Anda di halaman 1dari 23

TIP 428

SISTEM PENANGANAN MATERIAL


Sistem Material Handling pada PT Yoska Prima Inti

Disusun oleh:

Stefanus Wisnu (2015043005/12015001550)


Yeni Engyelia (2015043034/12015001575)
Catheryne (2015043064/12015001598)
Justin Reza (2015043103/12015001624)
Vincentius Fendi H (2015043138/12015001650)
Grace Tiana (2015043139/12015001561)

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS KATOLIK ATMA JAYA JAKARTA
2019
TANGERANG
DAFTAR ISI
Daftar Isi.....................................................................................................................................1
Gambaran Umum Perusahaan....................................................................................................2
Deskripsi Umum Sistem Penanganan Material..........................................................................5
Gambaran Umum Sistem Penanganan Material............................................................5
Karakteristik Material Yang Ditangani..........................................................................5
Flow Rate Material/ Material Handling........................................................................6
Layout Lantai Produksi..................................................................................................8
Deskripsi Khusus Sistem Penanganan Material.........................................................................9
Perancangan Material Handling Di Perusahaan............................................................9
Standarisasi Material Handling Di Perusahaan.............................................................9
Prinsip Kerja Dari Material Handling Di Perusahaan.................................................10
Prinsip Ergonomi..........................................................................................................11
Prinsip Sistem...............................................................................................................15
Prinsip Otomatisasi......................................................................................................20
Prinsip Lingkungan......................................................................................................21
Prinsip Biaya................................................................................................................21

1
TIP 428 – Sistem Penangan Material 2

I. Gambaran Umum Perusahaan


Kami melakukan pengamatan untuk mata kuliah Sistem Penanganan Material
di PT. Yoska Prima Inti. PT. Yoska Prima Inti (PT. YPI) merupakan pelopor industri
pembuatan komponen atau spare part pada mobil dan motor di Indonesia. Didirikan
pada tahun 1989 oleh Mr. Suyanto Yos, yaitu pemilik tunggal dari perusahaan YPI
tersebut. Namun, dengan seiring berjalannya waktu PT. YPI ini di rintis oleh Keluarga
Besar Yos dengan kepemilikan saham 100% oleh Yos Families.
PT. Yoska Prima Inti merupakan perusahaan make to order, sehingga akan
memproduksi sesuai dengan pesanan konsumen. Beberapa konsumen tetap PT. YPI
adalah produsen motor dan mobil seperti PT. ADM, PT. HMMI, PT. DAN MOTOR,
NEW ARMADA, dan sebagainya. Pada tahun 2014 PT. YPI menerapkan improvement
yang bekerjasama dengan Daihatsu Motor Co., Ltd. (DMC) hingga saat ini. Dengan
menerapkan sistem transfer ilmu dengan pertukaran pekerja dan menerapkan action
plan secara rutin yang disarankan oleh pihak DMC untuk memenuhi syarat ataupun
standar yang baik bagi PT. YPI kedepannya.
PT. Yoska Prima Inti terletak di Jl. Gajah Tunggal, Jati Uwung, Tangerang.
memiliki area tanah seluas 30.000 m2. PT. Yoska Prima Inti memiliki karyawan
berjumlah 300 dengan 2 shift untuk pekerja pada lantai produksi.

Gambar 1.1. Lokasi PT. Yoska Prima Inti


(Sumber: Google Maps)

Tugas UTS Sistem Penanganan Material Fakultas Teknik


Prodi Teknik Industri - 2019
TIP 428 – Sistem Penangan Material 3

Berikut ini contoh produk yang dihasilkan oleh PT. Yoska Prima Inti:

Gambar 1.2. Produk spare part untuk PT. ADM

Gambar 1.3. Bracket Engine Mounting

Tugas UTS Sistem Penanganan Material Fakultas Teknik


Prodi Teknik Industri - 2019
TIP 428 – Sistem Penangan Material 4

Gambar 1.4. Produk spare part untuk DAN Motor

Gambar 1.5. Produk spare part untuk PT. IPPI


PT. Yoska Prima Inti memiliki bahan baku untuk proses produksi berupa coil,
ingot, dan plat besi. Selain bahan baku, terdapat bahan penolong dalam proses produksi
yaitu air dan cat. PT. Yoska Prima Inti pada Desember 2018 memiliki kapasitas
produksi sebesar 6.703.342 unit.

Tugas UTS Sistem Penanganan Material Fakultas Teknik


Prodi Teknik Industri - 2019
TIP 428 – Sistem Penangan Material 5

II. Deskripsi Umum Sistem Penanganan Material


1. Gambaran umum sistem penanganan material
PT Yoska Prima Inti merupakan perusahaan yang bergerak di bidang otomotif,
dimana PT Yoska Prima Inti memproduksi spare part yang menggunakan besi sebagai
raw material utama. PT Yoska Prima Inti menggunakan tata letak proses sebagai dasar
dari lantai produksinya. Material handling yang digunakan pada PT Yoska Prima Inti
adalah forklift dan trolley. Forklift biasanya dipergunakan untuk muatan sebesar 2-5
ton, sedangkan trolley yang digerakan oleh manusia dengan maksimum 10 kilogram.
Selama proses produksinya forklift yang digunakan sebanyak 3 buah, dimana 1 buah
untuk mengangkat raw material dan 2 buah untuk proses perpindahan barang dari satu
proses ke proses lain/ gudang barang jadi.
Selain material yang berbentuk padat, pada PT. Yoska Prima Inti juga terdapat
bahan penolong berupa air pada mesin CNC dan campuran pada proses pengecatan
produk. Air dialirkan menggunakan pipa ke mesin yang membutuhkan air pada
prosesnya. Selain air, terdapat juga bahan penolong cat. Untuk pemindahan material
cat, dapat menggunakan trolley.

2. Karakteristik material yang ditangani


2.1. Coil, ingot, dan plat besi
a. Fisik: Padat.
b. Ukuran/Dimensi: Menyesuaikan dengan kebutuhan dari pada pelanggan.
c. Berat: Beragam
d. Bentuk: -
e. Kondisi Material: Harus pada suhu ruangan, tidak dapat pada suhu yang ekstrim
(karena material penyusunnya besi atau baja, material dengan mudah dapat
meleleh pada suhu yang terlalu tinggi dan mudah patah pada suhu yang terlalu
rendah).
f. Jenis Material: jenis material yang diangkut tidak berbahaya, sehingga tidak
memiliki banyak prosedur dalam pemindahan material.

Tugas UTS Sistem Penanganan Material Fakultas Teknik


Prodi Teknik Industri - 2019
TIP 428 – Sistem Penangan Material 6

2.2. Air
a. Fisik : Cair.
b. Ukuran/Dimensi : Mengikuti media.
c. Berat : Beragam.
d. Bentuk : -
e. Kondisi Material : Harus pada suhu ruangan, tidak dapat pada suhu yang ekstrim
(Jika suhu terlalu dingin maka air akan membeku sehingga tidak dapat
digunakan, selain itu jika suhu terlalu tinggi maka air akan menguap menjadi
gas).
f. Jenis Material : Jenis material yang diangkut tidak berbahaya, sehingga tidak
memiliki prosedur tertentu dalam proses pemindahan material.
2.3. Cat
a. Fisik : Cair. .
b. Ukuran/Dimensi : Mengikuti media.
c. Berat : Beragam.
d. Bentuk : -
e. Kondisi Material : Pada suhu ruangan, suhu yang ekstrim dapat mempengaruhi
kualitas cat sebagai pelapis terluar dari produk.
f. Jenis Material : Jenis material yang diangkut tidak berbahaya, sehingga tidak
memiliki prosedur tertentu dalam proses pemindahan material.
3. Flow rate material/ material handling

Gambar 2.1. flow rate material PT. Yoska Prima Inti

Tugas UTS Sistem Penanganan Material Fakultas Teknik


Prodi Teknik Industri - 2019
TIP 428 – Sistem Penangan Material 7

3.1. Coil, ingot dan plat besi


a. Kapasitas material handling
● Forklift: 2-5 ton.
● Trolley: 10 kilogram.
b. Jarak
● Forklift: + 300 meter.
● Trolley: + 100 meter
c. Kecepatan
● Forklift: + 20km/jam
● Trolley: sesuai kecepatan dorong operator dan berat dari material yang
dipindahkan

3.2. Air
a. Kapasitas material handling : Tidak terhingga.
b. Jarak :-
c. Kecepatan :-

3.3. Cat
a. Kapasitas material handling : Menggunakan Trolley dengan kapasitas
maksimal 10 kilogram.
b. Jarak : + 100 meter
c. Kecepatan : sesuai kecepatan dorong operator dan berat dari
material yang dipindahkan

Tugas UTS Sistem Penanganan Material Fakultas Teknik


Prodi Teknik Industri - 2019
TIP 428 – Sistem Penangan Material 8

4. Layout lantai produksi

Gambar 2.2. Layout Lantai Produksi

Tugas UTS Sistem Penanganan Material Fakultas Teknik


Prodi Teknik Industri - 2019
TIP 428 – Sistem Penangan Material 9

III. Deskripsi Khusus Sistem Penanganan Material


1. Perancangan material handling di perusahaan
Pada perusahaan ini peletakkan dan cara memindahkan material yang digunakan
menggunakan 3 cara yaitu menggunakan forklift dimana digunakan ketika benda yang diangkat
ada dalam skala banyak dan cukup berat sehingga harus dengan bantuan mesin, penggunaan
forklift disini lebih ke arah mengangkutan materil yang memiliki bobot lebih dari 10 Kg.
Kemudian ada pula trolley dimana digunakan untuk mengangkut cat atau bahan baku lainnya
yang dibutuhkan pada saat produksi, dimana barang ini akan dikirim melalui jalur yang sama
dengan forklift. Dan yang terakhir untuk menghemat biaya air maka perusahaan membuat jalur
pipa air yang digunakan sebagai bahan dasar dari sebuah produk yang diproduksi, dengan
menyalurkan air dengan pipa – pipa ini maka akan menghemat biaya transport air karena hanya
dibutuhkan pump air yang cepat untuk menyalurkan ke air ke lini – lini produksi yang
membutuhkan.

2. Standarisasi material handling di perusahaan


Pada PT. Yoska Prima Inti terdapat beberapa alat material handling yaitu
forklift dan trolley. Untuk standarisasi pemakaian alat material handling terdapat SOP
(Standard Operating Procedure) yang harus dipatuhi oleh karyawan.
SOP (Standard Operating Procedure) untuk forklift:
- Penggunaan forklift yang diterapkan pada perusahaan biasanya
menyesuaikan dengan kondisi dari pada material yang akan diangkut.
Bila pemindahan material yang ada berupa satu paket atau box yang
besar, perusahaan akan menggunakan forklift sebagai media
pemindahannya. Hal ini dikarenakan lebih aman dan juga lebih mudah
dalam memindahkan.
- Penggunaan alat material handling forklift harus menggunakan alat
pelindung diri (APD) sesuai dengan peraturan diantaranya adalah helm,
dsb.
- Alat material handling forklift harus diparkirkan di luar lantai produksi
sesuai dengan garis batas yang sudah disediakan pada lantai produksi.
- Karyawan yang akan mengendarai alat material handling forklift harus
sudah mengikuti pelatihan penggunaan forklift minimal 1 tahun.
SOP (Standard Operating Procedure) untuk Trolley:

Tugas UTS Sistem Penanganan Material Fakultas Teknik


Prodi Teknik Industri - 2019
TIP 428 – Sistem Penangan Material 10

- Penggunaan trolley , digunakan apabila material yang akan dipindahkan


berbobot kurang dari pada 10 kg. Penetapan 10 kg ini berdasarkan dari
pada asumsi perusahaan itu sendiri yang menganggap bahwa dengan
bobot yang masih dibawah 10 kg , masih aman dipindahkan secara
manual dan juga dengan bantuan trolley.
- Alat material handling trolley harus diparkirkan di luar lantai produksi
sesuai dengan garis batas yang sudah disediakan pada lantai produksi.
- Setelah selesai menggunakan trolley, trolley kosong harus ditumpuk
langsung dengan trolley kosong lainnya.
- Untuk pemindahan material kedalam alat material handling harus
mengikuti gerakan-gerakan yang diusulkan berdasarkan ergonomi yang
telah ditetapkan oleh PT. Yoska Prima Inti. Apabila operator tidak
mengikuti aturan, maka supervisi akan memberi peringatan.
SOP (Standard Operating Procedure) untuk penyimpanan forklift dan trolley:
- Tempat penyimpanan fasilitas material handling di desain secara khusus
agar dapat menjamin kondisi penyimpanan menjadi teratur, bersih, dan
lainnya.
- Tempat penyimpanan material handling dijaga tingkat kelembaban dan
temperatur, sehingga tidak akan merusak kondisi awal dari material
handling tersebut.
- Tempat penyimpanan material handling dilengkapi dengan sistem
alarm dan genset, mengingat kondisi forklift berbahan bensin sehingga
diperlukan antisipasi apabila terjadi hal yang tidak diinginkan.
- Terdapat sirkulasi udara yang cukup.
- Terdapat pencahayaan yang cukup pada tempat penyimpanan material
handling.
3. Prinsip kerja dari material handling di perusahaan
Prinsip kerja dari pada material handling yang ada di perusahaan ada
dua, hal ini dikarenakan adanya dua jenis alat yang digunakan untuk proses
pemindahan material yang ada. Pertama adalah forklift, penggunaan forklift
digunakan untuk memindahkan material - material yang masih mentah dari
gudang bahan baku yang telah lolos uji kualitas, menuju ke mesin pertama
dalam proses produksi. Kemudian setelah material - material tersebut berhasil

Tugas UTS Sistem Penanganan Material Fakultas Teknik


Prodi Teknik Industri - 2019
TIP 428 – Sistem Penangan Material 11

dipindahkan, forklift akan menunggu untuk nantinya memindahkan produk jadi


dari hasil proses produksi menuju ke gudang produk jadi atau finish part.
Penggunaan forklift ini dikarenakan material yang menjadi bahan baku dan juga
produk yang sudah selesai digunakan memiliki ukuran dimensi yang cukup
besar dan juga bobot yang berat, sehingga tidak mungkin dilakukan pemindahan
dengan menggunakan trolley.
Kemudian yang kedua ada yang namanya trolley. Penggunaan trolley di
perusahaan ini dilakukan apabila material - material yang ada ingin dipindahkan
menuju mesin - mesin berikutnya untuk diproduksi. Biasanya material ini akan
dipindahkan tidak langsung dalam bentuk satu kesatuan yang sangat besar,
namun akan didistribusikan sedikit demi sedikit ke beberapa mesin yang ada
secara merata. Sehingga tidak terjadinya penumpukan proses yang
menyebabkan wasting time terhadap pekerja yang lain. Karena jumlahnya yang
tidak terlalu banyak tersebut, maka perusahaan menggunakan trolley sebagai
alat bantu atau material handling.

4. Prinsip ergonomi
Terdapat SOP (Standard Operating Procedure) yang digunakan dalam
sistem penanganan material, dimana dapat dilakukan secara manual oleh
manusia menggunakan trolley dan ada yang menggunakan forklift. Material
yang diangkut oleh manusia memiliki standard dengan beratnya kurang dari 10
kg. SOP ini menggunakan prinsip ergonomi, dimana mereka melihat jika
mengangkat beban yang terlalu berat dalam waktu dan intensitas yang berulang
cukup lama maka akan membebani kondisi tubuh dari karyawan tersebut. Selain
itu, dapat mengakibatkan penyakit low back pain. Sehingga untuk menghindari
kondisi yang tidak diinginkan tersebut, diperlukan batas maksimum dalam
proses pemindahan material.
Berikut ini adalah beberapa tata cara pengangkatan material yang
diterapkan pada PT. Yoska Prima Inti:
- Pegang erat beban angkat. Hal ini perlu dilakukan agar ketika diangkat
tidak terjatuh dari genggaman pekerja. Posisi yang benar adalah
punggung harus tegak, sedangkan yang ditekuk adalah bagian kaki.

