100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
137 tayangan10 halaman
Asam salisilat (SA) adalah senyawa fenolik yang berperan dalam regulasi pertumbuhan tanaman dan mekanisme pertahanan terhadap stres biotik dan abiotik. SA tersebar luas pada berbagai jenis tanaman dan dapat meningkatkan produksi metabolit sekunder, protein pertahanan, serta gen-gen yang terkait dengan resistensi sistemik terhadap patogen. SA juga melindungi tanaman dari stres lingkungan seperti kekeringan dengan meningkatkan fotos
Asam salisilat (SA) adalah senyawa fenolik yang berperan dalam regulasi pertumbuhan tanaman dan mekanisme pertahanan terhadap stres biotik dan abiotik. SA tersebar luas pada berbagai jenis tanaman dan dapat meningkatkan produksi metabolit sekunder, protein pertahanan, serta gen-gen yang terkait dengan resistensi sistemik terhadap patogen. SA juga melindungi tanaman dari stres lingkungan seperti kekeringan dengan meningkatkan fotos
Asam salisilat (SA) adalah senyawa fenolik yang berperan dalam regulasi pertumbuhan tanaman dan mekanisme pertahanan terhadap stres biotik dan abiotik. SA tersebar luas pada berbagai jenis tanaman dan dapat meningkatkan produksi metabolit sekunder, protein pertahanan, serta gen-gen yang terkait dengan resistensi sistemik terhadap patogen. SA juga melindungi tanaman dari stres lingkungan seperti kekeringan dengan meningkatkan fotos
berperan dalam meregulasi pertumbuhan tanaman khususnya aktifitas fisiologi seperti fotosintesis, metabolisme nitrate, produksi etilen, pembungaan dan melindungi dari cekaman baik biotik maupun abiotik Asam salisilat • SA memiliki pKa sebesar 2.98 • ideal untuk ditranslokasikan secara cepat ke jaringan melalui phloem • bersifat ubiquiotus distribution atau tersebar di berbagai jenis tanaman. Kadar SA tertinggi terdapat pada daun padi dengan jumlah SA mencapai 30 µg/g dari berat basah jaringan.. • ditemukan dalam kadar tinggi pada tanaman termogenik & yang terserang hama nekrotik • SA menghambat biosintesis etilen>> mampu menunda pebungaan • SA menginduksi gen pathogen related (PR), chaperone, heatshock protein (HSPs), antioksidan dan gen-gen yang berperan dalam menghasilkan metabolit sekunder Biosintesis Biosintesis Asam salisilat • hipertensive respon (HR): Proteksi diri tanaman dengan mengorbankan sel-sel tanaman di sekitar daerah infeksi disebut • HR mampu menginduksi Systemic Acquired Resistant (SAR) yaitu resistensi yang terbentuk pada seluruh bagian tanaman setelah terjadi serangan patogen • SAR mampu terdeteksi dalam beberapa hari setelah infeksi dan mampu bertahan selama beberapa minggu • HR dan SAR berkaitan dengan sintesis protein PR yaitu kitinase dan β-1,3 glucanase • SA adalah endegenous messenger dalam hubungannya dengan resistensi patogen terhadap tanaman inang • SA tidak terstimulasi saat dilakukan pelukaan, melainkan RNA viruslah yang ikut mendorong akumulasi SA Pengaruh Asam salisilat terhadap stres abiotik • Meningkatnya pertumbuhan tanaman selama tercekam • Akumulasi ABA dan prolin • Meningkatkan pembelahan sel pada meristem apikal akar • Meningkatkan rata-rata fotosintesis dan menjaga stabilitas membran • Melindungi dari efek parsial meningkatnya kandungan H2O2. Pengaruh Asam salisilat terhadap stres abiotik • akumulasi ABA dan IAA pada benih gandum walaupun demikian perlakuan SA tidak berpengaruh pada kadar sitokinin. • secara eksogen dapat menimbulkan respon penghambatan biosintesis etilen saat perkecambahan dan pelukaan khususnya mempengaruhi transport ion pada membran dan absorbsi pada akar • Membuka kembali stomata (tertutup akibat induksi ABA)