Tenosinovitis Fleksor Akut
Tenosinovitis Fleksor Akut
Etiologi
Penyebab utama tenosinovitis tendon fleksor yaitu trauma penetrasi, infeksi
(penyebab tersering yaitu flora normal kulit – Staphulococcus dan Streptococcus,
paling sering Staphylococcus aureus). Penyebab lain:
Patofisiologi
Infeksi tendon fleksor adalah suatu infeksi pada bagian selubung yang tertutup
dan digiti II, digiti III, digiti IV yang berjalan di atas carpal neck pada level annular
pertama. Infeksi pada jari dapat menyebar ke ruang fasia tangan, struktur tulang yang
berdekatan atau pada level annular pertama. Infeksi pada jari dapat menyebar ke
ruang fasia tangan, struktur tulang yang berdekatan atau ruang synovial joint dan
dapat menembus hingga ke lapisan kulit.
Terapi
Pada kasus dini pemberian antibiotik intravena sangat berpengaruh. Antibiotik
yang diberikan antara lain:
- Cefazolin 1 – 2 gram IV tiap 6 – 8 jam
- Clindamycin 600 – 900 mg IV tiap 8 jam
- Ampicilin surbactan 1,5 – 3 gram IV tiap 8 jam
Dapat dilakukan splinting pada posisi aman. Elevasi segera setelah infeksi terkontrol.
Lakukan rehabilitasi dengan digital range of motion exercise segera setelah infeksi
terkontrol.
USG panggul diperlukan pada pasien yang hadir dengan demam, keputihan yang purulen ,
dan nyeri adneksa. Evaluasi USG sangat membantu dalam mengevaluasi untuk tubo -
ovarium abses, yang terbentuk ketika bakteri berkumpul dalam saluran tuba. Pada USG,
abses tubo - ovarium muncul sebagai massa kistik berdinding tipis dengan air fluid level.
Abses tubo - ovarium harus dipertimbangkan dalam mendiagnosis siapa pun dengan PID,
terutama pasien dengan nyeri unilateral adneksa. Abses tubo - ovarium mungkin memerlukan
intervensi bedah .
Epididimitis
Sering kali disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae, yang dapat diisolasi dari uretra atau
dari aspirasi epididimis. Neisseria gonorrhoeae epididimitis dijumpai berupa nyeri dan
pembengkakan scrotum yang unilateral dan biasanya berhubungan dengan Neisseria
gonorrhoeae uretritis, walaupun uretritisnya asimptomatik.
Servisitis
Neisseria gonorrhoeae menyerang epitel silindris mukosa serviks. Tidak ada gejala-
gejala yang khas membedakan servisitis karena Neisseria gonorrhoeae dan servisitis karena
organisme lain. Pada pemeriksaan dijumpai duh tubuh yang mukopurulen dan serviks yang
ektopi.
Endometritis
Servisitis oleh karena infeksi gonococcal dapat meluas ke endometrium sehingga terjadi
endometritis. Tanda dari endometritis antara lain menorrhagia dan nyeri panggul yang ringan.
Salfingitis (PID)
Salfingitis terjadi oleh karena penjalaran infeksi secara ascenden infeksi yang dapat
menyerang salah satunya adalah Neisseria gonorrhoeae. Infeksi yang terjadi secara ascenden
ini yang memungkinkan infeksi sampai ke tuba dan menyebabkan kerusakan pada tuba
(terjadi tuba scarring). Hal ini dapat menyebabkan infertilitas dan kehamilan ektopik. Wanita
dengan PID umumnya mengeluh rasa tidak enak terus di perut bawah. Itu lantaran infeksi
menyebar ke rahim, saluran telur, indung telur, bahkan sampai ke leher rahim juga.
Orchitis
Penyakit ini menular kepada pria terutama karena penyakit gonore dan klamidia. Bakteri
penyebab orchitis kerap kali menyebabkan epididimitis, yaitu peradangan pada struktur
kantung pembuahan (epididymis) pada bagian belakang testis. Penyakit ini menimbulkan rasa
sakit yang hebat dan pastinya menyebabkan gangguan kesuburan. Namun, kamu tidak perlu
khawatir karena jika diobati secara baik, banyak dari pengidap orchitis akan sembuh secara
total tanpa menimbulkan komplikasi,