M
NIM : 1602122886
MATA KULIAH : EKONOMI INDUSTRI LANJUTAN
STRUKTUR PASAR
Struktur pasar yaitu semua karateristik pasar yang dapat mempengaruhi tingkah laku dan
kinerja (performance) perusahaan dalam pasar. Struktur pasar terdiri dari pasar persaingan
sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna (yang meliputi monopoli, oligopoli,duopoli,
monopolistic, monopsoni, dan oligopsoni).
Pasar persaingan sempurna merupakan pasar di mana penjual dan pembeli tidak dapat
memengaruhi harga, sehingga harga di pasar benar-benar merupakan hasil kesepakatan dan
interaksi antara penawaran dan permintaan.
Diagram 8.1.a Tingkat harga dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh permintaan dan
penawaran.
Diagram 8.1.b Jumlah output perusahaan relatif sangat kecil dibanding output pasar, maka
berapa pun yang dijual perusahaan, harga relatif tidak berubah.
b. Penawaran
Diagram 8.2.a Kurva permintaan (D) sama dengan kurva penarimaan rata – rata (AR) sama
dengan kurva penerimaan marjinal (MR) dan sama dengan harga (P)
Diagram 8.2.b Kurva penerimaaan total berbentuk garis lurus dengan sudut kemiringan positif,
bergerak mulai dari titik (0,0).
Contoh Pasar Persaingan Sempurna
Pasar modal (Bursa Efek) adalah pasar yang terdapat aktivitas perdagangan surat-surat
berharga seperti saham, equitas, obligasi, dan surat berharga lainnya yang diterbitkan oleh
pemerintah maupun perusahaan swasta. Pasar modal termasuk salah satu contoh pasar
persaingan sempurna karena dalam kegiatannya mengandung ciri-ciri pasar persaingan
sempurna. Dalam operasional bursa efek, harga-harga ditentukan oleh mekanisme harga, yaitu
sesuai permintaan dan penawaran saham atau instrumen pasar modal lainnya. Pemerintah dan
pelaku pasar modal tidak dapat melakukan intervensi terhadap harga.
Pasar persaingan tidak sempurna merupakan pasar di mana penjual dan pembeli dapat
memengaruhi harga pasar. Pasar persaingan tidak sempurna memiliki beberapa ciri-ciri,
diantaranya :
pasar persaingan tidak sempurna dapat dibagi menjadi beberapa bentuk pasar, diantaranya :
pasar monopoli, oligopoli, monopolistic, monopsoni, duopsoni, dan oligopsoni).
Pasar Monopoli
Pasar monopoli adalah dimana banyak terdapat pembeli dan penjualnya hnya satu suatu serta
harga ditentukan oleh penjual dan hanya penjual yang tahu. Pasar monopoli memiliki beberapa
ciri, diantaranya :
PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) adalah perusahaan pemerintah yang bergerak di
bidang pengadaan listrik nasional. Hingga saat ini, PT. PLN masih merupakan satu-satunya
perusahaan listrik sekaligus pendistribusinya. Dalam hal ini PT. PLN sudah seharusnya dapat
memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat, dan mendistribusikannya secara merata.
Usaha PT. PLN termasuk kedalam jenis monopoli murni. Hal ini ditunjukkan karena PT.
PLN merupakan penjual atau produsen tunggal, produk yang unik dan tanpa barang pengganti
yang dekat, serta kemampuannya untuk menerapkan harga berapapun yang mereka kehendaki.
Pasal 33 UUD 1945 menyebutkan bahwa sumber daya alam dikuasai negara dan
dipergunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat. Sehingga. Dapat disimpulkan bahwa
monopoli pengaturan, penyelengaraan, penggunaan, persediaan dan pemeliharaan sumber daya
alam serta pengaturan hubungan hukumnya ada pada negara. Pasal 33 mengamanatkan bahwa
perekonomian Indonesia akan ditopang oleh 3 pemain utama yaitu koperasi, BUMN/D (Badan
Usaha Milik Negara/Daerah), dan swasta yang akan mewujudkan demokrasi ekonomi yang
bercirikan mekanisme pasar, serta intervensi pemerintah, serta pengakuan terhadap hak milik
perseorangan. Penafsiran dari kalimat “dikuasai oleh negara” dalam ayat (2) dan (3) tidak selalu
dalam bentuk kepemilikan tetapi utamanya dalam bentuk kemampuan untuk melakukan kontrol
dan pengaturan serta memberikan pengaruh agar perusahaan tetap berpegang pada azas
kepentingan mayoritas masyarakat dan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Contoh Kasus Monopoli Yang Dilakukan PT. PLN
Fungsi PT. PLN sebagai pembangkit, distribusi, dan transmisi listrik mulai dipecah.
Swasta diizinkan berpartisipasi dalam upaya pembangkitan tenaga listrik. Sementara untuk
distribusi dan transmisi tetap ditangani PT. PLN. Saat ini telah ada 27 Independent Power
Producer di Indonesia. Mereka termasuk Siemens, General Electric, Enron, Mitsubishi,
Californian Energy, Edison Mission Energy, Mitsui & Co, Black & Veath Internasional, Duke
Energy, Hoppwell Holding, dan masih banyak lagi. Tetapi dalam menentukan harga listrik yang
harus dibayar masyarakat tetap ditentukan oleh PT. PLN sendiri.
Krisis listrik memuncak saat PT. Perusahaan Listrik Negara (PT. PLN) memberlakukan
pemadaman listrik secara bergiliran di berbagai wilayah termasuk Jakarta dan sekitarnya, selama
periode 11-25 Juli 2008. Hal ini diperparah oleh pengalihan jam operasional kerja industri ke
hari Sabtu dan Minggu, sekali sebulan. Semua industri di Jawa-Bali wajib menaati, dan sanksi
bakal dikenakan bagi industri yang membandel. Dengan alasan klasik, PLN berdalih pemadaman
dilakukan akibat defisit daya listrik yang semakin parah karena adanya gangguan pasokan
batubara pembangkit utama di sistem kelistrikan Jawa-Bali, yaitu di pembangkit Tanjung Jati,
Paiton Unit 1 dan 2, serta Cilacap. Namun, di saat yang bersamaan terjadi juga permasalahan
serupa untuk pembangkit berbahan bakar minyak (BBM) PLTGU Muara Tawar dan PLTGU
Muara Karang.
Dikarenakan PT. PLN memonopoli kelistrikan nasional, kebutuhan listrik masyarakat sangat
bergantung pada PT. PLN, tetapi mereka sendiri tidak mampu secara merata dan adil memenuhi
kebutuhan listrik masyarakat. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya daerah-daerah yang
kebutuhan listriknya belum terpenuhi dan juga sering terjadi pemadaman listrik secara sepihak
sebagaimana contoh diatas. Kejadian ini menyebabkan kerugian yang tidak sedikit bagi
masyarakat, dan investor menjadi enggan untuk berinvestasi.
Membatasi ruang gerak monopolis dengan adanya campur tangan pemerintah dalam
produksi dan harga
Melakukan regulasi ekonomi terhadap monopoli bila kemunculannya tidak dapat
dihindari lagi
Kebijakan anti-trust yang berupaya mencegah monopolis atau penyalahgunaan
antikompetitif
Pengenaan Pajak
Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli merupakan salah satu bentuk pasar yang dimana dikuasai oleh beberapa penjual
atau konsumen saja. Pada dasarnya pasar oligopoli memiliki dua jenis yakni oligopoli murni dan
oligopoli diferensial. Pasar oligopoli memiliki beberapa ciri, diantaranya :
Didalam pasar oligopoli terdapat dua atau lebih pelaku usaha yang mempunyai market share
yang hampir sama. Pasar semen domestic dikuasai oleh kelompok Semen Gresik dan PT Semen
Indocement yang masing-masing menguasai market share 43% dan 34%. Kedua perusahaan
inilah yang dapat disebut Market Leader. Sebagaimana diketahui semen adalah salah satu produk
yang homogen. Artinya, persaingan kualitas semen antara produsen semen hampir tidak ada.
Saat ini ada tujuh pelaku usaha semen di Indonesia yang terdiri dari empat perusahaan swasta
dan tiga perusahaan milik Negara.
Perusahaan semen swasta adalah PT Semen Andalas menguasai pangsa pasar 2,9%, PT
Indocement 33,3%, PT Semen Cibinong 20,6% dan PT Semen Bosowa 3,8%. Sedangkan
perusahaan milik Negara adalah kelompok Semen Gresik menguasai 35,9%, PT Semen Baturaja
2,5% dan PT Semen Kujang menguasai 1,2%. Dilihat dari struktur penguasaan pangsa pasar,
tidak ada pelaku usaha yang mempunyai posisi yang lebih dominan sehingga bisa menimbulkan
praktik monopoli dan atau praktik persaingan tidak sehat, semaunya mengatur jumlah produksi
dan menetapkan harga produk sehingga merugikan konsumen. Menurut pendapat Burhan
(2006:212), para pelaku dalam pasar oligopoly cenderung menunjukkan perilaku bersaing yang
paling ketat.
Hal ini ditunjukan pada Persaingan bisnis semen antara PT Indocement dan
Kelompok Semen Gresik. Dengan demikian harga pasar masih dapat ditentukan oleh
persaingan yakni melalui mekanisme pasar. Berdasarkan data Penjualan dari setiap produsen
semen di Indonesia PT Semen Gresik Tbk masih menguasai 30% total produksi nasional,
kemudian disusul oleh PT Indocement Tungga Prakasa Tbk dengan kontribusi sekitar 24%, dan
di tempat ketiga masih dikuasai oleh PT Holcim Indonesia Tbk dengan kontribusi sebesar 15%.
Namun secara kelompok SGG menjadi urutan pertama yang menguasai 67.5% penjualan semen
nasional.
Tabel 1
Tabel 2
Penjualan semen nasional 2004-2009 (‘000 ton)
Guna menghindari dampak buruk yang mungkin ditimbulkan oleh pasar oligopoli,
maka pemerintah dapat membuat kebijakan sebagai berikut:
Memberi aturan kemudahan bagi perusahaan baru untuk masuk ke dalam pasar dan ikut
menciptakan persaingan, seperti masuknya Petronas dan Shell.
Memberlakukan undang-undang anti kerjasama antar produsen, yaitu dengan di
berlakukannya UU anti monopoli No. 5 Tahun 1999.
Untuk mengawasi persaingan usaha di Indonesia, pemerintah telah membentuk satu
badan independen yaitu Komisi Pengawas Persaingan Usaha yang di singkat dengan
KPPU. Dengan adanya KPPU di harapkan dampak negative oligopoly dapat di hindari.
Pasar Monopolistik
Pasar monopolistik adalah suatu bentuk pasar yang mendekati pasar persaingan sempurna dan
pasar monopoli, dimana banyak terdapat penjual atau produsen dengan menjual suatu produk
yang sama namun ada beberapa perbedaan dari beberapa aspek. Pasar monopolistik memiliki
beberapa ciri, diantaranya :
Contoh pasar persaingan monopolistik adalah penjualan sepeda motor Honda dan Yamaha
Sport : Megapro
Sport : Skorpio
Di atas adalah salah satu contoh pasar persaingan monopolistik. Honda dan Yamaha
sama-sama produsen sepeda motor.Akan tetapi kedua perusahaan tersebut memiliki karakteristik
produk yang berbeda.
Honda lebih unggul dalam urusan bahan bakar, karena iritnya bahan bakar yang
digunakan.Sedangkan Yamaha lebih unggul dalam akselerasi.Selanjutnya tergantung pilihan
konsumen.
Kelebihan dan Kekurangan Pasar Persaingan Monopolistik
Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga, kualitas
maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan pengalaman yang
cukup akan cepat keluar dari pasar.
Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karena
pemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.
Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan
biaya produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh
konsumen.
Pasar Monopsoni
Pasar monopsoni adalah dimana dalam pasar ini terdapat banyak penjual namun pembelinya
hanya satu dan harga ditentukan oleh pembeli serta informasi hanya pembeli yang tahu. Pasar
monopsoni memiliki ciri-ciri, sebagai berikut :
Contoh pasar monopsoni yang ada di Indonesia seperti PT. Kereta Api Indonesia, dimana PT.
Kereta Api Indonesia ini badan usaha milik Negara yang menyediakan,mengatur,dan mengurus
jasa angkutan kreta api di Indonesia. Hingga saat ini di Indonesia, moda transportasi kereta api
dikelola oleh operator tunggal (single operator). Oleh karena itu PT. KAI merupakan satu-
satunya konsumen produk kereta api di Indonesia misalnya gerbong kereta api. Oleh karena itu,
PT.KAI merupakan jenis pasar monopsoni. Tidak ada selain KAI yang membeli alat-alat kereta
api. Karena hasl produksi perangkat kereta api hanya akan dibeli oleh PT.KAI, tidak ada posisi
tawar menawar dalam harga dilihat dari ciri-ciri pasar monopsoni yaitu harga ditentukan oleh
pembeli.
Adapun beberapa faktor yang membuat pasar monopsoni terbentuk adalah sebagai berikut:
Pasar oligopsoni
Pasar oligopsoni adalah kondisi pasar dimana terdapat beberapa pembeli, masing-masing
pembeli memiliki peranan cukup besar untuk mempengaruhi harga. Atau dikatakan pasar yang
dikuasai oleh beberapa pembeli.. Pasar oligopsoni memiliki beberapa ciri diantaranya :
Telkom
Indosat
Mobile-8
Eexcelcomindo adalah beberapa perusahaan pembeli infrastruktus telekomunikasi seluler
Pasar tembakau
Cengkeh
Pabik rokok
Selain contoh diatas terdapat contoh lain seperti pasar sayur dan para pemeras susu disuatu
daerah terpencil dan sulit dalam hal distribusi ke tempat lain untuk menjual produknya ke
konsumen. Kesulitan dalam hal distribusi produk membuat para petani dan peternak menjual
produk mereka ke satu pembeli secara borongan dengan harga yang murah sehingga harga dapat
dikendalikan oleh si pembeli.
Kelebihan Dan Kekurangan Pasar Oligopsoni
Penjual lebih diuntungkan daripada pembeli karena satu penjual bisa berpindah dari
pembeli satu ke yang lainnya.
Penjual memiliki perlindungan dari tekanan pembeli.
Pasar Duopsoni
Pasar duopsoni adalah suatu pasar dimana hanya dikuasai oleh dua orang /kelompok
pembeli sebagai konsumen. Contohnya adalah Infrastruktur telekomunikasi SLI yang dihasilkan
oleh beberapa peruasahaan yang ada hanya dibeli oleh dua perusahaan yaitu PT. Telkom, dan
PT. Indosat.
Kelebihannya itu dari pihak pembeli, dimana pembeli ini dapat ikut serta dlm mengontrol
harga karena dlm pasar ini jumlah pembeli terbatas hanya 2 lembaga/orang, bebas
memilih produk yg sesuai dgn keinginan baik dari segi kualitas dan harga.
Kelemahannya itu dari pihak penjual, mungkin tdk dapat menghasilkan keuntungan
sebesar/besarnya atau yang diinginkan, produk tdk laku karena pembeli terbatas.