Anda di halaman 1dari 3

PROYEKSI AXIOLATERAL - METODE

DANELIUS-MILLER
Ukuran Film : 24 x 30 cm.
Posisi Pasien :
 Pasien didalam posisi
terlentang
Posisi Obyek :
 Dalam pemeriksaan pasien
yang berbadan kurus atau
yang berbaring di ranjang,
angkat Pelvis di atas
bantalan atau selimut yang
dilipat ke titik pusat yang
paling penting dari Greater
Trochanter ke titik pusat
dari Film. Alat bantu tidak
boleh memanjang melebihi
permukaan lateral dari
tubuh; atau itu akan
menggangu pemasangan
daripada Film.
 Ketika Pelvis diangkat,
bantu bagian tubuh yang
cidera di bagian pinggul di
atas bantalan pengganjal.
 Fleksikan lutut dan pinggul dari bagian tubuh yang tidak cidera untuk mengangkat
paha ke pososi vertikal.
 Letakan kaki yang tidak cidera di atas pengganjal yang sesuai sehingga tidak
mengganggu Central Ray. Alat
bantu khusus tersedia.
 Atur Pelvis sehingga itu tidak
berotasi (Figs. 7-37 dan 7-38).
 Jika terjadi kontraindikasi, pegang
tumit dan rotasikan kaki secara
medial dan turunkan sisi yang
cidera sekitar 15° atau 20°.
Pengganjal boleh digunakan untuk
menahan kaki di posisi, dan
pengganjal kecil bisa di letakkan di
bawah lutut. Penggerakan pasien dengan fraktur yang belum sembuh harus dilakukan
oleh dokter ahli.
Posisi Film :
 Letakkan filem pada posisi vertikal dengan batas bagian atas di lipatan diatas puncak
iliac.
 Arahkan batas bagian bawah menjauh dari tubuh sampai Film tepat sejajar pararel
dengan long axis dari fomoral Neck.
 Bantu Film dalam posisi ini dengan pengganjal atau dengan menggunakan vertical IR
holder. Ini adalah cara yang di sarankan. Cara lainnya, pasien boleh membantu Film
dengan menggunakan tangannya.
 Berhati-hatilah dalam memposisikan Grid sehingga Lead Strip berada pada posisi
horizontal.
 Pelindung Gonads.
 Respirasi : Ditahan.
Central Ray :
 Tegak lurus dengan long axis dari fomoral Neck. Central Ray memasuki pertengahan
paha dan menerobos fomoral Neck 2 1/2 inchi (6.4 cm) dibawah titik temu dari garis
lokalisasi yang dijelaskan sebelumnya ( lihat Fig. 7-12).
Computed Radiography
Kedua area tubuh yang padat maupun yang tidak akan terekspose. KV-nya harus cukup
untuk menembus area yang padat. Kolimasi harus dilakukan sangat dekat untuk mengurangi
radiasi yang tidak perlu dari mencapai IP fosfor.
Struktur yang Ditampilkan
Hasil gambar menampilkan asetabulum, head, Neck dan trochanter dari femur(Fig. 7-39).

KRITERIA EVALUASI
Berikut ini hal yang jelas perlu di demonstarsikan :
 Fomoral Neck tanpa tumpang tindih dari Greater Trochanter.
 Beberapa dari Lesser Trochanter berada di permukaan posterior femur.
 Beberapa dari Greater Trochanter berada di permukan anterior dan posterior dari
Proximal femur ketika femur dengan tepat dibalik.
 Bayangan Soft Tissue dari paha yang tidak terpengaruh, tidak tumpang tindih dengan
Joint Pinggul atau Proximal Femur.
 Joint Pinggul dengan acetabulum
 Penggunaan tiap-tiap alat orthopedi.

 Ischial tuberosity di bawah Femoral head.

Anda mungkin juga menyukai