Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

TRANSPORTASI BAHAN NUTRISI

Oleh :
Alfiah Mar’atus S
151810401016
Kelompok 1/Zoologi

LABORATORIUM BOTANI DAN KULTUR JARINGAN


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2017
TRANSPORTASI BAHAN NUTRISI

Alfiah Mar’atus Solechah

Jurusan Biologi FMIPA Universitas Jember 68121

Jalan Kalimantan No. 37, Kampus Tegalboto, Jember, Jawa Timur, Indonesia

Abstrak

Nutrisi tanaman bersifat organik dan anorganik, yang bersifat anorganik umumnya berupa air,
mineral, dan gas CO2, sedang bersifat organik umumnya berupa hasil metabolisme baik
metabolisme primer ataupun sekunder. Transportasi yang hendak diamati adalah transportasi lewat
jaringan pembuluh floem maupun xilem. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui
pengaruh penghilangan xilem atau floem terhadap tanaman. Percobaan dilakukan dengan cara
menghilangkan pembuluh xilem dan pembuluh floem dari tanaman Acalypha. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa Xilem berfungsi untuk mengangkut air, mineral dan zat hara dari dalam tanah
menuju ke seluruh bagian tubuh tumbuhan terutama daun untuk proses fotosintesis. Floem
berfungsi untuk mengedarkan hasil fotosintesis dari daun menuju ke seluruh tubuh tumbuhan.

Kata kunci: Nutrisi, Xilem, Floem, Acalypha

PENDAHULUAN

Nutrisi tanaman bersifat organik dan anorganik, yang bersifat anorganik


umumnya berupa air, mineral, dan gas CO2, sedang bersifat organik umumnya
berupa hasil metabolisme baik metabolisme primer ataupun sekunder. Air yang
dapat diserap dari tanah oleh akar tanaman disebut air tersedia, merupakan
perbedaan antara jumlah air dalam tanah pada kapasitas lapang (air yang
tersimpan dalam tanah yang tidak mengalir karena gaya gravitasi) dan jumlah air
dalam tanah pada persentase pelayuan permanen (persentase kelembapan dimana
tanaman akan layu dan tidak akan segar kembali dalam atmosfer dengan
kelembapan relativ 100%) (Maryani, 2012).

Transportasi yang hendak diamati adalah transportasi lewat jaringan


pembuluh floem maupun xilem. Transportasi lewat floem umumnya berupa
fotosintesa atau hasil fotosintesis yang diangkut keseluruh bagian tanaman yang
membutuhkan termasuk ke organ penyimpanan. Transportasi lewat xilem berupa
air dan mineral terlarut untuk melayani proses metabolisme jaringan (sel) hidup
pada bagian tanaman di atas tanah utamanya di daun.
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui pengaruh
penghilangan xilem atau floem terhadap tanaman.

METODE

Waktu dan Tempat

Percobaan dilakukan di laboratorium botani dan kultur jaringan FMIPA


Biologi Universitas Jember pada tanggal 2 Oktober 2017.

Alat dan Bahan

Tanaman (dikotil) muda yang memiliki kulit yang tebal (dua buah).
Contoh: Acalypha, pisau berujung lancip yang tajam dan gunting berjung lancip
yang tajam untuk merusak alat transportasi, selongsong plastik kaku, serta kapas
pembalut untuk menahan tumbuhan agar tidak tenggelam saat percobaan.

Prosedur Kerja Praktikum

di siapkan 2 tanaman Acalypha

Disayat melingkar dan dihilangkan pembuluh floemnya

Disayat membujur tanaman kedua dan dipotong jaringan xilemnya

Dibungkus luka sayatan pada tanaman 1 dengan kapas yang telah dibasahi air, dan sungkap dengan plastik

Dibuat bantalan spon sebagai ganjal dibawah sayatan

Diamati tiap 2 hari sekali selama 2 minggu

Hasil
Analisis Data

Percobaan ini dilakukan dengan dua perlakuan, menghilangkan pembuluh


xilem, dan pembuluh floem pada tanaman Acalypha. Kemudian diamati
pertumbuhan dan perkembangannya tiap dua hari selama dua minggu.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hari Ke- Kontrol Floem (-) Xilem (-)


Daun Batang Daun Batang Daun Batang
1 Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau
+ + + + + +
3 Hijau Hijau Kuning Kuning Hijau Hijau
+ + ++ ++ ++ ++
5 Hijau Hijau Cokelat Cokelat Hijau Hijau
+ + +++ ++ ++ ++
7 Hijau Hijau Cokelat Cokelat Hijau Hijau
+ + +++ ++ ++ ++
9 Hijau Hijau Cokelat Cokelat Hijau Hijau
+ + +++ +++ ++ ++
11 Hijau Hijau Cokelat Cokelat Kuning Kuning
+ + +++ +++ ++ ++
17 Hijau Hijau Cokelat Cokelat Cokelat Cokelat
++ + +++ +++ +++ +++
Keterangan: Tingkat Kelayuan

+ = Segar

++ = Agak Layu

+++ = Sangat Layu

Tanaman membutuhkan banyak hara untuk pertumbuhannya. Untuk


memenuhi kebutuhannya tanaman mengambil sebagian besar kebutuhannya dari
tanah. Jika hara yang tersedia mampu mencukupi kebutuhan tanaman maka
semakin lama akan terjadi kemiskinan hara pada tanah tersebut (Nuryani dkk,
2010).

Berkas pembuluh pada tanaman terdiri atas xilem dan floem. Sel xilem
tampak berukuran besar dan berbentuk tak beraturan. Sel floem tampak berukuran
kecil, tak beraturan, dan tersebar di bawah pembuluh xilem. Berkas pembuluh
dikelilingi oleh lapisan seludang pembuluh yang terdiri atas sel-sel parenkim
(Jacoeb dkk, 2010).

Berkas pengangkut yang dijumpai pada tulang daun Acalypha, terdiri atas
xilem di bagian adaksial dan floem di bagian abaksial, dengan kambium terletak
diantaranya. Berkas pengangkut yang demikian ini termasuk tipe kolateral
terbuka. Pada epidermis adaksial maupun abaksial dijumpai derivat epidermis
berupa stomata, sedang trikoma hanya dijumpai pada epidermis abaksial. Stoma
mempunyai sel penutup berbentuk ginjal, dikelilingi oleh dua sel tetangga dengan
arah panjang sejajar dengan sel penutup. Stoma yang demikian itu termasuk tipe
parasitik. Trikoma pada daun Acalypha ini merupakan trikoma non glanduler yang
masing-masing tersusun atas satu sel atau lebih yang berbentuk memanjang
(Darmanti, 2009).

Pada percobaan Transportasi Bahan Nutrisi ini digunakan tumbuhan


Acalypha sebagai obyek karena memiliki jaringan kulit yang tebal. Tanaman
Acalypha ini kemudian dihilangkan xilem dan floemnya kemudian diamati
pertumbuhannya. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan. Pada hari pertama
tanaman kontrol yang tidak diberi perlakuan apapun masih sangat hijau dan segar,
begitu pula pada Acalypha yang telah dihilangkan xilem dan floemnya. Pada hari
ketiga, tanaman kontrol masih tetap hijau dan segar Namun pada tanaman yang
dihilangkan floemnya mulai nampak menguning, sedangkan pada tanaman yang
dihilangkan xilemnya masih berwarna hijau namun agak layu pada batang
maupun daunnya. Pada hari kelima, tanaman kontrol antara batang maupun
daunnya masih tetap hijau dan segar sedangkan pada tanaman yang dihilangkan
floemnya daunnya berwarna coklat dan sangat layu, sedangkan batangnya
berwarna cokelat dan agak layu. Pada tanaman yang dihilangkan xilemnya antara
batang dan daun masih berwarna hijau namun sudah agak layu.

Pada pengamatan hari ke tujuh, tanaman kontrol antara batang maupun


daun masih berwarna hijau dan segar sedangkan pada tanaman yang dihilangkan
floemnya daunnya berwarna coklat dan sangat layu, sedangkan batangnya
berwarna cokelat dan agak layu. Pada tanaman yang dihilangkan xilemnya antara
batang dan daun masih berwarna hijau namun sudah agak layu.

Pada pengamatan hari ke sembilan, tanaman kontrol antara batang maupun


daun masih berwarna hijau dan segar sedangkan pada tanaman yang dihilangkan
floemnya daunnya berwarna coklat dan sangat layu, begitu pula pada batangnya.
Pada tanaman yang dihilangkan xilemnya antara batang dan daun masih berwarna
hijau namun sudah agak layu.

Pada pengamatan hari ke sebelas, tanaman kontrol antara batang maupun


daun masih berwarna hijau dan segar sedangkan pada tanaman yang dihilangkan
floemnya daunnya berwarna coklat dan sangat layu, begitu pula pada batangnya.
Namun, pada tanaman yang dihilangkan xilemnya antara batang dan daun
berwarna kuning dan sudah agak layu.

Pada pengamatan hari terakhir, tanaman kontrol pada bagian batangnya


masih berwarna hijau namun sudah agak layu. Sedangkan pada bagian daunnya
masih berwarna hijau dan segar. Sedangkan pada tanaman yang dihilangkan
floemnya daunnya berwarna coklat dan sangat layu, begitu pula pada batangnya.
Pada tanaman yang dihilangkan xilemnya antara batang dan daun berwarna
cokelat dan sudah sangat layu.

Transpirasi berlangsung melalui stomata, kutikula, maupun pada lenti sel.


Pada tumbuhan itu sendiri juga memiliki jaringan pengangkut yang terdiri dari
xylem dan floem. Xylem dan floem mempunyai peran penting bagi proses
kehidupan tumbuhan. Xylem berfungsi untuk mengangkut air, garam, mineral
dalam tanah kemudian menyebarkannya ke seluruh tubuh tumbuhan agar
tumbuhan dapat berkembang secara maksimal sedangkan fungsi floem yaitu
mengangkut hasil fotosintesis (Suhartono dkk, 2008).
Pengambilan air dan garam mineral melalui bulu akar dan daerah
pemanjangan akar sedangkan pengambilan oksigen dan karbondioksida melalui
mulut daun (stomata). Air dan zat terlarut diangkut melalui xylem (pembuluh
kayu) kemudian dibawa ke tempat fotosintesis, tepatnya pada jaringan tiang
sedangkan hasil fotosintesis diangkut melalui floem kemudian di sebarkan ke
bagian yang memerlukan.
Transpirasi air pada tumbuhan juga memiliki rasio, semakin besar rasio
transpirasi menunjukkan penggunaan air pada tumbuhan efisien. Penggunaan air
yang tidak efisien biasanya pada tanaman yang tinggi. Cara menghitung rasio
transpirasi yaitu transpirasi air dibagi produksi berat kering tumbuhan selama
pertumbuhannya. Rasio tranpirasi biasanya berkisar 200-500 lebih, yang artinya
200-500 air digunakan oleh 1 g berat kering tumbuhan sampai dewasa.

KESIMPULAN

Pada tanaman terdapat adanya sistem transportasi yang terdiri atas xilem
dan floem. Xilem berfungsi untuk mengangkut air, mineral dan zat hara dari
dalam tanah menuju ke seluruh bagian tubuh tumbuhan terutama daun untuk
proses fotosintesis. Floem berfungsi untuk mengedarkan hasil fotosintesis dari
daun menuju ke seluruh tubuh tumbuhan.

DAFTAR PUSTAKA

Darmanti, Sri. 2009. Struktur dan Perkembangan Daun Acalypha indica L yang

diperlakukan dengan Kombinasi IAA dan GA pada Konsentrasi yang

Berbeda. BIOMA vol 11, No.1 Hal 40-45.

Jacoeb, A.M., Abdullah, A., Rusydi, R. 2010. Karakteriktik Mikroskopis dan

Komponen Bioaktif Tanaman Genjer (Limnocharis flava) dari Situ Gede

Bogor. Akuatik-Jurnal Sumberdaya Perairan volume 4 No.2.


Maryani, A.T. 2012. Pengaruh Volume Pemberian Air Terhadap Pertumbuhan

Bibit Kelapa Sawit di Pembibitan Utama. Vol 1 No 2 ISSN: 2302-6472.

Nuryani, S.H.U., Haji, M., Widya, N.Y. 2010. Serapan Hara N, P, K pada

Tanaman Padi dengan Berbagai Pupuk Organik pada Vertisol Sragen.

Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan vol.10 No.1.

Suhartono, dkk. 2008. Pengaruh Interval Pemberian Air terhadap Pertumbuhan

dan Hasil Tanaman Kedelai (Gliccine Max ( L) Merril) pada Berbagai

Jenis Tanah. Embryo, 5(1): 98-112


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai