Debit harga pokok penjualan pada jurnal eliminasi diatas mengurangi laba dengan
peningkatan harga pokok penjualan konsolidasi, dan kredit mengurangi nilai persediaan
dari harga transfer antar perusahaan menjadi harga perolehan. Dari sudut pandang entitas
yang dikonsolidasikan, persediaan akhir Smart disajikan terlalu besar sejumlah laba yang
belum direalisasi Rp 1.000.000 Oleh karena persediaan akhir yang disajikan terlalu besar
menyebabkan harga pokok penjualan terlalu rendah dan laba bruto menjadi terlalu tinggi,
kesalahan tersebut diperbaiki dengan ayat jurnal kertas kerja b, yang menambah (debit)
harga pokok penjualan dan mengurangi (kredit) persediaan akhir yang disajikan terlalu
besar tersebut. Ayat jurnal eliminasi ini mengurangi laba bruto konsolidasi sebesar Rp
1.000.000 ( pengaruh pada laporan laba rugi) dan persediaan akhir konsolidasi sebesar Rp
1.000.000 (pengaruh pada neraca).
METODE EKUITAS
Pada tanggal 31 Desember 2007, Fren menghitung pendapatan investasinya dengan cara yang
biasa kecuali bahwa laba antar perusahaan sebesar Rp 1.000.000 harus ditangguhkan. Dalam
ayat jurnal konsolidasi satu baris Fren, pendapatan dari Smart akan dikurangi dengan laba yang
belum direalisasi dalam persediaan akhir sebesar Rp 1.000.000, karenanya , akun investasi pada
Smart juga akan dikurangi sebesar Rp 1.000.000.
1. Pengakuan Laba yang Belum Direalisasi dalam Persediaan Awal
Laba yang belum direalisasi dalam persediaan akhir akan direalisasi ketika barang dagang
dijual kepada pihak diluar entitas konsolidasi. Realisasi terjadi pada periode fiskal
berikutnya, sehingga pengakuan ditunda sampai tahun berikutnya. Pengakuan laba
yang belum direalisasi mengharuskan kredit pada harga pokok penjualan pada kertas kerja
karena jumlah persediaan tercermin dalam harga pokok penjualan jika sistem perpetual
yang digunakan. Berikut ini contoh kasus untuk transaksi pengakuan laba yang belum
direalisasi pada persediaan awal. Contoh transaksi masih melanjutkan kasus 1 dan 2 diatas.
Contoh kasus 3:
Selama tahun 2008 Fren Corporation menjual barang dagang senilai Rp 40.000.000 kepada
Smart Company dengan harga Rp 48.000.000 dan Smart menjual 75% dari barang dagang
tersebut dengan harga Rp 45.000.000, Smart juga menjual barang dagang dari persediaan
awalnya (harga perolehan Rp 6.000.000) kepada para pelanggannya dengan harga Rp
7.500.000. ayat jurnal yang berhubungan dengan barang dagang yang ditransfer.
Bagian B
Jika Salt adalah anak perusahaan yang dimiliki 75%
Penjualan antar perusahaan tahun 2003 sebesar 100.000.000 dan pada akhir tahun terdapat
unrealized profit 20.000.000 yang tersimpan dalam stock akhir.
Jika downstream sale, maka minority interest income =
50.000.000 net income of subsidiary * 20% = 10.000.000
Jika upstream sale, maka minority interest income dihitung :
(50.000.000 net income of subsidiary – 20.000.000 unrealized)*20% = 6.000 .000
Dalam penghitungan consolidated net income, perbedaan net income perbedaan net income
antara downstream dan upstream terletak pada minority interest income, sedangkan eliminasi
intercompany purchases & sales serta intercompany inventory adalah sama.