Tugas UTS Sistem Penanganan Material Fakultas Teknik


Prodi Teknik Industri - 2019
TIP 428 – Sistem Penangan Material 12

- Tinggi beban tidak melebihi garis mata. Hal ini bertujuan agar tidak
menutupi jarak pandang dari pekerja ketika berjalan untuk
memindahkan barang.
- Gunakan kaki untuk menahan. Hal ini bertujuan agar beban bertumpu
pada kaki dan tidak membengkokkan badan secara berlebih ketika ingin
meletakan atau mengangkat barang.
- Meminta bantuan untuk beban yang sangat berat. Apabila beban yang
dianggap sangat berat, sebaiknya meminta bantuan kepada orang lain
atau menggunakan alat bantu seperti trolley.

Gambar 3.1. Aturan pengangkatan barang pada PT. Yoska Prima Inti
Secara umum, keselamatan pekerja di lantai produksi menjadi tanggung
jawab dari bagian produksi. Keselamatan ini berkaitan dengan resiko
lingkungan kerja dan pengerjaan proses produksi terhadap pekerja. Terkait
dengan keselamatan kerja, perusahaan mendaftarkan para pekerjanya pada
BPJS JKK (Jaminan Kecelakaan Kerja) yang ditangani oleh bagian HRD.
Keselamatan kerja adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam proses
produksi suatu perusahaan, dan perusahaan juga harus memperhatikan
kesehatan dari karyawannya. Keselamatan dan kesehatan kerja pada PT. YPI
sudah memiliki standar yang cukup baik. Dalam mengontrol keselamatan
selama proses produksi berlangsung, para pekerja diwajibkan menggunakan

Tugas UTS Sistem Penanganan Material Fakultas Teknik


Prodi Teknik Industri - 2019
TIP 428 – Sistem Penangan Material 13

APD (Alat Pelindung Diri) yang lengkap. Contoh APD yang digunakan pada
operator adalah helm, sarung tangan, safety shoes, dan pada tempat tertentu
wajib menggunakan kacamata pelindung agar tidak terkena sisaan geram dari
hasil produk. Berikut adalah beberapa contoh APD yang digunakan perusahaan.

Gambar 3.2. Helm Safety

Gambar 3.3. Sarung Tangan

Tugas UTS Sistem Penanganan Material Fakultas Teknik


Prodi Teknik Industri - 2019
TIP 428 – Sistem Penangan Material 14

Gambar 3.4. Safety Shoes

Gambar 3.5. Kacamata Safety

Tugas UTS Sistem Penanganan Material Fakultas Teknik


Prodi Teknik Industri - 2019
TIP 428 – Sistem Penangan Material 15

5. Prinsip sistem
Berikut ini adalah urutan proses produksi secara umum pembuatan produk pada PT. Yoska
Prima Inti:

Gambar 3.6. Proses produksi pada PT. Yoska Prima Inti

Gambar 3.7. Layout lantai produksi PT. Yoska Prima Inti

Tugas UTS Sistem Penanganan Material Fakultas Teknik


Prodi Teknik Industri - 2019
TIP 428 – Sistem Penangan Material 16

Berikut ini adalah layout pemindahan material air dengan menggunakan alat material
handling pipa:

Gambar 3.8. Layout pemindahan air pada PT. Yoska Prima Inti
Digunakan pipa sebagai alat transportasinya karena lebih mudah diakses dan lebih
mudah membagi arah yang digunakan. Pipa disini tidak mengganggu MH lainnya yang ada di
bawah karena pipa ada di langit – langit dan turun langsung ke tempat yang dituju.
Berikut ini adalah layout jalur pemindahan material yang menggunakan alat material
handling forklift

Gambar 3.9. Layout pemindahan material menggunakan forklift pada PT. Yoska Prima
Inti
Penggunaan forklift disini adalah untuk mengangkut benda yang berkuantitas dan
memiliki berat lebih dari 10 Kg, karena pengangkutan ini tidak mungkin menggunakan trolley
yang mana hanya mampu menahan beban sampai 10 Kg. Jalur forklift disini memiliki arah
pergerakan bolak balik.
Berikut ini adalah layout jalur pemindahan material yang menggunakan alat material
handling forklift

