Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Sonya Ria Engjelina

NIM : 2170950021
PRODI : Teater

Tugas Dasar-dasar Management

KOLABORASI SENI BUDAYA X MILENIAL

1. Latar belakang
2. Isi konten
3. Pengisi acara
4. Sponsor
5. Tanggapan

1. LATAR BELAKANG

Dengan perkembangan zaman yang sangatlah pesat, kini seni budaya di Indonesia
hampir tidak lagi terlihat. Banyak hal yang membuat seni budaya di Indonesia tidak lagi
menonjol, karena mungkin banyak perkiraan bahwa seni budaya adalah hal yang sudah
lawas atau terkesan kampungan. Dengan teknologi yang sangat cangih pada zaman
sekarang hal itu membuat seni budaya menjadi keterbelakangkan oleh kaum milenial.
Meraka tak lagi merasakan haus akan kebudayaan Indonesia bahkan mereka seakan-
akan tidak memerlukannya. Padahal kita mengetahui bahwa seni budaya itu sangatlah
diperlukan bagi suatu negara maupun masyarakat. Seni budaya adalah aset terbesar bagi
suatu negara, bagaimanapun juga bentuk nya, seni budaya tetap harus kita lestarikan
dari zaman dahulu sampai sekarang bahkan untuk selamanya. Hal itu lah yang membuat
saya sangat ingin melestarikan seni budaya Indonesia dengan mengikuti perkembangan
zaman yang ada, khususnya adalah kaum milineal yang sulit menerima hal kuno atau hal
yang berbau kebudayaan. Dengan “Kolaborasi Seni Budaya X Milenial” ini mencoba
mengenalkan seni budaya dengan cara yang berbeda agar mampu menarik minat dari
kaum milenial bahwa seni budaya bukan lagi hal yang kuno

2. ISI KONTEN

Adapun isi acara yang akan dilaksanakan seperti,


 Tari tradisional X Dance
 Musik tradisional X Modern
 Lenong X Drama atau Teater
 Workshop tentang “ Seni Budaya”

Kegiatan tersebut dilaksanakan menjadi satu kesatuan, seperti, “Tari tradisional X


Dance” bukanlah menjadi sebuah perlombaan tapi penampilan itu dijadikan satu
kesatuan koreografer tentunya antara Tari tradisional dengan Dance. Begitupun
dengan kegiatan “Musik tradisional X Modern”, “Lenong X Drama atau Teater”,
yang pastinya dilaksanakan pada tempat terbuka ditengah kota, dengan 1
panggung yang sederhana tetapi dengan konsep milenial. Perpaduan warna yang
cerah disegala dekor agar menarik minat penonton. Dengan konsep yg modern
dicampur dengan nuansa batik sebagai simbol kebudayaan Indonesia.

3. PENGISI ACARA

 Sandrina Azzahra, adalah penari cilik yang mengikuti ajang reality show Indonesia
Mencari Bakat 3 dari Bogor, Jawa Barat. Ia menjadi juara 1 Indonesia Mencari
Bakat 3.
 Fay Nabila Rizka Alexander Takupaz, adalah seorang aktris, model, penyanyi R&B,
penari hip hop dan rapper cilik.
 Brandon De Angelo, Indonesian dancer
 Musisi Viza K. Mahasa (Vimast) memiliki cara unik untuk semakin menggemakan
budaya terutama bahasa Indonesia di Australia, Austria dan negara lain di dunia.
Dia mengemas musik yang menarik dan easy listening sebagai bagian
mengenalkan Indonesia kepada dunia.
 Nurina Permata Putri (lRina Nose) adalah seorang aktris, pembawa acara,
penyanyi, dan pelawak berkebangsaan Indonesia.
 Entis Sutisna (Sule), adalah pelawak, pembawa acara, penyanyi, dan aktor
berkebangsaan Indonesia. Ia dikenal karena kemampuan membuat lelucon
spontan yang responsif dan kreatif.
 Pintumime, sekelompok mahasiswa yang berasal dari Institut Kesenian Jakarta
yang sering membawakan pertunjukan teater maupun pantomime.
 DeskripsiNadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A. adalah seorang pengusaha
Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Indonesia pada Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden Joko Widodo-K.H
Mar'uf Amin, yang dilantik pada 23 Oktober 2019.

4. SPONSOR

 Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) adalah salah satu lembaga yang dibentuk oleh
masyarakat seniman dan dikukuhkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, pada
tanggal 7 Juni 1968. Tugas dan fungsi DKJ adalah sebagai mitra kerja Gubernur
Kepala Daerah Propinsi DKI Jakarta untuk merumuskan kebijakan guna
mendukung kegiatan dan pengembangan kehidupan kesenian di wilayah Propinsi
DKI Jakarta. Anggota Dewan Kesenian Jakarta diangkat oleh Akademi Jakarta (AJ)
dan dikukuhkan oleh Gubernur DKI Jakarta. Pemilihan anggota DKJ dilakukan
secara terbuka, melalui tim pemilihan yang terdiri dari beberapa ahli dan
pengamat seni yang dibentuk oleh AJ. Nama-nama calon diajukan dari berbagai
kalangan masyarakat maupun kelompok seni. Masa kepengurusan DKJ adalah
tiga tahun.

 Bekraf juga menetapkan ada 16 subsektor dari industri kreatif yang menjadi
fokus untuk dikelola dan dikembangkan. Setiap deputi kemudian menerjemahkan
visi dan misi di atas melalui berbagai program unggulan yang bisa
diimplementasikan dalam konteks 16 subsektor tersebut. Terbentuknya Bekraf
merupakan optimisme pemerintah bahwa ekonomi kreatif pasti akan menjadi
tulang punggung perekonomian nasional. Inilah awal tonggak baru ekonomi
kreatif Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai