap terhadap pelebaran batang, pembentukan lingkar tahun dan jari-jari
empulur. Jari-jari empulur merupakan jaringan parenkim yang menghubungkan
kulit kayu dengan empulur.

Sel-sel pada kambium yang terletak antara xilem dan floem merupakan
sel-sel yang aktif membelah. Kambium yang terdapat pada tumbuhan terbagi 2
yaitu, kambium vasculaer dan kambium gabus. Kambium vasculer terletak antara
xilem dan floem dan membentuk lingkaran pada batang dan akar. Pertumbuhan
kambium ke arah luar membentuk floem sekunder dan ke arah dalam membentuk
xilem sekunder. Hal ini menyebabkan pembesaran pada batang tumbuhan.
Pembentukkan xilem dan floem sekunder ini di sebut juga pertumbuhan sekunder
tumbuhan.

Pertumbuhan sekunder pada batang yang disebabkan oleh aktivitas


kambium pembuluh, menyebabkan bertambahnya jumlah jaringan pembuluh di
dalam batang. Pertumbuhan sekunder terjadi pada batang pokok , cabang, pada
tangkai daun dan ibu tulang daun . Pada tumbuhan Gymnospermae , dikotil herba
serta beberapa Monokotil yang berkayu dijumpai adanya pertumbuhan sekunder.

1
Pertumbuhan sekunder karena kegiatan kambium ini sangat di pengaruhi
oleh musim. Biasanya aktivitas kambium meningkat ketika berada pada musim
penghujan, kemudian menjadi turun pada musim kemarau atau pada kondisi
lingkungan yang kurang menguntungkan. Hal ini tentu akan mempengaruhi
jumlah xilem dan floem sekunder yang di hasilkan. Aktivitas kambium ini
meninggalkan bekas berupa lingkaran-lingkaran yang di sebut lingkaran tahun.

Umumnya batang tumbuhan monokotil tidak akan mengalami


pertumbuhan sekunder, oleh aktivitas kambium pembuluh tetapi hanya
mengalami perubahan sekunder yang disebabkan aleh adanya pembelahan dan
pembentangan sel parenkimdasar.
Pertumbuhan ini disebut pertumbuhan sekunder difusi. Pertumbuhan
sekonder hanya terjadi pada monokotil herba dan Liliflorae yang berkayu, seperti
Aloe, Agave, Cordyline , Sanseveiriada dan Yucca.
Pada monokoti tidak ada pertumbuhan sekunder yang ada adalah
perkembangan lanjut batang dengan beberapa spesifikasi sebagai berikut.
a) Batang Poaceae pada penampang melintang berkas pengangkut tersusun
dalam 2 lingkaran.
b) Pada rumput-rumputan berkas pengangkut yang tersusun melingkar di
sebelah luar tertanam dalam jaringan sklerenkim. Antara berkas pengangkut yang
kecil dengan epidermis terdapat serabut dan kolenkim. Stomata terdapat pada
epidermis dekat klorenkim. Parenkim di bawah epidermis mengalami sklerifikasi.
c) Tumbuhan monokotil yang hidup di air mempunyai korteks lebar dan
terdiri atas jaringan aerenkim.
d) Penebalan pada batang Palmae berasal dari pembelahan dan pembesaran
sel parenkim dasar sehingga pertumbuhan sekunder menyebar ( diffuse).
e) Lili florae berkayu merupakan monokot berkambium yang bersal dari
parenkim yang terdapat di luar berkas pengangkut primer yang menghasilkan
berkas pengangkut sekunder dan parenkim ke arah dalam serta sejumlah parenkim
ke arah luar.

2
Kambium terdapat di dalam perenkim di luar ikatan pembuluh primer,
menghasilkan ikatan pembuluh sekunder serta parenkim kearah dalam, dan kearah
luar menghasilkan sejumlah kecil parenkim. Ikatan pembuluh sekunder yang
terbentuk mungkin bertipe kolateral atau konsentris ampivasal dan berkas
pembuluh ini tersusun radial.
Struktur Anomaly pada Batang dan Akar Monokotil
A. Anomali Batang Monokotil
Kebanyakan tumbuhan memiliki struktur stele yang normal, tetapi beberapa
tumbuhan mempunyai struktur yang menyimpang. Anatomi batang atau
penyimpangan struktur pada batang monokoti adalah sebagai berikut.
Pada umumya di temukan pada Angiospermae, dan beberapa di temukan
pada batang dikotil. Anomali batang berasal dari peristiwa sebagai berikut.
1. Pertumbuhan Sekunder yang tidak normal pada tumbuhan dikotil
a) Posisi kambium yang abnormal
Pada Sarjania ichthyoctoma, kambium asli muncul dalam beberapa
pita yang terpisah, masing-masing mengelilingi bagian xilem dan
floem primer, tipe batang ini tampak terbentuk dari beberapa batang
yang melebur.
b) Aktivitas abnormal dari kambium yang normal
Pada Aristolochia ( tumbuhan liana ), beberapa segmen hanya
menghasilkan sel-sel parenkima baik kearah sisi luar maupun ke dalam
sehingga di hasilkan parenkima seperti jejari. Xilem terlihat seperti
bercelah.
c) Pembentukkan kambium asesori dan aktivitasnya
Pada tanaman Boerhavia sp, beberapa kambium muncul berturut-turut
dengan arah sentrifugal. Timbul lingkaran-lingkaran berkas vaskuler
konsentris yang terbenam dalam jaringan penghubung.
d) Kambium ekstrastelar ( di luar stele )
Pada batang Amaranthus sp, kambium di luar stele akan menghasilkan
batang vaskuler sekunder dan jaringan konjungtif parenkim yang
intervaskuler.

