Anda di halaman 1dari 3

Faktor yang menyebabkan variasi data antropometri

Terdapat berbagai macam faktor yang mempengaruhi dimensi tubuh manusia, diantaranya:

1.Umur

Faktor pertama yang digunakan adalah umur. Dalam setiap pengukuran seseorang, harus diketahui umur
seseorang tersebut. Hal ini bisa terjadi karena pada dasarnya, setiap usia memiliki dimensi tubuh yang
berbeda. Dimensi tubuh manusia akan tumbuh dan bertambah besar seiring dengan berkembangnya
umur sejak awal kelahirannya sampai dengan umur sekitar 20 tahun untuk pria dan 17 tahun untuk
wanita. Sedangkan akan terjadi penyusutan ketika berusia 50 tahun keatas. Terutama manusia
mengalami 5 fase pertumbuhan :

a. Balita

b. Anak

c. Remaja

d. Dewasa

e. Lansia

Fase pertumbuhan manusia, dimana bentuk tubuh berubah sesuai dengan usia mereka.

2. Jenis Kelamin

Selain menggunakan umur sebagai variasi data, jenis kelamin juga menentukan variasi yang lain. Pada
dasarnya, dimensi ukuran tubuh laki-laki umumnya lebih besar dibandingkan dengan wanita. Kecuali
untuk beberapa bagian tubuh tertentu seperti lingkaran dada dan pinggul. Perbedaan dimensi antara
perempuan dan laki-laki ini bisa dikatakan cukup signifikan, sehingga penting melakukan pengelompokan
pengukuran melalui jenis kelamin.

3. Suku/Ras

Ketiga, faktor suku dan ras. Setiap suku bangsa ataupun etnis akan memiliki karakteristik fisik yang akan
berbeda satu dengan lainnya. Misalkan, suku Jawa dan Papua, memiliki perbedaan mencolok pada
ukuran tubuh mereka. Di mana orang jawa cenderung memiliki badan yang pendek, dan orang papua
memiliki tubuh lebih besar dan tinggi. Atau misalkan, orang Indonesia dan orang Eropa memiliki badan
yang berbeda.Misalkan dari tinggi tubuh, orang Barat memiliki postur tubuh lebih tinggi dan besar
daripada orang Asia. Hal ini kemudian menentukan bagaimana hasil data yang diperlukan.

4. Postur dan Posisi Tubuh

Ukuran tubuh akan berbeda dipengaruhi oleh posisi tubuh pada saat akan melakukan aktivitas tertentu
yaitu structural dan functional body dimensions. Posisi standar tubuh pada saat melakukan gerakan-
gerakan dinamis dimana gerakan tersebut harus dijadikan dasar pertimbangan pada saat data
antropometri disesuaikan.

https://soloabadi.com/faktor-faktor-yang-menyebabkan-variasi-data-antropometri/

Variasi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya (Wickens, 2004 ; Kroemer, 2003) :
A. Usia
Tinggi tubuh manusia terus bertambah mulai dari lahir hingga usia dewasa sekitar 20 – 25
tahun. Berbeda denga tinggi tubuh, dimensi tubuh yang lain, seperti bobot badan dan
lingkar perut mungkin tetap bertambah hingga usia 60 tahun. Pada tahap usia lanjut,
dapat terjadi perubahan bentuk tulang sepertibungkuk pada tulang punggung, terutama
pada perempuan.
B. Jenis Kelamin
Di usia dewasa, laki – laki pada umumnya lebih tinggi dari pada perempuan. Namun
perbedaan ini tidak terlihat pada usia pertumbuhan pada rentang usia sekitar 10 – 12
tahun perempuan cenderung lebih tinggi dana lebih berat di banding laki – laki seusianya.
Pada laki – laki, tingkat pertumbuhan maksimum terjadi pada usia sekitar 13 – 15 tahun.
Selain lebih tinggi fan lebih berat, umumnya tubuh laki – laki lebih besar dibandingkan
perempuan.. namun pada beberapa dimensi perbedaan ini tidak berarti seperti paha dan
pinggul. Perbedaan juga terlihat pada proporsi bagian – bagian tubuh dan postur tubuh.
C. Ras dan Etnis
Ukuran dan proporsi tubuh sangat beragam antar ras dan etnis yang berbeda, misalnya
antara Negroid (Afrika), Kaukasoid (Amerika Utara dan Eropa), Mongoloid (Asia), dan
Hispanik (Amerika Selatan). Perhatikan data berikut yang di ambil dari Kroemer (2003).
Tinggi rata-rata orang China (bagian selatan) adalah 166 cm (laki-laki) dan 152 cm
(perempuan). Bandingkan dengan rata-rata orang Amerika Utara dengan tinggi badan
sekitar 179 cm (laki-laki) dan 165 cm (perempuan). Orang Asia biasanya mempunyai postur
yang berbeda dengan Amerika dan Eropa, dengn proporsi kaki yang lebih pendek dan
punggung lebih panjang.
D. Pekerjaan dan Aktivitas
Perbedaan aktivitas kerja mempengaruhi ukuran dan dimensi fisik seseorang. Sebagai
contoh, petani di desa yang terbiasa melakukan kerja fisik berat memiliki antropometri
yang berbeda dengan orang yang ada di kota dengan jenis pekerjaan kantoran yang hanya
duduk didepan komputer. Oraang yang berolahraga secara rutin juga mempunyai postur
tubuh yang berbeda dengan orang yang jarang berolahraga.
E. Kondisi Sosio/Ekonomi
Faktor kondisi sosio/ekonomi berdampak pada pemberian nutrisi yang berpengaruh pada
tingkat pertumbuhan badan. Pemerataan Pendidikan juga mempengaruhi antropometri
tubuh seseorang. Berbagai penelitian menunjukkan terjadinya peningkatan pada tinggi
tubuh rata-rata manusia antargenerasi. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh
meningkatnya kemakmuran dan asupan gizi yang lebih baik dibandingkan generasi
sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai