Buku Pedoman Karya Tulis
Buku Pedoman Karya Tulis
Kata karya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) mempunyai arti 1) kerja;
pekerjaan; 2) (hasil) perbuatan; buatan; ciptaan (terutama hasil karangan). Kata Ilmiah
berarti bersifat ilmu; secara ilmu pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah) ilmu
pengetahuan. Dengan demikian, karya tulis ilmiah diartikan sebagai suatu hasil karya
dalam bentuk tulisan yang memenuhi syarat-syarat ilmu pengetahuan.
Pemilihan bentuk dan cara penulisan karya tulis ilmiah biasanya dipengaruhi oleh
pengalaman dan preferensi seseorang. Artinya, siapa pun yang sedang melakukan
kegiatan, entah penelitian, karya wisata, atau studi ekskursi, dia bebas menentukan bentuk
penulisan yang diinginkan sesuai dengan kesukaan terhadap model tertentu, kecuali
penulis diwajibkan menggunakan bentuk penulisan yang sudah ditentukan. Lembaga
pendidikan memiliki bentuk atau model penulisan tertentu karena alasan
kekhususan dan memudahkan dalam pembimbingan.
Agar penyusunan karya tulis ilmiah sesuai dengan bentuk atau model penulisan
yang telah disepakati, diperlukan sebuah buku pedoman sebagai acuan bagi penyusun
maupun pembimbing. Di SMP Kolese Kanisius Jakarta sebenarnya telah diterbitkan sebuah
buku pedoman penulisan karya tulis ilmiah sebagai acuan bersama. Namun, karena
perkembangan ilmu pengetahuan, kebutuhan siswa dan guru serta berbagai evaluasi yang
disampaikan, buku pedoman tersebut dirasa perlu untuk ditelaah kembali dan pada
akhirnya direvisi. Meskipun demikian, buku pedoman ini tetap dikemas sederhana
sehingga mudah untuk dipahami dan diaplikasikan dalam penyusunan maupun
pembimbingan karya tulis ilmiah. Semoga buku pedoman penulisan karya ilmiah ini
dapat menyemangati dan menjadi rambu-rambu bagi siswa dan guru dalam
berproses.
Seperti halnya tulisan-tulisan atau karangan pada umumnya, karya ilmiah harus
disampaikan dalam bentuk dan struktur yang memenuhi kaidah ilmiah. Struktur
karya ilmiah bertalian dengan organisasi yang padu, urut, runtut, logis dan sistematis.
Organisasi yang padu dimaksudkan bahwa karya ilmiah itu utuh dan lengkap. Urut berarti
hal yang dilaporkan berurutan sesuai dengan kaidah penomoran dalam karya ilmiah.
Organisasi yang runtut maksudnya karya tulis itu selaras atau sesuai dengan pokok
permasalahan yang sedang dibahas. Logis dan sistematis artinya karya tulis harus disajikan
secara masuk akal dan sesuai dengan sistematika penulisan karya tulis yang berlaku di
SMP Kolese Kanisius.
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah SMP Kanisius 2
DAFTAR ISI
PENGANTAR ......................................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................................ 3
BAB 1 STRUKTUR PENULISAN KARYA ILMIAH .................................................................................. 6
A. Bagian Awal ................................................................................................................................................ 6
B. Bagian Isi/Tubuh ...................................................................................................................................... 6
C. Bagian Akhir ............................................................................................................................................... 7
BAB 2 PERUMUSAN JUDUL KARYA TULIS ILMIAH ........................................................................... 8
BAB 3 BAGIAN AWAL KARYA TULIS ILMIAH ....................................................................................... 9
A. Kulit Luar (cover/sampul luar) ........................................................................................................... 9
B. Kulit Dalam (cover/sampul dalam/halaman judul).................................................................... 9
C. Halaman Pengesahan ........................................................................................................................... 10
D. Halaman Peryataan Tidak Melakukan Penjiplakan .................................................................. 10
E. Kata Pengantar ....................................................................................................................................... 11
F. Halaman Moto ......................................................................................................................................... 11
G. Halaman Persembahan........................................................................................................................ 12
H. Daftar Isi .................................................................................................................................................... 12
I. Daftar Tabel/Grafik/Gambar/Foto ................................................................................................. 13
J. Abstrak / Intisari ................................................................................................................................... 13
BAB 4 BAGIAN TUBUH/ISI KARYA TULIS ILMIAH ......................................................................... 15
A. Bab 1 Pendahuluan ............................................................................................................................... 15
1. Latar Belakang Masalah ................................................................................................ 15
2. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 15
3. Tujuan Penelitian .......................................................................................................... 16
4. Pembatasan Masalah .................................................................................................... 16
5. Manfaat Penelitian ........................................................................................................ 16
6. Sistematika Penyajian ................................................................................................... 16
A. Bab II Landasan Teori .......................................................................................................................... 16
1. Kajian Pustaka ............................................................................................................... 16
2. Penelitian yang Relevan ............................................................................................... 17
3. Penelitian yang Relevan ............................................... Error! Bookmark not defined.
C. Bab III Metode Penelitian ................................................................................................................... 17
1. Jenis Penelitian .............................................................................................................. 17
Struktur penulisan karya tulis ilmiah mulai dari bagian awal, bagian isi dan bagian
akhir akan dijelaskan sebagai berikut.
A. BAGIAN AWAL
1. Kulit luar (cover/sampul luar)
2. Kulit dalam (cover/sampul dalam halaman judul)
3. Halaman Pengesahan (setelah ujian presentasi)
4. Halaman Pernyataan Tidak Melakukan Penjiplakan
5. Kata Pengantar
6. Halaman Moto (suka rela, boleh ada/ tidak)
7. Halaman Persembahan (suka rela, boleh ada/tidak)
8. Daftar Isi
9. Daftar Tabel/Grafik/Skema/Foto/Gambar (jika ada)
10. Abstrak (satu paragraf tanpa judul, kata kunci 3 – 5 kata)
B. BAGIAN ISI/TUBUH
1. Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Pembatasan Masalah
1.5 Manfaat Penulisan
1.6 Sistematika Penyajian (tidak secara rinci seperti daftar isi)
5. Bab V Penutup
5.1 Simpulan
5.2 Saran
C. BAGIAN AKHIR
1. Daftar Pustaka
2. Indeks (bila perlu)
3. Lampiran
Sebelum masuk pada bagian awal dari struktur karya ilmiah, perlu terlebih dahulu
dibahas tentang bagaimana merumuskan judul suatu penelitian. Menurut Arikunto
(1992; 28), perumusan judul yang lengkap dari suatu penelitian mencakup:
Sifat atau jenis penelitian
Obyek yang diteliti
Subyek penelitian
Lokasi/ daerah penelitian
Tahun/waktu terjadinya peristiwa.
Contoh:
Sifat atau jenis penelitian : Pengaruh Pola Konsumsi Makanan Cepat Saji
Objek yang diteliti : Kadar Kolesterol
Subjek Penelitian : Siswa Kelas XI SMA Negeri 8 dan SMA
Pangudi Luhur
Lokasi Penelitian : Yogyakarta
Tahun/waktu terjadinya peristiwa : Tahun 2014
Contoh:
Jenis Tulisan
Times New
KARYA TULIS ILMIAH Roman/12
Logo Lembaga
5 x 5 cm
Nama Penyusun
Times New
Roman/12
Nama Lembaga
Times New
Disusun oleh: Roman/ 12
Anton Wijaya, IX-3/10
Nama Kota
Times New
SMP KOLESE KANISIUS Roman/12
JAKARTA
2017
Tahun
Times New
Roman/12
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh:
Pembimbing
Mengetahui,
ii
KATA PENGANTAR
_______________________________________________
__________________________________________________
__________________________________________________
_____________________________________.
_______________________________________________
__________________________________________________
__________________________________________________
__________________________________________________
__________________________________________________
__________________________________________________
__________________________________________________
_______________________________________.
_______________________________________________
__________________________________________________
__________________________________________________
____.
Penulis
iii
F. Halaman Moto
Halaman ini berisi kalimat-kalimat motivasi yang menjadi penyemangat
penulis dalam penyusunan karya tulis ilmiah. Kalimat-kalimat tersebut dapat dikutip
dari buku bacaan, kitab suci, atau pun hasil pemikiran sendiri; dapat berupa kata-
kata mutiara, dan peribahasa.
H. Daftar Isi
Daftar Isi memuat rekapitulasi semua judul/sub judul dalam karya tulis
ilmiah itu. Pokok-pokok yang paling penting kedudukannya ditempatkan semakin ke
kiri.
Contoh:
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
iv
J. Abstrak / Intisari
Abstrak adalah suatu bagian uraian yang sangat singkat, jarang lebih panjang
dari enam atau delapan baris, bertujuan untuk memberikan gambaran secara
ringkas tentang aspek-aspek atau hal-hal pokok yang tercakup dalam sebuah
karya tulis ilmiah tanpa berusaha mengatakan apa yang dibicarakan mengenai aspek-
aspek itu. viii
ABSTRAK
viii
A. BAB 1 PENDAHULUAN
Karena karya tulis ilmiah merupakan dokumen yang berguna pada masa yang akan datang, hal-hal
yang mempunyai sangkut paut dengan isi harus dikemukakan dengan jelas . Hal-hal tersebut adalah latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, pembatasan masalah, manfaat, dan sistimatika penyajian.
Latar belakang meyakinkan guru pembimbing bahwa materi yang kita teliti layak untuk diuji.
Menjelaskan masalah dan solusi dan akan dipaparkan.
2. Rumusan Masalah
Pada rumusan masalah dikemukakan masalah apa saja yang akan diteliti. Rumusan
masalah disampaikan dalam bentuk kalimat tanya. Analisa masalah dalam RP.
Contoh:
a. Bagaimana cara menjernihkan air dengan bahan alami?
b. Apa yang menyebabkan intrusi air laut di Jakarta Utara?
4. Pembatasan Masalah
Tidak semua hal menjadi bahan penelitian , maka hal -hal apa saja yang menjadi bahan kajian
dikemukakan pada bagian pembatasan masalah. Misalnya, diuraikan dalam paragraf yang dimaksudkan dengan
apa itu intrusi air laut, diteliti di daerah mana, kapan diteliti.
Variabel terikat, bebas. Menjelaskan hubungan sebab akibat.Akibat adalah variabel bebas, dan Sebab
adalah variabel terikat.
5. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dituliskan meliputi manfaat teoretis dan manfaat praktis. Manfaat teoretis berkaitan
dengan bidang keilmuan dan manfaat praktis berkaitan dengan proses pemecahan masalah . Sebelum
membuat penelitian, harus menentukan untuk ilmu apa penelitian kita berguna.
Manfaat praktis adalah manfaat yang dapat digunakan untuk kehidupan sehari -hari. Manfaat praktis
berisi manfaat untuk kehidupan sehari-hari.
6. Sistematika Penyajian
Susunan bagian -bagian karya tulis ilmiah harus disampaikan dalam bentuk urutan yang runtut . Bab I
berisi ……… Bab II berisi ……… demikian juga bab-bab selanjutnya.
1. Kajian Pustaka
Bagian ini berisi teori-teori yang menjadi pijakan/landasan penelitian.
Dalam uraian dikemukan teori apa yang digunakan, menjelaskan tentang apa,
bagaimana penjelasan dalam teori tersebut dan siapakan yang melahirkan
teori tersebut. Dalam penyajiannya beberapa teori dikemukakan, kemudian penulis
dapat menggunakan salah satu teori dengan mengemukakan alasan. Penulis juga
dapat membuat sintesa dengan mengambil beberapa hal saja dari teori yang satu dan
hal lain diambilkan dari teori yang lain tentu disertai alasan. Bisa jadi penulis
mengemukakan teori baru setelah membaca berbagai teori. Guna menyampaikan
3. Hipotesis
Dari hasil perbandingan tersebut munculah sebuah hipotesis. Hipotesis
adalah jawaban sementara dari pertanyaan atau rumusan masalah yang ada.
Hipotesis disusun berdasarkan kerangka teoritis. Banyaknya hipotesis juga
disesuaikan dengan banyaknya rumusan masalah yang ada. Hipotesis yang benar
adalah:
a. relevan dengan rumusan masalah
b. digunakan untuk mengupas, menganalisis, menjelaskan masalah
c. kutipan ahli: buku, internet, majalah, jurnal (bukan catatan, diktat),
menguatkan argumentasi dalam analisis
Pada bagian ini berisi bagaimana data-data diperoleh dan bagaimana mengolahnya.
Sub-sub bab yang terkandung di dalamnya adalah jenis penelitian, sumber data,
variabel dan sampel, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
1. Jenis Penelitian
Ada banyak jenis penelitian. Dalam rangka penyederhanaan, diperkenalkan tiga
jenis, yaitu; peneletian deskriptif, korelatif, dan eksperimen. Penelitian deskriptif
mencoba jelaskan sejelas-jelasnya satu masalah saja. Contoh: Kondisi Kali Ciliwung.
Bagian ini berisi penjelasan yang didasarkan pada rumusan masalah. Setiap
satu rumusan masalah diuraikan dengan dilengkapi bukti-bukti, kutipan, tabel, grafik,
gambar. Satu rumusan masalah diuraikan sekurang-kurangnya 3 halaman. Judul bab ini
disesuiakan dengan judul karya tulis bukan pembahasan atau isi. Misalnya “Pengolahan
Limbah Cair di PT Swadaya Abadi”
E. BAB V PENUTUP
2. Saran
Saran berisi masukan. Masukan itu dapat ditujukan kepada
peneliti/penulis, peneliti berikutnya, pemerintah, masyarakat, dan sebagainya.
Contoh, Pemda DKI perlu merelokasi warga bantaran sungai Ciliwung; Masyarakat
wajib membuang sampah pada tempatnya agar tidak mengotori sungai Ciliwung.
Pada umumnya setelah menyampaikan kesimpulan dan saran, karya tulis itu secara
definitif selesai. Namun ada beberapa bagian yang perlu untuk melengkapi karya tulis itu.
Bagian-bagian itu :
a. Daftar Pustaka
b. Indeks
c. Kutipan dan Catatan Kaki
Catatan:
a. Nama keluarga (Hockett), lebih dahulu, baru nama kecil atau inisial (Charles
F.), kemudian gelar-gelar. Hal ini untuk memudahkan penyusunan secara
alfabetis.
b. Jika buku disusun oleh sebuah komisi atau lembaga, maka nama komisi atau
lembaga itu dipakai menggantikan nama pengarang.
c. Jika tidak ada nama pengarang, maka urutannya harus dimulai dengan judul
buku. Bagi judul buku dalam bahasa Indonesia, cukup kita perhatikan huruf
pertama dari buku tersebut. Untuk buku yang ditulis dalam bahasa Inggris,
Jerman atau Perancis dan bahasa-bahasa Barat yang lain, maka kata
sandang yang dipakai tidak turut diperhitungkan: A, An, Het, Das, Die, Le , La,
dsb. Kata berikutnyalah yang harus diperhitungkan untuk penyusunan
bibliografi tersebut. Hal ini berlaku untuk artikel yang tidak ada nama
pengarangnya.
d. Judul buku harus digarisbawahi (kalau dicetak ditempatkan dalam huruf
miring).
e. Urutan data publikasi adalah: tempat publikasi, penerbit dan penanggalan.
Jika ada banyak publikasi maka cukup mencantumkan tempat pertama. Jika
Catatan:
a. Nama pengarang kedua dan ketiga tidak dibalik; dalam hal-hal lain
ketentuannya seperti nomor 1.
b. Urutan nama pengarang harus sesuai dengan apa yang tercantum pada
halaman judul buku, tidak boleh diadakan perubahan urutannya.
Catatan:
a. Hanya nama pengarang pertama yang dicantumkan dengan susunan
terbalik.
b. Untuk menggantikan nama-nama pengarang lainnya cukup dipergunakan
singkatan et al. singkatan dari kata latin et alii yang berarti dan lain lain.
Dalam hal ini dapat dipergunakan singkatan dkk. (dan kawan-kawan).
Catatan:
a. Jika buku itu mengalami perubahan dalam edisi-edisi berikutnya, maka
biasanya ditambahkan keterangan rev.ed (revised edition= edisi yang
diperbaiki) di belakang judul tersebut. Di samping itu ada juga yang tidak
menyebut edisi yang diperbaiki, asal jelas menyebut cetakan keberapa:
cetakan ke-2, cetakan ke-7, dsb. Keterangan mengenai cetakan ini juga
dipisahkan oleh sebuah titik.
contoh:
Moore, Robert Hamilton.Effective Writing. Second ed.New York: Holt,
Rinehart and Winston, 1964.
b. Penanggalan yang harus dicantumkan adalah tahun cetakan dari buku yang
dipakai.
Catatan:
a. Angka jilidnya ditempatkan ditempatkan sesudah judul, serta dipisahkan
oleh sebuah tanda titik, dan selalu disingkat.
b. Untuk penerbitan Indonesia bisa dipergunakan singkatan Jil atau Jld.
Catatan:
Catatan:
a. Nama pengarang asli yang diurutkan dalam urutan alfabetis.
b. Keterangan tentang penerjemah ditempatkan sesudah judul buku,
dipisahkan dengan sebuah tanda koma.
Catatatan:
a. Perhatikan: baik judul artikel maupun judul buku harus dimasukkan; begitu
pula penulis dan editornya harus dicantumkan juga.
b. Judul artikel selalu ditulis dalam tanda kutip, sedangkan judul buku
digarisbawahi atau dicetak miring.
c. Perhatikan pula tanda koma yang ditempatkan antara judul artikel dan
judul buku, harus ditempatkan dalam tanda kutip kedua, tidak boleh
sesudah tanda kutip.
Catatan:
a. Bila ada artikel yang jelas pengarangnya maka nama pengarang itulah yang
dicantumkan. Bila tidak ada nama pengarang, maka judul artikel yang harus
dimasukkan dalam urutan alfabetisnya.
b. Untuk penanggalan dapat dipergunakan nomor edisinya, dapat pula tahun
penerbitannya.
c. Perhatikan pula bahwa antara judul ensiklopedi dan keterangan tentang
edisi atau tahun terbit, jilid dan halaman harus ditempatkan tanda koma
sebagai pemisah.
d. Contoh yang kedua sebenarnya sama dengan contoh yang pertama, hanya
terdapat perbedaan berupa pemasukan tempat terbit dan penerbit. Bila
tempat terbit dan penerbit dimasukkan, maka: tempat terbit, penerbit dan
tahun terbit dimasukkan dalam kurung. Hal ini biasanya berlaku bagi
ensiklopedi yang tidak terlalu umum dikenal.
Catatan:
a. Judul artikel dan judul majalah dipisahkan.
b. Tidak ada tempat publikasi dan penerbit, tetapi harus dicantumkan nomor
jilid, tanggal dan nomor halaman.
c. Contoh pertama memperlihatkan bentuk atau cara yang paling populer
dengan mempergunakan angka Romawi untuk nomor jilid, dan angka Arab
untuk nomor halaman, serta penanggalan ditempatkan dalam kurung
antara nomor jilid dan halaman.
d. Contoh yang kedua sebenarnya sama dengan contoh yang pertama hanya
di sini tidak dicantumkan nomor jilid, karena dianggap sudah jelas dengan
mencantumkan tahun dan bulan.
e. Contoh yang ketiga dan keempat memperlihatkan bentuk yang biasa
dipakai dalam karya-karya ilmiah, baik nomor jilid, maupun nomor
halaman semuanya mempergunakan angka Arab, hanya harus diingat
bahwa sesudah nomor jilid harus diberi titik dua baru menyusul nomor
halaman. Penanggalan boleh ditempatkan dalam tanda kurung boleh juga
tidak.
Catatan:
a. Contoh pertama memperlihatkan artikel sebuah harian yang jelas
penulisnya.
B. INDEKS
Indeks adalah daftar yang memuat kata-kata, istilah-istilah, nama tempat, dan
lain sebagainya. Indeks disusun menurut alfabet agar mudah dipergunakan. Di belakang
indeks dicantumkan angka-angka yang menunjukkan di halaman mana
keterangan/uraian itu dapat dijumpai.
C. KUTIPAN
Dalam penulisan karya tulis ilmiah sering kali digunakan kutipan untuk
menegaskan teori-teori yang digunakan dan isi uraian atau untuk membuktikan apa yang
dituliskan. Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seseorang pengarang,
atau ucapan seseorang , baik terdapat dalam buku, majalah, atau seumber lain.
Terdapat dua jenis kutipan yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.
Kutipan langsung mengambil secara lengkap kata demi kata dari teks asli. Kutipan tidak
langsung mengambil ide pokok saja lalu merumuskannya dengan kata-kata sendiri.
Dibedakan cara mengutip secara langsung antara tidak lebih dari empat baris dan
lebih dari empat baris.
D. CATATAN KAKI
Berikut ini adalah tata tulis catatan kaki.
………………………………………………………………………………1
_______________
5L. Gottschalk, C. Kluckhohn, R. Angell The Use of Personal documents in
History, Anthropology and Sociology (New York: Social Science Research Council,
1945), hlm.82-173.
Perhatikan:
Nama penerbit dimasukkan, sebab itu antara nama tempat dan penerbit
diberi titik dua. Yang lain-lain seperti pada nomor a.
7Alton C. Morris, et al., College English,the first year(New York, 1964), hlm.51-
56
Perhatikan:
Perhatikan:
a) Keterangan tentang ulang-cetak atau edisi yang diperbaharui
diletakkan dalam kurung sebelum tempat terbit;
b) Antara tempat terbit dan keterangan tentang ulang-cetak atau edisi
yang diperbaharui diberi tanda pemisah berupa titik koma.
Perhatikan:
a) Keterangan tentang nomor jilid ditempatkan dalam kurung sebelum
tempat terbit, atau
b) Ditempatkan di luar tanda kurung sebelum nomor halaman;
c) Nomor jilid selalu dengan angka Romawi sedangkan nomor halaman
dengan angka Arab.
Perhatikan:
a) Bila yang lebih ditekannkan adalah editornya, maka nama editor yang
dicantumkan lebih dahulu; bila penulis artikel atau karya itu yang
dipentingkan, maka nama pengarang itu didahulukan.
b) Bila nama pengarang didahulukan maka harus disertakan judul
artikel dan judul bukunya, baru menyusul singkatan ed. Dan nomor
editornya.
c) Jika editornya lebih dari seorang, maka caranya sama seperti nomor b
dan c.
7. Sebuah terjemahan
Perhatikan:
a) Nama pengarang asli ditempatkan di depan.
b) Keterangan tentang penerjemah ditempatkan sesudah judul buku,
dipisahkan oleh sebuah tanda koma.
Perhatikan:
a) Sama dengan nomor f, contoh yang kedua;
b) Judul artikel dan judul buku harus dimasukkan; begitu pula nama
penulis dan editornya harus dimasukkan.
Perhatikan:
a) Dalam Encyclopaedia Britannica , nama-nama pengarang ditulis
dengan inisialnya. Untuk mengetahui nama yang lengkap harus dicari
keterangan tentang singkatan-singkatan nama itu pada jilid I;
b) Bila tidak ada nama pengarang, maka judul artikel yang didahulukan.
c) Bila dicantumkan penanggalan tanpa tempat terbit dan penerbit,
maka tahun terbit atau nomor edisi itu ditempatkan dalam kurung
sesudah judul ensiklopedi.
Perhatikan:
a) Contoh pertama memperlihatkan bentuk yang standar,. Nomor jilid
ditempatkan sesudah judul majalah, dipisahkan oleh tanda koma,
penanggalan ditempatkan dalam kurung, nomor halaman dengan
angka Arab sesudah penaggalan, dipisahkan dari kurung oenutup
oleh sebuah koma.
b) Contoh yang kedua adalah contoh yang biasa dipakai untuk karya-
karya ilmiah; baik nomor jilid maupun nomor halaman dicantumkan
dalam angka Arab, tetapi dipisahkan oleh sebuah titik dua; sesudah
jilid dan nomor halaman baru dicantumkan bulan dan tahun.
c) Contoh yang ketiga memperlihatkan suatu referensi yang tidak
menyebutkan nomor jilid karena sudah jelas pada bulan dan
tahunnya.
Perhatikan:
a) Bila pengarang jelas, maka catatan kaki itu dimulai dengan nama
pengarang yang menulis artikel tersebut.
b) Dalam hal-hal lain cukup ditulis jenis rubrik (topik) yang ada dalam
harian tersebut: Berita Ekonomi, Tajuk Rencana, Ruang Kebudayaan
dsb.
2. Penulisan
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengetikan karya tulis ilmiah adalah
sebagai berikut:
a) Jenis huruf (font) yang dipergunakan Times New Roman
b) Bentuk, gaya (font style) yang dipergunakan sesuai kebutuhan, hanya untuk
penjabaran topik memakai style reguler.
c) Ukuran huruf (font size) yang dipergunakan ukuran 12; kecuali untuk halaman
judul disesuaikan dengan pertimbangan estetikanya.
d) Warna huruf (font colour) yang dipergunakan adalah hitam(black) walaupun
tidak dilarang bila untuk judul , sub-sub judul, gambar atau tabel
mempergunakan printing warna.
4. Spasi
Pengertian spasi dalam pengetikan suatu naskah ada dua macam yakni :
a) Jarak antara baris atas dengan bawah, disebut spasi vertikal. Spasi vertikal ini
dalam pengetikan mempergunakan ukuran 1 spasi, 1,5 spasi, 2 spasi atau
rangkap.
b) Jarak antar huruf atau suku kata dengan suku kata yang lain, disebut spasi
horizontal.
Jarak antarbaris ke baris selalu menggunakan spasi rangkap (2 spasi).
Untuk catatan kaki, bibliografi, dan kutipan yang lebih dari empat baris
dipergunakan spasi rapat (1 spasi). Spasi yang lebih besar dari jarak antar baris
teks dibuat untuk jarak antar alinea, antara judul bab dan teks, antara judul
anak bab dan teks, dengan ukuran 3 spasi.