3
e) Floem di antara xilem
Pada Acorus sp, floem intersiler selalu sekunder dan terdapat sebagai
pulau-pulau yang tenggelam di antara xilem sekunder.
2. Tak adanya trakea pada xilem contohnya: Drimys, Trochodendrom,
Hydrilla, Ceratohyllum.
3. Adanya berkas pengangkut yang tersebar pada tumbuhan dikotil
contohnya: Peperomia, Piper, Nymphaea
4. Adanya berkas xilem dan floem yang ekslusif (menyendiri). Contohnya
Cuscuta, Paeonia.
5. Adanya berkas pengangkut medular. Contohnya: Piper betle, Piper
excelsum, Mirabilis sp, Bougenvillia sp.
6. Adanya berkas pengangkut korteks. Contohnya: Begoniaceae, Cactaceae,
Casuarinaceae, Cucurbitaceae, Proteaceae, Oleaceae.
7. Adanya floem intraxilar. Contohnya: Asclepindaceae, Convolvulaceae,
Punicaceae, Loganiaceae, Solanaceae, Apocynaceae, Lythraceae.
8. Berkas pengangkut tersusun seperti lingkaran pada tumbuhan monokotil.
Contohnya: Oryza sp, Avena sp.
9. Pertumbuhan sekunder pada tumbuhan monokotil contohnya: Agave sp,
Aloe sp, Sanseiviera sp, Yucca sp, Dracaena sp.
B. Anomali Akar Monokotil
Secara fisiologis akar berfungsi untuk absorbsi dan tempat penyimpanan
cadangan makanan. Secara mekanik akar berfungsi untuk menguatkan dan
mengokohkan kedudukan tumbuhan.
Macam-macam Anomali pada akar yaitu sebagai berikut.
a) Fibrous root
Adalah akar samping yang keluar dari pangkal batang atau buku-buku,
umumnya bergerombol dan berfungsi mengganti akar tunggang yang
tidak berkembang.
b) Proop root
Adalah ketika akar di modifikasi untuk dukungan udara di sebut rute
penyangga. Akar penyangga memberikan dukungan mekanis ke

4
cabang udara. Akar udara adalah akar di atas tanah. Mereka di temuka
di berbagai spesies tanaman termasuk anggrek, beringin, bakau.
Cabang lateral memanjang ke bawah vertikal ke dalam tanah dan
bertindak sebagai kolom.
c) Akar udara ( aerial root)
Yaitu akar yang keluar dari bagian batang di atas tanah dan
menggantung di udara. Akar gantung dapat mencapai panjang sekitar
30 meter. Selama masih menggantung akar ini hanya dapat membantu
menyerap air dan zat gas dari udara dan mempunyai jaringan khusus
untuk menimbun air atau udara yang di sebut felamen misalnya akar
anggrek kalajengking ( Aranchis flos-aeris ).
d) Akar nafas (pneumatophora)
Yaitu akar yang keluar secara tegak lurus dan akar yang terbenam
dalam tanah. Pada umumnya akar nafas berfungsi untuk pernapasan
atau cabang-cabang akar yang tumbuh tegak lurus ke atas hingga
muncul ke permukaan tanah atau air tempat tumbuhnya tumbuhan.
Akar ini mempunyai banyak liang-liang atau celah (pnemathoda)
untuk jalan masuknya udara yang di perlukan dalam pernapasan.
Contoh Pedada ( Sonneratia sp ) yang tumbuh di tempat yang sering
terjadi pasang surut.
e) Akar lutut ( knee root )
Yaitu akar yang tumbuh ke udara lalu membengkok dan masuk lagi ke
dalam tanah sehingga membentuk gambaran seperti lutut yang di
bengkokkan. Akar lutut berfungsi untuk pernapasan. Akar lutut ini
seperti halnya akar napas terdapat pada tumbuhan di tepi pantai yang
rendah dan berlumpuran dan berguna pula untuk kepentingan
pernapasan.
f) Akar lekat ( Radix adligans )
Yaitu akar yang keluar dari buku-buku batang dan berfungsi
melekatkan tumbuhan yang di tumpanginya. Contoh sirih ( Piper
betle ).

5
g) Akar Tinggal ( rootstock )
Yaitu rimpang yang tegak, sederhana tidak bercabang-cabang dan
menjalar. Contoh pisang ( Musa paradisiaca )
h) Akar hisap ( Haustorium )
Yaitu akar yang mampu menembus pepagan tumbuhan lain. Contoh
benalu-benaluan yang hidup parasit pada tumbuhan lain.
i) Akar papan ( Buttres root )
Yaitu akar berbentuk seperti papan-papan yang di letakkan miring
untuk memperkokoh berdirinya batang pohon yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai