Anda di halaman 1dari 5

A.

Jenis Krisis Ekonomi dan Jalur Transmisi Dampaknya


Suatu perubahan ekonomi dapat menjelma menjadi suatu krisis ekonomi. Dilihat dari
proses terjadinya, krisis ekonomi mempunyai dua sifat yang berbeda. Pertama, krisis
ekonomi yang terjadi secara mendadak atau muncul tanpa ada tanda-tanda sebelumnya, yang
umum disebut goncangan ekonomi tak terduga. Misalnya, kenaikan harga minyak yang
sangat besar di pasar internasional pada tahun 1974, yang dilakukan oleh OPEC sebagai suatu
reaksi keras dari negara-negara Barat terutama AS dan Eropa Barat terhadap Israel yang
sedang terlibat suatu perang besar dengan negara-negara Arab, khususnya, Mesir, Suriah,
Irak dan Yordania. Sedangkan bagi Indonesia yang saat itu masih menjadi salah satu
pengekspor minyak di dunia, peristiwa tersebut merupakan suatu keuntungan besar (oil
boom) yang memberikan pemasukan yang sangat besar (yang tidak terduga sebelumnya) bagi
pemerintah.
Sedangkan krisis ekonomi yang sifatnya tidak mendadak, melainkan melewati suatu
proses akumulasi yang cukup panjang, adalah seperti krisis ekonomi global yang terjadi pada
periode 2008-2009. Krisis ini diawali dengan suatu krisis keuangan yang paling serius yang
pernah terjadi di AS setelah depresiasi pada dekade 30-an, yang akhirnya merembet ke
negara-negara maju lainnya seperti Jepang dan Eropa lewat keterkaitan-keterkaitan keuangan
global. Setelah beberapa bulan kemudian ekonomi dunia mulai mengalami resesi yang
ditandai dengan penurunan pendapatan dan permintaan global yang juga berimbas pada
perekonomian Indonesia dan banyak negara lainnya di dunia.
Suatu krisis ekonomi di suatu negara atau wilayah bisa berasal dari luar atau dari
dalam negara/wilayah tersebut. Bersumber dari dalam, misalnya penurunan produksi suatu
komoditas secara mendadak. Bersumber dari luar adalah seperti krisis ekonomi global 2008-
2009, atau krisis minyak pertama pada tahun1974 dan kedua pada tahun 1979.

Berikut ini tipe krisis ekonomi yang mana dunia atau banyak negara pernah
mengalaminya dalam 50 tahun belakangan ini (1961-2011, atau kemungkinan besar akan
terjadi dimasa yang akan datang.
1. Krisis Produksi
Krisis produksi adalah termasuk tipe krisis ekonomi yang bersumber dari dalam
negeri. Krisis tersebut bisa dalam bentuk penurunan produksi domestik secara mendadak dari
sebuah (atau sejumlah) komoditas pertanian, misalnya, padi/beras. Penurunan produksi
tersebut berakibat langsung pada penurunan tingkat pendapatan riil dari para petani dan buruh
tani padi.

Kelebihan Output Input  bagi sektor-sektor lain


permintaan/harga  Pertanian 

Kesempatan kerja/pendapatan  Produksi  di sektor-sektor lain

Inflasi  Kemiskinan 

Gambar 1: Krisis Produksi Domestik dan Dampaknya terhadap Kemiskinan

Dalam tipe krisis ini, jalur-jalur transmisi dampaknya terhadap kemiskinan adalah
perubahan-perubahan dalam harga (inflasi), jumlah kesempatan kerja dan tingkat pendapatan.
Kelompok-kelompok masyrakat yang paling rentan terhadap tipe krisis ini adalah petani dan
keluarganya, buruh tani dan keluarganya, dan pada peringkat berikutnya adalah pekerja dan
pemilik-pemilik usaha sertai keluarga-keluarga mereka di sektor-sektor lainnya yang terkait
lewat produksi dengan subsektor padi.

2. Krisis Perbankan
Dampak langsung atau fase pertama dari efek krisis perbankan adalah kesempatan
kerja dan pendapatan mennurun disubsektor keuangan tersebut. Pada fase kedua krisis
perbankan merembet ke perusahaan perusahaan yang sangat tegantung pada sektor
perbankan.
Rumah tangga juga kena dampaknya. Ada dua macam dampak terhadap rumah tangga dan
dua tipe kelompok rumah tangga yang terkena dampaknya.
 Pertama, kelompok rumah tangga kaya tabungan mereka hilang karena bank-bank yang
menyimpan uang mereka bangkrut. Di banyak negara, termasuk Indonesia, pemeritah
memberikan jaminan keamnan bagi pemilik-pemilik rekening tabungan di perbankan, tapi
hanya hingga suatu batas (jumlah) tertentu saja.
 Kedua, kelompok rumah tangga non-kaya pengeluaran-pengeluaran mereka terutama
untuk barang-barang bukan kebutuhan pokok (seperti mobil, rumah, naik haji) menurun
karaena mereka tidak bisa meminjam dari bank, atau masih tetap bisa mendapatkan kredir
konsumen dengan tingkat R yang sangat tinggi yang membuat biaya pinjaman terlalu
mahal.
Dalam tipe krisis ekonomi ini, jalur-jalur transmisi paling utama lewat mana krisis
tesebut berdampak pada tingkat kemiskinan yakni perubahan dalam arus kredit dari
perbankan ke dunia usaha atau tingkat suku bunga pinjaman, volume produksi (output),
jumlah kesempatan kerja, dan tingkat pendapatan masyarakat.Kelompok-kelompok
masyarkat yang paling rentan terhadap krisis ini adalah bukan masyrakat miskin seperti
dalam kasus krisis produksi pertanian, melainkan masyarakat kelas menenengah dan atas
seperti pegawai dan pemilik bank.
B. Jalur Transmisi Kunci dan Indikator Monitoring Dampak Krisis
Sebagai rangkuman dari pembahasan diatas, Tabel 1 memberikan sebuah daftar dari
jalur-jalur transmisi dampak utama menurut tipe-tipe krisis ekonomi tersebut. Jalur-jalur
itu dapat diperingkat menurut proses munculnya efek-efek dari sebuah krisis:
(*) Jalur-jalur pertama atau primer, yaitu efek-efek pertama yang muncul;
(**) Jalur-jalur kedua/sekunder
(***) jalur-jalur ketiga; dst

Tabel 1 : Jalur- Jalur Transmisi Dampak Utama dan Indikator-Indikator Utama


untuk Memonitor Pengaruh dari Krisis Ekonomi menurut Tipe Krisis
Tipe Krisis Ekonomi Jalur-Jalur Transmisi Utama Indikator-Indikator Utama untuk Memonitor
Dampak
Krisis Produksi Kesempatan Kerja* Output menurut sektor dan wilayah
Pendapatan* Kesempatan kerja menurut sektor dan wilayah
Inflasi* Pendapatan menurut sektor dan wilayah
Inflasi (IHK) menurut wilayah
Kemiskinan menurut wilayah

Krisis Perbankan Kredit* Output menurut sektor dan wilayah


Suku bunga pinjaman* Kesempatan kerja menurut sektor dan wilayah
,
Output* ** Pendapatan menurut sektor dan wilayah
Kesempatan kerja**,*** Kemiskinan menurut wilayah
,
Pendapatan** ***
Krisis Nilai Tukar Ekspor* Ekspor menurut sektor dan wilayah
Impor* Impor menurut sektor dan wilayah
Output** Output menurut sektor dan wilayah
Kesempatan kerja*** Inflasi menurut wilayah
Pendapatan***,**** Kesempatan kerja menurut sektor dan wilayah
Inflasi*** Pendapatan menurut sektor dan wilayah
Kemiskinan menurut wilayah
Krisis Ekspor Output* Ekspor menurut sektor dan wilayah
Kesempatan kerja** Output menurut sektor dan wilayah
,
Pendapatan** *** Kesempatan kerja menurut sektor dan wilayah
Pendapatan menurut sektor dan wilayah
Kemiskinan menurut wilayah
Krisis Impor Output* Output menurut sektor dan wilayah
Kesempatan kerja** Kesempatan kerja menurut sektor dan wilayah
Pendapatan** Pendapatan menurut sektor dan wilayah
Inflasi** Kemiskinan menurut wilayah
Inflasi menurut wilayah
Krisis Modal Output* Output menurut sektor dan wilayah
Nilai tukar* Kesempatan kerja menurut sektor dan wilayah
Kesempatan kerja** Pendapatan menurut sektor dan wilayah
Pendapatan** Kemiskinan menurut wilayah
Inflasi** Inflasi menurut wilayah

Dalam krisis ekonomi yang memperngaruhi lebih dari satu sector ekonomi m sebuah jalur
transmisi bisa masuk kategori primer untuk satu sector sementara untuk sector lainnya juga
terkena dampaknya , jalur tersebut termasuk kategori sekunder .
Tabel diatas juga mengusulkan sejumlah indikator utama yang dapat digunakan untuk
memonitor dampak dari krisis ekonomi khususnya terhadap kemiskinan menurut tipe krisis
yang dibahas

Anda mungkin juga menyukai