Anda di halaman 1dari 3

A.

Pembuatan Adonan Bata Ringan CLC


Langkah awal, dari proses pembuatan adonan adalah penentuan bahan bakau,
yang perlu diperhatikan dalam menentukan bahan baku adalah ketersediaan
material itu sendiri disekitar lokasi pabrik, kemudahan pengadaan, distribusi, serta
harga material. Pada umumnya bahan baku utama dari adonan bata ringan adalah:
Semen sebagai binder (pengikat), Pasir sebagai filler, Flay ash, Kapur yang tidak
kalah pentingnya adalah ketersediaan air mutlak diperhatikan.
Langkah kedua, sebelum membuat adonan, hal yang perlu dilakukan adalah
menentukan volume adonan yang dikehendaki, hal ini hanya dilakukan satu kali
dalam setiap proses, serta dimensi chamber dari mixer yang digunakan. Hal yang
sama seperti tersebut diatas dilakukan kembali apabila menghendaki volume yang
berbeda atau dimensi chamber mixer yang berbeda. Setelah volume ditentukan
maka isilah chamber dengan air sesuai volume yang dimaksud, kemudian tandai
permukaan air dengan sesuatu yang bersifat permanen (bisa menggunakan kayu,
atau menggunakan bahan lain yang penting mudah dilihat tanda volume yang
dimaksud). Kemudian buang air yang berda dalam chamber.
Langkah ketiga, hitung jumlah total material yang akan menyusun adonan
dengan cara sederhana, sebabagai berikut :

Total Material (Kg) = Volume adonan X 0,8


= Z (Kg)

Kemudian langkah selanjutnya adalah membagi Z (Kg)/3 maka akan didapat Y (Kg).
Y (Kg) ini adalah jumlah masing2 material yang dimasukan kedalam chamber,
sebagi penyusun adonan. Untuk formula standar bata ringan pada umumnya
perbandingan antara semen (binder) dengan pasir (filler), filler bisa (pasir, fly ash
atau kapur) adalah 1:2 (1 binder : 2 filler). Apabila filler yang digunakan berupa
material fly ash atau kapur, dan atau keduanya, maka jumlah yang diijinkan tidak
lebih dari 17% dari total material penyusun adonan. Apabila menggunakan bahan
additive dalam adonan berupa katalis atau polimer maka jumlah bahan additive yang
dijinkan adalah (0,4-0,5)% dari berat semen yang digunakan dalam adonan.
Langkah keempat, penentuan jumlah air untuk membuat adonan, secara
prinsip air berfungsi untuk membuat pasta semen, sehingga semen dapat berfunsi
sebagaimana mestinya. Air yang diperlukan untuk

membuat pasta semen sebaiknya tidak terlalu banyak, sehingga waktu curing
adonan tidak terlalu lama, tetapi tidak membuat adonan kurang slump (mudah
mengalir), sehingga mudah dalam proses pengisian dalam cetakan. Pada umumnya
air yang diperlukan untuk membuat pasta semen adalah 0,4-0,6 dari berat semen
yang digunakan (mis: semen yang digunakan 100 Kg, maka air yang diperlukan
untuk memastakan adalah 40-60 liter).
Langkah kelima, adalah memasukkan material penyusun adonan secara
berurutan yang dimulai dari air untuk membuat pasta semen, additive (jika ada)
kemudian semen dan disusul dengan filler, semua material yang dimasukkan adalah
sesuai dengan jumlah dari hasil perhitungan teorinya. Aduk hingga mendapatkan
adonan yang homogen dengan berat jenis yang sesuai dengan permintaan, untuk
adonan tanpa foam. Adapun berat jenis yang di ijinkan adalah 1,8-2,2 kg/ltr, apabila
ternyata adonan masih melebihi dari range yang ditentukan maka tambahkan air

B. Mix Design
Menentukan mix design mortar (adonan), yang paling penting adalah
menentukan jumlah air yang diperlukan untuk membut pasta semen, secara umum
penentuan jumlah air untuk pasta semen adalah 0,4-0,6 dari jumlah semen yang
dipastakan. Jumlah pastinya ditentukan berdasarkan berat jenis mortar (adonan)
sebagai penyusun adonan bata ringan (Foam concrete), apabila berat jenis masih
terlalu besar maka tambahkan air sedikit demi sedikit sehingga berat jenis tersebut
tercapai, akan tetapi yang harus diperhatikan adalah total air yang dipergunakan
diusahakan tidak melebihi ketentuan umum pembuatan mortar (adonan).
Penentuan mix design foam concrete (adonan bata ringan), pada umumnya adalah 0,4:0,6, yang
dimaksud perbandinagn tersebut diatas adalah perbandingan jumlah antara, adonan (mortar)
penyusun dengan foam itu sendiri (bukan cairan foam tetapi foam jadi), pertanyaanya adalah
berapa literkah atau seberapa foam yang diperlukan (dimasukan) dalam chamber? Jawabanya
adalah masukan foam dengan spesifikasi yang telah ditentukan sampai batas volume yang telah
ditentukan dari awal proses, untuk melakukan quality control dari foam concrete maka lakukan
pengukuran berat jenis sampel foam concrete yang diambil dari tiga titik chamber, yaitu tengah,
dasar dan permukaan.
Info pemesanan
mesin bataringan atau mesin press bata ,paving dan batako
Hubungi :
Produsen Mesin & Chemicals Bataringan clc Surabaya hp/wa:
081332730084, 085730086668, pin bb: D3952B21

Anda mungkin juga menyukai