Anda di halaman 1dari 39

ERGONOMI

Gloria A. A. Vanya Wahyulianti


N.R. Satria Vilandi Putri
ERGONOMI

SESI 1 (PAK CHANDRA)


PENGANTAR

Ergonomi/biomekanika = hazard (karena jika ada ‘sesuatu’ yang tidak sesuai akan menjadi hazard 
celaka)

Ergon = Kerja. Nomos = aturan

Ergonomi = ilmu multidisiplin dengan pendekatan ‘human central’ (manusia sebagai pusat dari
system) yang mana environment, task, & tools menyesuaikan manusia.

SISTEM KERJA

ENV

WORK (micro system)

TOOLS

 Work = yang dikerjakan, contoh: sekertaris


 Tools = yang mempermudah pekerjaan
 Environment = factor pendukung, contoh: pencahayaan yang baik

Kenapa butuh ergonomi?

- Karena jika fit to human, maka akan ‘protect’ si pekerja agar tidak sakit ataupun celaka (K3),
terlebih si pekerja adalah asset perusahaan
- Karena tubuh manusia memiliki capacity (kemampuan manusia dalam melakukan sesuatu)
dan limitasi (kemampuan maksimal/batas akhir dalam melakukan sesuatu). Kapasitas tidak
bisa dimanipulasi, maka env, work, dan tools yang dimanipulasi.

Bagaimana membut system yang ergonomik?

- Harus tau anggota dalam system mana saja yang terlibat, kemudian hitung kapasitas dan
limitasinya.

DESAIN VS RE-DESAIN

Desain = merancang sesuatu yang belum ada. Bila desain kelompok, menggunakan statistika. Bila
desain individu, maka sesuai dengan karakteristik individunya.

Re-Desain = merancang ulang sesuatu yang sudah ada sebagai solusi, dinilai dari system yang ada
(assessment)

1. Constrain
Terkait ‘space’. Menggunakan ‘extreme tinggi’ agar semua orang bisa melaluinya.
Contoh : lebar pintu, jarak tempat duduk ke meja

2. Reach/jangkauan
Untuk menjangkau populasi, menggunakan 5% (extreme pendek)
Contoh : tinggi rak buku, tinggi keran, dll

Bagaimana cara mendesain?

- Ukur populasi nya


- Tetapkan constrain dan reach
SESI 2 HUMAN DIVERSITY

 Pengakuan/pengenalan atas keanekaragaman dalam kemampuan dan keterbatasan


manusia, daripada sekedaar stereotip pekerja/pengguna
 Karakteristik antropometri dan faktor bio-sosial mendasari keanekaragaman manusia
 Manusia beragam dalam segi: jenis kelamin, etnik, sekuler trend, usia, pertumbuhan dan
perkembangan, kelas sosial dan pekerjaan

SEX DIFFERENCES

SEX GENDER
Perbedaan biologis  secara fisiologis Perbedaan peran, fungsi, hak, tanggung
dan genetik (XX atau XY) jawab, dan perilaku
Dominansi pengaruh: faktor Nature Dominansi pengaruh: faktor Nurture
Peran reproduksi tidak dapat Peran sosial dapat dipertukarkan
dipertukarkan: laki-laki tidak untuk saat tertentu: Suami
melahirkan, perempuan tidak mengganggur  mengurus rumah
membuahi tangga. Istri mencari nafkah menjadi ke
luar negeri menjadi TKW
Peran reporduksi tidak dapat Peran sosial dapat berubah:
berubah: laki-laki selamanya punya Disamping menjadi istri, seorang
penis, perempuan selamanya punya wanita juga bisa berubah menjadi
rahim pekerja sambil mengurus rumah tangga
 Human diversity paling utama dapat dibedakan dari jenis kelamin, karena ini merupakan
faktor yang paling terlihat dan dapat dijadikan indikator kesehatan (WHO)
 Perbedaan utama yang membedakan jenis kelamin adalah kromosom (Y atau X) dan
hormon (testosteron atau estrogen/progesteron)
 Laki-laki secara umum memiliki fisiologis tubuh dan bentuk anatomi yang lebih besar
dibandingkan perempuan
 Keterkaitan antropometri dengan jenis kelamin yaitu digunakan untuk mempermudah
penyesuaian desain yang dapat digunakan oleh pria dan wanita (contoh: bangku, meja,
pintu)
 Descriptive Index: pengukuran standar yang harus menmpertimbangkan perbedaan antara
seberapa berarti dan seberapa besar variasi penyebaran laki-laki dan perempuan
o Tujuan: mengetahui jumlah proporsi dari total variasi dalam kategori angka kekuatan
masing-masing pria dan wanita
o Langkah penghitungan:
 Mengambil sampel dari laki-laki dan perempuan secara acak
 Membandingkan tingkat kekuatan pria dan wanita (chance encounter)
 Melakukan penghitungan
 Syarat penghitungan:
 Tidak melihat rasio F/M
 If differences are used, the distributuion of chance encounters is normal and
its parameters are given by:

 Jika menghasilkan angka 0, hasil perbandingan dari kekuatan laki-laki dan


perempuan adalah sama (equal)
 Notes: Hasil percobaan ini tidak bisa diterapkan pada laki-laki atau
perempuan yang tidak sebanding. Contohnya dengan tentara laki-laki dengan
pekerja perempuan yang ada dikantor, dan sebaliknya
 Anatomi:
o Pria akan melebihi wanita dalam semua dimensi tubuh secara linier, kecuali hip
breadht (pinggul) dan buttox-knee length (bokong)  woman is bigger
o Perbedaan antara pria dan wanita terlihat ketika dilakukan tes pada otot bagian tubuh
atas dan bawah. (upper limb and lower limb).
o Tidak ada perbedaan antara pria dan wanita dalam panjang dan lebar kepala
 Lemak:
o Lemak menunjukkan proporsi yang lebih besar dari berat badan wanita dibandingkan
pria dewasa.
o Mengukur lemak tubuh dapat dilakukan dengan alat densitometri
o Tempat penyimpanan lemak:
 Laki-laki: perut ke atas (seperti buah apel)
 Perempuan: perut/pinggul ke bawah (seperti buah pir), dada dan lengan atas
 Kekuatan
o Kekuatan otot berbanding lurus dengan luas penampang efektifnya jaringan kontraktil
o Ikai dan Fukunaga (1968) melakukan pengukuran ultrasound pada penampang otot.
 Mereka menemukan kekuatan (sekitar 6,5 kgl/cm2 dari jaringan otot) tidak
bergantung kepada jenis kelamin dan usia dari 12 tahun ke atas
 Hal terpenting dari pengukuran kekuatan dalam durasi yang pendek adalah
kuantitas otot, bukan kualitas.
 Hormon
o Perempuan:
 Estrogen  penimbunan lemak
 Progesteron  siklus menstruasi dan kehamilan
o Laki-laki
 Androgen  testosteron  perangsang pertumbuhan otot
 Tingkat testosteron dalam plasma darah laki-laki 20-30 kali lebih besar
dibandingkan wanita
 Variabel lain:
o Growth spurt: secara umum pada usia 10-12 tahun, perempuan lebih tinggi
dibandingkan laki-laki. Pada umur 12 tahun laki-laki mengalami pertumbuhan tinggi
yang pesat sehingga pada umur 13 tahun terjadi perpotongan garis antara tinggi badan
laki-laki dan perempuan karena pria menuju rata-rata tinggi badan yang lebih besar
dibandingkan wanita
 Perempuan mengalami growth spurt 2 tahun lebih cepat dari laki-laki. Namun
laki-laki mengalami growth spurt dengan kecepatan tinggi dan konstan setelah
umur 12 tahun dibanding perempuan sehingga dapat mengejar ketertinggalan
tersebut
o Genggaman tangan: kekuatan genggaman tangan perempuan lebih kecil dibanding
laki-laki. Hal ini dipengaruhi oleh berat badan dan lingkar pinggang masing-masing
jenis kelamin
o Kepadatan rangka dan tubuh: perempuan memiliki kepadatan rangka dan tubuh 25%
lebih kecil dibandingkan laki-laki sehingga rasio ruas sendi-sendi secara fungsional
menjadi kurang efektif
 Kelainan:
o Secara umum disebabkan oleh kelainan hormon dan genetik, contoh: sindrom XXY
(laki-laki) dan Hypertestosteron (perempuan)


ETHNIC DIFFERENCES

RAS ETNIS
 All human belong to the same species  The term ethnic become a precise
and that “race” is not a biological word to use regarding people of
reality but a myth (UNESCO) varying origins (Maguire et all)
 Dianggap sebuah mitos karena pada  Merujuk pada kelompok yang
zaman dahulu ras sangat memiliki kesamaan
dikonotosikan sebagai pembeda antar
manusia (diskriminasi) sehingga
sekarang ditiadakan dan diganti etnis
 Penyebab dasar perbedaan etnis yaitu:
o Genetik/keturunan  menandakan DNA spesifik antar etnik, faktor penyebab paling
dominan, dan dapat menyebabkan terjadinya perbedaan ras berupa:
 Kaukasoid: tersebar di Eropa dan Amerika dengan ciri-ciri fisik hidung mancung,
kulit putih, rambut pirang sampai coklat kehitaman, dan kelopak mata lurus
 Mongoloid: tersebar di Asia dengan ciri-ciri kulit warna kuning sampai sawo
matang, rambut lurus, bulu badan sedikit, dahi membulat, muka lebar dan datar
serta mata cenderung sipit.
 Negroid: tersebar di Afrika dengan ciri-ciri pigmen kulit yang kuat (hitam), bibir
dan hidung yang lebar dan tebal, rambut keriting, mata berwarna coklat sampai
hitam.
o Keadaan geografis: mempengaruhi musim, suhu, dan kondisi tanah di suatu tempat
yang akan menyebabkan variasi flora fauna. Dengan variasi ini akan menyebabkan
asupan gizi yang berbeda untuk tiap orang dalam suatu negara. Dengan asupan yang
berbeda, produk yang dihasilkan pun akan berbeda. Contoh: susu dari Eropa (Swiss
dan Belanda) lebih bagus dan mahal karena sapinya makan rumput dari kondisi suhu
dan tanah yang baik. Sedangkan untuk iklim tropis diketahui dengan flora (buah
sayur) yang kaya serat.
o Perkembangan teknologi: pesawat  menyebabkan seseorang dapat berpindah ke
berbagai negara dalam satu hari (imigrasi) sehingga menyebabkan etnis tidak dapat
terlihat dengan mudah karena adanya salah satu contoh perkembangan ini
o Pernikahan antar bangsa: menyebabkan pengelompokan ras yang ada tidak dapat
terlihat dengan mudah. Contoh: negara brazil sangat lumrah dengan pernikahan antar
bangsa  genetik tercampur.
o Perkembangan teknologi dan pernikahan antar bangsa menyebabkan ras Kaukasoid
tersebar luas di dunia meliputi Eropa, Afrika Utara, Timur Tengah, Pakistan dan
India. Mongoloid mendiami Asia Tengah, Asia Timur, Asia Tenggara dan
Madagaskar, Eropa Utara, Amerika Utara, Amerika Selatan dan Oseani. Negroid
mendiami benua Afrika, Malaya, Filipina, Irian, Amerika Utara, Amerika Selatan,
Eropa serta Timur Tengah.
 Sitting Height:
o Definisi: jarak vertikal antara permukaan datar tempat duduk ke vertex (mahkota
kepala)
o Aplikasi: clearance required between seat and overhead obstacles
o Proporsi antara tungkai atas dan bawah tubuh manusia adalah rasio dari rata-rata
sitting height (posisi duduk datar sampai kepala) dan tinggi badan
o Hubungan dengan etnis:
 Perbandingan proporsi tinggi badan antara black african dengan european sama
ketika berdiri. Namun, karena black african memiliki tungkai bawah yang lebih
panjang dari European (di mana european memiliki proporsi yang seimbang
antara tungkai bawah dan atas) menyebabkan black african terlihat sedikit lebih
pendek dibandingkan European ketika sedang duduk. (Sitting height black
african lebih kecil dibandingkan european)
 Sampel yang memiliki tungkai bawah yang lebih pendek berasal dari kawasan
eastern, di mana bentuk tungkai atas sama dengan populasi lainnya
 Zoologist’ states:
o Ahli morfologi hewan berdarah panas mereplikasikan penelitiannya mengenai tiga
aturan ke manusia, yaitu:
 Aturan bergman: menyatakan tinggi manusia meningkat seiringan dengan
penurunan suhu rata-rata tahunan
 Aturan Allen: menyatakan tinggi manusia meningkat seiringan dengan
peningkatan suhu rata-rata tahunan
 Roberts (1973): berdasarkan survei literatur antopometrik mengenai adat populasi
di dunia, kedua aturan di atas dapat berlaku untuk manusia tetapi masih
tergantung pada gaya hidupnya.
 Roberts lebih condong pada pernyataan bahwa berat badan berkorelasi negatif
dengan suhu tahunan rata-rata. (berbanding terbalik)
 Berat badan manusia pun akan mengecil jika tinggal di tempat bersuhu panas
karena laju metabolisme tubuhnya tinggi.
 Berat badan yang kecil hanya ditemukan di daerah tropis, sedangkan berat
badan yang besar cenderung ditemukan di tempat yang bersuhu di bawah 30o.
 Imigran:
o Significant differences growth pattern: menyatakan bahwa imigran Jepang di Eropa
memiliki panjang tungkai yang hampir sama dengan penduduk aslinya (Tanner dkk,
1982), namun bentuk kepala imigran jepang dengan penduduk asli eropa tidak mirip
(Yanagisawa & Kondo, 1973)
o The ratio of the major bodily dimensions among immigrant and indigenous people
are not very different: Saphiro (1993) menyatakan bahwa imigran Jepang di Hawaii
memiliki postur tubuh yang lebih kecil dibandingkan penduduk asli di sana. Namun
setelah lama menetap di Hawaii, bentuk sitting heigth imigran Jepang sama dengan
penduduk asli di sana.
o Anthropometric differences between European (or North American) user populations
are sufficiently great: Hal ini berarti bahwa peralatan yang telah diproduksi untuk
mempermudah pekerjaan manusia dirasa kurang cocok untuk perkembangan zaman
ke depannya (manusia tidak pernah merasa puas dan selalu melakukan pengembangan
dalam setiap hal). Ketidakcocokan ini disebabkan oleh perubahan postur tubuh
pengguna akibat dari perbedaan pola pertumbuhan, gaya hidup, teknologi dan
pernikahan antar negara.
o Ketiga pernyataan di atas menandakan bahwa imigran tertentu tidak akan officially
sama dengan populasi penduduk aslinya. Ini pun berarti bahwa imigran tertentu akan
lebih berisiko (untuk terpajan penyakit/hazard sesuai tempat imigrasinya)
dibandingkan dengan penduduk asli yang ada.
AGEING

 Penjelasan grafik:
o Penurunan ketahanan fisik karena usia tua disebabkan oleh beberapa hal.
 Gen bisa menjadi suatu “keberuntungan” jika saat usia tua keadaan tubuh
manusia tetap sehat.
 Hal yang sangat mempengaruhi penurunan ketahanan fisik adalah gaya hidup.
Solusi: aktivitas fisik secara teratur dapat menangkis penuaan
 Saat terjadi penuaan, fisik dan kapasitas fungsional mengalami penurunan
sehingga menimbulkan kesulitan yang membuat kita berhenti sejenak untuk
melakukan pekerjaan yang ada atau tidak melakukannya sama sekali.
 Semakin usia bertambah, kapasitas seseorang juga semakin menurun karena
pola hidup (semakin sibuk, jarang olahraga dan makan junk food)
o Masalah penuaan adalah tantangan terbesar untuk ergonomi
 Penjelasan grafik:
o Semakin tua usia pekerja akan berdampak negatif pada kemampuan kognitifnya.
Kemampuan kognitif seseorang akan berdampak positif kepada performa kerjanya.
Namun, dampak negatif dari penurunan kemampuan kognitif seseorang dapat
dikurangi karena seiring bertambahnya umur seseorang akan berbanding lurus
(memberikan dampak positif) dengan pertambahan pengalamannya, di mana
pertambahan pengalaman akan mendukung secara positif kemampuan kognitif dan
performa kerja seseorang.

 Penjelasan grafik:

Age memberikan dampak negative pada cognitive skills, dengan bertambahnya umur
pengetahuan kognitif seseorang akan berkurang. Begitu juga dengan physical attributes.
Kemampuan fisik manusia cenderung akan berkurang setelah usia 50 tahun dan ini dapat
diperparah dengan menurunnya kemampuan seseorang untuk melakukan penyembuhan
(healing/recovery).

o Akan tetapi age memberikan dampak positif terhadap experience. Dengan


bertambahnya umur, pengalaman seseorang akan lebih banyak (expert) dibandingkan
dengan orang-orang yang masih muda.
o Kognitif mempengaruhi secara positif terhadap kemampuan kerja (work performance)
begitu juga physical attributes.
o Experience tidak memberikan dampak positif ataupun negative. Experience
dimaksudkan dapat mendukung secara positif physical attributes, work performance,
dan cognitive skills.
 Bentuk fisiologi dan biomekanik dari pekerja tua terdiri dari:
o Decline in physical strength
 Kekuatan maksimal fisik dan otot manusia secara umum dilaporkan pada umur 20
sampai 30 tahun
 Penurunan kekuatan fisik terjadi antara umur 40 sampai 50 tahun/
 Menjadi lebih lemah dan rentan untuk terkena musculoskeletal disorders or injury
menjadi faktor kunci dari persepsi bahwa pekerja tua punya kemampuan masing-
masing di tempat kerjanya.
 Bagaimanapun, ketahanan otot manusia mulai menurun pada rasio yang lebih
pelan dibandingkan kekuatan otot manusia yang sesungguhnya
o Environmental condition
 Orang yang lebih tua mengalami penurunan kemampuan untuk mempertahankan
temperatur tubuh konstan pada lingkungan kerja yang buruk.
 Polutan lingkungan seperti debu dapat mempengaruhi efisiensi sistem pernapasan
older workers lebih besar dibandingkan dengan pekerja muda
o Physiological functions
 Fungsi fisiologi yang diperkirakan dapat turun seiring bertambahnya umur yaitu
bone density, pulmonary oxygen uptake, exercise capacity, visal acuity, dan
resistance to heat and cold stress.
 Penurunan oxygen uptake diperkirakan akan terjadi sebanyak 20% sampai 30%
pada orang yang berumur 20-49 tahun.
 Penurunan di atas berpadu dengan pengukuran cardio-respiratory fitness sehingga
memungkinkan untuk dapat menyebabkan efek langsung terhadap kemunduran
fisik pada pekerja tua terutama pada pekerja di area kerja manufactoring yang
memiliki permintaan fisik yang banyak.
 Cognitive:
o merupakan keterampilan mental yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas apapun
dari yang paling sederhana sampai yang paling kompleks.
o Seiring bertambahnya usia, kemampuan kognitif akan menurun
o Kemampuan kognitif dipengaruhi oleh:
 Perubahan sensori yang dapat mengganggu pengolahan informasi. Contoh pada
sistem indra mata dan telinga sesuai umur:
 25-55 tahun: fungsi pendengaran mulai menurun namun tergantung kapasitas
dan hazard yang memajan individu.
 > 50 tahun: gangguan penglihatan meningkat cepat
 > 55 tahun: gangguan pendengaran meningkat cepat
 > 60 tahun: orang membutuhkan cahaya tiga kali lebih banyak dibandingkan
orang yang berusia 20 tahun untuk melihat objek yang sama.
 Kesehatan mempengaruhi area kognitif seperti konsentrasi dan kecepatan
pemrosesan berpikir.
 Perubahan mood seperti depresi dan kecemasan dapat mengubah motivasi
seseorang untuk mempelajari informasi baru dan menerapkan strategi aktif
o Upaya untuk mencegah penurunan keterampilan kognitif yaitu:
 Mengurangi stress: dilakukan melalui sarana olahraga, liburan, dsb
 Mempertahankan good health:
 melakukan kunjungan teratur ke dokter untuk memastikan kondisi medis diri
sendiri yang berpotensi merusak pemikiran masih berada di bawah kontrol
yang baik.
 Interaksi antara obat dengan pasien dapat diperbaiki dengan membiarkan
dokter mengetahui obat yang digunakan, bahkan jika tidak diresepkan dokter
tertentu.
 Melakukan diet dengan mengonsumsi buah-buahan dan sayuran yang kaya
akan antioksidan seperti blueberry, strawberry, brokoli, dsb.
 Mengonsumsi lemak tak jenuh seperti dari minyak zaitun, dsb.
 Menjaga stimulasi mental: dapat dilakukan untuk menjaga diri sendiri dan dapat
dirangsang melalui kegiatan seperti bermain, membaca, menghadiri kursus
pendidikan orang dewasa, dsb.
 Menjaga strategi aktif: menggunakan strategi yang dapat membantuk untuk
memfasilitasi memori seperti mengikuti rutinitas (e.g. selalu menempatkan kunci
di tempat yang sama), menggunakan teknik eksternal (e.g. kalender, kotak pil),
dan mengambil lebih banyak waktu untuk aktif dalam memproses informasi baru
(e.g. ketika diperkenalkan kepada seseorang, membayar perhatian ekstra
mendatangi lawan bicara dengan asosiasi mengingat nama orang tersebut.
o Kaitan antropometri dengan ageing: sebagai tantangan untuk merancang sistem secara
terstruktur guna membantu dalam kebutuhan pekerja yang lebih tua.
Pertumbuhan dan Perkembangan
 Pertumbuhan: peningkatan jumlah dan ukuran sel karena terjadi pembelahan sel dan
sintesis biomaterial lain yang menyebabkan kenaikan berat dan ukuran bagian tubuh
tersebut.
Bisa dikuantatifkan jadi bisa dihitung.
 Perkembangan: peningkatan dan meluasnya kapasitas dan kedewasaan seseorang, dari
apa yang ia miliki sebelumnya.
Sifatnya kualitatif sehingga tidak bisa dihitung
Pertumbuhan dan perkembangan berjalan beriringan. Penting dipelajari karena
manusia nantinya akan memiliki kemampuan dan limitasi yang berbeda antar satu sama
lain.
 Prinsip:

Cephalocaudle principle (pertumbuhan dari kepala ke kaki atau memanjang)


Proximodistal (tubuh mengalami pelebaran)Maturation (Fungsi tubuh berkembang dan
berkurang akhirnya sesuai perkembangan usia)

 Antropometri: bagian ilmu ergonomi yang membahas ukuran tubuh.


 Faktor yang mempengaruhi perbedaan data antropometri: umur, jenis kelamin, ras dan
suku bangsa serta jenis pekerjaan.
 Tujuan Pengukuran:
Pembatas Kinerja Tenaga Kerja Data Antropometri  Untuk Rancang Bangun Sarana
dan Prasarana Kerja.
 Jenis Antropometri:
Statis Dinamis
Disesuaikan karakteristik tubuh dalam Disesuaikan karakteristik tubuh dalam
keadaan statis. keadaan Dinamis.
Contoh: tinggi badan, lebar bahu Contoh: putaran sudut tangan.
 Aplikasi Data Antropometri :
1. Perancangan area kerja
2. Perancangan peralatan kerja seperti mesin
3. Perancangan produk-produk konsumtif seperti kursi
4. Perancangan lingkungan kerja fisik.
 Prinsip dalam aplikasinya: peralatan menyesuaikan ke pekerjanya, melihat individu
ekstrem min/max dan harga rata-rata para pemakainya.
 Pertumbuhan tinggi perempuan saat mencapai usia 12 tahun sudah mencapai
puncaknya dan cenderung stabil seterusnya dibandingkan laki-laki yang lebih
melonjak naik pada usia yang sama. Sedangkan kecepatan pertumbuhan perempuan
meningkat sebelum usia 12 dan 18 tahun untuk pria. Setelah mencapai titik puncak
kemudian akan mengalami penurunan.
 Dimensi Antropometri

Dilakukan untuk pedoman pengukuran dan merancang produk peralatan yang akan
digunakan. Terdapat kode yang disesuaikan dengan kebutuhan data antropometri.

 Contoh Perubahan Akibat Usia dan Gaya Hidup


Sistem Muskuloskeletal Sistem Saraf
Otot mengalami penurunan sekitar 40% Otak menua seiring pertambahan usia
pada usia 20-80 tahun  Menurunnya dengan potensi penurunan 20% massa otak
kemampuan kontraksi otot, metabolism oto pada usia 40-85 tahun
dan neuromuscular junction
Pengaruh penurunan tersebut akibat Disebabkan penurunan massa dan volume
adanya peningkatan lemak, jaringan ikat otak karena hilangnya neuron dan cairan
serta gaya hidup ekstraseluler.
Serat tipe II (otot vastus lateralis, tibialis
anterior, dan bisep brachii) mengalami
perubahan
-
Serat tipe I tidak berubah
Perubahan dasar akibat usia terdapat di
unit motor

 Penyajian Data dari Proporsi Tubuh

Contoh ditampilkan dari proporsi tubuh individu di Asia Timur dikarenakan sumber
untuk Indonesia kurang memadai dan penyajian nya paling dekat atau mirip dengan
Indonesia. Dilihat dari segi jenis kelamin proporsi tungkai bawah umumnya lebih
panjang dibandingkan anggota gerak atas, dengan laki-laki memiliki tungkai bawah
yang lebih panjang dibanding wanita. Sementara perhitungan posisi duduk diukur dari
alas tempat duduk sampai ke kepala.
Tanggapan Ibu Indri

Pertumbuhan dan Perkembangan memiliki keterlibatan dengan aging (penuaan).


Seseorang berkembang tidak secara tiba-tiba melainkan bertahap mulai dari kecil hingga
membesar serta mengalami penurunan. Dalam membuat desain harus mengetahui siapa target
atau objeknya, sehingga dapat disesuaikan dengan pertumbuhan dan perkembangan objek.
Contoh: Desain fasilitas untuk orang tua atau manula dan anak TK harus sudah jelas dan
disesuaikan sesuai fungsinya.

Secular Trend

 Definisi

Perubahan-perubahan dari karakteristik yang ada sehingga bisa dilakukan perhitungan.


Perubahan ini dilihat pada suatu populasi manusia dalam periode dan tempat tertentu.

 Secular Trends In Puberty

Berkaitan dengan timing, yaitu waktu seseorang untuk mengalami pubertas dari tahun ke
tahun, Pubertas adalah persiapan fisik kedalam masa dewasa tubuh badan dengan keterkaitan
dari segi seksual, peningkatan rasa ingin tahu hingga perubahan tingkah laku.

 Perubahan pada masa pubertas:


1. Hormonal; Adanya hormon seksual yang dikeluarkan dan alat reproduksi menjadi
lebih matang.
2. Fisik; Kondisi fisik yang mengalami perubahan seperti tumbuhnya payudara pada
wanita dan jakun pada laki-laki.
 Faktor pengontrol waktu perubahan seseorang dalam masa pubertasnya yaitu dari
faktor genetik  mempengaruhi fertillitas seseorang. Faktor lain yaitu nutrisi, produk
kimia, lingkungan dan kondisi mental (stress).
 Contoh penelitian terkait secular trends in puberty
1. Pada tahun 1950 pada 4 negara yaitu Norway, Finland, Sweden dan US paling
rendah usia yang mengalami mens pertama (usia 13 tahun) terdapat di Amerika.

2. Dahulu di Eropa Barat pada usia 17 tahun baru mengalami pubertas tapi seiring
berjalannya waktu saat ini mengalami penurunan menjadi usia 12,8 tahun telah
mengalami pubertas.
3. Sedangkan di India pada usia 12,6 tahun telah mengalami pubertas.
4.
 Secular Changes Of Weight
 Sumber perubahan berat badan: peningkatan berat atau tinggi dan bentuk badan.
 55% lebih masyarakat Amerika mengalami obesitas. Kejadian ini meningkat 30%
selama 50 tahun terakhir. Kejadian ini juga dianggap berkaitan dengan status
ekonominya, yaitu dengan tingginya pendidikan yang dimiliki cenderung kondisi
tubuh yang dimiliki juga semakin ramping.
 Prevalen Obesitas dibeberapa Negara  paling tinggi di Amerika sekitar 28% pria
mengalami obes dan 30% lebih wanita mengalami obesitas.

 Seculer Trend Weight


- Tinggi dan berat orang dewasa telah meningkat dengan bentuk linier.
- Diakhir abad 20, tinggi orang dewasa itu menurun di Eropa dan Italy.
- Sedangkan berat badan terus meningkat sebagai bagian dari epidemik obesitas.
- Faktor yang mempengaruhi: metabolisme, genetik dan gaya hidup.
Weight tidak dapat dijadikan indikator secular trend pada tiap Negara karena banyak
faktor lain yang mempengaruhi.

 Trend Di Berbagai Negara


Tahun Negara Pertambahan Tinggi Badan
1880-1960 Eropa, Amerika, Canada dan Australia Meningkat sebanyak:
 15mm/ decade pada anak
berusia 5-7
 25 mm/ decade selama
adolescence
(pertumbuhan)
 10 mm/ decade pada
masa dewasa.
1957-1967 Jepang Meningkat sebanyak:
 31 mm pada usia 6 tahun
 62 mm pada usia 14
tahun
 33 mm pada usia 17
tahun.
1967-1977 Jepang Menurun dibanding pada
periode 1957-1967 menjadi:
 17 mm pada usia 6 tahun
 35 mm pada usia 4 tahun
 19 mm pada usia 17
tahun
1905-1965 London Rata-rata perkembangannya
cenderung sedikit dan stabil
lama kelamaan.

 Tidak selamanya pertumbuhan tinggi akan terjadi secara terus menerus tapi bisa
menjadi statis dan mulai tidak terlihat lagi peningkatannya. Selain itu pertumbuhan
tinggi di tiap Negara juga berbeda-beda, hal ini terjadi karena dipengaruhi faktor
berikut:
1. Internal; Genetik, Infeksi dan Nutrisi.
2. Eksternal; Sosial Ekonomi, Pendidikan Orang Tua (mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak nantinya), Perilaku bersih dan sehat serta Perang (dapat
menimbulkan kesulitan pangan atau lainnya sehingga membuat masyarakat kesulitan
mendapatkan asupan gizi).

Tanggapan Ibu Indri

Tren itu memiliki kecenderungan dan biasanya terkait dengan waktu. Ukuran tubuh
suatu penduduk tidak selalu sama, kadang ada peningkatan atau penurunan atau bahkan
tetap tetap. Oleh karena itu data antropometri harus diupdate minimal setiap 1 dekade(10
tahun). Penyebabnya karena faktor internal dan ekternal(pernikahan antar bangsa yang
dapat mempengaruhi ukuran tubuh anaknya; sosial ekonomi sangat berpengaruh terhadap
kualitas asupan gizi).

Ada penelitian pada tahun ’97-’98(krisis moneter) terhadap pola belanja ibu rumah
tangga yang mengalami perubahan, dulunya beli ikan dan daging menjadi beli tempe dan
tahu dikarenakan kemampuan membelinya berkurang. Oleh karena itu terdapat asumsi
pertumbuhan dan perkembangan anak yang lahir pada tahun ‘97 berbeda dengan anak-
anak yang lahir 10 tahun sebelumnya.

Kelas Sosial dan Pekerjaan

 Definisi

Pekerjaan (menurut kamus): Orang-orang yang biasa melakukan suatu kegiatan atau
terikat dengan kegiatan tersebut.

Human Diversity: Perbedaan dari segi biologi, psikologi, sosial dan budaya. Nantinya
mempengaruhi kebutuhan mereka.

Sosial Status: Perbedaan antara kondisi ekonomi dan budaya dalam grup di suatu
masyarakat.

 Klasifikasi Kelas Pekerjaan (Berdasarkan Register General’s Classification)


1. Non Manual Occupational
Pekerjaan yang lebih ,enggunakan ilmu pengetahuannya dibandingkan dengan
kemampuan fisik seperti pekerja office, bos atau professor.
2. Manual Occupational
Pekerjaan yang cenderung lebih menggunakan kemampuan fisik.
 Dalam pengklasifikasian pekerjaan terbagi menjadi beberapa kategori berikut:

Professional Non-Manual
Occupation (termasuk
Intermediate Occupations Skilled Occupational-
Non Manual)
Skilled Occupations
Manual Occupation
(termasuk Skilled
Partly Skilled Occupations
Occupational-Manual)
Unskilled Occupations

Skilled Occupation terbagi menjadi 2 yaitu:

1. Skilled Occupation-Non Manual: pekerjaan dengan skill tertentu disertai kegiatan


atau kekuatan fisik yang tidak terlalu digunakan seperti sekretaris, sales.
2. Skilled Occupation-Manual: pekerjaan dengan skill tertentu disertai kegiatan atau
kekuatan fisik yang digunakan seperti koki.

 Kategori pekerjaan beserta contohnya:


 Standard Occupational Classification
Standar pengklasifikasian ini terus diperbaharui. Jenis pengklasifikasian berdasarkan
skill level (berapa lama experience, pendidikan formal dan pelatihan-pelatihan untuk
mendalami skill terkait) dan specialitation (knowledge).
 Klasifikasi Kelas Sosial
 Kelas Sosial: pembagian kelompok masyarakat berdasarkan kekayaan dan otoritas
serta kedudukan. Didalamnya jenis pekerjaan diurutkan lagi dan dapat mempengaruhi
kelas sosialnya.
 Status Sosial: peringkat seorang individu dalam masyarakat. Dapat diperoleh melalui
achieve (atas usaha sendiri) dan ascribed (turunan).
 Pembagian Kelas Sosial:
1. Upper Class; termasuk orang kaya di dunia dan memiliki dampak besar untuk
masyarakat. Contoh: CEO, Politikus terkenal
2. Upper Middle Class; memiliki pemasukan tinggi dan cukup dipandang terhormat
serta menguasai bidang ilmu tertentu. Contoh: pengacara, dokter
3. Lower Middle Class; golongan menengah dengan menguasai keterampilan
tertentu tapi pemasukannya lebih dibawah Upper Middle Class. Contoh: petugas
administrasi, teller bank
4. Working Class; golongan menengah kebawah yang ketika bekerja tidak perlu
keterampilan khusus. Contoh: pelayan restoran, buruh
5. Masyarakat Miskin; golongan berpenghasilan minim atau bahkan tidak
berpenghasilan. Contoh: pengemis, kriminal
 Hubungan Human Diversity dengan Golongan Pekerjaan dan Kelas Sosial

Hubungan golongan pekerjaan dan kelas sosial kaitannya erat dan menjadi faktor
penyebab munculnya Human Diversity.

 Penelitian Perbedaan Tinggi Badan pada Wanita Hamil menurut Thompson di


Aberdeen;
Tinggi badan wanita dipengaruhi pekerjaan ayah, suami dan dirinya sendiri. Hal ini
dikarenakan adanya pengaruh kelas sosial untuk mendapatkan tinggi badan.
Ditunjukkan juga bahwa wanita tinggi cenderung menikah lebih cepat dibanding yang
kurang tinggi.
 Rata-Rata Tinggi Badan pada Populasi di Inggris Menurut Knight (1984)
Kelas 1 dan 2: 1755 mm untuk laki-laki dan 1625 mm untuk perempuan
Kelas 3 dan 4: 1723 mm untuk laki-laki dan 1596 mm untuk perempuan
Dari hasil tersebut menunjukkan adanya perbedaan tinggi badan antar kelas sosial
dan nyatanya bersifat regional (tidak disemua daerah Inggris).
 Perbedaan Data Pertumbuhan Anak Sekolah di Inggris menurut Rona, menunjukkan
jarak perbedaan yang meningkat. Dengan asumsi anak yang berasal dari ayah yang
menganggur tubuhnya akan lebih pendek begitu pula orangtuanya.
 Hubungan kelas sosial, usia dan tinggi badan tidak saling berpengaruh satu sama lain
atau tidak ditemukan perbedaan antar kaitannya di Swedia, sehingga menciptakan
masyarakat tanpa kelas. Individu justru bisa melakukan self selectionmemilih
sendiri pekerjaan apa yang sesuai dengan tubuhnya.
SESI 4

Ergonomic Assessment for Manual Handling Work

 Perlu mengetahui risk management untuk melakukan ergonomix assessment Adapun


tahapan risk management :

Analisis Treat atau Review


Establish Identifikasi
atau Pengendali atau
Context what&how
Mengkaji an Monitoring

 Dalam melakukan risk management harus melihat faktor risiko dan latar belakang
subjek masalah (what) dan bagaimana potensi dari hal tersebut dapat mengalami
exposure (how). Menganalis digunakan untuk menentukan rating risk nantinya,
sehingga dapat memberikan prioritas terhadap semua risk yang ada dan dapat
dilakukan pengendalian yang sesuai hingga akhirnya dilakukan evaluasi kembali
apakah sudah efektif atau belum penanganan/pengendalian yang telah diberikan.
 Untuk melakukan risk management, satu individual task harus dibagi ke dalam
beberapa tahap yaitu persiapan, pelaksanaan, dan penyajian sehingga hasil dari risk
management dapat bersifat valid dan reliabel.
 Manual Handling: digunakan untuk aktivitas mengangkat manual yang mengkunakan
tangan seperti mengangkat, menurunkan, mendorong, menarik atau membawa. Bebannya
bisa animate (orang atau binatang) atau inanimate (box atau trolley)
 Cara manual handling yang salah menjadi penyebab terbesar dari injury di tempat kerja.
Ini menyebabkan Work-related muskuloskeletal disorders (MSDs) dimana penyebab
ketiga terbesar dari injury di tempat kerja. (Untuk data statistik terupdate, silakan
kunjungi web berikut www.hse.gov.uk/statistics/causdis/musculoskeletal/index.htm )
 Tempat kerja yang memiliki faktor risiko manual handling terbesar: farms, building sites,
factories, offices, warehouses, hospitals, banks, laboratories, dan perusahaan pengantar
barang.
 Beban barang yang besar, postur awkward, material yang harus diangkat secara manual,
dan injury yang sebelumnya telah dimiliki pekerja dapat meningkatkan faktor risiko
MSDs dari manual handling.
 Human diversity berdasarkan jenis kelamin dalam manual handling:
 Assessment Ergonomi dilakukan untuk mengenali risiko gangguan otot rangka.
 Dalam melakukan assessment terdapat berbagai metode dan cara. Faktor risiko
ergonomic yang meliputi: fisik, lingkungan, person dan organisasi perlu dimasukan
semuanya dalam menentukan tingkat resiko. E.g : 2 orang pekerja mengangkat beban
dengan frekuensi dan durasi yang sama. Tapi 1 pekerja bekerja dibawah tekanan maka
tingkat resiko akan berbeda bagi kedua pekerja tersebut.
 Meskipun begitu pada nyatanya belum ada tools yang mencakup semua faktor risiko
ini. Saat ini masih perlu dilakukan secara parsial (sebagian). E.g : manual handling ya
pakai tools untuk manual handling, bukan tools managing the working day.
 Tools digunakan berdasarkan tujuan dan apa yang diamati.
 Contoh Tools:
- Quick Exposure Check (lumayan lengkap karena terdapat aspek psikososial dan
valid walaupun penilaian keseluruhannya belum digabung)
- Manfaat: rapid assess, input from both subject (pekerja dan pengamat), valid dan
dapat menunjukkan kondisi sebelum dan sesudah assessment.
 Quick Exposure Check (QEC)
Kelebihan Kekurangan
Relatif Mudah Peran aktif pekerja untuk menilai bisa
Skor per Bagian Tubuh berbeda dengan hasil pengamatan ahli K3
Sebagai Alat Evaluasi  menunjukkan kemampuan dan
Melihat Individual Task dalam keterbatasan kapasitas yang dimiliki
Penggunaannya pekerja.
Ada Aspek Partisipasi Aktif dari Pekerja
E.g: pengamatan di manufaktur pada
karyawan yang melakukan manual
handling. Dia merasakan beratnya 10kg
Mencakup variabel driving, vibration,
walaupun terlihat seperti 5kg dari aspek
kecepatan kerja dan work stress.
pengamat tidak boleh dihiraukan
karena bisa menunjukan kapasitas
pekrerja
- RULA penilain pada bagian upper limb
- REBA penilain pada seluruh tubuh
 Langkah dalam melakukan Ergonomic Assessment QEC:
1. Melakukan identifikasi task
a. Berikut terlampir tabel yang dapat mempermudah identifikasi task di tempat kerja
2. Melakukan interview dengan pekerja
3. Mengobservasi aktifitas tersebut dalam beberapa siklus (hingga kembali pada tahap
awal kerja)  biasanya tidak bisa dalam 1 siklus saja atau mengukur beberapa siklus
minimal dalam waktu satu jam (e.g. dia bekerja sebagai kuli pengangkut di
supermarket, dari mobil dia menaruh barang ke palet. Ada berapa siklus dalam satu
jam?)
4. Mengisi bagian observasi
5. Tanya apakah ada rekomendasi dari pekerja
6. Hasil dari observasi dan wawancara harus make sense, kemudian dianalisis dengan
tabel yang ada.
7.
Exposure Level
Score Low Moderate High Very High
Back (Stat) 8-15 16-22 23-29 29-40
Back (Dyn) 10-20 21-30 31-40 41-56
Shoulder/arm 10-20 21-30 31-40 41-56
Wrist/hand 10-20 21-30 31-40 41-56
Neck 4-6 8-10 12-14 16-18

Exposure Level
Score Low Moderate High Very High
Driving 1 4 9 -
Vibration 1 4 9 -
Work pace 1 4 9 -
/Stress 1 4 9 16

8. Melakukan scoring risk sehingga mengetahui risiko mana yang dapat diberikan
pengendalian terlebih dahulu  menyesuaikan resources perusahaan
9. Memberikan pengendalian menyesuaikan risk yang telah diassess
10. Melakukan re-assessment, apakah pengendalian yang diberikan sudah efektif?
a. Jika sudah, lakukan monitoring dan maintenance
b. Jika belum, lakukan review terhadap assessment yang telah dibuat
 Faktor risiko dalam manual handling: background tempat/statsiun kerja, lingkungan
kerja, postur dan posisi bekerja, durasi dan frekuensi dari aktivitas kerja, usaha yang
diberikan, organisasi kerja, skill dan pengalaman, faktor individual, letak beban dan jarak
perpindahan yang harus ditempuh, berat beban, karakteristik beban, umur pekerja, baju
pekerja, kebutuhan spesial dari pekerja, dan rekam medis kesehatan pekerja sebelum
melakukan manual handling.
 Beberapa assessment pada bagian tubuh:
1. Back Assess  standar posisi netral, ada garis hayal dan perhatikan titik tumpu sendi
(melihat sudut pandang dari titik fulcrum tulang pelvic)
2. Wrist  sejajar degan tulang tangan (radius dan ulna)
3. Neck  patokannya tulang belakang bukan garis tegak lurus lantai
 Hasil skor dijumlahkan dan dikategorikan hingga menunjukkan tingkat risiko. Hasil
menunjukkan per bagian tubuh.

NICE TO KNOW

 Good Handling Technique for Lifting


SESI 5

ANTROPOMETRI

Antropos = Manusia

Metros = Ukuran

Antropometri = Ukuran ukuran yang berkaitan dengan tubuh manusia

Untuk membuat produk yang massal dibahas di antropometri

Design User

Manufacturer Buyer

 Design hrs sesuai dengan user, dibuat oleh manufacturer sesuai design, lalu akan dibeli oleh
buyer karna sesuai.
 Karna produk yang dibuat itu massal, sehinggaa ada batasan batasan supaya bisa fit ke semua
orang. Biar pabriknya jg profit.
 Antropometri sangat terkait dengan designn (karena ada batasan batasan yg harus
diperhatikan
 Karakteristik Antropometri : Melihat populasinya (dengan perubahan tren sekitar 10 tahun 
ukuran antropometrinya berubah, lebih kecil atau lebih besar atau stabil)

Jenis – Jenis Antropometri

A. Antropometri Static (keadaan diam)


- Height
- Weight
- Breadth
- Thick
B. Antropometri Dynamic
- Antropometri dynamic disebut juga human envelope—artinya dalam pergerakan, manusia
mengoerasikan benda butuh space seberapa, supaya tau jika ruangan sebesar X maka bisa
diisi berapa banyak benda
Kkeadaan kerja untuk menentukan berapa space yg perlu dibuat untuk menyesuaikan
aktivitas kerjanyaa
- Reach (jangkauan)
- Degree
- Ada factor lain juga yg harus diperhatikan : suhu, sirkulasi udara, sehingga
memperhatikan tinggi ruangan juga (volume)
C. Newtonian Antropometri
- Untuk melihat fisiologi, otot , tulang, dll
- Untuk melihat kekuatan gaya yang mampu diterima oleh otot, tulang dll
- Untuk mengukur kekuatan genggaman tangan

Antropometri Data

 Tidak ditampilkan dalam bentuk angka rata-rata saja, tp juga butuh 5%ile (nilai ekstrim
kanan) dan 95%ile (nilai ekstrim kiri)  data ke 1-5 dirataratain dan data ke 95-100
dirataraain *contoh keadaan ada 100 data
 Ukuran rata rata / 50%ile
 Ukuran orang kecil / 5%ile
 Ukuran orang besar / 95%ile
 Sumber data harus update
 Target populasi = memisahkan ukuran laki dan perempuan, umur berapa, dan tujuan
designnya apa
 Accuracy = dipengaruhi alat yg dipakai dan analisa data
 Koreksi = clothing (menggunakan baju seminimal mungkin, trus baju kalo di musim
dingin sm panas kan bedaa), PPE (pd saat kerja pake apd gak, misalnya supir, pake helm,
berarti tinggi designnya hrs diperhatikan kalo lagi kerja nanti pakai helm)

Antropometri’s Tools

- Antropometer
- Calipper
- Penggaris siku siku
- Meteran tukang kayu
- Jangka sorong
- 3d antropometer
- 4d antropometer

Constrain (Batasan)

- Clearance = tambahan ruang atau space untuk meloloskan barang barang tertentuu (contohnya
mmbuat pintu, melihat pintu, dan lebarr) melihat 95%ile
- Reach (5%ile)
- Strength (5%ile)
- Postural (two way constrain, 95%ile dan 5%ile) jadi sifat designnya adjustable, bisa
menyesuaikan ukuran yg rendah dan tinggi, atau kalo gabisa adjustable maka pakai ukuran
50%ile

Anda mungkin juga menyukai