BAB VI Analisis Sesar
BAB VI Analisis Sesar
BAB VI
ANALISIS SESAR
6.1 Pendahuluan
bidang sesar dan arah pergeserannya (bidang sesar utama) antara lain klasifikasi
Rickard. Seperti kita ketahui, dalam banyak kasus, suatu sesar jarang berupa
rekahan tunggal (Fault Plane), tetapi lebih sering berupa jalur sesar (Fault Zone).
Karena itu, jarang sekali kita dapat menentukan pergeseran secara pasti. Apalagi
jika kita akan menentukan arah pergeseran suatu bidang sesar yang tidak
tersingkap.
Dalam bab ini kita akan membahas analisis dinamik dari suatu patahan,
(tiga) jenis sesar, yaitu sesar mendatar, sesar naik dan sesar normal.
membantu kita dalam menganalisa suatu patahan atau zona patahan, sehingga
semua data-data unsur geologi (tidak hanya bidang patahan utama saja) dapat
Lab. Geodinamik
Diktat Praktikum Geologi Struktur
67
yang melukiskan karakteristik hubungan geometri antara sistem tegasan dan pola
pecahan. Analisa Anderson ini dikembangkan oleh Moody & Hill dan Harding
Lab. Geodinamik
Diktat Praktikum Geologi Struktur
68
Gambar 6.1 Peta struktur regional, menunjukan distribusi dan orientasi sesar-sesar pada zona sesar
baratlaut Amerika
Gambar 6.2 Peta yang menunjukan suatu daerah yang dirobek robek oleh sesar
Lab. Geodinamik
Diktat Praktikum Geologi Struktur
69
Gambar 6.3 Blok diagram yang menggambarkan hubungan antara lipatan, sesar
naik dan sesar mendatar
Pemodelan-pemodelan lain juga dibuat antara lain oleh Madin dan Hager (1957),
Domath (1961), Mc Kinstry (1953), Tjia H.D (1971), Mason L. Hill (1976)
dengan hukum Coulomb mengenai batas kekuatan suatu massa yang menyiratkan
bahwa sesar naik, mendatar dan normal terbentuk pada atau dekat permukaan
bumi, dimana terdapat 3 arah tegasan dengan 2 arah tegasan horizontal dan 1 arah
antara tanah dan udara di setiap titik pada permukaan bumi adalah nol. Sebagai
Lab. Geodinamik
Diktat Praktikum Geologi Struktur
70
dengan bidang patahan adalah percobaan pada kotak pasir. Pada gambar 6.5,
sebuah kotak diisi berselingan antara lempung (hitam) dan pasir (putih). Ditengah
kotak ini diletakkan papan penyekat yang dapat digerakkan maju mundur dengan
menggunakan ulir.
Lab. Geodinamik
Diktat Praktikum Geologi Struktur
71
Lab. Geodinamik
Diktat Praktikum Geologi Struktur
72
Gambar 6.7
1 vertikal
2 vertikal
3 vertikal
berbeda :
Lab. Geodinamik
Diktat Praktikum Geologi Struktur
73
Lab. Geodinamik
Diktat Praktikum Geologi Struktur
74
Gejala sesar sering kali disertai dengan gejala struktur yang lain, misalnya
kekar, lipatan, lipatan seret (drag fold), breksiasi, milonitisasi, dan lain-lain.
suatu sesar.
Kekar adalah gejala yang umum terdapat pada batuan. Kekar dapat
terbentuk karena tektonik (deformasi) dan dapat terbentuk juga secara non
tektonik (Gambar 6.11 dan 6.12). Dalam hal ini kita membatasi pada jenis kekar
Lab. Geodinamik
Diktat Praktikum Geologi Struktur
75
Lab. Geodinamik
Diktat Praktikum Geologi Struktur
76
Klasifikasi Kekar
b. Tak Sistematik
a. Kekar Sistematik
Dijumpai berpasangan
Lab. Geodinamik
Diktat Praktikum Geologi Struktur
77
2. Kerapatan
a. Kekar Gerus
Ciri-ciri di lapangan :
Lab. Geodinamik
Diktat Praktikum Geologi Struktur
78
Gambar 6.14 Kekar gerus dalam Batupasir berumur kapur di pegunungan Tuscon, Arizona
Gambar 6.15 Slicken line atau gores garis di atas kekar gerus
b. Kekar Tarikan
Ciri-ciri di lapangan :
Selalu terbuka
Polanya sering tidak teratur, kalaupun teratur biasanya akan berpola kotak-
kotak
Karena terbuka, maka dapat terisi mineral atau dengan kata lain, Kekar
Lab. Geodinamik
Diktat Praktikum Geologi Struktur
79
Tension Fracture, yaitu kekar tarik yang bidang rekahannya searah dengan
Release Fracture, yaitu kekar tarik yang terbentuk akibat hilangnya atau
Lab. Geodinamik
Diktat Praktikum Geologi Struktur
80
Lab. Geodinamik
Diktat Praktikum Geologi Struktur
81
Gambar 6.19 Hubungan antara pola tegasan, tension fracture dan release
fracture (stylolite)
Lab. Geodinamik
Diktat Praktikum Geologi Struktur
82
Gambar 6.20 Pola kekar, rekahan, sesar minor dan stylolite pada sistem lipatan silindris
Lab. Geodinamik
Diktat Praktikum Geologi Struktur
83
Kekar merupakan salah satu struktur yang sulit untuk diamati, sebab kekar
dapat terbentuk pada setiap waktu kejadian geologi, misalnya sebelum terjadinya
suatu lipatan. Kesulitan lainnya adalah tidak adanya atau relatif kecil pergeseran
dari kekar, sehingga tidak dapat ditentukan kelompok mana yang terbentuk
tersebut pada keseluruhan daerah terbentuk sebelum atau pada saat pembentukan
sesar. Dalam penentuan jenis sesar, cara ini sangat lemah dan data yang dipakai
tidak hanya kekar, tetapi juga jalur sesar yang dapat diamati dari peta topografi,
Lab. Geodinamik
Diktat Praktikum Geologi Struktur
84
Gambar 6.22 Pola kekar yang dapat dipakai untuk menentukan gerak sesar
A. pola kekar “pinnate” (struktur bulu ayam)
B. pola kekar Enchelon
Analisis Kekar
Seperti dikemukakan oleh beberapa penulis, dan secara tegas oleh Bott
bahwa pergerakan sesar akan mengikuti arah rekahan gunting (Conjugate Shear).
Dengan analisa kekar dalam penentuan jenis sesar hal ini dapat diterapkan dengan
1 2 3
Lab. Geodinamik
Diktat Praktikum Geologi Struktur
85
Contoh kasus:
maxima dengan kedudukan 60, N 3590 E. Dari hasil analisis tofografi terlihat
adanya kelurusan punggungan tunggal yang diduga adalah sesar dengan trend
a. Bidang sesarnya
b. Pitch
c. Jenis sesarnya
Penyelesaian :
Lab. Geodinamik
Diktat Praktikum Geologi Struktur
86
C. Menentukan pitch
- dari bidang sesar yang ada dan setelah melihat pemodelan, maka
sesar memiliki unsur strike slip dextral dengan pitch 150 NW, dan dip
Sesar yang diperkirakan : N 3290 E/780, Pitch 150 NW, Jenisnya naik dextral
Lab. Geodinamik
Diktat Praktikum Geologi Struktur