Anda di halaman 1dari 10

SOAL NO 1

 Perusahaan transnasional adalah perusahaan yang dalam kegiatan


operasionalnya melintasi batas-batas kedaulatan suatu negara di mana
perusahaan tersebut pertama didirikan untuk membentuk anak perusahaan
di negara lain yang dalam operasionalnya dikendalikan oleh perusahaan
induknya.

 Perusahaan Transnasional

 Pada dasarnya, negara berkembang memiliki ketergantungan yang lebih


besar terhadap negara yang lebih maju, sehingga negara yang lebih maju
memiliki bargaining position yang lebih baik di bidang ekonomi maupun
politik. Hampir sepertiga perdagangan dunia merupakan penjualan intra-TNC
dari cabang TNC yang satu ke cabang di lain negara, baik perdagangan
produk antara maupun peralatan (Todaro, 1994: 529). Karena hampir
sebagian besar kantor pusat TNC berada di negara maju, dengan kata lain
dapat dikatakan bahwa Penanaman Modal Asing (PMA) terbesar bukan dari
negara maju ke negara berkembang melainkan diantara sesama negara
maju itu sendiri.
 Dewasa ini, banyak sekali kita jumpai produk-produk dari luar negeri yang
merajalela di industrialisasi nusantara. Mulai dari produk elektronik,
transportasi, komunikasi, bahkan hingga makanan dan minuman pun juga
dari luar negeri. Masyarakatlebih memilih menggunakan produk luar negeri
dibandingkan dengan made in Indonesia. Indonesia sebagai Negara yang
mempunyai SDA yang melimpah seharusnya kebutuhan dalam negeri bisa
terpenuhi dengan produk dalam negeri, walaupun tidak dipungkiri
bahwahasanya ada produk yang harus dipenuhi oleh produksi luar negeri,
namun yang terjadi adalah produk luar negeri merajalela di Indonesia.
Sehingga terkesan masyarakat Indonesia tidak mencintai produk dalam
negeri. Hal itu sangat besar pengaruhnya bagi ekonomi, social, budaya, serta
dapat juga berpengaruh pada kesehatan, dan yang paling disayangkan
adalah masyarakat kita yang lebih memilih produk luar negeri ketimbang
produk dalam negeri. Itu menunjukkan pula bahwa semangat kebangsaan
kita melemah. Salah satu contoh produk dari industrialisasi yakni berupa :
soft drink coca cola. Minuman yang diproduksi oleh perusahaan trans nasioal
(Amerika Serikat) ini menjadi bintangnya minuman diberbagai Negara
Berkembang dan Negara Miskin.

 A. Pengertian Perusahaan Transnasional

 Perusahaan transnasional adalah perusahaan yang memproduksi barang


atau jasa dilebih dari satu Negara. Perusahaan seperti ini bias berupa
perusahaan kecil yang memiliki satu atau dua pabrik dinegara lain, atau juga
perusahaan-perusahaan raksasa yang beroprasi diseantero planet ini.
Beberapa contoh TNCs adalah coca-cola, general Motors, Coltgate
Palmolive, Kodak dan Mitsubishi. Kalaupun TNCs memiliki basis nasional,
mereka berorientasi pada pasar global dan keuntungan global.
 Perusahaan trans nasional adalah jantung perekonomian global. Dua per tiga
perdagangan berasal dari perusahaan-perusahaan semacam ini. TNCs juga
berjasa dalam perannya global menyebarkan tegnologi baru diseantero
dunia, dan merupakan pelaku utama dalam pasar uang internasional. Lebih
dari 400 TNCs memiliki penghasilan tahunan lebih dari 10 miliar dolar tahun
1996. pada tahun yang sama, hanya 70 negara yang produk nasional
brutonya sama dengan jumlah itu. Dengan kata lain, penghasilan
perusahaan trans nasional lebih besar daripada penghasilan Negara-negara
didunia.
 TNCs menjadi fenomena global sejak PD II. Perusahaan yang melakukan
ekspansi pertama pasca PD II berasal dari Amerika Serikat, kemudian diikuti
perusahaan-perusahaan dari Jepang dan Eropa sejak tahun 1970-an. Pada
decade 1980-an dan 1990-an, TNCs berkembang dengan sangat pesat
dengan dibentuknya 3 pasar regional yang sangat berpengaruh : Eropa
(Pasar Tunggal Eropa), Asia Pasifik(Declarasi Osaka pada 2000, yang
menjamin perdagangan yang bebas dan terbuka), dan Amerika Utara
(persetujuan perdangan bebas Amerika Utara). Sejak awal 1990-an, Negara-
negara lain juga menghapus hambatan-hambatan terhadap investasi asing.
Menjelang peralihan abad ke 21, hamper semua kegiatan perekonomian
dunia dikuasai oleh TNCs. Selama decade lalu, TNCs yang berbasis
dinegara-negara industri sangat aktif mengembangkan usaha mereka
dinegara-negara berkembang dan dinegara-negara bekas Uni Soviet dan
Eropa Timur.

 B. Dampak dari Perusahaan Transnasional

1. Perdagangan dunia dikuasai oleh Negara-negara maju, dengan cara


membuka akses pasar seluas-luasnya bagi produk-produk mereka, karena
mereka memiliki produk-produk yang lebih berkualitas dibanding Negara-
negara Berkembang dan Miskin. Sementara Negara-negara Berkembang dan
Miskin diminta melakukan liberalisasi pasar dan menghentikan subsidi,
semetara Negara-negara Maju terus member subsidi domestic dan
menerapkan kebijakan protektif terhadap pasar mereka.
2. Melemahnya Semangat Kebangsaan. Tidak dapat dimungkiri jika terlalu
banyaknya produk dari TNCs yang masuk ke Indonesia akan mengakibatkan
rasa kebangsaan masyarakat kita menjadi menurun. Mereka akan memilih
produk-produk dari luar negeri yang lebih ekonomis dan berkualitas.
3. Negara Miskin Makin Miskin. Selain semangat kebangsaan melemah,
ekonomi negarapun juga ikut melemah, akibat adanya investasi asing (TNCs).
Meskipun hal itu sebenarnya ditujukan sebagai penggerak pertumbuhan
perekonomian Negara negara Berkembang dan Miskin memberikan kontribusi
yang lebih baik ke dalam proses pembangunan. Namun kenyataanya tak
sama, malah sebaliknya. Sekitar 2,8 miliar dari 6 miliar penduduk dunia masih
berada di bawah garis kemiskinan dua dolar AS. Prosentase kesenjangan
pendapatan dunia antara Negara Maju dan Negara Berkembang juga makin
lebar. Tahun 1960, GDP per kapita 20 Negara terkaya 18 kali lebih tinggi dari
20 Negara termiskin. Angka ini menjadi lebih buruk pada 1995 yakni
kesenjangan mencapai 37 kali lipat antara Negara Kaya dan Negara Miskin.

Berikut beberapa contoh perusahaan transnasional

1. LG Corp - adalah perusahaan konglomerat terbesar kedua Korea yang


memproduksi elektronik, kimia, dan produk telekomunikasi. Markas pusat LG
terletak di LG Twin Towers di Seoul, Korea Selatan
2. Minuman ringan (Soft Drink) - Coca-Cola diciptakan oleh Dr. John
S.Pemberton, seorang ahli farmasi dan ahli minuman dari Atlanta, Georgia,
AmerikaSerikat, pada bulan Mei 1886. Ia mencampurkan suatu ramuan
khusus dengan gula murni menjadi sirup yang beraroma segar dan berwarna
karamel, kemudian diadukbersama air murni. Minuman ini kemudian dikenal
dengan nama Coca-Cola.
3. General Motors Corporation - juga dikenal denganGM, adalah sebuah
perusahaan otomotif multinasionalyang bermarkas diRenaissance Centerdi
Detroit, Michigan,Amerika Serikat. GM mempunyai bisnis di 157 negara di
seluruh dunia dan mempunyai pabrik di 31 negara. Saat ini, GM termasuk
produsen mobil terbesar di dunia.
4. Colgate-Palmolive Company - adalah sebuah perusahaan publik asal
Amerika Serikatyang bergerak di industri produk konsumen. Saat ini, markas
pusat Colgate-Palmolive Company terletak di 300 Park Ave, New York City,
New York, dan dipimpin oleh CEOIan M. Cook.

Kesimpulan soal no 1.Perusahaan mana yang dapat disebut Transnasional


adalah seluruh perusahan yang sudah mampu baik dari segi internal maupun
eksternal dan sudah mampu melawan competitor

SOAL NO 2

1. Membentuk cabang-cabang di luar negeri

2. Lingkup kegiatan income generating (perolehan pendapatan) perusahaan


melampaui batas batas Negara

3. Perdagangan perusahaan Trabsnasional kebanyakan terjadi didalam ruang


lingkup mereka sendiri, walaupun antar Negara

4. Kontrol terhadap teknologi dan modal sangat diutamakan. Karena


perusahaan ini sangat membutuhkan teknologi informasi dan modal yang
kuat untuk menjalankan bisnisnya di berbagai Negara

5. Pengembangan sistem manajemen dan distribusi yang melintasi batas batas


Negara, terutama sistem modal ventura, license, dan franchise

6. Cenderung memilih usaha tertentu, biasanya usaha manufaktur

7. Visi dan strategi yang digunakan untuk produksi biasanya bersifat mendunia

8. Untuk menjalankan usahanya biasanya perusahaan transnasional merekrut


karyawan dari warga Negara setempat.
SIFAT TRANSNASIONAL

Karakter transnasional sangat bervariasi, tergantung dari cara pendirian


cabang di luar negeri, pola pemilikan dan tujuan operasi di luar negeri.