Tugas UTS Sistem Penanganan Material Fakultas Teknik


Prodi Teknik Industri - 2019
TIP 428 – Sistem Penangan Material 17

Gambar 3.10. Layout pemindahan material menggunakan trolley pada PT. Yoska Prima
Inti
Berikut ini adalah flowchart proses yang terjadi di PT. Yoska Prima Inti (dari raw material
hingga dikirim kepada konsumen):

Tugas UTS Sistem Penanganan Material Fakultas Teknik


Prodi Teknik Industri - 2019
TIP 428 – Sistem Penangan Material 18

Gambar 3.11. Flowchart proses pada PT. Yoska Prima Inti

Tugas UTS Sistem Penanganan Material Fakultas Teknik


Prodi Teknik Industri - 2019
TIP 428 – Sistem Penangan Material 19

Penjelasan :
Raw material yang dikirimkan supplier ke PT. Yoska Prima Inti
diangkut menggunakan trolley ke gudang bahan baku untuk dilakukan inspeksi.
Jika pada saat inspeksi ditemukan bahwa material tidak mencapai standar yang
ditentukan maka material akan dikembalikan kepada pihak supplier. Jika
material yang dikirimkan sesuai dengan standar maka, material akan disimpan
agar nanti dapat digunakan untuk proses produksi. Selanjutnya adalah proses
produksi, pada PT. Yoska Prima Inti terdapat beberapa proses produksi yang
terjadi yaitu proses stamping, deep paint, dan welding. Pada proses stamping,
PT. Yoska Prima Inti akan mencetak material sesuai dengan cetakan yang telah
ada. Selanjutnya material akan masuk kedalam proses deep paint, pada proses
ini material akan diwarnai sesuai dengan permintaan konsumen. Setelah setiap
proses dilakukan akan dilakukan inspeksi untuk mengetahui apakah produk
sesuai dengan spesifikasi permintaan konsumen atau tidak, jika produk tidak
sesuai dengan spesifikasi maka akan dilakukan proses produksi kembali agar
sesuai dengan spesifikasi konsumen.
Pada proses stamping terdapat perbedaan penggunaan alat material
handling yaitu pada mesin stamping 200-600 ton memindahkan materialnya
menggunakan forklift karena beban yang diangkut lebih besar (trolley tidak
dapat mengangkutnya). Sedangkan pada proses stamping pada mesin stamping
45-600 T pemindahan material menggunakan trolley. Selanjutnya pada proses
deep paint material akan diangkut menggunakan forklift. Setelah itu dilakukan
proses inspeksi dan pemindahan materialnya menggunakan forklift untuk
pemindahan material dari proses sebelumnya.
Setelah proses produksi selesai, selanjutnya dilakukan proses sub
assembly atau proses perakitan. Proses perakitan pada PT. Yoska Prima Inti
adalah proses welding atau proses pengelasan. Bagian-bagian material akan
disatukan menjadi 1 produk, yang kemudian akan dilakukan inspeksi kembali.
Inspeksi ini disebut juga sebagai final check pada proses ini akan dilakukan
inspeksi produk sebelum dilakukan proses shipping produk ke konsumen.
Pemindahan material dari lokasi final check menuju lokasi shipping
menggunakan forklift.

Tugas UTS Sistem Penanganan Material Fakultas Teknik


Prodi Teknik Industri - 2019
TIP 428 – Sistem Penangan Material 20

6. Prinsip otomatisasi
Pada PT. Yoska Prima Inti belum berjalan secara otomatisasi pada
penanganan material handling. Prinsip otomatisasi yang berlaku pada sistem
pemrosesan transaksi, dimana sistem ini merupakan hasil perkembangan dari
pembentukan kantor elektronik sewaktu sebagian dari pekerjaan rutin diotomasi
termasuk untuk pemrosesan transaksi. Pada TPS (Transaction Processing
System), data yang dimasukkan merupakan data-data transaksi yang terjadi.
Selain itu, terdapat beberapa mesin yang sudah dijalankan secara otomatis, yaitu
mesin grinding dan spotting.

Gambar 3.12. Spotting Machine


Mesin spotting digunakan untuk membuat komponen produk seperti
stiffener dan masih banyak lagi. Sistem kerja ini yaitu menekan suatu benda
untuk membuat benda tersebut memiliki bentuk yang diinginkan.