Pendirian cabang di luar negeri biasanya dilakukan dengan investasi


langsung yakni dengan cara mendirikan perusahaan baru, ekspansi atau
membeli perusahaan di luar negeri.

Pengaturan pemilikan dan cabang luar negeri bervariasi antara transnasional


yang satu dengan yang lain. Dengan beberapa pertimbangan perusahaan
induk mungkin menghendaki pemilikan kurang dari 100% modalnya. Namun
yang banyak dilakukan adalah melalui patungan (joint ventures).

Tujuan dan motif transnasional melakukan investasi langsung di luar negeri


juga berbeda. Ada transnasional yang bermaksud untuk melakukan ekspansi
secara vertikal. Perusahaan induk (yang memproses lebih lanjut) mendirikan
cabang di luar negeri untuk menghasilkan input untuk diproses lebih lanjut
oleh perusahaan induk. Contoh untuk ekspansi vertiakal ini misalnya
perusahaan minyak dengan mendirikan cabang di luar negeri dimana
terdapat sumber minyak yang kemudian dapat di proses lebih lanjut oleh
perusahaan induk. transnasional dapat melakukan ekspansi horizontal
dengan cara mendirikan cabang di luar negeri dengan melakukan kegiatan
yang hamper sama dengan perusahaan induk.

Sebelum produsen itu mempertimbangkan untuk menghasilkan barang di


luar negeri seyogyanya telah mempunyai pengalaman dibidang bisnis
internasional seperti misalnya ekspor barang hasil produksinya ke pasar
internasional yang selalu menunjukkan peningkatan. Dengan
berkembangnya ekspor ini perusahaan kemudian dapat menempatkan staf
pemasaran di pasar luar negeri. Pada waktu yang bersamaan dapat
melakukan penelitian pasar dan bahkan perusahaan dapat membuka kantor
pemasaran.
Perusahaan dapat pula melakukan penetrasi pasar dengan cara
mengadakan perjanjian lisensi dengan perusahaan luar negeri, misalnya
untuk pemasaran produk menggunakan teknologi atau memakai nama
perusahaannya.

Akhirnya perusahaan mempertimbangkan dapat tidaknya mendirikan cabang


produksi di luar negeri. Langkah ini perlu dengan perhitungan yang cermat
menyangkut karakteristik dan tingkah laku konsumen serta pemerintah
Negara dimana cabang itu akan didirikan. Pertimbangan tersebut hanya
merupakan sebagian kecil saja dari faktor social, budaya, dan politik yang
dapat menyebabkan investasi di luar negeri lebih riskan daripada di dalam
negeri. Oleh karena itu keuntungan ekonomis investasi di luar negeri ini
harus cukup besar sehingga dapat mengimbangi risiko yang tinggi.

SOAL NO 3

 PT COCA COLA INDONESIA

The Coca-Cola Company (NYSE: KO) adalah sebuah perusahaan


multinasional asal Amerika Serikat dalam bidang minuman, termasuk
pabrikan, pengecer dan pemasar konsentrat minuman non alkohol dan sirup,
yang bermarkas di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat.[3] Perusahaan ini
terkenal dengan produk utama Coca-Cola, yang formulanya ditemukan oleh
seorang ahli farmasi John Stith Pemberton pada tahun 1886 di Columbus,
Georgia.[4] Formula dan dan merek Coca-Cola dibeli pada 1889 oleh Asa
Griggs Candler (30 Desember 1851-12 Maret 1929), yang mendirikan
perusahaan The Coca-Cola Company pada tahun 1892. Perusahaan ini
mempekerjakan 55.000 pekerja pada tahun 2005.Perusahaan ini
menjalankan sistem waralaba untuk distribusinya sejak tahun 1889 dimana
The Coca-Cola Company hanya memproduksi sirup konsep yang dijual ke
berbagai perusahaan pembotolan di seluru dunia yang diberikan hak
pemasaran dan penjualan eksklusif. Perusahaan ini telah terdaftar di bursa
saham NYSE dan menjadi bagian dari indeks DJIA; S&P 500; Russell 1000
Index; dan Russell 1000 Growth Stock Index. Sejak 2015, perusahaan ini
dipimpin oleh Muhtar Kent sebagai Chairman dan CEO.Merek-merek utama
perusahaan ini adalah Coca-Cola (atau sering disebut Coke saja), Fanta dan
Sprite. The Coca-Cola Company juga pernah mengeluarkan minuman cola
lain dengan merek Coke, yang paling umum adalah Diet Coke, kemudian
Caffeine-Free Coca-Cola, Diet Coke Caffeine-Free, Coca-Cola Cherry, Coca-
Cola Zero, Coca-Cola Vanilla, dan beberapa varian khusus berperisa
lemon,jeruk nipis, atau kopi. Pada mulanya mereka tidak mendorong
penggunaan kata Coke, bahkan konsumen dianjurkan untuk membeli Coca-
Cola dengan kata-kata berikut: "Mintalah Coca-Cola sesuai namanya secara
lengkap; nama sebutan hanya akan mendorong penggantian produk dengan
kata lain". Tetapi konsumen tetap saja menghendaki Coke, dan akhirnya
pada tahun 1941, perusahaan mengikuti selera popular pasar. Tahun itu
juga, nama dagang Coke memperoleh pengakuan periklanan yang sama
dengan Coca-Cola, dan sejak 27 Maret 1944, Coke resmi menjadi merek
dagang terdaftar The Coca-Cola Company di Amerika Serikat.

 Perkembangan PT. Coca-Cola Secara Global


Keberhasilan PT.Coca-Cola di seluruh Dunia berawal dari DR. Jhon
Pemberton pada tanggal 8 Mei 1886, beliau adalah seorang ahli farmasi di
Atlanta, Georgia, Amerika Selatan. Ia pertama kali menemukan ramuan sirup
karamel berwarna dalam sebuah katel kuningan yang kemudian dikenal
dengan minuman yang sangat nikmat dan menyegarkan dan diberi nama
“Coca-Cola”. Karena dinilai mempunyai prospek yang menguntungkan
kemudian penemuan ini didaftarkan pada direktorat hak paten Amerika pada
tahun 1893, sehingga hak atas pembuatan minuman ringan Cola-Cola
sepenuhnya dimiliki oleh DR. Jhon Pemberton. Setelah ia wafat, maka
penemuan ini diwariskan kepada Asa Cendler, pada tahun 1891, hingga

akhirya Mr. Cendler mendirikan perusahaan dengan nama The Coca-Cola


Company, di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Hingga saat ini perusahaan
tersebut menjadi kantor pusat Coca-Cola di seluruh dunia. Pada tahun
1919,The Coca-Cola Company dijual kepada investor dengan harga 25 juta
dolar.Pada tahun 1923, Robert W.Woodruff diangkat sebagai presiden Coca-
Cola Company dan selama dalam masa kepemimpinannya (lebih dari enam
dekade) telah membawa bisnis Cola-Cola mencapai sukses dagang yang
produknya terkenal diseluruh dunia. Rekan kerja dan pengurus keuangan
bisnis DR emberton, yaitu Frank M Robinson, kemudian menyarankan untuk
memakai nama dan tulisan “Coca-Cola” dengan huruf-huruf miring mengalir,
yang sekarang menjadi terkenal di seluruh dunia. Mr Robinson berpikir
bahwa” Dua huruf “C” akan terlihat bagus dalam iklan” Pada tahun pertama,
Dr Pemberton menjual 25 galon sirup yang diangkut dalam tong kayu
berwarna merah menyala. Warna merah kemudian menjadi warna khusus
yang dihubungkan dengan merek minuman nomor satu ini. Coca-Cola
pertama kali dikenal sebagai produk yang dijual di tempat-tempat penjualan
minuman dengan sistem “fountain” (mesin kran). Seorang pedagang permen,
Joseph A Biedenharn dari Missisipi kemudian mencari cara untuk dapat
menghidangkan minuman menyegarkan ini untuk piknik, dan mulailah ia
menawarkan CocaCola yang dikemas dalam botol, dengan menggunakan
sirup yang dikirim dari Atlanta, selama musim semi yang sibuk pada tahun
1894. Pada tahun 1899, proses pembotolan Coca-Cola berskala besar
dimulai pemilik The Coca-Cola Company yang memberikan hak pembotolan
eksklusif kepada Joseph B Whitehead dan Benjamin F Thomas dari
Chattanooga, Tennessee. Kontrak ini menandai dimulainya sistem
pembotolan yang unik dan independen dari The Coca-Cola Company.
DAFTAR PUSTAKA

http://artonang.blogspot.com/2016/05/pengertian-dampak-dan-
perkembangan.html

http://gurupintar.com/threads/sebutkan-contoh-contoh-perusahaan-
transnasional.2333/

https://www.akuntansilengkap.com/ekonomi/perusahaan-multinasional/

https://ceosuite.co.id/keuntungan-memiliki-cabang-di-luar-negeri/

http://miadwi200594.blogspot.com/2015/04/perusahaan-multinasional.html

https://id.wikipedia.org/wiki/The_Coca-Cola_Company

http://e-journal.uajy.ac.id/2847/3/2SOS02591.pdf

Anda mungkin juga menyukai