Gambar 3.13. Grinding Machine


Pada umumnya mesin grinding digunakan untuk menggerinda
permukaan yang meja mesinnya bergerak horizontal bolak-balik. Meja ini dapat
dioperasikan manual maupun otomatis. Pencekaman benda kerja dengan cara

Tugas UTS Sistem Penanganan Material Fakultas Teknik


Prodi Teknik Industri - 2019
TIP 428 – Sistem Penangan Material 21

diikat pada kotak meja magnetik. Berfungsi untuk menghaluskan komponen


produk seperti bracket, frame body dan lain-lain.

7. Prinsip lingkungan
Pada PT. Yoska Prima Inti memiliki sirkulasi udara yang baik pada
lantai produksinya, sehingga pada lantai produksi memiliki suhu ruangan.
Selain itu, terdapat beberapa ventilasi berupa jendela pada PT. Yoska Prima Inti.
Pekerja selalu melakukan pembersihan lantai produksi menjelang waktu pulang
(15 menit sebelum waktu pulang) sehingga lingkungan pada lantai produksi PT.
Yoska Prima Inti menjadi bersih dan nyaman.
Pada PT. Yoska Prima Inti menggunakan dua jenis material handling
yakni trolley dan juga forklift. Pada PT. Yoska Prima Inti, penggunaan alat
material handling forklift lebih sering digunakan daripada penggunaan alat
material handling trolley. Penggunaan alat material handling trolley hanya
digunakan untuk pemindahan bahan baku atau barang setengah jadi (work in
process) ke proses selanjutnya (dengan berat maksimal material 10 kilogram).
Untuk penggunaan trolley pada PT. Yoska Prima Inti tidak
menggunakan bahan bakar selain tenaga manusia. Sedangkan untuk alat
material handling berupa forklift menggunakan bahan bakar bensin. PT. Yoska
Prima Inti melakukan peminjaman alat material handling trolley dari
perusahaan lain (5-8 jam perhari). PT. Yoska Prima Inti melakukan peminjaman
alat material handling forklift dengan bahan bakar bensin karena forklift jenis
ini lebih ramah lingkungan dan tidak menghasilkan asap yang tebal sehingga
tidak mengganggu proses dilantai produksi (indoor). Sedangkan alat material
handling trolley, PT. Yoska Prima Inti sudah memilikinya sehingga tidak
mengeluarkan biaya tambahan lainnya seperti alat material handling forklift.

8. Prinsip biaya
Biaya yang paling banyak dikeluarkan oleh perusahaan dalam proses
material handling adalah untuk penyewaan dari pada forklift yang ada.
Perusahaan harus mengeluarkan biaya sebesar Rp. 5.000.000,- untuk satu buah
forklift 5 ton per shift, dengan minimal durasi peminjaman 7 shift. Pada PT.
Yoska Prima Inti terdapat 2 shift kerja setiap harinya dan hari kerja aktif

Tugas UTS Sistem Penanganan Material Fakultas Teknik


Prodi Teknik Industri - 2019
TIP 428 – Sistem Penangan Material 22

sebanyak lima hari (Senin-Jumat). Jadi setiap minggunya PT. Yoska Prima Inti
melakukan peminjaman sebanyak 10 shift dan untuk setiap bulannya PT. Yoska
Prima Inti melakukan peminjaman sebanyak 40 shift. Sedangkan perusahaan
menggunakan 3 buah forklift selama proses produksi, sehingga total biaya
peminjaman forklift menjadi Rp. 200.000.000,- perbulannya. Perusahaan
melakukan proses penyewaan terhadap forklift dikarenakan pada awalnya
perusahaan memiliki forklift, namun karena pihak dari pada maintenance yang
kurang dapat merawat sehingga forklift yang ada menjadi rusak, selain itu biaya
maintenance yang dikeluarkan untuk perawatan forklift sendiri pun cukup
mahal. Biaya yang dikeluarkan tersebut, belum termasuk bahan bakar bensin
untuk menjalankan forklift.

Tugas UTS Sistem Penanganan Material Fakultas Teknik


Prodi Teknik Industri - 2019

Anda mungkin juga menyukai